Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Inilah beberapa Anak Indonesia yang mempunyai bakat yang HEBAT, dalam agenda Indonesia Mencari Bakat 2010 oleh TRANS TV
Brandon
Fay Nabila
Putri Ayu
JP Millenix
Rumingkang
Dan masih banyak lagi bakat-bakat mahir anak lainnya termasuk bawah umur kita, amin
Semoga semakin sukses ... wasalam
Selasa, 29 November 2016
Senin, 28 November 2016
Menyingkap Kecerdasan INTRAPERSONAL Anak Dengan Multiple Intelligences (MI)
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Di posting sebelumnya, kita sudah membahas wacana Kecerdasan INTERPERSONAL, sekarang kita bahas wacana kecerdasan INTRAPERSONAL. Apa lagi ya?
Kecerdasan Intrapersonal yakni kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memahami diri sendiri baik itu secara emosi, maupun keinginannya. Kecerdasan ini juga membentuk tanggungjawab atas kehidupannya sendiri.
Indikator Kecerdasan Intrapersonal:
Ciri Ciri:
Contoh Karir:
Stimulasi yang cocok:
Semoga bermanfaat ... wassalam
dari aneka macam sumber
Di posting sebelumnya, kita sudah membahas wacana Kecerdasan INTERPERSONAL, sekarang kita bahas wacana kecerdasan INTRAPERSONAL. Apa lagi ya?
Kecerdasan Intrapersonal yakni kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memahami diri sendiri baik itu secara emosi, maupun keinginannya. Kecerdasan ini juga membentuk tanggungjawab atas kehidupannya sendiri.
Indikator Kecerdasan Intrapersonal:
- Mengenal diri sendiri.
- Menerima kritikan
- Punya impian yang jelas
Ciri Ciri:
- Suka Menyendiri
- Tak mudah tersinggung
- Tegas
Contoh Karir:
- Aktor/aktris
- Wirausahawan
- Penemu
- Guru
- Konsultan
Stimulasi yang cocok:
- Perjelas impian atau keinginannya
- Seringlah meminta pendapatnya
- Biarkan ia menawarkan verbal dari perasaannya
- Berikan ia waktu untuk menyendiri
- Perbanyak buku-buku wacana motivasi diri
Semoga bermanfaat ... wassalam
dari aneka macam sumber
Minggu, 27 November 2016
Bila Si Kecil Kaprikornus Raja
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Wah, di jaman dahulu yang namanya raja pasti seseorang yang mampu memerintah ataupun mengatur sesuai dengan keinginannya. Di postingan kali ini bukan membahas soal kehidupan raja-raja dulu ... hehehe. Tapi coba kita perhatikan, teladan tingkah laku si kecil kita? apakah belum dewasa kita tiba-tiba berlaku menyerupai seorang raja?
"Mama jangan masak terus dong, bacakan dongeng ini ya!" sambil menyodorkan sebuah buku dongeng bergambar. Atau, segera "menyuruh" kita minum obat dikala sakit,"Biar mama cepat sembuh ya" dan "menegur" dikala seseorang melaksanakan kesalahan. Misalnya, "Kakak, sepatunya jangan dilepas sembarangan dong," dikala melihat kakak menaruh sepatunya di sembarang tempat. Pokoknya, si kecil mulai mengatur, melarang dan menyuruh kita melaksanakan segala sesuatu.
Walaupun terasa lucu dan membuat kita tersenyum terhadap terhadap "perintah si Raja kecil", kadang tak jarang, kita mampu terbawa emosi juga sehingga kita bersikap keras, dikala ia mulai "memerintah" di dikala kita tengah capek atau terburu-buru. Bener ga? hehehe...
Wajar Dalam Usia Belajar
Sikap Orang Tua
Cermat dan Waspada
Pola-pola ini banyak disebabkan banyak hal, diantaranya:
Yup, dengan pengarahan, kesabaran dan toleransi kita sebagai orang renta dalam menghadapi perilaku si "Raja Kecil", InsyaAllah anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik dan hebat. Lagi pula,"perintah raja kecil" kita, enggak berlebihan lo! Jika kita mau menyerah untuk perilaku mengatur yang positif... tentu 'raja kecil" kita akan berlaku manis ... ya kan!
Semoga bermanfaat ... wassalam
Wah, di jaman dahulu yang namanya raja pasti seseorang yang mampu memerintah ataupun mengatur sesuai dengan keinginannya. Di postingan kali ini bukan membahas soal kehidupan raja-raja dulu ... hehehe. Tapi coba kita perhatikan, teladan tingkah laku si kecil kita? apakah belum dewasa kita tiba-tiba berlaku menyerupai seorang raja?
"Mama jangan masak terus dong, bacakan dongeng ini ya!" sambil menyodorkan sebuah buku dongeng bergambar. Atau, segera "menyuruh" kita minum obat dikala sakit,"Biar mama cepat sembuh ya" dan "menegur" dikala seseorang melaksanakan kesalahan. Misalnya, "Kakak, sepatunya jangan dilepas sembarangan dong," dikala melihat kakak menaruh sepatunya di sembarang tempat. Pokoknya, si kecil mulai mengatur, melarang dan menyuruh kita melaksanakan segala sesuatu.
Walaupun terasa lucu dan membuat kita tersenyum terhadap terhadap "perintah si Raja kecil", kadang tak jarang, kita mampu terbawa emosi juga sehingga kita bersikap keras, dikala ia mulai "memerintah" di dikala kita tengah capek atau terburu-buru. Bener ga? hehehe...
Wajar Dalam Usia Belajar
- Menurut banyak hebat ihwal anak, teladan sikap mengatur biasanya mulai muncul dikala berusia 2 tahun. dan itu hal wajar yang terjadi pada setiap anak. Karena di usia tersebut merupakan masa perubahan dari bayi ke anak sehingga banyak yang terjadi pada diri anak. Seperti seiring bertambahnya perbendaharaan kata dan keterampilan anak. Ya, di usia itulah si kecil kita mulai banyak belajar, sehingga kemudian muncul lah salah satunya sifat membantah dan mengatur.
Sikap Orang Tua
- Lalu bagaimana sikap orang renta dalam mengahadapi semua itu? Janganlah kita menghentikan bahkan bersikap terlalu keras dikala si kecil mulai mengatur. "Saat anak mulai berinisiatif lalu kita hentikan, maka anak dikala itu juga akan menarik diri. Akhirnya spontanitas itu lama-lama akan hilang," terangnya. Sayang sekali ya ... jika itu harus terjadi pada si kecil kita.
- Prinsipnya, selama perilaku itu tak mengganggu itu kasatmata dan dikomunikasikan dengan anak, perilaku "mengatur" tak ada masalah, bahkan anak berguru menjadi pemimpin, karena ia jadi punya keberanian untuk berinisiatif.
Cermat dan Waspada
- Yang perlu dicermati terhadap perilaku mengatur itu yaitu berlebihan. Misal anak melarang bahkan merebut mainan milik temannya tanpa memberi kesempatan temannya main. Menangis setiap tidak dibelikan sesuatu, dll.
Pola-pola ini banyak disebabkan banyak hal, diantaranya:
- Kurang perhatian
- Kurang toleransi
- Kurang komunikasi
- Meniru
- Konsekuen
Yup, dengan pengarahan, kesabaran dan toleransi kita sebagai orang renta dalam menghadapi perilaku si "Raja Kecil", InsyaAllah anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik dan hebat. Lagi pula,"perintah raja kecil" kita, enggak berlebihan lo! Jika kita mau menyerah untuk perilaku mengatur yang positif... tentu 'raja kecil" kita akan berlaku manis ... ya kan!
Semoga bermanfaat ... wassalam
Sabtu, 26 November 2016
Sahabat, Jangan Lupa Membayar Zakat Fitrah Ya ..
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Menjelang lebaran, wah rasanya semua pada sibuk ya. Walau sedang menunaikan ibadah puasa tidak menghalangi aktifitas untuk menyiapkan segala kebutuhan menghadapi lebaran. Ada yang sudah siap-siap untuk rencana mudik, membuat kue-kue, belanja ke mana-mana ... hehehe.
Dalam banyak sekali kesibukkan, bisa jadi lo ada yang terlupa? Dan itu mungkin saja lupa bayar zakat fitrah? InsyaAllah tidak. Nah untuk menambah isu perihal apa itu zakat fitrah, ini ada beberapa yang mungkin bisa bermanfaat untuk sahabat-sahabatku juga saya sendiri.
Sumber berkenaan dengan Zakat Fitrah
Firman Tuhan Ta'ala :
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.” (Al-A’la: 14-15).
Hadits :
Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan/asnaf:
Hikmah disyari’atkannya Zakat Fitrah:
Bila ada kekurangan dan kesalahan, mohon dimaafkan dan silahkan untuk mengkoreksi dan menambahkan, wassalam
Disarikan dari banyak sekali sumber
Menjelang lebaran, wah rasanya semua pada sibuk ya. Walau sedang menunaikan ibadah puasa tidak menghalangi aktifitas untuk menyiapkan segala kebutuhan menghadapi lebaran. Ada yang sudah siap-siap untuk rencana mudik, membuat kue-kue, belanja ke mana-mana ... hehehe.
Dalam banyak sekali kesibukkan, bisa jadi lo ada yang terlupa? Dan itu mungkin saja lupa bayar zakat fitrah? InsyaAllah tidak. Nah untuk menambah isu perihal apa itu zakat fitrah, ini ada beberapa yang mungkin bisa bermanfaat untuk sahabat-sahabatku juga saya sendiri.
Sumber berkenaan dengan Zakat Fitrah
Firman Tuhan Ta'ala :
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang.” (Al-A’la: 14-15).
Hadits :
- Diriwayatkan dari Ibnu Umar .ia berkata : Rasulullah telah mewajibkan zakat fithrah dari bulan Ramadhan satu sha’ dari kurma, atau satu sha’ dari sya’iir. atas seorang hamba, seorang merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil dan orang cukup umur dari kaum muslilmin. (H.R : Al-Bukhary dan Muslim)
- Diriwayatkan dari Umar bin Nafi’ dari ayahnya dari Ibnu Umar ia berkata ; Rasulullah telah mewajibkan zakat fithrah satu sha’ dari kurma atau satu sha’ dari sya’iir atas seorang hamba, merdeka, laki-laki, wanita, anak kecil dan orang cukup umur dari kaum muslimin dan ia memerintahkan biar di tunaikan / dikeluarkan sebelum insan keluar untuk shalat ‘ied. (H. R : Al-Bukhary, Abu Daud dan Nasa’i)
- Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Rasulullah saw telah memfardhukan zakat fithrah untuk membersihkan orang yang shaum dari perbuatan sia-sia dan dari perkataan keji dan untuk memberi makan orang miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum shalat, maka ia berarti zakat yang di terima dan barang siapa yang mengeluarkannya sesudah shalat ‘ied, maka itu berarti shadaqah menyerupai shadaqah biasa (bukan zakat fithrah). (H.R : Abu Daud, Ibnu Majah dan Daaruquthni)
- Diriwayatkan dari Hisyam bin urwah dari ayahnya dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda : Tangan di atas (memberi dan menolong) lebih baik daripada tangan di bawah (meminta-minta), mulailah orang yang menjadi tanggunganmu (keluarga dll) dan sebaik-baik shadaqah ialah yang di keluarkan dari kelebihan kekayaan (yang di perlukan oleh keluarga) (H.R : Al-Bukhary dan Ahmad)
- Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Rasulullah sw. memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fithrah untuk anak kecil, orang dewasa, orang merdeka dan hamba sahaya dari orang yang kau sediakan makanan mereka (tanggunganmu). (H.R : Daaruquthni, hadits hasan)
- Zakat Fitrah ialah zakat diri yang diwajibkan atas diri setiap insan baik lelaki maupun perempuan muslim yang sudah bisa dengan syarat-syarat yang ditetapkan.
- Kata Fitrah yang ada merujuk pada keadaan insan ketika gres diciptakan sehingga dengan mengeluarkan zakat ini insan dengan izin Tuhan akan kembali fitrah.
- Dalam pedoman Islam, pada prinsipnya setiap muslim diwajibkan untuk mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya , keluarganya dan orang lain yang menjadi tanggung jawabnya baik orang dewasa, anak kecil, laki-laki maupun wanita.
- Insan yang mempunyai kelebihan makanan atau hartanya dari kebutuhannya pada malam dan pagi hari raya.
- Anak yang lahir sebelum matahari jatuh pada tamat bulan Ramadhan dan hidup selepas terbenam matahari.
- Memeluk Islam sebelum terbenam matahari pada tamat bulan Ramadhan dan tetap dalam Islamnya.
- Seseorang yang meninggal selepas terbenam matahari tamat Ramadhan.
- Besar zakat yang dikeluarkan menurut para ulama ialah sesuai penafsiran terhadap hadits ialah sebesar satu sha’ atau kira-kira setara dengan 3,5 liter atau 2.5 kg makanan pokok (tepung, kurma, gandum, aqith) atau yang biasa dikonsumsi di tempat bersangkutan (Mazhab syafi’i dan Maliki)
- Zakat Fitrah dibayarkan atau dikeluarkan pada bulan Ramadhan, paling lambat sebelum orang-orang selesai menunaikan Shalat Ied. Jika waktu penyerahan melewati batas ini maka yang diserahkan tersebut tidak termasuk dalam kategori zakat melainkan sedekah biasa.
Penerima Zakat secara umum ditetapkan dalam 8 golongan/asnaf:
- fakir
- miskin
- amil
- muallaf
- hamba sahaya
- gharimin
- fisabilillah
- ibnu sabil
Hikmah disyari’atkannya Zakat Fitrah:
- Zakat fitrah merupakan zakat diri, di mana Tuhan memperlihatkan umur panjang baginya sehingga ia bertahan dengan nikmat-NYA.
- Zakat fitrah juga merupakan bentuk pertolongan kepada umat Islam, baik kaya maupun miskin sehingga mereka dapat berkonsentrasi penuh untuk beribadah kepada Tuhan Ta’ala dan bersukacita dengan segala anugerah nikmat-Nya.
- Hikmahnya yang paling agung ialah tanda syukur orang yang berpuasa kepada Tuhan atas nikmat ibadah puasa. (Lihat Al Irsyaad Ila Ma’rifatil Ahkaam, oleh Syaikh Abd. Rahman bin Nashir As Sa’di, hlm. 37.)
- Di antara hikmahnya ialah sebagaimana yang terkandung dalam hadits Ibnu Abbas radhiAllahu ‘anhuma di atas, yaitu puasa merupakan pembersih bagi yang melakukannya dari kesia-siaan dan perkataan buruk, demikian pula sebagai salah satu sarana pinjaman makan kepada fakir miskin.
Bila ada kekurangan dan kesalahan, mohon dimaafkan dan silahkan untuk mengkoreksi dan menambahkan, wassalam
Disarikan dari banyak sekali sumber
WWW... Apa tuh?
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Bagi yang sudah tahu internet, sudah biasa menuliskan 3 abjad ini di depan suatu alamat yang dituju sebelum berselancar di dunia maya. Namun mampu jadi belum banyak yang tahu apa itu WWW yang ditulisnya, menyerupai aku juga sebelum tahu isu perihal ini ..:)
Sebutan WWW yang kita kenal sesungguhnya tidak asal saja. WWW ialah kependekan dari World Wide Web atau biasa disebut Web. Web pertama kali diciptakan pada tahun 1989 oleh Berners Lee, lalu diperkenalkan pertama kalinya tahun 1991.
World Wide Web atau WWW itu bukan internet lo. Tapi, WWW itu merupakan jaringan yang terbesar dan terpopuler di internet. Sedangkan data WWW disebut website atau webpages. Di dalam WWW, terdapat tulisan, gambar, foto, bunyi dan video.
Dengan adanya World Wide Web (WWW) ini, kita dapat masuk atau surfing ke aneka macam website/webpages. Tentunya, dengan menggunakan Hypertext Transfer Protocol atau HTTP. Apalagi tu ... ? HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan mampu diformat dan dikirimkan dari server ke client. Sebagai contoh, saat Anda mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser Anda, maka sesungguhnya web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server.
Sedangkan internet tidak hanya berisi World Wide Web (WWW), ada juga jaringan-jaringan lainnya, misal SMTP?PO untuk email, P2P untuk musik dan video dan FTP untuk download. Dan masing-masing jaringan itu punya bahasa-bahasa khusus sendiri, tapi yang terperinci bukan menyerupai bahasa insan ... hehehe
Semoga sekarang sudah tahu ya .. menyerupai aku juga :)
Wassalam
Bagi yang sudah tahu internet, sudah biasa menuliskan 3 abjad ini di depan suatu alamat yang dituju sebelum berselancar di dunia maya. Namun mampu jadi belum banyak yang tahu apa itu WWW yang ditulisnya, menyerupai aku juga sebelum tahu isu perihal ini ..:)
Sebutan WWW yang kita kenal sesungguhnya tidak asal saja. WWW ialah kependekan dari World Wide Web atau biasa disebut Web. Web pertama kali diciptakan pada tahun 1989 oleh Berners Lee, lalu diperkenalkan pertama kalinya tahun 1991.
World Wide Web atau WWW itu bukan internet lo. Tapi, WWW itu merupakan jaringan yang terbesar dan terpopuler di internet. Sedangkan data WWW disebut website atau webpages. Di dalam WWW, terdapat tulisan, gambar, foto, bunyi dan video.
Dengan adanya World Wide Web (WWW) ini, kita dapat masuk atau surfing ke aneka macam website/webpages. Tentunya, dengan menggunakan Hypertext Transfer Protocol atau HTTP. Apalagi tu ... ? HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan mampu diformat dan dikirimkan dari server ke client. Sebagai contoh, saat Anda mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser Anda, maka sesungguhnya web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server.
Sedangkan internet tidak hanya berisi World Wide Web (WWW), ada juga jaringan-jaringan lainnya, misal SMTP?PO untuk email, P2P untuk musik dan video dan FTP untuk download. Dan masing-masing jaringan itu punya bahasa-bahasa khusus sendiri, tapi yang terperinci bukan menyerupai bahasa insan ... hehehe
Semoga sekarang sudah tahu ya .. menyerupai aku juga :)
Wassalam
Jumat, 25 November 2016
5 Pertanyaan yang Sering Diajukan Orang Tua Dalam Mendidik Anak
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Dalam banyak sekali seminar dan diskusi, banyak orang renta sering mengajukan banyak pertanyaan. Dari banyak sekali pertanyaan-pertanyaan itu, pada prinsipnya mampu terangkum dalam 5 pertanyaan yang sering diajukan para orang tua:
1. Bagaimana caranya mendidik anak semoga menjadi anak sholeh?
2. Bagaimana caranya mendidik anak semoga menjadi anak cerdas?
3. Bagaimana caranya mendidik anak semoga menjadi anak mandiri?
4. Bagaimana caranya mendidik anak semoga menjadi anak kreatif?
5. Bagaimana caranya mendidik anak semoga menjadi anak sukses?
Dari rangkuman pertanyaan tersebut memang akan memunculkan kembali pertanyaan lain yang mampu saling berkaitan atau bertolak belakang?
Memang, mendidik anak yaitu suatu pekerjaan besar, alasannya yaitu anak yaitu amanah yang dititipkan Sang Pencipta, Tuhan SWT kepada umatnya semoga selalu dijaga, dirawat dan di latih untuk kehidupannya. Disinilah yang membedakan satu sama lainnya diantara para orang tua. Dan yang membedakan itu yaitu pekerjaan itu, ada yang melaksanakan pekerjaan besar, dan ada yang melaksanakan pekerjaan kecil.
Yup, kita sebagai orang renta hanyalah insan biasa yang ingin melalukan yang terbaik bagi anak-anaknya. Dan itu mampu berjalan dengan baik jikalau semuanya mempunyai niat, impian dan semangat yang kasatmata yang dilandasi suatu tujuan atau visi, baik itu visi peradaban, visi keluarga, visi pribadi, maupun visi-visi lainnya.
Visi-visi inilah yang akan menjembatani dengan aneka realitas yang akan dihadapi seseorang dalam kehidupannya semoga berhasil nantinya, InsyaAllah.
Wasaalam
Dalam banyak sekali seminar dan diskusi, banyak orang renta sering mengajukan banyak pertanyaan. Dari banyak sekali pertanyaan-pertanyaan itu, pada prinsipnya mampu terangkum dalam 5 pertanyaan yang sering diajukan para orang tua:
1. Bagaimana caranya mendidik anak semoga menjadi anak sholeh?
2. Bagaimana caranya mendidik anak semoga menjadi anak cerdas?
3. Bagaimana caranya mendidik anak semoga menjadi anak mandiri?
4. Bagaimana caranya mendidik anak semoga menjadi anak kreatif?
5. Bagaimana caranya mendidik anak semoga menjadi anak sukses?
Dari rangkuman pertanyaan tersebut memang akan memunculkan kembali pertanyaan lain yang mampu saling berkaitan atau bertolak belakang?
Memang, mendidik anak yaitu suatu pekerjaan besar, alasannya yaitu anak yaitu amanah yang dititipkan Sang Pencipta, Tuhan SWT kepada umatnya semoga selalu dijaga, dirawat dan di latih untuk kehidupannya. Disinilah yang membedakan satu sama lainnya diantara para orang tua. Dan yang membedakan itu yaitu pekerjaan itu, ada yang melaksanakan pekerjaan besar, dan ada yang melaksanakan pekerjaan kecil.
Yup, kita sebagai orang renta hanyalah insan biasa yang ingin melalukan yang terbaik bagi anak-anaknya. Dan itu mampu berjalan dengan baik jikalau semuanya mempunyai niat, impian dan semangat yang kasatmata yang dilandasi suatu tujuan atau visi, baik itu visi peradaban, visi keluarga, visi pribadi, maupun visi-visi lainnya.
Visi-visi inilah yang akan menjembatani dengan aneka realitas yang akan dihadapi seseorang dalam kehidupannya semoga berhasil nantinya, InsyaAllah.
Wasaalam
Kamis, 24 November 2016
Game Edukatif dan Kreatif Untuk Melatih Gerak Motor Halus Si Kecil
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Untuk mengisi liburan tamat pekan, coba kita ajak si kecil untuk bermain sekaligus melatih gerak motorik halusnya. Game ini sederhana dan sangat mudah dimainkan. Apalagi game ini juga mampu dibuat sendiri lo. Yuk pribadi aja ...
Bahan-bahan yang diperlukan:
Cara bermain :
1. Buatlah gambar yang menarik di atas kertas gambar/karton yang mempunyai permukaan warna putih dan halus, menyerupai gambar buah, binatang atau apapun dengan warna warni semoga anak tertarik.
2. Kemudian pada gambar yang telah dibuat, jangan lupa membuat jalur-jalur/garis-garis yang menghubungkan antara satu gambar dengan gambar yang lainya, misal antara seekor binatang dengan makanan yang menjadi makanannya.
3. Lalu letakkan mainan kecil diatas permukaan kertas yang ada gambar dan jalurnya.
4. Peganglah magnet kecil dibawah/dibalik kertas lalu letakkan mainan kecl tersebut sempurna diatas magnet. lalu gerak-gerakkan magnet itu ke mainan kecil yang ada di permukaan, sehingga mainan tadi ikut bergerak.
5. Lalu gerakan magnet yang sudah ada mainan itu mengikuti jalur-jalur yang telah di buat pada kertas.
6. Minta anak utuk menirukan apa yang sudah Anda lakukan dan ajarkan pada anak cara memainkannya.
7. Beri penjelasan dan terangkan kenapa hal itu mampu terjadi.
9. Jika anak sudah bosan dengan gambar yang ada, kita mampu membuat gambar yang lainnya, atau mampu juga jikalau ada gambar yang cantik kita mampu memasangkannya diatas kertas tersebut.
Selamat bermain dan berlibur, wassalam
ilustrasi gambar : istockphoto
Untuk mengisi liburan tamat pekan, coba kita ajak si kecil untuk bermain sekaligus melatih gerak motorik halusnya. Game ini sederhana dan sangat mudah dimainkan. Apalagi game ini juga mampu dibuat sendiri lo. Yuk pribadi aja ...
Bahan-bahan yang diperlukan:
- Ambil selembar kertas dari buku gambar besar atau mampu membuatnya dari karton putih agak tebal, kemudian gunting membentuk persgi panjang.
- Carilah magnet kecil dari bekas mainan anak yang sudah tidak terpakai atau bekas daerah pensil, dan kalau terpaksa mampu dibeli di toko
- Sediakan spidol/pinsil warna/crayon
- Sediakan mainan tempel, itu lo yang biasa kita pasang pada pintu lemari esatau mainan kecil dari materi besi, atau plat besi kecil.
Cara bermain :
1. Buatlah gambar yang menarik di atas kertas gambar/karton yang mempunyai permukaan warna putih dan halus, menyerupai gambar buah, binatang atau apapun dengan warna warni semoga anak tertarik.
2. Kemudian pada gambar yang telah dibuat, jangan lupa membuat jalur-jalur/garis-garis yang menghubungkan antara satu gambar dengan gambar yang lainya, misal antara seekor binatang dengan makanan yang menjadi makanannya.
3. Lalu letakkan mainan kecil diatas permukaan kertas yang ada gambar dan jalurnya.
4. Peganglah magnet kecil dibawah/dibalik kertas lalu letakkan mainan kecl tersebut sempurna diatas magnet. lalu gerak-gerakkan magnet itu ke mainan kecil yang ada di permukaan, sehingga mainan tadi ikut bergerak.
5. Lalu gerakan magnet yang sudah ada mainan itu mengikuti jalur-jalur yang telah di buat pada kertas.
6. Minta anak utuk menirukan apa yang sudah Anda lakukan dan ajarkan pada anak cara memainkannya.
7. Beri penjelasan dan terangkan kenapa hal itu mampu terjadi.
9. Jika anak sudah bosan dengan gambar yang ada, kita mampu membuat gambar yang lainnya, atau mampu juga jikalau ada gambar yang cantik kita mampu memasangkannya diatas kertas tersebut.
Selamat bermain dan berlibur, wassalam
ilustrasi gambar : istockphoto
Rabu, 23 November 2016
Cerita Rakyat Lutung Kasarung
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Cerita pekan ini ihwal "Lutung Kasarung", segera minta ayah, ibu atau kakak, tante untuk mendongeng yaa..
Begini ceritanya ...
Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. "Aku sudah terlalu tua, saatnya saya turun tahta," kata Prabu Tapa. Purbasari memiliki kakak yang berjulukan Purbararang. Ia tidak oke adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. "Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih saya sebagai penggantinya," gerutu Purbararang padatunanga nnya yang berjulukan Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga ketika itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. "Orang yang dikutuk menyerupai ia tidak pantas menjadi seorang Ratu !" ujar Purbararang.
Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan berbagi sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, "Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri". "Terima kasih paman", ujar Purbasari.
Selama di hutan ia mempunyai banyak sobat yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor simpanse berbulu hitam yang misterius. Tetapi simpanse tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga-bunga yang rupawan serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada ketika malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke daerah yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini menunjukan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di akrab Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.
Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. "Apa manfaatnya bagiku ?", pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih menyerupai semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan bangga ketika ia bercermin di telaga tersebut.
Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika hingga di hutan, ia karenanya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali menyerupai semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari tabrak panjang rambut. "Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !", kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi alasannya terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.
"Baiklah saya kalah, tapi sekarang ayo kita tabrak ganteng tunangan kita, Ini tunanganku", kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seolah-olah menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahakbahak, "Jadi monyet itu tunanganmu ?".
Pada ketika itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung bermetamorfosis seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang karenanya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya danmemoho n untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu karenanya mereka semua kembali ke Istana.
Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang cowok idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya di hutan dalam wujud seekor lutung.
Selamat berlibur, wassalam
dari kumpulan dongeng anak
Cerita pekan ini ihwal "Lutung Kasarung", segera minta ayah, ibu atau kakak, tante untuk mendongeng yaa..
Begini ceritanya ...
Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. "Aku sudah terlalu tua, saatnya saya turun tahta," kata Prabu Tapa. Purbasari memiliki kakak yang berjulukan Purbararang. Ia tidak oke adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. "Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih saya sebagai penggantinya," gerutu Purbararang padatunanga nnya yang berjulukan Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga ketika itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. "Orang yang dikutuk menyerupai ia tidak pantas menjadi seorang Ratu !" ujar Purbararang.
Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan berbagi sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, "Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri". "Terima kasih paman", ujar Purbasari.
Selama di hutan ia mempunyai banyak sobat yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor simpanse berbulu hitam yang misterius. Tetapi simpanse tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga-bunga yang rupawan serta buah-buahan bersama teman-temannya.
Pada ketika malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke daerah yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini menunjukan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di akrab Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.
Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. "Apa manfaatnya bagiku ?", pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih menyerupai semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan bangga ketika ia bercermin di telaga tersebut.
Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika hingga di hutan, ia karenanya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali menyerupai semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari tabrak panjang rambut. "Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !", kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi alasannya terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.
"Baiklah saya kalah, tapi sekarang ayo kita tabrak ganteng tunangan kita, Ini tunanganku", kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seolah-olah menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahakbahak, "Jadi monyet itu tunanganmu ?".
Pada ketika itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung bermetamorfosis seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang karenanya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya danmemoho n untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu karenanya mereka semua kembali ke Istana.
Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang cowok idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya di hutan dalam wujud seekor lutung.
Selamat berlibur, wassalam
dari kumpulan dongeng anak
Selasa, 22 November 2016
Do'a Saat Memberi dan Menerima Zakat Firah
Assalamualaikum wr wb,
Niat zakat mal atau fitrah cukup di dalam hati dengan mengatakan "Aku menawarkan harta ini sebagai zakat mal atau fitrah, alasannya Allah".
Sangat baik dikala menawarkan zakat membaca do'a :
Kemudian yang mendapatkan dianjurkan membaca do'a :
Semoga membantu,
Wassalamu'alaikum wr. wb.
sumber : pesantrenvirtual.com
Niat zakat mal atau fitrah cukup di dalam hati dengan mengatakan "Aku menawarkan harta ini sebagai zakat mal atau fitrah, alasannya Allah".
Sangat baik dikala menawarkan zakat membaca do'a :
Kemudian yang mendapatkan dianjurkan membaca do'a :
Semoga membantu,
Wassalamu'alaikum wr. wb.
sumber : pesantrenvirtual.com
Senin, 21 November 2016
Islamic Speech for Kids Everyday (Ucapan Islami Sehari hari Untuk Anak)
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Semoga bermanfaat, wassalam
sumber : media-islam.or.id
Berikut beberapa ucapan Islami sehari-hari untuk belum dewasa kita:
Apa yang kita ucapkan ketika memulai sesuatu pekerjaan?
artinya : Dengan nama ALLAH
Apa yang kita ucapkan dikala menerima/mendapat kebaikan?
artinya : Segala puji bagi ALLAH
Apa yang kita ucapkan dikala berjumpa dengan seseorang?
artinya : Semoga kesejahteraan atas engkau
Apa yang kita ucapkan untuk membalas salam?
artinya : Dan supaya atas engkau pula kesejahteraan
Apa yang kita ucapkan dikala melihat yang indah/mengagumkan?
artinya : Maha Suci Allah
Apa yang kita ucapkan dikala ingin merencanakan sesuatu?
artinya : Jika Yang Mahakuasa menghendaki
Apa yang kita ucapkan dikala berbuat salah?
artinya : saya minta ampun kepada Yang Mahakuasa SWT
Apa yang kita ucapkan ketika memulai sesuatu pekerjaan?
artinya : Dengan nama ALLAH
Apa yang kita ucapkan dikala menerima/mendapat kebaikan?
artinya : Segala puji bagi ALLAH
Apa yang kita ucapkan dikala berjumpa dengan seseorang?
artinya : Semoga kesejahteraan atas engkau
Apa yang kita ucapkan untuk membalas salam?
artinya : Dan supaya atas engkau pula kesejahteraan
Apa yang kita ucapkan dikala melihat yang indah/mengagumkan?
artinya : Maha Suci Allah
Apa yang kita ucapkan dikala ingin merencanakan sesuatu?
artinya : Jika Yang Mahakuasa menghendaki
Apa yang kita ucapkan dikala berbuat salah?
artinya : saya minta ampun kepada Yang Mahakuasa SWT
Semoga bermanfaat, wassalam
sumber : media-islam.or.id
Menyingkap Kecerdasan MATEMATIS Anak Dengan Mulitiple Intellegences (MI)
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Kecerdasan MATEMATIS ialah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengolah angka dan menggunakan nalar atau daypikir dengan baik.
-------------------------------------------
Indikator Kecerdasan Matematis:
- Mampu berpikir induktif dan deduktif
- Mudah memecahkan problem
- Selalu memikirkan sebab-akibat
- Bisa berspekulasi
- Senang bertanya
Ciri-ciri:
- Suka menganalisis
- Cenderung memakai nalar
- Senang bermain tebak-tebakan
- Menyukai hitungan
- Kritis
Contoh Karir:
- Akuntan
- Programmer
- Dokter
- Ilmuwan
- Bankir
Stimulasi yang cocok:
- Perbanyak permainan logika, ibarat puzzle, lego, robotik, dll
- Perbanyak bacaan ibarat teka-teki, sudoku, mind quest, dll
- Libatkan dalam aktivitas berhitung
Semoga bermanfaat ... wassalam
dari banyak sekali sumber
Minggu, 20 November 2016
Lengketnya Tradisi Dodol Idulfitri Betawi
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Lebaran sebentar lagi dan " sruk ... sruk ..." sudah mulai terdengar riuh di wilayah Rawa Belong, Jakarta Barat. Suara-suara itu berasal dari bunyi kayu yang menggerus 'kenceng'. 'Kenceng' ini bukan berarti cepat atau nyaring lo, tapi kenceng yang dimaksud ialah wajan besar yang terbuat dari tembaga berwarna kemerahan Saking besarnya, beratnya mampu hingga 30 kilogram,..pfiiuh!
Yup, suara-suara yang terdengar tadi memang sudah menjadi tradisi di kampung-kampung Betawi di Jakarta semenjak dulu. Suara itu mengambarkan kesibukan warga yang sedang membuat dodol. Ya, dodol Betawi memang sudah menjadi hidangan istimewa di kampung Betawi dikala Lebaran. Kenapa istimewa?, alasannya ialah orang Betawi hanya membuat dodol dikala Idulfitri dan hajatan ijab kabul saja.
Rasa dodol Betawi ini, manis, gurih dan yang khasnya yaitu lengket ... hihihi. Manisnya dodol ini alasannya ialah dibuat dari gula merah, gurih alasannya ialah diberi santan dan lengketnya alasannya ialah dari ketan, komplit kan! Dan dodol Betawi ini mampu abadi selama satu bulan lo, walau tanpa pengawet! ... andal yaa dan cobain lo ... bila pak Bondan bilang ... maknyuuuss!!!
Semoga manis dan lengketnya dodol Betawi ini akan mampu membuat manisnya tali silaturahmi menjadi lebih erat, amin
Wassalam,
ilustrasi gambar : Google
Lebaran sebentar lagi dan " sruk ... sruk ..." sudah mulai terdengar riuh di wilayah Rawa Belong, Jakarta Barat. Suara-suara itu berasal dari bunyi kayu yang menggerus 'kenceng'. 'Kenceng' ini bukan berarti cepat atau nyaring lo, tapi kenceng yang dimaksud ialah wajan besar yang terbuat dari tembaga berwarna kemerahan Saking besarnya, beratnya mampu hingga 30 kilogram,..pfiiuh!
Yup, suara-suara yang terdengar tadi memang sudah menjadi tradisi di kampung-kampung Betawi di Jakarta semenjak dulu. Suara itu mengambarkan kesibukan warga yang sedang membuat dodol. Ya, dodol Betawi memang sudah menjadi hidangan istimewa di kampung Betawi dikala Lebaran. Kenapa istimewa?, alasannya ialah orang Betawi hanya membuat dodol dikala Idulfitri dan hajatan ijab kabul saja.
Rasa dodol Betawi ini, manis, gurih dan yang khasnya yaitu lengket ... hihihi. Manisnya dodol ini alasannya ialah dibuat dari gula merah, gurih alasannya ialah diberi santan dan lengketnya alasannya ialah dari ketan, komplit kan! Dan dodol Betawi ini mampu abadi selama satu bulan lo, walau tanpa pengawet! ... andal yaa dan cobain lo ... bila pak Bondan bilang ... maknyuuuss!!!
