Senin, 22 Agustus 2016
Tips Mendukung Anak Agar Berprestasi
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
MENGEMBANGKAN bakat anak untuk meraih prestasi ternyata tidak sulit. Kunci suksesnya, memberi kesempatan kepada mereka untuk mengikuti perlombaan.
Psikolog anak Seto Mulyadi-yang bersahabat disapa Kak Seto-mengatakan, bakat anak bisa memengaruhi mereka untuk meraih prestasi. Bakat berasal dari faktor genetika dan pengaruh lingkungan.
"Segala sesuatu yang berada di sekeliling anak misalnya pengalaman dengan anggota keluarga atau temannya ketika bermain atau bisa juga dari buku-buku yang dibaca, atau permainan yang mereka mainkan dapat meningkatkan kemampuan anak biar bakatnya terasah," papar Kak Seto.
Terdapat beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan orangtua untuk memaksimalkan bakat anak. Misalnya, kalau anak aktif, rancanglah mereka untuk banyak membaca, berkenalan dengan orang-orang baru, gemar mempelajari segala hal, dan memanfaatkan kesempatan yang diberikan dalam hidup. Dengan demikian, pikiran anak akan berkembang.
Selain itu, anak akan tumbuh sebagai langsung yang cerdas dan akan lebih banyak tahu, serta kreatif. Di sisi lain, bila anak merupakan tipe anak yang suka duduk diam, banyak menonton TV, menjauhi buku, maka kemampuannya untuk berguru bakal terbatas.
Penelitian menyampaikan bahwa IQ dapat berubah sebanyak 20 poin sepanjang hidup manusia. Di seluruh dunia mungkin 5 persen dari penduduk digolongkan berbakat. Tetapi tidak semua oke dengan angka-angka ini.
Sejumlah pendidik menyarankan, dengan menyebarkan pengertian berbakat itu apa, maka dapat dikatakan 60 persen dari penduduk digolongkan sebagai orang berbakat.
Diyakini, sebagian orang percaya bahwa setiap individu memiliki bakat masing-masing. "Dengan bakat yang terasah, prestasi pun mudah diraih," ujar Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak ini. Ditambahkannya, memberi kebanggaan bila anak meraih prestasi merupakan salah satu jalan supaya anak bisa lebih berprestasi.
"Untuk menimbulkan buah hati Anda dengan banyak prestasi, maka orangtua harus mendukung bakatnya dan bercerita prestasi orang lain biar anak terinspirasi," papar pelatih sepak bola dari klub sepak bola Soccer Schools Indonesia (SSI) Arsenal, Marco G Paulo di Jakarta.
Marco menuturkan, wangsit itu bisa didapatkan dari siapa saja. Misalnya atlet sepak bola. "Dengan mempunyai inspirasi, kemauan anak berkembang akan lebih termotivasi," ujarnya. Harapan juga bisa dijadikan sebagai pola untuk bawah umur biar bisa berprestasi. Misalnya saja dengan bertanya apa yang mereka cita-citakan kelak kalau sudah sampaumur nanti.
"Nah, prestasi muncul ketika ia menyebutkan mau jadi apa dirinya kelak, sebab itu sebuah harapan. Harapan yang juga dijadikan sebagai pola untuk menumbuhkan prestasi," terang Marco. Marco menuturkan, jangan pernah memaksakan kehendak anak dalam mengerjakan sesuatu, termasuk mengolah dan mengasah bakat mereka.
"Anak yang sering dipaksa oleh orangtuanya, tidak mau mengerjakan apa yang orangtua inginkan," pesannya kepada para orangtua.
Ayo jadikan bawah umur kita menjadi anak yang berprestasi, amin
Wassalam
sumber:oezone.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar