Rabu, 31 Agustus 2016

Sudahkah Kita Mengenalkan Tuhan Kepada Buah hati Kita?


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Untuk kita orang renta yang beragama Islam dan mempunyai anak atau sebagai seorang guru dengan anak didik yang beragam Islam, sudahkah kita mengenalkan Tuhannya kepadanya? Itu menjadi kewajiban kita untuk mengenalkan Yang Mahakuasa kepada bawah umur kita, ibarat yang telah diajarkan nabi kita, ketika anak kita lahir eksklusif kita perdengarkan adzan.

Rasulullah saw. pernah mengingatkan, untuk mengawali bayi-bayi kita dengan kalimat "laa ilaaha illaLlah." Kalimat suci inilah yang kelak akan membekas pada otak dan hati mereka

Sekarang dengan perkembangan zaman yang semakin pesat tak jarang menimbulkan kita sebagai orang renta atau guru kurang sempurna dalam mengenalkan Allah. Sebagai referensi ketika anak kita berbuat nakal, kita akan cenderung mengucapkan, "Ayo jangan nakal, itu dosa nanti kita oleh Yang Mahakuasa dimasukan neraka lo!"

Haruslah kita berusaha mengenalkan Yang Mahakuasa pada sesuatu yang positif, suatu yang menyenangkan, bukanlah suatu yang angker ibarat ucapan kita "nanti kita oleh Yang Mahakuasa dimasukan ke neraka lo!". Karena dengan sering kita menyebut Yang Mahakuasa dalam hal yang negatif akan cenderung membuat anak untuk lari.

Usahakan untuk menyebutkan nama Yang Mahakuasa pada suatu yang menyenangkan alasannya ialah itu lebih dapat menumbuhkan kecintaan kepada Allah.

Mengawali Bayimu dengan Laa Ilaaha IllaLlah
Rasulullah saw. pernah mengingatkan, "Awalilah bayi-bayimu dengan kalimat laa ilaaha illaLlah." Kalimat suci inilah yang perlu kita kenalkan di awal kehidupan bayi-bayi kita, sehingga membekas pada otaknya dan menghidupkan cahaya hatinya.

Apa yang didengar bayi di saat-saat awal kehidupannya akan besar lengan berkuasa pada perkembangan berikutnya, khususnya terhadap pesan-pesan yang disampaikan dengan cara yang mengesankan.

Apabila anak sudah mulai besar dan dapat menirukan apa yang kita ucapkan, Rasulullah saw. menunjukkan referensi bagaimana mengajarkan untaian kalimat yang sangat berharga untuk keimanan anak di masa mendatang.

Kepada Ibnu ‘Abbas yang ketika itu masih kecil, Rasulullah saw. berpesan:
"Wahai anakku, bekerjsama saya akan mengajarkanmu beberapa kata ini sebagai nasehat buatmu. Jagalah hak-hak Allah, niscaya Yang Mahakuasa pasti akan menjagamu. Jagalah dirimu dari berbuat dosa terhadap Allah, niscaya Yang Mahakuasa akan berada di hadapanmu. Apabila engkau menginginkan sesuatu, mintalah kepada Allah. Dan apabila engkau menginginkan pertolongan, mintalah dukungan pada Allah.

Ketahuilah bahwa apabila seluruh ummat insan berkumpul untuk memberi manfaat padamu, mereka tidak akan bisa melakukannya kecuali apa yang telah dituliskan oleh Yang Mahakuasa di dalam takdirmu itu.Juga sebaliknya, apabila mereka berkumpul untuk mencelakai dirimu, niscaya mereka tidak akan bisa mencelakaimu sedikit pun kecuali atas kehendak Allah. Pena telah diangkat dan lembaran takdir telah kering." (HR. At-Tirmidzi).


Mengenalkan Sifat Yang Mahakuasa Yang Pertama Kali Diperkenalkan

Sifat Yang Mahakuasa yang pertama kali dikenalkan oleh-Nya kepada kita ialah al-Khaliq dan al-Karim, sebagaimana firman-Nya, "Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan insan dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada insan apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-‘Alaq: 1-5).

Ada 3 hal yang setidaknya dapat kita berikan kepada anak yang mulai bisa diajak bicara.

Pertama,
Memperkenalkan Yang Mahakuasa kepada anak melalui sifat-Nya yang pertama kali dikenalkan, yakni al-Khaliq (Maha Pencipta).

Kedua,
Kita ajak anak untuk mengenali dirinya dan mensyukuri nikmat yang melekat pada anggota badannya.

Ketiga,
Memberi sentuhan kepada anak ihwal sifat kedua yang pertama kali diperkenalkan oleh Yang Mahakuasa kepada kita, yakni al-Karim. Di dalam sifat ini berhimpun dua keagungan, yakni kemuliaan dan kepemurahan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Dengan mengenalkan Yang Mahakuasa kepada buah hati kita, InsyaAllah keluarga kita serta saudara² seiman akan menerima rahmat dari-NYA, amin.

Wassalam,
intisari dari Hidayatullah

Selasa, 30 Agustus 2016

Manfaat Belajar Dari Lebah


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Salah satu metode biar anak akrab dengan alam ialah menunjukkan contoh-contoh kehidupan di alam dengan pendekatan pengamatan langsung. Sebagaimana prinsip kurikulum dasar ialah al qur’an, maka pendekatan ke alam didasarkan kepada al qur’an. Lebah menjadi salah satu hewan ciptaan Yang Mahakuasa yang paling mudah dipelajari dan aneka macam pelajaran yang bisa kita ambil dari hewan ini.

Dalam al Qur’an Surat an Nahl ayat 68, Yang Mahakuasa SWt berfirman: Dan Tuhan mewahyukan kepada lebah: ” Bersaranglah di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan pada bangunan-bangunan lainnya yang dibuat oleh manusia.”

Kemudian dalam ayat 69: “Dan makanlah olehmu bermacam-macam sari buah-buahan serta tempuhlah jalan-jalan yang telah digariskan Yang Mahakuasa dengan lancar. Dari perut lebah itu keluar minuman berupa madu yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang mujrab untuk menusia. Sesungguhnya pada hal yang demikian terdapat tanda-tanda kebesaran Yang Mahakuasa bagi orang-orang yang mau memikirkan.’

Ayat ini sangat baik sebagai pelajaran bagi anak-anak. Apalagi kita bisa mengemasnya dalam suasana yang menyenangkan. Secara tematis, bisa terintegrasi dalam pelajaran al-Qur’an, tsaqofah Islam (aqidah: dengan mengagumi kebesaran Yang Mahakuasa SWT dan makhluk-makhluk ciptaanNya yang bermanfaat). Scara sains sangat menarik mempelajari lebah dan madu yang dihasilkannya.

Kemudian secara pendidikan abjad bisa diambil bagaimana lebah dalam menunjukkan manfaat bagi manusia. Untuk geografi bisa dicontohkan bagaimana kemampuan lebah bisa mencari jalan pulang tanpa sesat walaupun terbang jauh ke gunung dan lembah serta hutan.

Secara ekstra kurikuler, bisa membuat gambar-gambar karikatur lebah yang lucu atau tempat pensil dll bentuk ibarat lebah.

Secara matematika bisa dikenalkan bentuk geometri segi enam sebagai bentuk sarang lebah yang dianggap paling efisien.

Apa sih pelajaran yang bisa dicerna anak terhadap lebah, secara khusus manfaatnya?

(1) Rajin: alasannya ialah hewan ini berdiri pagi-pagi pribadi bekerja, terbang memenuhi amanah Yang Mahakuasa untuk mencari bunga dan buah-buahan. Kemudian pulang dengan membawa sari bunga atau buah-buahan. Misalnya tidak ada bunga terdekat maka lebah bisa terbang jauh ke gunung-gunung dan hutan untuk mencari bunga.

2) Disiplin: Lebah pekerja rajin bekerja mencari sari bunga dan buah. Lebah yang bertugas di rumah membersihkan sarang dan menatanya dengan rajin. Lebah ratu juga rajin memproduksi telur-telur.

3) Tidak merusak: Bunga yang dihinggapi tidak rusak. Bahkan lebah membantu proses penyerbukan bunga. Sehingga bisa berbuah.

4) Bersih: sarangnya bersih dari kotoran, kuman dan virus. Lebah ialah hewan yang pembersih.

5) Bermanfaat: alasannya ialah menghasilkan madu yang bisa menjadi obat yang mujarab bagi manusia. Ini sebagaimana an Nahl 69. Warnanya bermacam-macam tergantung sari bunga yang diserapnya. Mungkin ini akan lebih mengena menjadi pelajaran di tempat yang banyak peternakan lebah. Kalau animo unga kopi, maka madunya berwarna agak gelap; jikalau animo bunga kelengkeng, warnanya berubah dan madunya lebih manis; jikalau animo bunga randu warnanya agak teran dan sedikit ada rasa asam yang manis.

(6) Setia kawan: jikalau ada yang diganggu satu, maka menyengatnya bisa beramai-ramai.

Apa yang bisa menjadi pelajaran bagi anak secara sains? Sarangnya lebah. Minta anak mengenal geometrinya. Digambar juga boleh. Diwarnai. Kemudian diceritakan bahwa Sarang lebah, yang biasanya dihuni oleh 20.000 hingga 60.000 lebah madu. Sarang itu dihuni oleh satu ratu yang tugasnya hanya bertelur saja, sang ratu sanggup bertelur hingga 2000 telur perhari.

Selebihnya dihuni oleh lebah beberapa lebah jantan dan puluhan ribu lebah betina yangbertugas sebagai pekerja. Selanjutnya proses produksi madu pada lebah bisa sangat menarik untuk diceritakan.

Madu terbuat dari cairan manis didalam bunga (nektar). Nektar terdiri dari 80% air dan gula kompleks. Seekor lebah madu bisa mengunjugi 100 hingga 1500 bunga dengan kecepatan 13 hingga 15 mph, untuk menghisap nektar. Lebah madu menghisap nektar dengan pengecap mereka yang ibarat tabung. Nektar di simpan dalam lambung lebah madu untuk diangkut kesarang nya. seekor lebah madu sanggup membawa 70 miligram nektar atau hampir sama dengan berat tubuhnya.

Cara membuat madunya juga sangat unik. Pertama lebah rumah menghabiskan nektar dengan cara mengunyahnya sekitar setengah jam. Enzim perlahan – lahan mengurai nektar menjadi gula sederhana. Setelah itu lebah meneteskan nektar ke seluruh sarang nya. Lebah madu mengeringkan nektar dengan cara mengipasinya dengan sayap mereka sehingga air dalam nektar cepat menguap. Jika kadar kekentalan nektar sudah sampai, maka berubahlah nektar menjadi madu. Lebah kemudian memasang tutup lilin di atas sel sarangnya – ibarat mirip menyegel minuman.

Madu yang disimpan ini yang akan dimakan oleh lebah madu. Tapi tentunya persediannya masih sangat banyak. Dalam setahun satu koloni lebah madu bisa menghabiskan 55 hingga 100 kg madu. Di sinilah kita bisa memahami betapa lebah menjalankan amanah Yang Mahakuasa SWT dengan sangat baik.

Apalagi yang bisa dipetik dari pelajaran lebah ini? Masih banyak dan guru, dikala ia bisa mengumpulkan banyak informasi perihal duduk perkara ini, akan bisa menjadi tema yang menarik. Secara khusus anak juga akan mengenal lebah. Bahkan mau merasakan madunya. Anak juga tidak akan sulit jikalau disuruh minum madu untuk menjaga kesehatannya. Kalau sakit, madu sangat baik untuk menyembuhkan.

Madu juga bisa untuk menjaga kesehatan badan anak. Intinya, nggak sulit menangani anak jikalau lagi lagi sakit.

Semoga bermanfaat, wassalam.
sumber : mediaislamnet.com

Senin, 29 Agustus 2016

Tersenyum, Yuuuk ...


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif

Sudahkah kita hari ini tersenyum? Nah, bila belum ... tersenyum yuk! Dengan tersenyum, semua jadi menyenangkan. Gak percaya?, coba aja bila kau lihat wajah teman-temanmu yang tersenyum, pasti menyenangkan. Dan sebaliknya, ... uuuhh pasti kita jadi males banget deh, klau melihat wajah-wajah yang sedang cemberut.

Tahu nggak?, ketika insan tersenyum ... ada sekitar 800 otot di wajah yang akan meregang. Peregangan ini sangat memiliki kegunaan untuk menyehatkan otot-otot manusia. Bahkan, menurut penelitian yang dilakukan oleh dokter-dokter di West Virginia (Amerika), tersenyum itu dapat menyembuhkan penyakit! Wah ternyata tersenyum mampu jadi obat lo.

Makara tidak ada salahnya bila mulai hari ini kita lebih sering tersenyum. Tapi ingat ya, jangan senyum-senyum sendiri yang nggak terang gitu? Soalnya, bila tersenyum yang ibarat itu ... nanti dikira kita kenapa? Pasti enggak enak banget deh, hihihi ..

Wassalam

Minggu, 28 Agustus 2016

Info Lengkap Nama, Alamat dan Telepon Sekolah Untuk Anak Autis Se Jakarta dan Sekitarnya

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Dari artikel sebelumnya perihal autis, beberapa teman menanyakan daftar nama-nama sekolah yang menangani anak autis2.

Berikut ini daftar sekolah-sekolah penyelenggara pendidikan khusus untuk bawah umur penderita autis yang berlokasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya beserta alamat dan telepon sekaligus contact personnya. Mungkin dengan menghubungi sekolah-sekolah ini kita mampu mendapat pelengkap berita berharga lagi mengenai autisme, penangananya serta pendidikan khususnya:

TK KID GRO (Dr. Dwijo Saputro, SpKJ)
NIRMALA NUGRAHA (Bpk. Saragih)
Perumahan Taman Meruya Ilir Jl. Permata Meruya
Jl. Bintaro Permai No.1 Bintaro Jakarta Selatan
Blok D I/B9 Jakarta 11620, Ph: 5850262, 5850273
Ph: 73882443, 73690027

SLB Kyriakon
PG & TK Khusus "KASIH MAMA" (Ibu Debora Ratna)
Jl. Kampung Baru VI No. 8, Ulujami Jaksel
Jl. Irian Jaya No. 106 Depok I
Ph : 9209066
Ph/Fax : 7755440, Hp : 0812-9242776

International Center for Special Care in Education
Klinik Sasana Husada
Jl. Jati Padang Utara No. 8 B, Pejaten 12540
Jl. Kyai Maja 19 (depan RS Pertamina), Jaksel
Ph : 7807313, Fax : 78844313
Ph. 7222410

Yayasan Permata Hati Ibu
Avanti Treatment Centre
Jl. Gatot Subroto Komplek MBAU Pancoran Jaksel
Wisma Bayu Aji, Jl. Gandaria III/44 Jaksel
Ph. 7995121
Ph. 7397616, Ph/Fax. 7397637

Pendidikan Dini An-Nur (Ibu Lilis Alis)
Hikmah Autisme Centre (Ibu Kun Ganesti E.)
Jl. Ibnu Khaldun II No 21 Komplek IAIN Ciputat
Jl. Maleo XIII Blok. JC VI No. 5 Sektor 9 Bintaro Jaya
Ph. 7418659
Ph. 7451508 Fax. 7450559

Klinik Tumbuh Kembang Anak YAMET
Growing Lestari - Ibu Ellen Solaiman
Jl. H. Ismail No. 15B Kompl. Taman Cilandak Jaksel
Jl. Raya Kebayoran Lama Pal. 7 No. 5 Jakbar
Ph. 7659839
Ph. 5306520, 5324387

Yayasan Lazuardi Hayati
Talitakum I
Jl. Garuda Ujung No. 35 Griya Cinere
Jl. Raya Panjang No. 18 Kebon Jeruk Barat Jakbar
Ph. 7534841-43 Fax. 7534519
Ph. 5323606

Talitakum II
Bintang Kecil Indonesia (Ibu Sita Purba)
Sentra Niaga Puri Indah Blok. T-3 No. 9 Puri Indah
K. Telkom Satwika Permai B5 No. 5 Bekasi 17425
Ph. 583029/6 Fax. 58301911
Telp./Fax. 82419127, HP : 08164826051 (Sita Purba)

Buah Hati
Yayasan La Sipala (Ibu Yusran Sipala)
Jl. Way Seputih V No. 4 Tanjung Duren Selatan
Kompl. Baranang Siang Indah IV Blok D No. 31
Jakbar 11470. Ph 5686677
Ph. 0251-379294

Efrata
Special Needs Center - Sekolah Alam - Ciganjur
Jl. Duta V No. 1 Duri Kepa Jakbar
Jl. Anda 7 X Ciganjur Jakarta Selatan
Ph. 5669351 Fax. 5630840
Ph. 78881659, HP 0818-490902

Pusat Terapi "SAPUTRA"
Yayasan Mutiara Bunda - Cabang Bogor
Jl. Duri Raya Tol 1A Duri Kepa Kebon Jeruk Jakbar
Villa Bogor Indah Blok EE 6 No. 33 Bogor
Ph. 9181255, HP. 0812-9928145 (Joko)
Ph. 0251-656742

Yayasan Permata Hati
Pelatihan Autisma "Al - Ihsan"
Griya Depok Asri Blok B6 No. 18 Depok II
Pondok Cilegon Indah Blok C5 No. 5 Banten
Ph. 7707479
Ph. 0254-394863

Yayasan Rahmah (Terapi Wicara)
Nirmala Nugraha (Bpk. Saragih)
Jl. Angin Mamiri 236 Depok II Tengah
Jl. Bintaro Permai No. I Bintaro Jakarta Selatan
Ph. 7706885
Ph. 73882443, 73690027

Pusat Terapi "Kasih Mama" (Ibu Debora Ratna)
TLPA " Pelita Hati" (Ibu Utami Djamaluddin)
Jl. Irian Jaya No. 106 Depok I
Jl. Brawijaya No. 15 Kebayoran Baru Jaksel
Ph. 7755440, HP: 0812-9242776
Ph/Fax. 72798747

Permata Insania
Mutiara Bunda (Ibu Siti Umamah)
Jl. PareBlok C I No. 5. Sektor 1.6 BSD Tangerang
Jl. Tanjung I 8 - A Pekayon Jaya Bekasi Selatan
Ph. 5383707
Ph. 82426229

Yayasan Firstika
Giri Loka II Blok Q No. 36 BSD Tangerang
Ph. 5370105

MANDIGA - Mandiri & Bahagia
Mutiara Bunda (Ibu Ima)
(Dra. Adriana S. Ginanjar & Dra. Dyah Puspita)
Legenda Wisata Ruko Byzantine Blok. F A2-3
Jl. Mulawarman No.3 Kebayoran Baru Jak-Sel
Cibubur Jakarta Timur
Ph: 7220153, Fax: 72791606
Ph. 8236868 HP 0818-490902

TLPA " PELITA HATI " (Ibu Utami Djamaluddin)
KAIKILA (Ibu Evi Sabir Gitawan, B.Sc)
Komp. BHP jl. Bumi Pratama Blok C No.16.
Jl. Pesona Paris C4 No. 27 Kota Wisata Cibubur
Kamp. Duku Kramat Jati
Ph. 84933623 Fax. 84590683, HP 0818-119505
Jakarta Timur. Ph : 8410081 / Fax : 8411264
Emal : evisabir@centrin.net.id

Sekolah Cita Buana - Bagian Special Needs
Smart-Kid
(Ibu Christina Byrnes)
(Klinik Perkembangan Anak & Kesulitan Belajar)
Wisma Subud, Jl. RS. Fatmawati No.52 Cilandak
Puri Sentra Niaga T1-35 Puri Indah Jakarta Barat.
Jakarta Selatan, Ph: 7690564, Fax: 7502616
Ph. 58302928, Fax. 58302930

Graha Rama-Special Needs,
Pusat Terapi "Saputra II"
Australian International School
Perum Daan Mogot Baru Jl. Kintamani Barat I
Jl. Jati Murni 1 A-B Pejaten Pasar Minggu Jak-Sel
Blok LS No. 10 Kalideres - Jakbar
Ph : 7805152, Fax: 7806037
Ph. 5443898

Sekolah Kejuruan Anak Autis - School of Universe
Permata Hati
Yayasan Imaculata - III (Ibu Ima)
Taman Aries, Jl. Aries Mustika IX Blok. A5/3
Jl. Kramat Asem Raya No.22 Utan Kayu, Jaktim
Meruya Jakbar 11620
Ph : 8563361, Hp: 0818-490902 (Ibu Ima)
Ph. 5853223, email: pmt-hati@plasa. Com

Kitty Centre
YPA (Ibu Susanne R. Soetardjo)
Pertokoan Bona Indah A2/A10
Plaza Pasifik Blok B4 No. 84 Jl. Boulevard Barat
Jl. Karang Tengah Raya, Jaksel
Kelapa Gading Permai Jakarta Utara.
Ph. 7655129
Ph. 45845984

Dwi Gantari Indonesia
Pusat Terapi "Kasih Mama II" (Ibu Debora Ratna)
(Bpk. Marjuki - Ibu Evie Sabir)
Jl. Aira Raya No. 15 RT 01/16
Jl. Benda III No. 27-27A Kebayoran, Jaksel
Komplek Villa Pabuaran Indah Citaya Depok
Ph. 7247211
Ph. 7755440, HP: 0812-9242776

Yayasan Balita Mandiri
Talenta Centre
Jl. T.B. Simatupang Raya Plaza III
Villa Bintaro Regency Jl. Sumatra Blok. C-1 No. 2
Pondok Indah Blok. E2, Jaksel 12310
Pondok Aren- Tangerang 15226
Ph. 75900181
Ph. 7451970

Yayasan Pelita Hatiku (Ibu Rumondang)
Bintang Kecil Indonesia - BPAB (Ibu Sita Purba)
Jl. Mandar XX Blok. DD 13 No. 37
Jl. Legoso Raya Komp. Telkom Blok. A8 No. 7
Sektor 3 Bintaro Jaya, Jaksel
Ciputat - Tangerang
Ph./Fax. 021 - 7357646
Ph. 74702822, HP : 0816-4826051

Klub Terapi Autirsma (Bpk. Tamtam S.)
Ananda (Ibu Suci)
Pamulang Permai II Jl. Benda Barat 8A
Perum Persada Kemala Blok. 29 No. 10
Blok D15 No. 8 Pamulang
Jl. Taman Persada V Bekas.
Ph. 7405462
Ph. 8855130

WILA KERTIA (Ibu Dewi Semarabhawa)
AGCA Centre - Bekasi (Ibu Ira Christiana)
Jl. Maleo I Blok JA No. 20 Sektor IX
Jl. Taman Agave IIBlok. M 3/7
Bintaro Jaya , Jaksel
Perum. Taman Galaxi - Bekasi.
Ph. 7450426
Ph. 82406737, 8202702 Fax. 8202710

Klinik Tumbuh Kmbang Anak "Permata Hati"
Kelompok Belajar Insania
Jl. Strada No. 29 (TK & SD Indriyasana)
Kom. Pemda Jatiasih Jl. Nakula II Blok B No.13
Menteng Dalam Jaksel
Jatiasih Bekasi
Ph. 8354862 Hp. 0817-119725 (Ibu Hana)
Ph. 82413579, Fax. 82413578

Terapi Wicara & Bahasa - Sinar Hati
Yayasan Masa Depan Anakku
(Ibu Rani Handayani)
Taman Galaxi Indah Jl. Taman Bougenville
Cipinang Timur Raya No. 61 Jakarta Timur
Blok J.I No. 1-2 Bekasi
Ph. 4754439
Ph. 8211491

Dini Centre
Yayasan Pratama
Jl. Kemuning IV G2 No. 17 Bumi Malaka Asri
Perumahan Jaka Permai Jl. Cendana II/62A
Duren Sawit Jakarta -13460
Bekasi Barat
Ph. 86609971
Ph. : 8851879 Fax. : 3900248

Mandiga - Mandiri & Bahagia
Autism Link Therapist (Ayuna Eprilianti, S.Psi)
(Drs. Adriana S. Ginanjar & Dra. Dyah Puspita)
Jl. Bina Lontar No. 41 Jatiwaringin, Pondok Gede
Jl. Erlangga II No. 12 Kebayoran Baru JakSel
Ph./ Fax : 8463256, email : ayuna2476@hotmail.com
Ph. 7220178 Fax. 72791364
HP. : 0812-9324326

Sekolah Cita Buana - Bagian Special Needs
Yayasan Mutiara Bunda - BPAB (Ibu Ima)
(Ibu Christina Byrnes)
Gn. Putri Permai Jl. Rambutan 8 Blok. C19 No.1
Wisma Subud), Jl. RS Fatmawati No. 52 Cilandak
Gunung Putri Citeureup.
Jakarta Selatan Ph. 7690564 Fax. 7502616
Ph. 021-8670077, HP : 0818490902

Graha Rama - Special Needs
TK Kid Gro (Dr. Dwijo Saputro, SpKJ)
Australian International School
Perumahan Taman Meruya Ilir
Jl. Jati Murni 1 A-B Pejaten Psr. Minggu JakSel
Jl. Permata Meruya Blok. D I/B9 Jakarta 11620
Ph. 7805152, Fax.7806037
Ph. 5850262, 5850273

Sekolah PERMATA HATI (Ibu Fitriani Kartawan)
Pelatihan Al-Ihsan untuk Anaka Autisma
a). TK & Prep-School
Perum.Villa Melati Mas Blok. D Jl. Dahlia II No. 6
b). SD Khusus Terpadu
BSD Serpong Tangerang Ph. 5386461
Jl. Gatot Subroto No.72, Komp MBAU Jaksel
Batan Indah Blok. A - Tangerang
Ph : 7995121, Fax : 79180942
Ph. 75874961

Child Growth & Development Center (Ibu Endang)
Anak Kita (Ibu Zahra Rohidin, S.Pd.)
Medika Plaza, International Clinic,
Perumahan Pertamina SKG Tegal Gede No. D4
Kartika Chandra Hotel Lt. 3.
Jl. Raya Industri Cikarang Bekasi 17550
Jl. Gatot Subroto Kav. 18-20 Jaksel
Ph. 8934407, 8934067 ext 7294 Fax : 8934967
Ph. 5251207 Fax. 5210815
Email : bomgen@dnet.net.id

KID Autis - JMC (Dr. Rudi Sutadi, SpA)
Bina Anak Mandiri (Ibu Ratih Sawitridjati)
Konsultas : JMC Jl. Buncit RAYA No. 15
Graha Bogor Indah Blok. G No.7
Jaksel, Ph. 7940836/37
Bondongan Bogor 16135
Terapi : Jl. Otista Raya No. 82 Jakarta Timur
Ph. 0251-211652, Fax : 0251-212041
Ph. 8198691/93 (depan apotik Fiducia)
HP : 0812-9167478

Terapi Wicara - Sasana Bina Wicara
Perkumpulan Terapis Rumah - Koord. Ibu Ria
Jl. Kramat VII No. 27, Ph. 3140636
Telp. 0818-931495 (Ibu Ria)

Yayasan Jambangan Kasih
Kitty Centre - Green Garden
Jl. Kramat VI no. 44, Ph. 3909175
Blok N 10A - 32 Jakbar Ph. 5815661

Bila teman ada info sekolah yang lainnya, silahkan menambahkan.
Terima kasih dan agar bermanfaat, wassalam
dari aneka macam sumber

Keuntungan dan Kerugian Pengasuhan Anak


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Mengasuh anak ialah kewajiban setiap orangtua, namun adakalanya kesibukan dan karir mengharuskan anda untuk mentitipkan si kecil pada orang lain, baik keluarga, pengasuh yang anda sewa maupun kawasan penitipan anak. Apapun pilihan anda, banyak sekali contoh pengasuhan mempunyai kerugian dan keuntungannya sendiri. Berikut beberapa keuntungan dan kerugian contoh pengasuhan anak.


Pengasuhan oleh anda dan pasangan
Keuntungan
* Anak akan merasa lebih bersahabat bersama orangtua sendiri di rumah, dengan mainan dan peralatannya sendiri.
* Bagi para ayah akan merasa lebih dekat dengan anaknya jikalau dia mengasuh bayinya sendiri.

Kerugian

* kemampuan anak untuk bersosialisasi dengan anak lain kurang, apalagi jikalau tidak dibbiasakan bermain dengan anak lain.
* Kesempatan meningkatkan karir bagi orangtua berkurang
* Bagi ayah kemungkinan akan merasa sedikit canggung bila harus mengasuh anaknya sebagaimana ibu

Anggota keluarga lain: Nenek, Bibi, Paman
Keuntungan

* mengasuh layaknya anak sendiri
* Nenek merasa kembali diharapkan dengan peran barunya tersebut

Kerugian

* Sulit membicarakan imbalan bagi mereka
* keluarga sering merasa terperangkap oleh waktu yang lebih lama dikala harus menjaga anak anda
* Mereka menerapkan contoh pengasuhan yang berbeda dengan yang mau anda terapkan
* Jika ada anak lain dirumah, kemungkinan mereka tidak bisa menunjukkan perhatian penuh

Pengasuh
Keuntungan

* Anak anda punya orang yang siap mengurus segala keperluannya
* Anda bebas bekerja dan melaksanakan aktifitas lainnya

Kerugian

* Anda harus mengeluarkan bayaran lebih mahal untuk pengasuh anak anda
* kebebasan langsung dirumah akan berkurang(terutama jikalau si pengasuh harus tinggal bersama anda)
* Anak anda berjadi bergantung dengan pengasuhnya
* Anda bertanggungjawab terhadap kesejahteraan pengasuh anak anda

Penitipan anak
Keuntungan

* Anak anda punya kesempatan bersosialisasi dengan anak lain yang sebaya
* Biaya yang anda keluarkan terbilang lebih murah dibanding sewa pengasuh
* Anda tak perlu memikirkan kesejahteraan pengasuh

Kerugian

* Perkembangan sosialisasi anak anda bisa terganggu jikalau ada salah satu pengasuh di penitipan anak tersebut yang tidak dia sukai
* Setiap penitipan anak mempunyai kebijakan sendiri, sehingga anda tidak bebas melaksanakan aktifitas dengan anak anda
* Tempat penitipan biasanya tidak mendapatkan anak yang sakit

Penitipan anak dikantor
Keuntungan

* Waktunya sesuai dengan jam kerja anda
* Anda bisa menengoknya sewaktu-waktu dan menyusuinya
* Anak bisa bergaul dengan bawah umur lain

Kerugian

* Agak sulit membagi waktu antara peran sebagai orangtua dan karyawan dikala anda merasa anak anda berada disekitar anda
* Membutuhkan biaya yang mahal
* Anak anda kemungkinan jarang mendapat perhatian khusus dari pengasuh

Penitipan anak sementara
Keuntungan
* Anak anda akan sering berkesempatan mendapat sobat baru
* Anak anda ada yang mengurus dan memberi mainan yang tidak ada dirumah

Kerugian

* Anda harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal apalagi jikalau penyelenggaranya pihak swasta
* Anak anda akan jarang mendapat perhatian khusus dari para pengasuh ditempat tersebut.

Semoga bermanfaat, wassalam.
sumber: http://www.kafebalita.com/content/articles/read/2009/07/keuntungan-dan-kerugian-pengasuhan-anak/1238

Sabtu, 27 Agustus 2016

Kiat Mengasuh Anak Secara Positif


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Sungguh menakjubkan bagaimana orangtua yang bahagia dan kasatmata akan menghasilkan anak yang tumbuh menjadi eksklusif yang mempesona.

Berikut ini yaitu diam-diam pengasuhan anak secara kasatmata :

1. Untuk membesarkan anak yang sehat dan bahagia, ajarilah anak untuk mencintai dan menyayangi dirinya sendiri. Caranya : Perhatikan diri Anda sendiri terlebih dahulu. Selalu sediakan waktu bagi diri Anda eksklusif di tengah kesibukan harian Anda. Sediakan waktu bagi Anda untuk berolahraga, merawat diri, dan meluangkan waktu bagi pengembangan eksklusif Anda. Sadarkah Anda bahwa orangtua yang tidak menghargai dirinya sendiri akan membesarkan anak dengan sifat serupa!

2. Luangkan waktu yang berkualitas setiap hari. Talmud berkata "Setiap helai rumput punya malaikat yang membungkuk di atasnya dan berbisik,'Tumbuh, tumbuh'." Pemberian terindah dari orang remaja yaitu menjadi malaikat itu bagi seorang anak yang istimewa. Tunjukkan betapa Anda sungguh bergembira atas kehadirannya. Jadilah 'Ahli Gembira' bagi putra-putri Anda. Ubahlah waktu mengerjakan peran harian menjadi momen yang berharga dan istimewa. Bernyanyi, memeluk, mengembangkan tawa dan dongeng dapat membuat saat-saat biasa menjadi tak terlupakan.

3. Jadilah pendengar yang baik. Hal ini bukanlah hal yang mudah bagi orangtua. Betapa sering orangtua menyela dan sibuk dengan nasehat-nasehat bahkan pada dikala anak belum akibat berbicara? Simpanlah kekuatiran-kekuatiran Anda pada dikala mendengarkan. Cobalah untuk mendengarkan anak Anda sepenuhnya tanpa menghakimi. Anda perlu menahan diri untuk tidak memikirkan atau menunjukkan pendapat Anda sendiri. Dengarkan mereka dengan hati yang terbuka dan penyayang. Lupakanlah diri Anda dan tempatkanlah diri Anda pada sudut pandang anak Anda. Ajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai ganti dari menunjukkan pendapat. Cara orangtua mendengarkan tanpa menghakimi akan membuat anak merasa diterima dan dimengerti.

4. Seringlah tertawa, alasannya yaitu kegembiraan itu menular! Anggaplah pada dikala ini diri Anda terpilih untuk melaksanakan tantangan '30 hari tersenyum bersama keluarga' ! Anda akan menyaksikan keajaiban dari kegembiraan dan kasih sayang yang Anda bawa kepada orang-orang di sekitar Anda. Buatlah momen sehari-hari menjadi luar biasa berkat kegembiraan dan semangat yang Anda bawa ke dalamnya.

5. Berilah legalisasi dan penghargaan. Latihlah mulai dari diri Anda sendiri untuk menunjukkan penghargaan terhadap setiap keberhasilan, bahkan yang paling kecil sekalipun, yang telah Anda lakukan hari ini. 'Pagi ini saya berhasil bangkit lebih pagi untuk berolahraga', 'Setelahnya saya berhasil menyiapkan sarapan dan mengantarkan putra saya ke sekolah tanpa terlambat', 'Hari ini saya berhasil tabah menghadapi putra saya'.

Ajarlah diri Anda untuk menunjukkan penghargaan yang nrimo atas tugas-tugas sederhana yang Anda berhasil Anda selesaikan. Penghargaan ini akan memberi semangat gres dalam hidup Anda untuk menjalankan peran yang lebih besar. Luangkanlah waktu 5 menit bagi diri Anda setiap harinya untuk memikirkan dan menuliskan kesuksesan-kesuksesan yang telah Anda raih hari ini.

Rasakanlah bagaimana hidup Anda berubah, nikmatilah semangat gres yang mengisi setiap acara Anda. Bagikanlah penghargaan ini juga kepada belum dewasa Anda. Berikanlah pujian, legalisasi dan penghargaan yang nrimo kepada mereka. Ingat, penghargaan yang baik menekankan pada tindakan, bukan pada prestasi yang dicapai. Ungkapkan penghargaan Anda secara antusias, sungguh-sungguh, dan penuh cinta. 'Horeee…putriku ingat membereskan kawasan tidur. Hip, hip, horee…ia bahkan membantu ibu menyapu lantai!'

Berikan pelukan terbesar yang dapat diterimanya. Pengakuan dan kebanggaan yang nrimo mempunyai kekuatan untuk mengubah! 6. Disiplinkan anak dengan hormat. Ajarkanlah anak turut bertanggung jawab atas tugas-tugas rutin dalam rumah tangga. Anak yang secara aktif turut dilibatkan dalam peran rutin dalam rumah tangga pada masa dewasanya akan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar. Perbaiki kesalahan mereka dengan kelembutan namun Anda harus terus-menerus konsisten.

Berikan konsekuensi yang wajar dari pelanggaran dengan tujuan untuk mengajarkan tanggung jawab. Janganlah memarahi apalagi mempermalukan anak di depan orang lain atas kesalahan yang mereka perbuat. Ajaklah mereka ke kawasan sepi untuk berbicara hanya empat mata dengan Anda. Berikan pengertian sejelas-jelasnya mengapa tindakannya salah.

Mintalah anak meminta maaf jikalau ia berbuat salah. Anda pun perlu meminta maaf kepada anak di saat-saat Anda bersalah atau melalaikan kesepakatan Anda kepada mereka. Disiplinkanlah anak tanpa menunjukkan kuasa dan kemarahan Anda, maka anak akan berguru tumbuh dengan pengendalian diri yang tinggi. Sampaikan pesan kepada mereka bahwa meskipun perilaku mereka masih perlu ditingkatkan, namun Anda sebagai orangtua tetap menyayangi dan menyukai mereka.

7. Berilah ruang bagi putra-putri Anda untuk melaksanakan kesalahan. Ingatlah, bahwa setiap orang, apalagi seorang anak, berhak untuk melaksanakan kesalahan. Kesalahan merupakan bab dari proses pembelajaran. Temukanlah kebaikan dalam kesalahan-kesalahan yang mereka lakukan, maka anak Anda akan berguru untuk berani berjuang menghadapi tantangan dan resiko.

8. Jalani hidup Anda dengan nilai-nilai yang pasti: kejujuran, tanggung jawab, dan semangat saling membantu. Tunjukkanlah dalam keseharian Anda bagaimana Anda selalu konsisten dengan nilai-nilai ini. Libatkan juga putra-putri Anda dalam acara sosial yang secara rutin Anda lakukan. Putra-putri Anda pun akan tumbuh dengan huruf kasatmata yang berpengaruh dalam diri mereka.

9. Fokuskanlah perhatian Anda pada hal-hal yang berjalan benar. Milikilah keyakinan yang meneguhkan keluarga Anda di saat-saat sulit. Anak-anak Anda akan berguru menjadi eksklusif yang optimis dan bersyukur setiap hari. Latihlah sikap kasatmata dengan menemukan hal-hal kasatmata dalam setiap hari Anda dan bersyukurlah atasnya selalu.

Cintailah anak Anda dengan nrimo tanpa syarat, dan ungkapkanlah besarnya kasih sayang Anda tersebut kepada mereka. Anak yang berada dalam kasih sayang yang nrimo akan tumbuh dengan lebih bergembira, percaya diri, menyenangkan, serta dapat diandalkan.

Semoga bermanfaat, wassalam
sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1799338-mengasuh-anak-secara-positif/

Jumat, 26 Agustus 2016

Pentingnya Peranan Otak Bagi Perkembangan Anak


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Menurut riset Prof. Rogar Sperry menyatakan otak cenderung membagi kegiatan menjadi dua adalah : kegiatan otak kiri dan kegiatan otak kanan. Bila yang satu aktif yang lain cenderung in aktif. Otak kiri bekerjasama dengan logika, urutan bahasa angka, angka dan analisa. Sedangkan otak kanan akan aktif kalau bekerjasama dengan ritme, kreativitas, warna, imajinasi dan dimensi.

Namun dalam riset yang berbeda oleh Prof. Robert Ormstein. Dr. Robert Bloch dan Tony Iluxan menunjukan bahwa berbagi kegiatan otak kiri dan kanan secara harmonis dan simultan akan meniru kemampuan dasar secara sinergi.

Potensi potongan otak kiri dan kanan

Pertumbuhan otak anak paling pesat terjadi pada usia 0-2 tahun, dimana volume otak akan mencapai 80 %. Akan tetapi tidak berarti bahwa perkembangan otak berhenti hanya hingga disitu saja. Volume otak anak terus berjalan hingga usia 12 tahun. Hal ini membuat pertolongan nutrisi dan stimulasi bagi perkembangan otak masih tetap sangat dibutuhkan, bahkan setelah usia 12 tahun. Perlu pro aktif orang renta dalam membentuk perkembangan otak kiri dan kana secara seimbang. Untuk kecerdasan yang optimal.

Fungsi otak kiri bagi perkembangan anak
- Mengontrol kemampuan gerak dan fungsi badan sebelah kanan
- Mengontrol kemampuan bicara dan menulis
- Mengontrol kemampuan bahasa dan pengucapan
- Mengontrol kemampuan menganalisa dan pengambilan keputusan
- Mengatur kebijaksanaan berfikir
- Mengontrol kemampuan berhitung

Fungsi otak kanan untuk perkembangan anak
- Mengontrol kemampuan gerak dan fungsi badan sebelah kiri
- Mengontrol kemampuan berfikir secara konseptual
- Memahami bahasa yang sederhana atau kreatifitas isi pembicaraan
- Mengatur kemampuan bermusik dan visualisasi
- Mengontrol daya ingat
- Pengembangan imajinasi dan kreatifitas bagi anak.

Orang renta memiliki tugas yang sangat strategis untuk mendukung perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Di samping gizi yang seimbang sudah tentu menciptakan kondisi lingkungan yang mensimulasi kegiatan otak kiri dan kanan. Kenalkan anak sedini mungkin dengan warna, kosa kata, kisah dan berkreatifitas.

Yuk, jadi orang renta yang kreatif untuk mendukung perkembangan kecerdasan anak secara optimal.
Wassalam,

Kamis, 25 Agustus 2016

Kiat Memilih Playgroup/Preschool Untuk Buah Hati Kita


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Saat ini playgroup atau juga biasa disebut sebagai pre-school begitu banyak bermunculan dengan keunikan dan keunggulan masing. Dan gayung pun bersambut. Hampir semua anak yg belum waktunya masuk TK, udah dimasukin playgroup. Ada keponakan aku yg gres berumur 2.5 tahun juga masuk playgroup. Padahal itu di desa yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan persaingan pendidikan yang demikian ketat. Ternyata kemajuan pendidikan sudah masuk ke desa-desa.

Patut disyukuri kalau kemudian itu bukan alasannya ke”latah”an belaka. Tetapi untuk kualitas dan apakah metode yang dipakai benar, aku kurang tahu. Begitu menjamurnya playgroup-playgroup di sekitar kita, kita menjadi bertanya-tanya. Sudah rupawan dan benarkah playgroup tersebut ?

Tanpa mengecilkan dan meremehkan semua playgroup yang ada sekarang ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ini sudah menjadi lahan bisnis gres dalam pendidikan anak balita. Begitu mudahnya mendirikan playgroup, sehingga kurikulum, metode, kualitas guru, pengasuh dan aspek2 lainnya kadang tidak diperhatikan.

Memasukkan balita kita ke playgroup tentu tidak ada salahnya. Sosialisasi, menambah wawasan, menambah sobat bermain, explorasi diri, berguru budbahasa dll.

Playgroup yang baik, tentu tidak akan membebani siswanya dalam proses belajarnya. Namanya aja playgroup. Seharusnya cuman menjadi grup untuk bermain. Bukan diajarin yang aneh-aneh. Hitung2an, menulis, membaca, apalagi bhs inggris.

Anak juga mempunyai rasa bosan dan jenuh. Jangan2 nanti pas waktu masuk TK atau SD malah sudah bosan/ jenuh duluan. Karena dari kecil dah masuk sekolah. Sekolah dan sekolah….Lebih baik sebelum masuk TK, maksimalkan pendidikan di keluarga kita dahulu. Umur 2-3 tahun masih memerlukan sentuhan dan nasehat2 “sakti” orang tua.

Masuk playgroup tidak ada salahnya, kalau ibunya benar2 sibuk dan tidak sempat mengasuh anak, tidak banyak waktu utk bermain bersama anaknya, tidak punya banyak waktu utk menawarkan nasehat2 bagi anaknya. Asal jangan beralasan, ibunya lagi sibuk hangout, belanja dan jalan2. huh…

Berikut 10 tanda preschool yang baik dan “mungkin” berkualitas (milis hypnobirthing) :

1. Anak-anak menggunakan sebagian besar waktunya untuk bermain, mengerjakan material pembelajaran dan bersosialisasi dengan anak yang lain.

2. Para siswa mampu mendapat kesempatan untuk mencoba bermacam-macam acara sepanjang hari.

3. Guru mengajar anak secara individu, kelompok kecil dan seluruh grup dalam waktu berbeda dalam hari yang sama.

4. Kelas anak didekorasi dengan prakarya orisinil anak.

5. Anak-anak berguru konsep angka dan alfabet dalam konteks pengalamannya sehari-hari

6. Para siswa mengerjakan proyek (dalam waktu minimal satu jam) untuk bermain dan melaksanakan eksplorasi. Lembar kerja sebaiknya diberikan seminimal mungkin.

7. Anak-anak memiliki kesempatan bermain di luar ruangan setiap hari.

8. Guru membacakan buku untuk murid baik secara individual maupun dalam kelompok kecil.

9. Pengajar menyadari bahwa murid memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda sehingga mereka tidak mampu mempelajari hal yang sama dalam waktu yang sama dan dengan cara yang sama.

10. Anda merasa aman menyekolahkan anak di sekolah tersebut. Jika anak merasa tak tabah ingin pergi ke sekolah,jarang menangis dan mengeluh merasa sakit, berarti preschool pilihan Anda sudah tepat.


Semoga bermanfaat, wassalam.
sumber : http://paijomania.blogdetik.com/2009/12/07/tips-memilih-preschoolplaygroup-yang-bagus-dan-berkualitas/

Rabu, 24 Agustus 2016

Ini Dia Penyebab Matematika Menjadi Momok Bagi Pelajar Kita


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Bagi sebagian besar pelajar kita, pelajaran Matematika masih merupakan momok yang menakutkan. Ini disebabkan masih banyak mitos buruk mengenai matematika. Mitos-mitos yang salah ini memberi andil besar dalam membuat sebagian masyarakat merasa alergi bahkan tidak menyukai matematika. Akibatnya, lebih banyak didominasi siswa kita mendapat nilai buruk untuk bidang studi ini, bukan lantaran tidak mampu, melainkan karena semenjak awal sudah merasa alergi dan takut sehingga tidak pernah atau malas untuk mempelajari matematika.

Meski banyak, namun ada lima mitos buruk yang sudah mengakar dan menciptakan persepsi negatif terhadap matematika.

1). MITOS PERTAMA, MATEMATIKA ADALAH ILMU YANG SANGAT SUKAR SEHINGGA HANYA SEDIKIT ORANG YANG ATAU SISWA DENGAN IQ MINIMAL TERTENTU YANG MAMPU MEMAHAMINYA.

Ini terang salah kaprah. Meski bukan ilmu yang termudah, matematika bekerjsama merupakan ilmu yang relatif mudah bila dibandingkan dengan ilmu lainnya. Sebagai contoh, amati perbandingan soal untuk siswa kelas 6 sebuah SD berikut ini. Soal pertama, Sebutkan 3 tarian khas kawasan Kalimantan Tengah dan Soal kedua, Sebuah lingkaran dibagi menjadi tiga buah juring dengan perbandingan masing-masing sudut pusatnya yakni 2 : 3 : 4, maka hitung besar masing-masing sudut sentra juring-juring tersebut. Ternyata, persentase siswa yang menjawab benar soal kedua lebih besar dibandingkan persentase siswa yang menjawab benar soal pertama. Tanpa ingin mengundang perdebatan, pola di atas menunjukkan, bahwa matematika bukanlah ilmu yang sangat sukar. Soal matematika terasa sulit bagi siswa-siswa kita karena mereka tidak memahami konsep bilangan dan konsep ukuran secara benar semasa di sekolah dasar. Jika konsep bilangan dan ukuran dikuasai, maka pekerjaan menganalisis dan menghitung menjadi hal yang mudah dan menyenangkan.

2). MITOS KEDUA, MATEMATIKA ADALAH ILMU HAFALAN DARI SEKIAN BANYAK RUMUS.

Mitos ini membuat siswa malas mempelajari matematika dan karenanya tidak mengerti apa-apa wacana matematika. Padahal, sejatinya matematika bukanlah ilmu menghafal rumus, karena tanpa memahami konsep, rumus yang sudah dihafal tidak akan bermanfaat. Sebagai contoh, ada soal berikut : Ali merakit sebuah mesin 6 jam lebih lama daripada Su'ud. Jika bahu-membahu mereka dapat merakit sebuah mesin dalam waktu 4 jam, berapa lama waktu yang diharapkan oleh Su'ud untuk merakit sebuah mesin sendirian?. Seorang yang hafal rumus persamaan kuadrat tidak akan bisa menjawab soal tersebut apabila tidak bisa memodelkan soal tersebut ke dalam bentuk persamaan kuadrat. Sesungguhnya, hanya sedikit rumus matematika yang perlu (tapi tidak harus) dihapal, sedangkan sebagian besar rumus lain tidak perlu dihafal, melainkan cukup dimengerti konsepnya. Salah satu contoh, bila siswa mengerti konsep anatomi bentuk irisan kerucut, maka lebih dari 90 persen rumus-rumus irisan kerucut tidak perlu dihafal.

3). MITOS KETIGA, MATEMATIKA SELALU BERHUBUNGAN DENGAN KECEPATAN MENGHITUNG.
Memang, berhitung yakni episode tak terpisahkan dari matematika, terutama pada tingkat SD. Tetapi, kemampuan menghitung secara cepat bukanlah hal terpenting dalam matematika. Yang terpenting yakni pemahaman konsep. Melalui pemahaman konsep, kita akan bisa melaksanakan analisis (penalaran) terhadap permasalahan (soal) untuk kemudian mentransformasikan ke dalam model dan bentuk persamaan

4). MITOS KEEMPAT, MATEMATIKA ADALAH ILMU ABSTRAK DAN TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN REALITA.
Mitos ini lagi-lagi salah kaprah, alasannya yakni fakta menyampaikan bahwa matematika sangat realistis. Dalam arti, matematika merupakan bentuk analogi dari realita sehari-hari. Contoh paling sederhana yakni solusi dari Leonhard Euler, matematikawan Prancis, terhadap problem Jembatan Konisberg. Selain itu, hampir di semua sektor, teknologi, ekonomi dan bahkan sosial, matematika berperan secara signifikan. Robot cerdas yang bisa berpikir berisikan aktivitas yang disebut sistem pakar (expert system) yang didasarkan kepada konsep Fuzzy Matematika. Hitungan aerodinamis pesawat terbang dan konsep GPS juga dilandaskan kepada konsep model matematika, goneometri, dan kalkulus. Hampir semua teori-teori ekonomi dan perbankan modern diciptakan melalui matematika.

5). MITOS KELIMA MENYEBUTKAN, MATEMATIKA ADALAH ILMU YANG MEMBOSANKAN, KAKU, DAN TIDAK REKREATIF.
Anggapan ini terang keliru. Meski balasan (solusi) matematika terasa eksak lantaran solusinya tunggal, tidak berarti matematika kaku dan membosankan. Walau balasan (solusi) hanya satu (tunggal), cara atau metode menyelesaikan soal matematika bekerjsama boleh bermacam-macam. Sebagai contoh, untuk mencari solusi dari dua buah persamaan, dapat digunakan tiga cara yaitu, metode subtitusi, eliminasi, dan grafik. Contoh lain, untuk menandakan kebenaran teorema Phytagoras, dapat dipergunakan banyak cara. Bahkan menurut pakar matematika, Bana G. Kartasasmita, hingga ketika ini sudah ada 17 cara untuk menandakan teorema Phytagoras. Solusi matematika yang bersifat tunggal menjadikan kenyamanan karena tegas dan pasti. Selain tidak membosankan, matematika juga rekreatif dan menyenangkan.

Albert Einstein, tokoh fisika terbesar periode ke-20, menyatakan bahwa matematika yakni senjata utama dirinya dalam merumuskan konsep relativitasnya yang sangat terkenal tersebut. Menurut Einstein, beliau menyukai matematika ketika pamannya menjelaskan bahwa prosedur kerja matematika seolah-olah dengan cara kerja detektif, sebuah lakon yang sangat disukainya semenjak kecil.

Memang, cara kerja matematika seolah-olah sebuah games. Mula-mula kita harus mengidentifikasi variabel-variabel atau parameter-parameter yang ada melalui atributnya masing-masing. Setelah itu, laksanakan operasi di antara variabel dan parameter tersebut.

Yang paling menyenangkan, dalam melaksanakan operasi kita dibebaskan melaksanakan manipulasi (trik) semau kita biar hingga kepada solusi yang diharapkan. Kebebasan melaksanakan manipulasi dalam operasi matematika inilah yang menantang dan mengundang keasyikan tersendiri, kolam sedang dalam permainan atau petualangan. Karena itu, tidak mengherankan bila terkadang kita menjumpai siswa yang asyik menyendiri dengan soal-soal matematikanya.

Selain itu, secara intrinsik matematika juga memiliki angka berupa bilangan lingkaran yang mengandung misteri yang sangat mengasyikkan. Misalnya Anda melaksanakan operasi perkalian maupun pertambahan terhadap dua bilangan tertentu, maka terkadang akan muncul bilangan yang memiliki bentuk simetri tertentu. Contoh lain, Anda dapat menyampaikan kemahiran menebak dengan sempurna angka tertentu yang telah mengalami beberapa operasi.

Bagi yang belum memahami matematika, kemampuan Anda menebak angka dianggap sihir, padahal itu merupakan operasi. Matematika yakni ilmu yang mudah dan menyenangkan. Karena itu, siapa pun bisa mempelajarinya dengan baik.

Untuk itu, peran utama kita yakni merobohkan mitos-mitos buruk di sekeliling matematika. Semoga info tersebut bermanfaat. Jangan lupa ajak teman-teman kau untuk gabung dan ikut berpartisipasi dalam bertanya atau menjawab soal-soal yang ada di wall.

Jika punya info menarik seputar dunia matematika bisa di bagi-bagi disini.

Semoga bermanfaat, wassalam.
sumber:

Selasa, 23 Agustus 2016

Tips Mengatasi Kebiasaan Mengompol Pada Anak


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Bayi yang mengompol ialah hal biasa. Anak kecil yang berusia setahun atau dua tahun masih dianggap lumrah bila dalam tidurnya mengompol. Ada pula anak yang mengompol hanya kadang kala saja yang biasanya disebabkan oleh stres, misalnya gres masuk sekolah, orangtua sering bertengkar, atau menerima adik baru. Namun, anak yang sudah berumur empat atau lima tahun ke atas bila masih sering mengompol, hal ini menjadi masalah bagi orangtua.

Untuk mengatasi anak yang suka mengompol ini perlu diketahui dulu penyebabnya. Di antara penyebab anak mengompol ialah sebagai berikut:

1. Kandung Kemih Telah Penuh

Pada ketika kandung kemih telah penuh maka saraf-saraf di kandung kemih mengirim pesan ke otak lantas otak mengirim pesan balik untuk menahannya semoga tidak pipis secara otomatis. Dalam keadaan sadar, maka cita-cita untuk pipis dapat ditahan sebentar untuk menuju ke kamar kecil; demikian pula dalam keadaan tidur, saraf-saraf ini tetap mampu bekerja dan mengirim kesadaran sehingga timbul cita-cita ingin pipis dan secara otomatis ada kesadaran pula untuh menahannya. Namun, ada beberapa anak yang memiliki masalah dalam proses ini hingga hasilnya mengompol.

Anak-anak yang mengompol tidak memiliki kesadaran bahwa kandung kemihnya telah penuh oleh urine sehingga ia tidak bangkit untuk ke kamar kecil. Hal ini terjadi biasanya tidur sang anak sangat nyenyak. Kadang kala ia bermimpi sedang pipis di sungai, di kamar kecil, atau di suatu daerah entah di mana, lalu gres menyadari setelah terbangun bahwa ia telah mengompol.

Menghadapi anak semacam ini orangtua harus secara telaten dan tabah untuk membangun kesadaran dalam diri anak semoga tidak mengompol sebelum ia tidur. Misalnya, berpesan semoga tidak mengompol atau bahkan berdoa kepada Tuhan. Dengan demikian akan terbangun kesadaran sehingga memunculkan kewaspadaan. Hal ini terbukti pada banyak kasus anak yang mengompol di rumahnya sendiri biasanya tidak mengompol ketika tidur di rumah saudara atau temannya. Mengapa mampu demikian? Karena sang anak telah membangun kesadaran dirinya semoga tidak mengompol; yang mampu jadi disebabkan tidak ingin malu, dan sebagainya.

2. Rasa Takut yang Berlebihan

Bisa jadi sang anak mempunyai kesadaran bahwa ia memang ingin pipis, namun karena mempunyai rasa takut yang berlebihan, hasilnya ia memilih untuk pipis saja sambil tidur atau mengompol. Ketakutan yang berlebihan ini mampu disebabkan karena anak tidak berani ke kamar kecil sendirian pada malam hari. Ketakutan anak juga mampu muncul karena sebelum tidur orangtuanya, saudaranya, atau bahkan teman-temannya telah menceritakan hal-hal yang menyeramkan. Ketakutannya juga mampu terpicu karena membaca dongeng menyeramkan atau melihat film di televisi.

Menghadapi anak yang takut karena tidak berani ke kamar kecil di malam hari, orangtua dapat berpesan kepada anaknya untuk membangunkan ayah atau ibu ketika ingin pipis. Hal yang lebih penting ialah pada ketika dibangunkan oleh anak, orangtua pun harus segera bangkit dan mengantarkan anak ke kamar kecil dengan senang hati. Pesan semoga membangunkan orangtua jikalau sudah merasa ingin pipis pada malam hari juga efektif untuk mengatasi anak yang takut akhir cerita-cerita menyeramkan yang sebelumnya telah diterima oleh anak-anak.

3. Mencari Perhatian Orangtua

Anak yang ingin menerima perhatian dari orangtua mampu pula menunjukkannya dengan cara mengompol. Hal ini kadang terjadi pada anak yang mempunyai adik baru. Ia merasa-atau memang kenyataannya demikian-kasih sayang dari orangtuanya lebih besar kepada adiknya. Ada perasaan cemburu dalam hati sang kakak. Ia ingin merebut kembali kasih sayang orangtua dari adiknya, atau setidaknya menerima kasih sayang yang sama sebagaimana adiknya. Oleh karena keterbatasan cara berpikir ihwal bagaimana cara yang akan dilakukannya karena masih anak-anak, hasilnya ia memilih dengan cara mengompol. Hal ini dilakukan karena orangtua eksklusif menunjukkan perhatiannya ketika anaknya mengompol, entah kaget kemudian memarahi, atau setidaknya akan bertanya mengapa tiba-tiba mengompol lagi. Di sinilah penting bagi orangtua untuk senantiasa menunjukkan kasih sayang kepada semua anaknya.

4. Banyak Minum atau Mengonsumsi Makanan Berair

Banyak minum atau mengonsumsi makanan lembap juga menimbulkan anak mengompol ketika tidur di malam hari. Oleh karena itu, orangtua dapat mengontrol anaknya semoga minum, mengonsumsi makanan berkuah, atau buah-buahan lembap secukupnya saja. Berkaitan dengan hal ini, orangtua juga dapat mengajak anaknya untuk pipis terlebih dahulu sebelum tidur. Beberapa anak yang masih mengompol ketika orangtuanya menerapkan terapi ini-mengajaknya pipis dahulu sebelum tidur-ternyata cara ini berhasil dengan baik, yakni sang anak tidak mengompol lagi.

5. Ada Penyakit di Dalam Tubuh

Anak yang masih mengompol mampu pula disebabkan ada penyakit di dalam tubuhnya. Di antara dilema medis yang menimbulkan anak mengompol ialah bisul jalan masuk kencing, kondisi keasaman urine, anemia, atau memiliki kelainan neurologis. Bisa juga anak yang masih mengompol disebabkan karena hormon yang berafiliasi dengan beberapa kondisi dan penyakit. Untuk mengatasinya sudah tentu cara yang paling efektif ialah membawa anak kepada dokter untuk diketahui langkah-langkah berikutnya.

Demikianlah cara mengatasi anak yang masih suka mengompol meski umurnya sudah empat atau lima tahun lebih. Namun, secara umum ada langkah-langkah penting yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mencegah anak suka mengompol. Yakni, mengajarkan anak untuk pipis di kamar kecil.

Hal ini dapat dilakukan oleh orangtua pada setiap anak:
  • Akan berangkat tidur di malam hari
  • Pagi hari setelah bangkit tidur (meski dalam tidurnya juga mengompol
  • Setelah minum susu, atau pada ketika anak terlihat akan pipis (orangtua yang setiap hari bersama dengan anaknya akan mengetahui gejala atau tanda-tandanya dari mimik atau gerakan tubuhnya)
  • Kebiasaan mengajak anak ke kamar kecil ini akan membuatnya terbiasa jikalau ingin pipis maka segera ke kamar kecil.

Kebiasaan mengajak anak bila pipis ke kamar kecil ini sangat perlu. Jangan hingga orangtua tidak mau kerepotan, hasilnya membiasakan anaknya memakai pampers, meskipun sedang berada di rumah. Sungguh, hal ini harus dihindari. Di samping kulit yang tertutup pampers tidak leluasa dalam waktu yang lama, hal ini akan membuat anak tidak terdidik jikalau ingin pipis segera ke kamar kecil. Pampers hanya perlu digunakan ketika dalam perjalanan atau pada ketika acara-acara tertentu saja.

Hal penting yang tidak boleh diabaikan oleh orangtua ialah jangan pernah menceritakan kebiasaan mengompol anaknya di depan orang lain, apalagi di hadapan teman-temannya. Bagaimanapun juga anak kita akan malu. Bila orangtua tetap menceritakan maka anaknya akan memberontak atau sebaliknya malah merasa rendah diri.

Orangtua hanya perlu mengajak anaknya untuk turut membersihkan daerah tidurnya (meskipun hanya duduk menemani) sambil membangun kesadarannya bila ingin pipis di malam hari maka orangtua dengan senang hati akan mengantarkan. Sebaliknya, apabila sang anak sudah tidak mengompol lagi, maka orangtua sangat perlu untuk menunjukkan hadiah, meskipun hanya berupa kebanggaan yang menyenangkan hatinya.

Wassalam,
oleh: Akhmad Muhaimin Azzet
sumber:http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=18688

Atasi Depresi Dengan Liburan Kreatif


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

LIBURAN, pastinya merupakan masa-masa yang paling menyenangkan untuk melepas segala kejenuhan dan kejengkelan. Tapi, kalau sedang depresi, masa liburan mampu saja menjadi hambatan baru, khususnya dengan kondisi ekonomi yang semakin sulit dan meningkatnya harga barang dan biaya liburan. Liburan seringkali menjadi sumber depresi bagi beberapa orang. Anda merasa bersalah alasannya akan menghambur-hamburkan uang. Ban bocor, penerbangan yang ditunda, serta anak yang rewel seringkali menjadi pemicu stres. Akibatnya, ketika liburan selesai, Anda tetap depresi menjalani rutinitas sehari-hari.

Liburan dan depresi

Meskipun liburan mampu menjadi sumber depresi dari segi keuangan, bukan berarti Anda harus memutuskan untuk tidak pergi berlibur sama sekali. Liburan, berdasarkan fakta ilmiah, sangat kuat terhadap kesehatan fisik dan mental. Sebuah studi dari Marshfield Clinic di Wisconsin menemukan, perempuan yang tidak melaksanakan liburan secara teratur, 2-3 kali lebih cenderung mengalami depresi dibandingkan dengan perempuan yang melaksanakan liburan secara teratur.

Studi lain yang diikuti 12.338 partisipan laki-laki selama 9 tahun menemukan, laki-laki yang tidak melaksanakan liburan tahunan memiliki risiko kematian 32% lebih tinggi tanggapan serangan jantung dan 21% lebih tinggi tanggapan semua penyebab lainnya. Selain itu, sebuah studi yang dilakukan Framingham Heart selama 20 tahun menemukan, perempuan yang jarang berlibur (setiap 6 tahun atau kurang) berisiko 8 kali lebih besar mengalami serangan jantung dibandingkan perempuan yang berlibur paling tidak setiap 2-5 tahun.

Bagaimana liburan mengatasi depresi?

Liburan menyampaikan Anda kesempatan untuk kembali mengisi energi, melihat pemandangan gres serta memperbaiki tingkah laku contoh pikir. Selain itu, liburan akan menguatkan relasi dalam keluarga. Eratnya relasi dalam keluarga, menurut seorang psikolog dari Emory University School of Medicine di Atlanta Nadine Kaslow, PhD, merupakan alasan utama yang membuat orang tetap semangat menjalani hidup. Dengan berlibur, Anda mampu saling memanjakan dan mengasihi, hal yang mungkin kadang tidak sempat Anda curahkan sepenuhnya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, ketika berlibur, terjadi peningkatan kadar 2 neurotransmitter otak, dopamine dan serotonin yang berperan dalam mengatur mood dan depresi. Mereka yang depresi mempunyai kadar dopamine dan serotonin yang rendah. Kondisi depersi ini mampu diperburuk oleh lingkungan kerja dan kepenatan sehari-hari. Karena itu, Anda perlu liburan dan bersenang-senamg untuk memicu peningkatan jumlah kedua hormon ini.

Tip cegah depresi tanggapan liburan

Liburan mampu menjadi usmber depresi kalau tidak direncanakan dengan baik. Untuk membantu Anda merencankan liburan, berikut beberapa tip yang mampu menjadi panduan Anda.

Sediakan tabungan untuk liburan. Liburan tentunya tidak mampu berjalan tanpa uang. Karena itu, usahakan untuk menyisihkan sedikit penghasilan Anda setiap bulannya. Selain itu, sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda. Liburan tidak harus ke kawasan yang jauh. Liburan dalam kota yang lebih hemat mampu menjadi pilihan yang menarik. Yang terpenting ialah menikmati waktu yang berkualitas dan menyenangkan dengan keluarga tercinta Anda.

Pilihlah liburan yang sesuai dengan kepribadian Anda dan keluarga. Anda dan keluarga tidak harus berlibur ke alam yang menyampaikan banyak sekali kemudahan menantang hanya alasannya teman-teman Anda ramai membicarakan dahsyatnya petualangn arung penderasan dan tidur di bawah hamparan bintang. Kalau Anda dan keluarga lebih suka berlari di pasir pantai, jangan pernah menukar tujuan alasannya pengaruh luar. Jika tidak menikmati liburan, Anda akan semakin depresi ketika kembali di rumah.

Jika Anda tidak mampu terlepas dari kantor untuk liburan panjang, rencanakan liburan mini. Pada faktanya, banyak orang yang menyatakan kalau long weekend selama 3 atau 4 hari lebih lebih mampu meredakan stres dibandingkan perjalanan panjang.

Jika kondisi keuangan Anda tidak memungkinkan, pilihlah acara yang mampu menghemat ibarat bersepeda, mendaki, atau berkemah. Anda hanya perlu sedikit kreatif dan tidak perlu menambah stres. Anak-anak biasanya sangat menikmati acara menjelajah gua dan taman-taman.

Bicarakan dulu dengan keluarga Anda. Jika Anda lebih suka menginap di hotel dibandingkan berkemah, diskusikan terlebih dahulu. Anda mampu membagi waktu antara berkemah dan menginap di motel.

Liburan hanya untuk liburan. Jika Anda sudah memutuskan untuk berlibur, pastikan Anda tidak mengikutsertakan acara lain termasuk urusan kantor. Biarkan Keluarga menikmati kebersamaan sepenuhnya dengan Anda. Ada baiknya menonaktifkan telepon genggam Anda. Urusan kerjaan dan kontak dengan teman-teman melalui jejaring sosial ibarat facebook, mampu menunggu setelah Anda kembali dari liburan.

Wassalam,

images: lowfares.com
intisari:http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/07/07/1363/5/Liburan_Kreatif_Atasi_Depresi

Senin, 22 Agustus 2016

Tips Mendukung Anak Agar Berprestasi


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif

MENGEMBANGKAN bakat anak untuk meraih prestasi ternyata tidak sulit. Kunci suksesnya, memberi kesempatan kepada mereka untuk mengikuti perlombaan.

Psikolog anak Seto Mulyadi-yang bersahabat disapa Kak Seto-mengatakan, bakat anak bisa memengaruhi mereka untuk meraih prestasi. Bakat berasal dari faktor genetika dan pengaruh lingkungan.

"Segala sesuatu yang berada di sekeliling anak misalnya pengalaman dengan anggota keluarga atau temannya ketika bermain atau bisa juga dari buku-buku yang dibaca, atau permainan yang mereka mainkan dapat meningkatkan kemampuan anak biar bakatnya terasah," papar Kak Seto.

Terdapat beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan orangtua untuk memaksimalkan bakat anak. Misalnya, kalau anak aktif, rancanglah mereka untuk banyak membaca, berkenalan dengan orang-orang baru, gemar mempelajari segala hal, dan memanfaatkan kesempatan yang diberikan dalam hidup. Dengan demikian, pikiran anak akan berkembang.

Selain itu, anak akan tumbuh sebagai langsung yang cerdas dan akan lebih banyak tahu, serta kreatif. Di sisi lain, bila anak merupakan tipe anak yang suka duduk diam, banyak menonton TV, menjauhi buku, maka kemampuannya untuk berguru bakal terbatas.

Penelitian menyampaikan bahwa IQ dapat berubah sebanyak 20 poin sepanjang hidup manusia. Di seluruh dunia mungkin 5 persen dari penduduk digolongkan berbakat. Tetapi tidak semua oke dengan angka-angka ini.

Sejumlah pendidik menyarankan, dengan menyebarkan pengertian berbakat itu apa, maka dapat dikatakan 60 persen dari penduduk digolongkan sebagai orang berbakat.

Diyakini, sebagian orang percaya bahwa setiap individu memiliki bakat masing-masing. "Dengan bakat yang terasah, prestasi pun mudah diraih," ujar Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak ini. Ditambahkannya, memberi kebanggaan bila anak meraih prestasi merupakan salah satu jalan supaya anak bisa lebih berprestasi.

"Untuk menimbulkan buah hati Anda dengan banyak prestasi, maka orangtua harus mendukung bakatnya dan bercerita prestasi orang lain biar anak terinspirasi," papar pelatih sepak bola dari klub sepak bola Soccer Schools Indonesia (SSI) Arsenal, Marco G Paulo di Jakarta.

Marco menuturkan, wangsit itu bisa didapatkan dari siapa saja. Misalnya atlet sepak bola. "Dengan mempunyai inspirasi, kemauan anak berkembang akan lebih termotivasi," ujarnya. Harapan juga bisa dijadikan sebagai pola untuk bawah umur biar bisa berprestasi. Misalnya saja dengan bertanya apa yang mereka cita-citakan kelak kalau sudah sampaumur nanti.

"Nah, prestasi muncul ketika ia menyebutkan mau jadi apa dirinya kelak, sebab itu sebuah harapan. Harapan yang juga dijadikan sebagai pola untuk menumbuhkan prestasi," terang Marco. Marco menuturkan, jangan pernah memaksakan kehendak anak dalam mengerjakan sesuatu, termasuk mengolah dan mengasah bakat mereka.

"Anak yang sering dipaksa oleh orangtuanya, tidak mau mengerjakan apa yang orangtua inginkan," pesannya kepada para orangtua.



Ayo jadikan bawah umur kita menjadi anak yang berprestasi, amin
Wassalam
sumber:oezone.com

Minggu, 21 Agustus 2016

Obesitas Anak Bisa Turunkan Tingkat Kecerdasan


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Obesitas atau kegemukan pada anak terutama pada usia 6-7 tahun mampu menurunkan tingkat kecerdasan anak, karena acara dan kreativitas anak menjadi menurun dan cenderung malas.

"Obesitas secara berlebihan pada anak biasanya akan menjadikan tingkat kecerdasan anak menurun," kata Dosen Fakultas Kedokteran Undip, Darmono, di Semarang, Selasa.Ia mengatakan, pada kondisi tersebut, umumnya acara dan kreativitas anak akan menurun, kemudian dengan kelebihan berat tubuh anak menjadi malas.

Bahkan, anak yang kegemukan pada waktu tidur akan mengalami kondisi tidak bernafas, kondisi dimana pada waktu tidur ada gelombang pernafasan yang berhenti, ibaratnya orang yang tidur mendengkur ada waktu-waktu ia tidak bernafas, katanya.

Obesitas pada anak, disebabkan oleh masukan makanannya yang berlebih. Selain itu, pada waktu lahir anak tidak dibiasakan mengkonsumsi air susu ibu (ASI), tetapi dibiasakan pakai susu formula dalam botol, padahal anak yang diberi ASI, biasanya asupan asinya sesuai ketentuan berat tubuh bayi.

Anak yang biasa meminum susu dalam botol, biasanya tidak dapat menghitung jumlah masukan makanan pada anak, bahkan para orang renta cenderung menunjukkan perawatan anak dengan membuat susunya lebih kental, sehingga melebihi porsi yang diperlukan anak.

Kemudian, pada usia 4-5 tahun anak sudah mengalami kelebihan berat badan, karena sejumlah makan yang diberikan sebelumnya tanpa memperhatikan takaran kebutuhan anak, sehingga terjadi penimbunan makanan yang diekspresikan dalam lemak.

Ia mengungkapkan, anak yang mengalami obesitas mampu dideteksi secara dini, bahkan saat orang tuanya sedang hamil mampu diketahui melalui berat tubuh normal rata-rata antara 7-14 kilogram, tetapi bila melebihi angka 14 kilogram mampu dianggap sebagai obesitas.

Penanganan anak yang mengalami kelebihan berat tubuh pada usia 5-6 tahun atau saat masuk taman kanak-kanak (TK), biasanya dikelompokkan pada usia mereka yang mengalami kelebihan berat tubuh dengan trik khusus berupa pengawasan pada makanannya, sehingga makanan yang dibawa dari rumah juga harus sesuai takaran.

Selanjutnya, aktifitas anak diberikan porsi yang lebih banyak, dengan diajak bermain-main dan berolahraga. Anak yang kelebihan berat tubuh seharusnya dipisahkan dari sahabat yang lain, misalnya ia dari rumah diajak ke sekolah dengan jalan kaki, kemudian saat ia pulang sekolah dicarikan jalan yang agak jauh. imbuhnya

Adanya perdebatan obesitas akhir faktor genetik, ia mengatakan, berdasarkan hasil penelitian Badan Internasional Obeysitas Task Force (ITF) dari tubuh WHO yang mengurusi anak yang kegemukan, 99 persen anak obesitas karena faktor lingkungan, sedangkan yang dianggap genetik biasanya bukan genetik tetapi akhir faktor lingkungan.

Faktor lingkungan ini, dipengaruhi oleh acara dan contoh makan orang renta anak, misal contoh makan bapak dan ibunya tidak teratur menurun pada anak, karena dilingkungan itu tidak menyediakan makanan yang tinggi energi, bahkan acara dalam keluarga juga tidak mendukung. antara/mim

Wassalam,
sumber:http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=266169&kat_id=23

Sabtu, 20 Agustus 2016

Mengatasi Obesitas Pada Anak


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Obesitas atau kelebihan berat tubuh dapat menyebabkan banyak sekali efek negatif untuk kesehatan. Anak-anak yang masih lugu tentu tidak memahami ancaman ini. Maka, merupakan tanggung jawab orang-tua menjaga semoga anak mereka tetap sehat. Orang-tua harus mengetahui apa penyebab obesitas dan bagaimana cara mencegah atau mengatasi duduk perkara obesitas anak.

Akibat Obesitas
Penyakit yang dapat ditimbulkan tanggapan obesitas yaitu diabetes, darah tinggi, atau penyakit jantung. Penyakit-penyakit yang dulu dianggap sebagai penyakit usia lanjut dan dewasa, kini dapat dialami pada anak tanggapan timbunan lemak, kolesterol dan gula yang terdapat dalam tubuh. Gangguan pernapasan atau asma berisiko lebih besar dialami anak yang mengalami obesitas.

Selain itu, belum dewasa dengan kelebihan berat tubuh atau kegemukan juga dapat mengalami kesulitan bergerak dan terganggu pertumbuhannya karena timbunan lemak yang berlebihan pada organ-organ tubuh yang seharusnya berkembang. Belum lagi efek psikologis yang dialami anak, misalnya usikan dari teman-teman sekelas pada belum dewasa yang telah bersekolah.