Semoga manis dan lengketnya dodol Betawi ini akan mampu membuat manisnya tali silaturahmi menjadi lebih erat, amin
Wassalam,
ilustrasi gambar : Google
Sabtu, 19 November 2016
Antara Ramadhan, Zakat, Mudik, Idulfitri dan Ziarah
Assalamualaikum wr wb,
Antara Ramadhan, Zakat, Mudik, Idulfitri dan Ziarah, memang tak dapat dipisahkan sebagai kesempatan mulia yang bisa menyempurnakan amal ibadah kita.
Ramadhan
Ramadhan yakni bulan yang ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Karena bulan Ramadhan yakni bulan penuh pengampunan, rahmat, berkah dari Tuhan SWT dan pahala bagi muslimin yang melakukan dengan penuh keyakinan sesuai dengan pemikiran Islam. Di bulan Ramadhan ini, dengan berpuasa kita bisa melatih diri untuk mencicipi beban saudara-saudara kita yang masih fakir miskin, belum bisa dan mengalami kesulitan.
Zakat
Zakat yakni kewajiban kaum muslimin yang mampu, guna membahagiakan sebagian kaum fakir miskin, saudara-saudara kita yang tk berdaya bahkan tertindas. Selain wajib hukumnya, zakat ada yang hukumnya sunnah seperti, infak, hadiah, sedekah yang sangat memiliki kegunaan untuk meyempurnakan amal ibadah kita.
Mudik
Mudik yakni tradisi yang sangat mulia. Dengan mudik, dibutuhkan makin terjalin silaturrahim baik itu dengan orang tua, kerabat, sahabat di kampung halaman. Selain silaturrahim, mudik akan bermanfaat kalau dapat saling berbagi, ibarat membagikan sebagian rejeki kepada yang membutuhkan.
Lebaran Idul Fitri
Lebaran Idul Fitri yakni waktu dimana kita kembali ke fitrah, bahagia hati dan suci jiwa kita. Waktu yang sangat membahagiakan, dimana kita saling memaafkan segala kesalahan dan dosa-dosa. Waktu dimana kita bisa menjalin silaturrahim, melepaskan semua kerinduan, membuka pintu hati yang suci untuk meraih kebahagiaan semua. Ya, Idulfitri Idul Fitri yakni waktu kebahagiaan kaum muslimin di dunia.
Ziarah
Sabda Rasulullah saw,"bahwa anak yang membuat kedua orang tuanya sedih, ia digolongkan sebagai anak yang durhaka, baik mereka masih hidup maupun telah meninggal dunia". Diantara cara untuk mntuk membahagiakan orang renta yang sudah meninggal, yakni dengan ziarah kubur mereka. Apalagi ketika Idulfitri Idul Fitri yakni hari yang berbahagia dan penuh berkah. Alangkah baik dan sempurnanya nuansa kebahagiaan itu, kalau kebahagiaan itu tidak hanya dialirkan kepada yang masih hidup tetapi juga dikirimkan kepada yang telah meninggal.
Semoga Tuhan SWT menawarkan yang terbaik bagi kita semua, amin
Wassalam
Ramadhan yakni bulan yang ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin di seluruh dunia. Karena bulan Ramadhan yakni bulan penuh pengampunan, rahmat, berkah dari Tuhan SWT dan pahala bagi muslimin yang melakukan dengan penuh keyakinan sesuai dengan pemikiran Islam. Di bulan Ramadhan ini, dengan berpuasa kita bisa melatih diri untuk mencicipi beban saudara-saudara kita yang masih fakir miskin, belum bisa dan mengalami kesulitan.
Zakat
Zakat yakni kewajiban kaum muslimin yang mampu, guna membahagiakan sebagian kaum fakir miskin, saudara-saudara kita yang tk berdaya bahkan tertindas. Selain wajib hukumnya, zakat ada yang hukumnya sunnah seperti, infak, hadiah, sedekah yang sangat memiliki kegunaan untuk meyempurnakan amal ibadah kita.
Mudik
Mudik yakni tradisi yang sangat mulia. Dengan mudik, dibutuhkan makin terjalin silaturrahim baik itu dengan orang tua, kerabat, sahabat di kampung halaman. Selain silaturrahim, mudik akan bermanfaat kalau dapat saling berbagi, ibarat membagikan sebagian rejeki kepada yang membutuhkan.
Lebaran Idul Fitri
Lebaran Idul Fitri yakni waktu dimana kita kembali ke fitrah, bahagia hati dan suci jiwa kita. Waktu yang sangat membahagiakan, dimana kita saling memaafkan segala kesalahan dan dosa-dosa. Waktu dimana kita bisa menjalin silaturrahim, melepaskan semua kerinduan, membuka pintu hati yang suci untuk meraih kebahagiaan semua. Ya, Idulfitri Idul Fitri yakni waktu kebahagiaan kaum muslimin di dunia.
Ziarah
Sabda Rasulullah saw,"bahwa anak yang membuat kedua orang tuanya sedih, ia digolongkan sebagai anak yang durhaka, baik mereka masih hidup maupun telah meninggal dunia". Diantara cara untuk mntuk membahagiakan orang renta yang sudah meninggal, yakni dengan ziarah kubur mereka. Apalagi ketika Idulfitri Idul Fitri yakni hari yang berbahagia dan penuh berkah. Alangkah baik dan sempurnanya nuansa kebahagiaan itu, kalau kebahagiaan itu tidak hanya dialirkan kepada yang masih hidup tetapi juga dikirimkan kepada yang telah meninggal.
Semoga Tuhan SWT menawarkan yang terbaik bagi kita semua, amin
Wassalam
Jumat, 18 November 2016
Melukis Itu Asyik ..... Ini Buktinya!
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Sahabat, ternyata melukis itu asyik lho! Buktiin deh disini ...
Selamat berlatih yaa...., wassalam
Sahabat, ternyata melukis itu asyik lho! Buktiin deh disini ...
Kamis, 17 November 2016
Bermain Cilukba, Membantu Si Kecil Memahami Stress
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Bentuk permainan "cilukba" apa pun merupakan permainan yang amat disukai buah hati kita, terutama untuk si kecil yang berusia 6-9 bulan. Permainan ini akan mengajarkan kepada buah hati bahwa benda yang hilang dapat dapat muncul kembali.
Ini akan menyebabkan kekerabatan yang besar lengan berkuasa serta aman antara Anda dan si buah hati. Dan adanya kekerabatan yang besar lengan berkuasa dan aman akan membantu anak Anda memahami stress biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam buku 'Brain Games' (Jackie Silberg), dari hasil riset dikatakan, bahwa setiap permainan cilukba ini akanmembentu dan menguatkan ribuan kekerabatan antara sel-sel saraf dan akan menambah perkembangan pada'hubungan tetap' yang kompleks yang sebagian besar akan tetap ada seumur hidup buah hati Anda. Dan semua kekerabatan ini akan lebih sulit terbentuk di usia yang lebih tua.
Nah, tentunya kita sebagai orang bau tanah tidak mau kehilangan kesempatan yang sangat berharga ini?.
Berikut beberapa pola bermain cilukba yang efektif:
1. Cilukba dengan boneka
2. Cilukba bersama
Selamat mencoba dan bermain
Wassalam
Bentuk permainan "cilukba" apa pun merupakan permainan yang amat disukai buah hati kita, terutama untuk si kecil yang berusia 6-9 bulan. Permainan ini akan mengajarkan kepada buah hati bahwa benda yang hilang dapat dapat muncul kembali.
Ini akan menyebabkan kekerabatan yang besar lengan berkuasa serta aman antara Anda dan si buah hati. Dan adanya kekerabatan yang besar lengan berkuasa dan aman akan membantu anak Anda memahami stress biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam buku 'Brain Games' (Jackie Silberg), dari hasil riset dikatakan, bahwa setiap permainan cilukba ini akanmembentu dan menguatkan ribuan kekerabatan antara sel-sel saraf dan akan menambah perkembangan pada'hubungan tetap' yang kompleks yang sebagian besar akan tetap ada seumur hidup buah hati Anda. Dan semua kekerabatan ini akan lebih sulit terbentuk di usia yang lebih tua.
Nah, tentunya kita sebagai orang bau tanah tidak mau kehilangan kesempatan yang sangat berharga ini?.
Berikut beberapa pola bermain cilukba yang efektif:
1. Cilukba dengan boneka
- Pangku/dudukkan si kecil diatas paha Anda, dalam posisi duduk di lantai
- Peganglah sebuah boneka dan sembunyikan di belakang punggung Anda
- Keluarkan boneka itu sambil katakan, "Cilukba...(nama si kecil)
- Sembunyikan kembali dan ulangi lagi hingga buah hati anda mulai menebak bonekanya akan muncul
- Ulangi lagi dari posisi/tempat yang berbeda, dari atas kepala Anda, dari atas kepala si kecil lalu turunkan boneka hingga di depan wajah si kecil (jangan terlalu erat ya ..) dan ucapkan cilukba ...
- Berikan boneka kepada si kecil dan amati apakah beliau akan menirukan Anda
2. Cilukba bersama
- Dudukkan si kecil di lantai
- Ambil sehelai handuk dan letakkan handuk tersbut di wajah Anda
- Ucapkan 'cilukba' sambil angkat handuk dan tunjukkan wajah Anda kepada si kecil
- Ulangi kembali hingga si kecil mulai memberi respon, biasanya beliau akan tertawa terbahak-bahak
- Cobalah untuk meletakkan handuk di kepala si kecil dan amati, apakah beliau akan menarik untk menyingkirkan handuk itu, jikalau si kecil menyingkap handuknya jangan lupa katan cilukbaaa ...
- Permainan ini biasanya akan menyebabkan tawa terbahak-bahak dari si kecil dan semakin lama Anda memainkannya, permianan ini menjadi menyenangkan bagi si kecil dan tentunya Anda juga ... hehehe..
Selamat mencoba dan bermain
Wassalam
Rabu, 16 November 2016
Hayoo ... Coba Tebak, Apa Ini?
Mengembangkan Kepercayaan Diri Si Kecil Dengan Permainan Mendorong
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Dari seminar Parenting Guide wacana bagaimana menyebarkan kepercayaan diri anak (usia 12 - 15 bulan), salah satunya ialah dengan permainan mendorong.
Permainan mendorong ini akan membuat si kecil merasa berpengaruh dan bisa mengendalikan sesuatu. Dan dari acara itu akan tumbuh dan berkembang rasa percaya diri si kecil.
Kenapa bisa? alasannya ialah permainan ini akan mendorong sel-sel saraf dalam otak buah hati kita untuk menghubungkan dengan sel-sel saraf penglihatan dan gerak motorik halusnya. dan bila diulang-ulang, maka akan menyebabkan keluwesan gerak motorik si kecil.
Lalu bagaimana penerapannya?
Selamat mencoba dan bermain ... wassalam
-------------------------------------------
sumber : Seminar "Parenting Guide"
Dari seminar Parenting Guide wacana bagaimana menyebarkan kepercayaan diri anak (usia 12 - 15 bulan), salah satunya ialah dengan permainan mendorong.
Permainan mendorong ini akan membuat si kecil merasa berpengaruh dan bisa mengendalikan sesuatu. Dan dari acara itu akan tumbuh dan berkembang rasa percaya diri si kecil.
Kenapa bisa? alasannya ialah permainan ini akan mendorong sel-sel saraf dalam otak buah hati kita untuk menghubungkan dengan sel-sel saraf penglihatan dan gerak motorik halusnya. dan bila diulang-ulang, maka akan menyebabkan keluwesan gerak motorik si kecil.
Lalu bagaimana penerapannya?
- Pilih beberapa benda ringan yang dapat di dorong anak, menyerupai boneka binatang, mainan kecil atau mainan kendaraan beroda empat yang memang untuk di dorong.
- Anda juga siap memegang sebuah mainan lainnya.
- Jika si kecil sudah siap dengan mainannya, jangan lupa katakan,"Satu, dua, tiga ... dorong", sambil beri referensi mendorong salah satu mainan yang lain.
- Ulangi kembali dan bujuk si kecil untuk menirukan apa yang Anda lakukan.
- Kalau si Kecil sudah mengatakan 'ga' (artinya kata 'tiga') dan mengulanginya lagi, Anda akan mengetahui bahwa si Kecil menyukai permainan ini.
Selamat mencoba dan bermain ... wassalam
-------------------------------------------
sumber : Seminar "Parenting Guide"
Selasa, 15 November 2016
Panduan Lengkap Tata Cara Shalat Ied
Assalamualaikum wr wb,
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para teman dan orang-orang yang meniti jalan mereka hingga selesai zaman.
Berikut yaitu panduan ringkas dalam shalat ‘ied, baik shalat ‘Idul Fithri atau pun ‘Idul Adha. Yang kami sarikan dari beberapa penjelasan ulama. Semoga bermanfaat.
----------------------
Hukum Shalat ‘Ied
Menurut pendapat yang lebih kuat, hukum shalat ‘ied yaitu wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan yang dalam keadaan mukim. Dalil dari hal ini yaitu hadits dari Ummu ‘Athiyah, dia berkata,
أَمَرَنَا – تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- – أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada dikala shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) semoga mengeluarkan para gadis (yang gres beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun dia memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi daerah shalat.“
Di antara alasan wajibnya shalat ‘ied dikemukakan oleh Shidiq Hasan Khon (murid Asy Syaukani).
Adapun pendapat yang mengatakan bahwa hukum shalat ‘ied yaitu sunnah (dianjurkan, bukan wajib), ini yaitu pendapat yang lemah. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri memerintahkan untuk melaksanakan shalat ini. Lalu dia sendiri dan para khulafaur rosyidin (Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman, dan ‘Ali, -pen), begitu pula kaum muslimin setelah mereka terus menerus melaksanakan shalat ‘ied. Dan tidak dikenal sama sekali kalau ada di satu negeri Islam ada yang meninggalkan shalat ‘ied.
Shalat ‘ied yaitu salah satu syi’ar Islam yang terbesar. … Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memberi keringanan bagi wanita untuk meninggalkan shalat ‘ied, lantas bagaimana lagi dengan kaum pria?”
-------------------------------------
Waktu Pelaksanaan Shalat ‘Ied
--------------------------------------
Tempat Pelaksanaan Shalat ‘Ied
Tempat pelaksanaan shalat ‘ied lebih utama (lebih afdhol) dilakukan di tanah lapang, kecuali bila ada udzur ibarat hujan. Abu Sa’id Al Khudri mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى
“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.“
An Nawawi mengatakan, “Hadits Abu Sa’id Al Khudri di atas yaitu dalil bagi orang yang menganjurkan bahwa shalat ‘ied sebaiknya dilakukan di tanah lapang dan ini lebih afdhol (lebih utama) daripada melakukannya di masjid. Inilah yang dipraktekkan oleh kaum muslimin di banyak sekali negeri. Adapun penduduk Makkah, maka semenjak masa silam shalat ‘ied mereka selalu dilakukan di Masjidil Haram.”
------------------------------------------------------
Tuntunan Ketika Hendak Keluar Melaksanakan Shalat ‘Ied
Pertama:
Berhias diri dan memakai pakaian yang terbaik. Ibnul Qayyim mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar ketika shalat ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik.”
Ketiga:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan dia makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, dia tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied gres dia menyantap hasil qurbannya.”
Hikmah dianjurkan makan sebelum berangkat shalat Idul Fithri yaitu semoga tidak disangka bahwa hari tersebut masih hari berpuasa. Sedangkan untuk shalat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu yaitu semoga daging qurban mampu segera disembelih dan dinikmati setelah shalat ‘ied.
Keempat:
كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّر حَتَّى يَأْتِيَ المُصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ ؛ قَطَعَ التَّكْبِيْر
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya ‘Idul Fithri, lantas dia bertakbir hingga di lapangan dan hingga shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, dia berhenti dari bertakbir.”[15]
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berangkat shalat ‘ied (Idul Fithri dan Idul Adha) bersama Al Fadhl bin ‘Abbas, ‘Abdullah bin’Abbas, ‘Ali, Ja’far, Al Hasan, Al Husain, Usamah bin Zaid, Zaid bin Haritsah, dan Ayman bin Ummi Ayman, mereka mengangkat bunyi membaca tahlil (laa ilaha illallah) dan takbir (Allahu Akbar).”
----------------------------------------------------
Tata cara takbir ketika berangkat shalat ‘ied ke lapangan:
[1] Disyari’atkan dilakukan oleh setiap orang dengan menjahrkan (mengeraskan) bacaan takbir. Ini berdasarkan akad empat ulama madzhab.
[2] Di antara lafazh takbir adalah,
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
“Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar, Allahu akbar wa lillahil hamd (Allah Maha Besar, Yang Mahakuasa Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah, Yang Mahakuasa Maha Besar, Yang Mahakuasa Maha Besar, segala kebanggaan hanya untuk-Nya)”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa lafazh ini dinukil dari banyak sahabat, bahkan ada riwayat yang menyatakan bahwa lafazh ini marfu’ yaitu hingga pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syaikhul Islam juga menunjukan bahwa bila seseorang mengucapkan “Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu akbar“, itu juga diperbolehkan.
----------------------------------------------------
Kelima:
Menyuruh wanita dan anak kecil untuk berangkat shalat ‘ied. Dalilnya sebagaimana disebutkan dalam hadits Ummu ‘Athiyah yang pernah kami sebutkan. Namun wanita tetap harus memperhatikan adab-adab ketika keluar rumah, yaitu tidak berhias diri dan tidak memakai harum-haruman.
Sedangkan dalil mengenai anak kecil, Ibnu ‘Abbas –yang ketika itu masih kecil- pernah ditanya, “Apakah engkau pernah menghadiri shalat ‘ied bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Ia menjawab, نَعَمْ ، وَلَوْلاَ مَكَانِى مِنَ الصِّغَرِ مَا شَهِدْتُهُ
“Iya, saya menghadirinya. Seandainya bukan sebab kedudukanku yang termasuk sahabat-sahabat junior, tentu saya tidak akan menghadirinya.”
Keenam:
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘ied, dia lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“
Ketujuh:
Dianjurkan berjalan kaki hingga ke daerah shalat dan tidak memakai kendaraan kecuali bila ada hajat.
Dari Ibnu ‘Umar, dia mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.“[22]
Tidak Ada Shalat Sunnah Qobliyah ‘Ied dan Ba’diyah ‘Ied
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fithri, lalu dia mengerjakan shalat ‘ied dua raka’at, namun dia tidak mengerjakan shalat qobliyah maupun ba’diyah ‘ied.“
-----------------------------------------------------
Tidak Ada Adzan dan Iqomah Ketika Shalat ‘Ied
Dari Jabir bin Samuroh, ia berkata,
صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ.