Penyebab Obesitas
Beberapa penyebab obesitas pada anak adalah:

Faktor genetik
Merupakan faktor keturunan dari orang-tua yang sulit dihindari. Bila ayah atau ibu memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada anak.

Makanan cepat saji dan makanan ringan dalam kemasan
Maraknya restoran cepat saji merupakan salah satu faktor penyebab. Anak-anak sebagian besar menyukai makanan cepat saji atau fast food bahkan banyak anak yang akan makan dengan lahap dan menambah porsi bila makan makanan cepat saji. Padahal makanan menyerupai ini umumnya mengandung lemak dan gula yang tinggi yang menyebabkan obesitas. Orang-tua yang sibuk sering menggunakan makanan cepat saji yang praktis dihidangkan untuk diberikan pada anak mereka, walaupun kandungan gizinya buruk untuk anak. Makanan cepat saji meski rasanya nikmat namun tidak memiliki kandungan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Itu sebabnya makanan cepat saji sering disebut dengan istilah junk food atau makanan sampah. Selain itu, kesukaan belum dewasa pada makanan ringan dalam kemasan atau makanan manis menjadi hal yang patut diperhatikan.

Minuman ringan
Sama menyerupai makanan cepat saji, minuman ringan (soft drink) terbukti memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat tubuh akan cepat bertambah bila mengkonsumsi minuman ini. Rasa yang nikmat dan menyegarkan menimbulkan belum dewasa sangat menggemari minuman ini.

Kurangnya acara fisik
Masa belum dewasa identik dengan masa bermain. Dulu, permainan anak umumnya yaitu permainan fisik yang mengharuskan anak berlari, melompat atau gerakan lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan game elektronik, komputer, Internet, atau televisi yang cukup dilakukan dengan hanya duduk di depannya tanpa harus bergerak. Hal inilah yang menyebabkan anak kurang melaksanakan gerak tubuh sehingga menyebabkan kelebihan berat badan.

Solusi Obesitas
Untuk Anda yang memiliki anak dengan kelebihan berat tubuh atau obesitas, hendaknya tidak memaksakan diet ketat untuk anak karena hal ini dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatannya. Sebaliknya untuk mengatasi obesitas anak atau mencegah anak Anda semoga tidak mengalami obesitas, langkah-langkah yang dapat Anda lakukan antara lain sebagai berikut.

Perhatikan makanan yang akan diberikan untuk anak
Kurangi mengkonsumsi makanan cepat saji atau fast food, makanan ringan dalam kemasan, minuman ringan, cemilan manis atau makanan dengan kandungan lemak tinggi. Sebaliknya, sajikan daging dan sayuran segar. Perbanyak konsumsi buah dan susu yang baik untuk pertumbuhan anak. Berikan porsi yang sesuai dan jangan terlalu berlebihan.

Berikan sarapan dan bekal untuk anak
Sarapan merupakan awal baik untuk anak dikala memulai harinya. Ini diharapkan semoga anak dapat besar lengan berkuasa dikala beraktivitas di sekolah dan mencegah makan berlebihan setelahnya. Dengan membawa makanan dari rumah, orang-tua dapat mengontrol gizi anak dan menghindari semoga anak tidak perlu jajan di luar.

Perbaiki teknik mengolah makanan
Jangan terlalu banyak menggoreng makanan semoga tidak terlalu banyak lemak yang dikonsumsi. Anda dapat mencoba untuk mengukus, merebus atau memanggang makanan semoga makanan lebih sehat.

Tetapkan aturan makan
Biasakan semoga anak Anda makan di meja makan bukan di depan televisi atau komputer. Banyak orang akan tidak menyadari berapa banyak makanan yang sudah disantapnya bila ia makan sambil menikmati tayangan televisi atau di depan komputer.

Batasi kegiatan menonton televisi, video game atau penggunaan komputer
Melakukan kegiatan tersebut akan membuat anak Anda malas bergerak, maka diharapkan aturan tegas wacana berapa lama kegiatan ini boleh dilakukan. Selanjutnya, Anda dapat membantu anak Anda semoga menyenangi hiburan lain menyerupai bersepeda, bermain bola atau sekedar lompat tali.

Lakukan kegiatan yang memerlukan acara fisik
Anda dan belum dewasa dapat merencanakan untuk melaksanakan kegiatan olahraga bersama menyerupai jogging, lari pagi, berenang, bulu tangkis atau olahraga lainnya. Atau rencanakan liburan bersama di pantai, kebun binatang atau taman sehingga Anda dan anak dapat lebih banyak berjalan kaki.

Anak yang gemuk memang lucu dan menggemaskan. Namun jagalah putra dan putri kesayangan kita semoga mereka bertumbuh dengan sehat dan juga memiliki rujukan hidup dan rujukan makan yang sehat. Orang-tua bertanggung jawab untuk menunjukkan yang terbaik untuk belum dewasa mereka. Ingatlah bahwa obesitas atau kegemukan bukanlah hal yang indah bagi seorang anak.

Wassalam,
sumber:http://kumpulan.info/keluarga/anak/40-anak/176-penyebab-obesitas-kegemukan-anak-dan-solusi.html

Jumat, 19 Agustus 2016

Bila Si kecil Susah Bangun Pagi


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Padahal tak lama lagi ia akan masuk "sekolah". Bisa-bisa setiap pagi terjadi "perang" di rumah. Nah, bagaimana menyiasatinya?

Duh, susahnya membangunkan si kecil. Padahal, tak lama lagi ia akan masuk "sekolah". Jikapun ia beranjak juga dari kawasan tidur -dengan mata setengah terbuka-, bukannya pribadi masuk ke kamar mandi, malah berhenti di depan sofa dan melanjutkan tidurnya.

Kalau saja "sekolah" gres dimulai beberapa bulan lagi, mungkin perilaku si kecil yang demikian masih bisa kita tolerir. Toh, masih cukup banyak waktu untuk si kecil berguru bangkit pagi, sehingga kita tak perlu tergesa-gesa melatihnya. Masalahnya, "sekolah" sudah di ambang pintu. Kalau enggak dari sekarang dilatih, apa jadinya nanti begitu tiba ketika masuk "sekolah"? Belum lagi kalau kita juga harus berangkat ke kantor. Sementara hari makin meninggi dan si kecil belum juga bangun, bisa-bisa tiap pagi terjadi "perang" di rumah kita. Runyam, kan?

KARENA TAK DIBIASAKAN

Masalah anak tak bisa bangkit pagi, jelas Rahmitha P. Soendjojo, tak bisa dilepaskan dari ritme tidurnya. "Kita harus lihat kebiasaan sebelumnya, jam berapa ia tidur malam dan bagaimana pula tidur siangnya? Apakah tidurnya larut, apakah aktivitas siangnya terlalu capai sehingga anak jadi susah tidur dan susah bangunnya?" Soalnya, persoalan bangkit pagi hanyalah persoalan kebiasaan. Jadi, anak bekerjsama bisa bangkit pagi asalkan dibiasakan. Dengan begitu, ritme tubuhnya juga akan selalu mengatur ibarat itu. Jangan lupa, anak sedang dalam proses belajar. "Ia tak punya keterampilan dan pengalaman untuk bangkit pagi. Jadi, kalau ia tak diajarkan untuk kapan bangkit pagi, kapan tidur malam, dan kapan tidur siang, maka ia tak akan punya keterampilan untuk menata kesehariannya," lanjut Mitha, panggilan bersahabat psikolog pada DIA-YKAI, Jakarta, ini.

Dalam bahasa lain, bisa-tidaknya anak bangkit pagi tergantung dari kebiasaan yang ditanamkan secara konsisten oleh orang tua, bukan karena kebutuhan tidurnya memang demikian. Kebutuhan tidur akan berkurang sejalan bertambahnya usia. Di usia bayi, misalnya, anak bisa tidur 5 hingga 6 kali sehari. Bayi hanya terbangun bila ia merasa lapar. Tapi di usia batita, anak biasanya tidur siang hanya sekali. Semakin besar dan beranjak remaja, ia hanya tidur malam. Lama tidur malam pun akan semakin berkurang. Anak prasekolah biasanya butuh 12 jam tidur dalam sehari. "Tapi tentu setiap anak punya kekhasannya sendiri," ujar Mitha.

Artinya, walaupun sama-sama prasekolah, namun kebutuhan tidur masing-masing anak akan berbeda-beda. Ada anak yang cukup tidur dengan 10 jam, ada pula yang gres cukup jikalau tidurnya mencapai 14 jam. Begitu pula kebiasaan tidur siang. Ada yang hanya tidur siang sebentar saja, namun efeknya bisa membuat si anak hingga jam 11 malam masih melek . Sebaliknya, ada anak yang sepanjang sore sudah tidur, jam 7 malam pun sudah tidur lagi. Nah, pada anak yang bangunnya siang, menurut Mitha, biasanya mempunyai jam tidur siang yang lambat pula. Akibatnya, tidur malamnya pun jadi larut.

TIDUR MALAM DIPERDINI

Bila anak tak bisa bangkit pagi lantaran tidur siangnya lambat sehingga tidur malamnya jadi larut, berarti kita harus reschedule lagi. Saran Mitha, bangunkan ia lebih dini dari biasanya ketika tidur siang. "Tentu dilakukannya secara bertahap. Misalnya, 15 menit lebih dini setiap hari, hingga ia bisa mencapai waktu yang tepat." Seiring dengan itu, agenda tidur malam dan bangkit paginya juga harus diperdini. Misalnya, jam 8 malam sudah harus di kawasan tidur. Pokoknya, pada jam 8 malam, anak sudah dipakaikan baju tidurnya, basuh kaki dan gosok gigi, sudah minum susu hangat, lalu bacakan buku cerita. Jika ketika pertama ia tak bisa tidur dan tetap ingin bermain, tak jadi masalah.

Yang penting, ia harus selalu dibuatkan jam tubuhnya bahwa jam 8 ialah waktu tidur. Lama-lama ritme tubuhnya pun akan terbentuk, pada jam 8 ia pasti tidur dan ia akan bangkit jam 6 pagi. Bahkan untuk keluarga muslim akan bangkit lebih pagi lagi demi membiasakannya salat subuh. Tentu saja, kala pertama kali agenda tersebut diterapkan, akan mengalami aneka macam kendala; dari anak jadi mudah rewel hingga mengamuk.

Tak apa-apa. Toh, kalau tubuhnya sudah bisa mengikuti keadaan dengan agenda barunya, maka kendala ini pun tak akan terjadi lagi. Tubuh anak juga tak akan menderita sesuatu kalau kita hanya sekadar mengubah jam tidur tanpa mengurangi jumlahnya. Sejauh tubuhnya dapat berfungsi baik dengan jumlah tidur yang dimilikinya, berarti jumlah tidurnya cukup. Jadi, tak usah khawatir untuk mengubah agenda tidurnya. Tapi mengubahnya dilakukan jauh-jauh hari sebelum anak masuk "sekolah", ya; minimal 2 ahad sebelumnya. Dengan begitu, kala tiba ketika masuk "sekolah", ia pun sudah bisa bangkit pagi. Jadi, tak ada lagi "perang" di pagi hari antara orang renta dan anak.

ORANG TUA BANGUN LEBIH PAGI

Tentunya kita perlu bangkit lebih pagi dari anak. Kalau kita dan anak sama-sama bangkit jam 6, misalnya, maka yang terjadi ialah kehebohan karena semuanya akan tergopoh-gopoh. Terlebih lagi bila kita juga sibuk menyiapkan diri sendiri untuk berangkat ke kantor. Bisa-bisa semuanya malah jadi berantakan. Itulah mengapa kita perlu bangkit lebih awal dari anak semoga kita bisa punya waktu untuk keperluan kita dan anggota keluarga lainnya lebih dulu. Setelah semua urusan tersebut beres, barulah kita bangunkan si kecil. Dengan begitu, kita jadi bisa lebih damai dan tabah dalam menghadapi si kecil yang malas-malasan bangun.

"Anak yang dihadapi dengan santai akan lebih cepat menurut ketimbang jikalau dihadapi dengan heboh, biasanya akan semakin mengambek," kata Mitha. Kemudian, pada ketika membangunkannya lakukanlah dengan cara-cara yang membuat anak senang. Misalnya, dengan memeluk, mencium, membunyikan weker yang bunyinya disenangi anak, membawakan susu buatnya, membuka jendela kamarnya sehingga sinar matahari masuk, atau menggendongnya hingga ke depan kamar mandi. Bukan malah dengan omelan dan bahaya segala macam, "Nanti Mama siram pakai air, ya, kalau kau enggak mau bangkit juga!"