“Aku pernah melaksanakan shalat ‘ied (Idul Fithri dan Idul Adha) bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah.”
Ibnul Qayyim mengatakan, “Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga ke daerah shalat, dia pun mengerjakan shalat ‘ied tanpa ada adzan dan iqomah. Juga ketika itu untuk menyeru jama’ah tidak ada ucapan “Ash Sholaatul Jaam’iah.” Yang termasuk fatwa Nabi yaitu tidak melaksanakan hal-hal semacam tadi.”
Jumlah raka’at shalat Idul Fithri dan Idul Adha adalah dua raka’at.
--------------------------------------------
Adapun tata caranya yaitu sebagai berikut.
Pertama:
Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan,
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
“Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii (Maha suci Allah, segala kebanggaan bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah saya dan rahmatilah aku).”
Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi kebanggaan pada Yang Mahakuasa Ta’ala.
Keempat:
Ada riwayat bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Laitsiy mengenai surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri. Ia pun menjawab, كَانَ يَقْرَأُ فِيهِمَا بِ (ق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ) وَ (اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ)
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid” (surat Qaaf) dan “Iqtarobatis saa’atu wan syaqqol qomar” (surat Al Qomar).”
Boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua.
Dan jika hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, dianjurkan pula membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua, pada shalat ‘ied maupun shalat Jum’at.
Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الْعِيدَيْنِ وَفِى الْجُمُعَةِ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ) قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِى يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِى الصَّلاَتَيْنِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied maupun shalat Jum’at “Sabbihisma robbikal a’la” (surat Al A’laa) dan “Hal ataka haditsul ghosiyah” (surat Al Ghosiyah).” An Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at, dia membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat.
Kelima:
Khutbah Setelah Shalat ‘Ied
Dari Ibnu ‘Umar, ia mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ – رضى الله عنهما – يُصَلُّونَ الْعِيدَيْنِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakr, begitu pula ‘Umar biasa melaksanakan shalat ‘ied sebelum khutbah.”
Setelah melaksanakan shalat ‘ied, imam berdiri untuk melaksanakan khutbah ‘ied dengan sekali khutbah (bukan dua kali ibarat khutbah Jum’at). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan khutbah di atas tanah dan tanpa memakai mimbar. Beliau pun memulai khutbah dengan “hamdalah” (ucapan alhamdulillah) sebagaimana khutbah-khutbah dia yang lainnya.
Ibnul Qayyim mengatakan, “Dan tidak diketahui dalam satu hadits pun yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membuka khutbah ‘iednya dengan bacaan takbir. … Namun dia memang sering mengucapkan takbir di tengah-tengah khutbah. Akan tetapi, hal ini tidak menunjukkan bahwa dia selalu memulai khutbah ‘iednya dengan bacaan takbir.”
Jama’ah boleh memilih mengikuti khutbah ‘ied ataukah tidak?
Dari ‘Abdullah bin As Sa-ib, ia berkata bahwa ia pernah menghadiri shalat ‘ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tatkala dia selesai menunaikan shalat, dia bersabda,
إِنَّا نَخْطُبُ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجْلِسَ لِلْخُطْبَةِ فَلْيَجْلِسْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَذْهَبَ فَلْيَذْهَبْ
“Aku dikala ini akan berkhutbah. Siapa yang mau tetap duduk untuk mendengarkan khutbah, silakan ia duduk. Siapa yang ingin pergi, silakan ia pergi.”
--------------------------------
Ucapan Selamat Hari Raya
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan, “Adapun wacana ucapan selamat (tah-niah) ketika hari ‘ied ibarat sebagian orang mengatakan pada yang lainnya ketika berjumpa setelah shalat ‘ied, “Taqobbalallahu minna wa minkum wa ahaalallahu ‘alaika” dan semacamnya, maka ibarat ini telah diriwayatkan oleh beberapa teman Nabi.
Mereka biasa mengucapkan semacam itu dan para imam juga menunjukkan keringanan dalam melaksanakan hal ini sebagaimana Imam Ahmad dan lainnya. Akan tetapi, Imam Ahmad mengatakan, “Aku tidak mau mendahului mengucapkan selamat hari raya pada seorang pun.
Namun kalau ada yang mengucapkan selamat padaku, saya akan membalasnya“. Imam Ahmad melaksanakan semacam ini sebab menjawab ucapan selamat yaitu wajib, sedangkan memulai mengucapkannya bukanlah sesuatu yang dianjurkan. Dan sesungguhnya bukan hanya dia yang tidak suka melaksanakan semacam ini. Intinya, barangsiapa yang ingin mengucapkan selamat, maka ia memiliki qudwah (contoh). Dan barangsiapa yang meninggalkannya, ia pun memiliki qudwah (contoh).”
--------------------------------------------
Bila Hari ‘Ied Jatuh pada Hari Jum’at
Bila hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, maka bagi orang yang telah melaksanakan shalat ‘ied, ia punya pilihan untuk menghadiri shalat Jum’at atau tidak. Namun imam masjid dianjurkan untuk tetap melaksanakan shalat Jum’at semoga orang-orang yang punya harapan menunaikan shalat Jum’at mampu hadir, begitu pula orang yang tidak shalat ‘ied mampu turut hadir. Pendapat ini dipilih oleh lebih banyak didominasi ulama Hambali. Dan pendapat ini terdapat riwayat dari ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas dan Ibnu Az Zubair.
Dalil dari hal ini adalah:
Pertama: Diriwayatkan dari Iyas bin Abi Romlah Asy Syamiy, ia berkata, “Aku pernah menemani Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan ia bertanya pada Zaid bin Arqom,
أَشَهِدْتَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عِيدَيْنِ اجْتَمَعَا فِى يَوْمٍ قَالَ نَعَمْ. قَالَ فَكَيْفَ صَنَعَ قَالَ صَلَّى الْعِيدَ ثُمَّ رَخَّصَ فِى الْجُمُعَةِ فَقَالَ « مَنْ شَاءَ أَنْ يُصَلِّىَ فَلْيُصَلِّ ».
“Apakah engkau pernah menyaksikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertemu dengan dua ‘ied (hari Idul Fithri atau Idul Adha bertemu dengan hari Jum’at) dalam satu hari?” “Iya”, jawab Zaid. Kemudian Mu’awiyah bertanya lagi, “Apa yang dia lakukan ketika itu?” “Beliau melaksanakan shalat ‘ied dan memberi keringanan untuk meninggalkan shalat Jum’at”, jawab Zaid lagi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang mau shalat Jum’at, maka silakan melaksanakannya.”
Kedua: Dari ‘Atho’, ia berkata, “Ibnu Az Zubair ketika hari ‘ied yang jatuh pada hari Jum’at pernah shalat ‘ied bersama kami di awal siang. Kemudian ketika tiba waktu shalat Jum’at Ibnu Az Zubair tidak keluar, dia hanya shalat sendirian. Tatkala itu Ibnu ‘Abbas berada di Thoif. Ketika Ibnu ‘Abbas tiba, kami pun menceritakan kelakuan Ibnu Az Zubair pada Ibnu ‘Abbas. Ibnu ‘Abbas pun mengatakan, “Ia yaitu orang yang menjalankan sunnah (ajaran Nabi) [ashobas sunnah].” Jika teman mengatakan ashobas sunnah(menjalankan sunnah), itu berarti statusnya marfu’ yaitu menjadi perkataan Nabi.
Diceritakan pula bahwa ‘Umar bin Al Khottob melaksanakan ibarat apa yang dilakukan oleh Ibnu Az Zubair. Begitu pula Ibnu ‘Umar tidak menyalahkan perbuatan Ibnu Az Zubair. Begitu pula ‘Ali bin Abi Tholib pernah mengatakan bahwa siapa yang telah menunaikan shalat ‘ied maka ia boleh tidak menunaikan shalat Jum’at. Dan tidak diketahui ada pendapat teman lain yang menyelisihi pendapat mereka-mereka ini.
----------
Catatan:
Dianjurkan bagi imam masjid semoga tetap mendirikan shalat Jum’at supaya orang yang ingin menghadiri shalat Jum’at atau yang tidak shalat ‘ied mampu menghadirinya.
Dalil dari hal ini yaitu dari An Nu’man bin Basyir, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied dan shalat Jum’at “sabbihisma robbikal a’la” dan “hal ataka haditsul ghosiyah”.” An Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at, dia membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat. Karena imam dianjurkan membaca dua surat tersebut pada shalat Jum’at yang bertepatan dengan hari ‘ied, ini menunjukkan bahwa shalat Jum’at dianjurkan untuk dilaksanakan oleh imam masjid.
Siapa saja yang tidak menghadiri shalat Jum’at dan telah menghadiri shalat ‘ied –baik pria maupun wanita- maka wajib baginya untuk mengerjakan shalat Zhuhur (4 raka’at) sebagai ganti sebab tidak menghadiri shalat Jum’at.
Demikian beberapa penjelasan ringkas mengenai panduan shalat Idul Fithri dan Idul Adha. Semoga bermanfaat.
Segala puji bagi Yang Mahakuasa yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Diselesaikan di Pangukan, Sleman, di hari yang baik untuk berinfak sholih, 7 Dzulhijah 1430 H.
***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para teman dan orang-orang yang meniti jalan mereka hingga selesai zaman.