Wah, ini, kan, bukan pernyataan manis yang ingin didengar anak untuk mengawali hari-harinya. Setelah anak bisa bangkit pagi, berilah rewards. Entah dengan membaca dongeng sama-sama atau jalan-jalan di hari Sabtu. Pokoknya, aktivitas yang menyenangkan dan ada kaitannya antara orang tua-anak. Dengan demikian, anak pun terdorong untuk bangkit pagi terus. Karena anak, jelas Mitha, pada dasarnya selalu ingin menyenangkan orang tua. "Kalau ia berbuat baik dan orang tuanya menyampaikan rasa puas serta senang, maka anak akan mengulangi perbuatan itu. Ia akan sibuk cari sesuatu yang bagus, yang bisa bikin senang ayah-ibunya. Tapi kalau yang ia lakukan itu dianggap salah melulu, maka ia pun akan bingung, bagaimana cara yang mengagumkan buat menyenangkan orang tuanya."

BELUM TERLAMBAT

Apabila kita lupa melatih si kecil bangkit pagi sebelum tiba ketika masuk "sekolah", tak ada kata terlambat, kok. Pada jadinya si kecil akan bisa bangkit pagi asalkan dilatih secara konsisten. Disamping mengubah agenda tidurnya, saran Mitha, sebaiknya anak sudah disiapkan pada malamnya, dengan menunjukan pada anak apa yang akan terjadi esok hari dan apa saja yang harus ia lakukan. Misalnya, "Mbak, seragamnya warna apa untuk 'sekolah' besok? Mau pakai kaos kaki yang mana? Mau pakai sepatu yang mana? Buku apa yang akan dibawa? Mau bawa kawasan minum atau kawasan kudapan manis yang mana? Kamu nanti bawa bekal apa? Mau bawa lemper, kudapan manis sus, atau roti?" Dengan begitu, anak akan tergugah untuk punya responsibility, "Oh, iya, besok saya harus 'sekolah'."

Tentunya semua perlengkapan tersebut pribadi disiapkan dan diletakkan di kawasan yang mudah terlihat anak, kecuali kue-kue tentunya. Selain itu, urai Mitha, "untuk anak usia 3-4 tahun, kita harus mengingatkan tentang program besok ini secara berulang-ulang karena daya ingat anak usia ini masih minim sekali." Lagi pula, dengan terus-menerus diingatkan, hal ini bisa menjadi suatu rutinitas buatnya. "Jadi, setiap malam kalau ia mau tidur itu punya ritual; dari sikat gigi, memakai baju tidur, dan menyiapkan baju serta perlengkapan 'sekolah'nya. Dengan begitu, anak jadi punya persiapan juga, 'Oh, besok saya akan 'sekolah', saya harus bangkit pagi,'" lanjut Mitha. Jikapun kita sempat melaksanakan "ritual" tersebut karena masih di kantor, misalnya, maka peran ini bisa kita delegasikan kepada pengasuh anak. Ternyata, enggak sulit-sulit amat, kan, Bu-Pak, untuk membiasakan si kecil bangkit pagi?

CARI PERHATIAN


Bapak-Ibu, waspadalah bila kebiasaan anak sudah bangkit pagi berlangsung terus-menerus. Selain karena ia memang tak terampil, belum punya pengalaman bahwa kalau bangkit tidur itu harus ngapain -misalnya, harus pribadi masuk kamar mandi-, menurut Rahmitha, bisa juga disebabkan anak mencari perhatian orang tua. Untuk itu, kita harus cermat melihat pada diri anak. "Kalau kita lihat si anak memang mengantuk sekali, berarti tidurnya kurang. Bila demikian, kita harus lihat agenda tidur malamnya, apakah terlalu larut? Kenapa ia bisa tidur hingga larut? Apakah karena menunggu bapak-ibunya pulang ataukah terlalu asyik menonton TV, misalnya? Berarti ada schedule yang tak benar dan harus diperbaiki." Tapi kalau tidur malamnya memang sudah cukup dan ia tetap saja mengantuk, lihat lagi, apakah ia cukup sehat atau tidak? "Kalau semua itu oke, berarti memang ia cari perhatian. Bisa saja ia berpikiran, 'Kalau saya tidur cepat-cepat, nanti saya enggak ketemu Mama-Papa lagi. Ya, sudah, bikin alasan macam-macam.' Padahal maksudnya memang ingin dipeluk ibunya, didekati ibunya, dan sebagainya," lanjut Mitha. Jadi, kita harus tanggap akan hal ini.

JANGAN BIARKAN SI KECIL MENUNGGU

Sering terjadi, anak tidur malam terlalu larut gara-gara menunggu kita pulang dari kantor. Mayoritas orang renta di Jakarta, kan, tiba di rumah kira-kira jam 9 malam. Kalau mereka pulang dan anaknya sudah tidur, mereka merasa enggak ketemu dengan anaknya. Sebaliknya, anak juga merasa tak ketemu orang tuanya. "Ini memang sebuah dilema," saya Rahmitha . Namun sebaiknya anak tak dibiarkan tidur larut karena menunggu orang renta pulang kantor. Toh, esok paginya orang renta dan anak masih bisa saling ketemu. Apalagi kalau anak sudah biasa bangkit pagi, "maka pagi hari akan sangat panjang dan bisa dimanfaatkan untuk ketemu dengan orang tua. Orang renta pun bisa menyiapkan segala sesuatunya bersama anak."

AWAS "SEKOLAH" BISA JADI PENYEBAB!

Tak jarang anak sulit dibangunkan karena malas "sekolah". Bila demikian, kita harus tanggap, apakah ada persoalan dengan "sekolah"nya? Misalnya, bekalnya selalu diambil temannya, padahal bekalnya itu ialah makanan kesukaannya. "Hal ini bisa menjadi persoalan besar, lo, bagi anak sehingga ia jadi tak betah 'sekolah'. Karena anak itu, kan, peka sekali dengan segala perubahan. Ia belum punya pengalaman dan cara berpikirnya juga terbatas, sehingga kemampuan adaptasinya belum secepat orang dewasa. Jadi, kalau ada masalah, ia tak tahu teknik mengatasinya," papar Rahmitha. Banyak hal yang bisa membuat anak malas "sekolah". Hanya gara-gara duduknya di pojok dan di situ banyak nyamuk atau sepatunya sudah kesempitan tapi ia tak punya kesempatan bilang pada orang tuanya, juga bisa membuatnya malas "sekolah". Itulah mengapa, kita harus tanggap terhadap perubahan anak. "Ajak ia bicara. Dari situ akan tertangkap berair apa penyebabnya malas bangkit pagi," lanjut Mitha. Kita juga harus jalin kerja sama dengan 'sekolah', sehingga kalau ada persoalan bisa cepat ketahuan. Dengan demikian kita tahu betul bagaimana keadaan anak kita.

Wassalam,
Julie/Indah Mulatsih
image:thinkstock
sumber:http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluarga/Anak/Si-Kecil-Tak-Bisa-Bangun-Pagi

Kamis, 18 Agustus 2016

Download Gratis Ebook, Artikel, Edu Games Tentang Anak

Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Ini ada beberapa ebook, artikel dan edu games wacana anak.
Untuk mendownload, silahkan klik judul yang diinginkan.
Semoga bermanfaat :

Ebook/Artikel (pdf).

EDU GAMES


Cerita Anak

Apa Sih Dampak Pendidikan Karakter Bagi Akademik Anak?


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Saat ini mulai marak dibicarakan mengenai pendidikan karakter. Tetapi yang masih umum diterapkan mengenai pendidikan huruf ini masih pada taraf jenjang pendidikan pra sekolah (taman bermain dan taman kanak-kanak). sementara pada jenjang sekolah dasar dan seterusnya masih sangat-sangat jarang sekali. kurikulum pendidikan di Indonesia masih belum menyentuh aspek huruf ini, meskipun ada pelajaran pancasila, kewarganegaraan dan semisalnya, tapi itu masih sebatas teori dan tidak dalam tataran aplikatif. Padahal jikalau Indonesia ingin memperbaiki mutu SDM dan segera bangun dari ketinggalannya, maka indonesia harus merombak istem pendidikan yang ada ketika ini.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya bahwasanya apa sih dampak pendidikan huruf terhadap keberhasilan akademik?
Beberapa penelitian bermunculan untuk menjawab pertanyaan ini. Ringkasan dari beberapa penemuan penting mengenai hal ini diterbitkan oleh sebuah buletin, Character Educator, yang diterbitkan oleh Character Education Partnership. Dalam buletin tersebut diuraikan bahwa hasil studi Dr. Marvin Berkowitz dari University of Missouri- St. Louis, menerangkan peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi akademik pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter. Kelas-kelas yang secara komprehensif terlibat dalam pendidikan huruf menerangkan penurunan drastis pada perilaku negatif siswa yang dapat menghambat keberhasilan akademik.Pendidikan huruf ialah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action).

Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan huruf tidak akan efektif, dan pelaksanaannya pun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ialah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, alasannya dengannya seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis. Sebuah buku yang gres terbit berjudul Emotional Intelligence and School Success (Joseph Zins, et.al, 2001) mengkompilasikan aneka macam hasil penelitian wacana pengaruh positif kecerdasan emosi anak terhadap keberhasilan di sekolah.

Dikatakan bahwa ada sederet faktor-faktor resiko penyebab kegagalan anak di sekolah. Faktor-faktor resiko yang disebutkan ternyata bukan terletak pada kecerdasan otak, tetapi pada karakter, yaitu rasa percaya diri, kemampuan bekerja sama, kemampuan bergaul, kemampuan berkonsentrasi, rasa empati, dan kemampuan berkomunikasi.
Hal ini sesuai dengan pendapat Daniel Goleman wacana keberhasilan seseorang di masyarakat, ternyata 80 persen dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, dan hanya 20 persen ditentukan oleh kecerdasan otak (IQ).
Anak-anak yang mempunyai persoalan dalam kecerdasan emosinya, akan mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat semenjak usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan terbawa hingga usia dewasa.

Sebaliknya para remaja yang berkarakter atau mempunyai kecerdasan emosi tinggi akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja menyerupai kenakalan, tawuran, narkoba, miras, perilaku seks bebas, dan sebagainya. Pendidikan huruf di sekolah sangat diperlukan, walaupun dasar dari pendidikan huruf ialah di dalam keluarga. Kalau seorang anak menerima pendidikan huruf yang baik dari keluarganya, anak tersebut akan berkarakter baik selanjutnya. Namun banyak orang renta yang lebih mementingkan aspek kecerdasan otak ketimbang pendidikan karakter.

Selain itu Daniel Goleman juga mengatakan bahwa banyak orang renta yang gagal dalam mendidik huruf anak-anaknya entah alasannya kesibukan atau alasannya lebih mementingkan aspek kognitif anak. Namun ini semua dapat dikoreksi dengan menawarkan pendidikan huruf di sekolah. Namun masalahnya, kebijakan pendidikan di Indonesia juga lebih mementingkan aspek kecerdasan otak, dan hanya baru-baru ini saja pentingnya pendidikan budi pekerti menjadi topipembicaraan ramai.

Ada yang mengatakan bahwa kurikulum pendidikan di Indonesia dibuat hanya cocok untuk diberikan pada 10-20 persen otak-otak terbaik. Artinya sebagian besar anak sekolah (80-90 persen) tidak dapat mengikuti kurikulum pelajaran di sekolah. Akibatnya semenjak usia dini, sebagian besar belum dewasa akan merasa “bodoh” alasannya kesulitan menyesuaikan dengan kurikulum yang ada. Ditambah lagi dengan adanya sistem ranking yang telah “memvonis” belum dewasa yang tidak masuk “10 besar”, sebagai anak yang kurang pandai. Sistem menyerupai ini tentunya besar lengan berkuasa negatif terhadap usaha membangun karakter, dimana semenjak dini belum dewasa justru sudah “dibunuh” rasa percaya dirinya. Rasa tidak bisa yang berkepanjangan yang akan membentuk eksklusif yang tidak percaya diri, akan mengakibatkan stress berkepanjangan. Pada usia remaja biasanya keadaan ini akan mendorong remaja berperilaku negatif. Maka, tidak heran kalau kita lihat perilaku remaja kita yang senang tawuran, terlibat kriminalitas, putus sekolah, dan menurunnya mutu lulusan SMP dan SMU.

Jadi, pendidikan huruf atau budi pekerti plus ialah suatu yang urgent untuk dilakukan. Kalau kita peduli untuk meningkatkan mutu lulusan SD, SMP dan SMU, maka tanpa pendidikan huruf ialah usaha yang sia-sia. Kami ingin mengutip kata-kata bijak dari pemikir besar dunia. Mahatma Gandhi memperingatkan wacana salah satu tujuh dosa fatal, yaitu “education without character”(pendidikan tanpa karakter).

Dr. Martin Luther King juga pernah berkata: “Intelligence plus character….that is the goal of true education” (Kecerdasan plus karakter….itu ialah tujuan selesai dari pendidikan sebenarnya). Juga Theodore Roosevelt yang mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral ialah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)..

Wassalam.
sumber:
Russell T. Williams (Jefferson Center For Character Education-USA)
Ratna Megawangi (Indonesia Heritage Foundation)