Berikut yaitu panduan ringkas dalam shalat ‘ied, baik shalat ‘Idul Fithri atau pun ‘Idul Adha. Yang kami sarikan dari beberapa penjelasan ulama. Semoga bermanfaat.
----------------------
Hukum Shalat ‘Ied
Menurut pendapat yang lebih kuat, hukum shalat ‘ied yaitu wajib bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan yang dalam keadaan mukim. Dalil dari hal ini yaitu hadits dari Ummu ‘Athiyah, dia berkata,
أَمَرَنَا – تَعْنِى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- – أَنْ نُخْرِجَ فِى الْعِيدَيْنِ الْعَوَاتِقَ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ وَأَمَرَ الْحُيَّضَ أَنْ يَعْتَزِلْنَ مُصَلَّى الْمُسْلِمِينَ.
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada dikala shalat ‘ied (Idul Fithri ataupun Idul Adha) semoga mengeluarkan para gadis (yang gres beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haidh. Namun dia memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi daerah shalat.“
Di antara alasan wajibnya shalat ‘ied dikemukakan oleh Shidiq Hasan Khon (murid Asy Syaukani).
- Pertama: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam terus menerus melakukannya.
- Kedua: Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah kaum muslimin untuk keluar rumah untuk menunaikan shalat ‘ied. Perintah untuk keluar rumah menunjukkan perintah untuk melaksanakan shalat ‘ied itu sendiri bagi orang yang tidak punya udzur. Di sini dikatakan wajib sebab keluar rumah merupakan wasilah (jalan) menuju shalat. Jika wasilahnya saja diwajibkan, maka tujuannya (yaitu shalat) otomatis juga wajib.
- Ketiga: Ada perintah dalam Al Qur’an yang menunjukkan wajibnya shalat ‘ied yaitu firman Yang Mahakuasa Ta’ala, صَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).” (QS. Al Kautsar: 2). Maksud ayat ini yaitu perintah untuk melaksanakan shalat ‘ied.
- Keempat: Shalat jum’at menjadi gugur bagi orang yang telah melaksanakan shalat ‘ied bila kedua shalat tersebut bertemu pada hari ‘ied. Padahal sesuatu yang wajib hanya boleh digugurkan dengan yang wajib pula. Jika shalat Jum’at itu wajib, demikian halnya dengan shalat ‘ied. –Demikian penjelasan Shidiq Hasan Khon yang kami sarikan-.
Adapun pendapat yang mengatakan bahwa hukum shalat ‘ied yaitu sunnah (dianjurkan, bukan wajib), ini yaitu pendapat yang lemah. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri memerintahkan untuk melaksanakan shalat ini. Lalu dia sendiri dan para khulafaur rosyidin (Abu Bakr, ‘Umar, ‘Utsman, dan ‘Ali, -pen), begitu pula kaum muslimin setelah mereka terus menerus melaksanakan shalat ‘ied. Dan tidak dikenal sama sekali kalau ada di satu negeri Islam ada yang meninggalkan shalat ‘ied.
Shalat ‘ied yaitu salah satu syi’ar Islam yang terbesar. … Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memberi keringanan bagi wanita untuk meninggalkan shalat ‘ied, lantas bagaimana lagi dengan kaum pria?”
-------------------------------------
Waktu Pelaksanaan Shalat ‘Ied
- Menurut lebih banyak didominasi ulama –ulama Hanafiyah, Malikiyah dan Hambali-, waktu shalat ‘ied dimulai dari matahari setinggi tombak hingga waktu zawal (matahari bergeser ke barat).
- Ibnul Qayyim mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengakhirkan shalat ‘Idul Fitri dan mempercepat pelaksanaan shalat ‘Idul Adha. Ibnu ‘Umar yang sangat dikenal mencontoh fatwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar menuju lapangan kecuali hingga matahari meninggi.”
--------------------------------------
Tempat Pelaksanaan Shalat ‘Ied
Tempat pelaksanaan shalat ‘ied lebih utama (lebih afdhol) dilakukan di tanah lapang, kecuali bila ada udzur ibarat hujan. Abu Sa’id Al Khudri mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى
“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju tanah lapang.“
An Nawawi mengatakan, “Hadits Abu Sa’id Al Khudri di atas yaitu dalil bagi orang yang menganjurkan bahwa shalat ‘ied sebaiknya dilakukan di tanah lapang dan ini lebih afdhol (lebih utama) daripada melakukannya di masjid. Inilah yang dipraktekkan oleh kaum muslimin di banyak sekali negeri. Adapun penduduk Makkah, maka semenjak masa silam shalat ‘ied mereka selalu dilakukan di Masjidil Haram.”
------------------------------------------------------
Tuntunan Ketika Hendak Keluar Melaksanakan Shalat ‘Ied
Pertama:
- Dianjurkan untuk mandi sebelum berangkat shalat. Ibnul Qayyim mengatakan, “Terdapat riwayat yang shahih yang menceritakan bahwa Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat mencontoh fatwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mandi pada hari ‘ied sebelum berangkat shalat.”
Berhias diri dan memakai pakaian yang terbaik. Ibnul Qayyim mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar ketika shalat ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha dengan pakaiannya yang terbaik.”
Ketiga:
- Makan sebelum keluar menuju shalat ‘ied khusus untuk shalat ‘Idul Fithri.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ وَلاَ يَأْكُلُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَّتِهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan dia makan terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, dia tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied gres dia menyantap hasil qurbannya.”
Hikmah dianjurkan makan sebelum berangkat shalat Idul Fithri yaitu semoga tidak disangka bahwa hari tersebut masih hari berpuasa. Sedangkan untuk shalat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu yaitu semoga daging qurban mampu segera disembelih dan dinikmati setelah shalat ‘ied.
Keempat:
- Bertakbir ketika keluar hendak shalat ‘ied.
كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ يَوْمَ الفِطْرِ فَيُكَبِّر حَتَّى يَأْتِيَ المُصَلَّى وَحَتَّى يَقْضِيَ الصَّلاَةَ فَإِذَا قَضَى الصَّلاَةَ ؛ قَطَعَ التَّكْبِيْر
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya ‘Idul Fithri, lantas dia bertakbir hingga di lapangan dan hingga shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak dilaksanakan, dia berhenti dari bertakbir.”[15]
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berangkat shalat ‘ied (Idul Fithri dan Idul Adha) bersama Al Fadhl bin ‘Abbas, ‘Abdullah bin’Abbas, ‘Ali, Ja’far, Al Hasan, Al Husain, Usamah bin Zaid, Zaid bin Haritsah, dan Ayman bin Ummi Ayman, mereka mengangkat bunyi membaca tahlil (laa ilaha illallah) dan takbir (Allahu Akbar).”
----------------------------------------------------
Tata cara takbir ketika berangkat shalat ‘ied ke lapangan:
[1] Disyari’atkan dilakukan oleh setiap orang dengan menjahrkan (mengeraskan) bacaan takbir. Ini berdasarkan akad empat ulama madzhab.
[2] Di antara lafazh takbir adalah,
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
“Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar, Allahu akbar wa lillahil hamd (Allah Maha Besar, Yang Mahakuasa Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah, Yang Mahakuasa Maha Besar, Yang Mahakuasa Maha Besar, segala kebanggaan hanya untuk-Nya)”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa lafazh ini dinukil dari banyak sahabat, bahkan ada riwayat yang menyatakan bahwa lafazh ini marfu’ yaitu hingga pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Syaikhul Islam juga menunjukan bahwa bila seseorang mengucapkan “Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu akbar“, itu juga diperbolehkan.
----------------------------------------------------
Kelima:
Menyuruh wanita dan anak kecil untuk berangkat shalat ‘ied. Dalilnya sebagaimana disebutkan dalam hadits Ummu ‘Athiyah yang pernah kami sebutkan. Namun wanita tetap harus memperhatikan adab-adab ketika keluar rumah, yaitu tidak berhias diri dan tidak memakai harum-haruman.
Sedangkan dalil mengenai anak kecil, Ibnu ‘Abbas –yang ketika itu masih kecil- pernah ditanya, “Apakah engkau pernah menghadiri shalat ‘ied bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Ia menjawab, نَعَمْ ، وَلَوْلاَ مَكَانِى مِنَ الصِّغَرِ مَا شَهِدْتُهُ
“Iya, saya menghadirinya. Seandainya bukan sebab kedudukanku yang termasuk sahabat-sahabat junior, tentu saya tidak akan menghadirinya.”
Keenam:
- Melewati jalan pergi dan pulang yang berbeda.
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘ied, dia lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.“
Ketujuh:
Dianjurkan berjalan kaki hingga ke daerah shalat dan tidak memakai kendaraan kecuali bila ada hajat.
Dari Ibnu ‘Umar, dia mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.“[22]
Tidak Ada Shalat Sunnah Qobliyah ‘Ied dan Ba’diyah ‘Ied
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fithri, lalu dia mengerjakan shalat ‘ied dua raka’at, namun dia tidak mengerjakan shalat qobliyah maupun ba’diyah ‘ied.“
-----------------------------------------------------
Tidak Ada Adzan dan Iqomah Ketika Shalat ‘Ied
Dari Jabir bin Samuroh, ia berkata,
صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ.
“Aku pernah melaksanakan shalat ‘ied (Idul Fithri dan Idul Adha) bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah.”
Ibnul Qayyim mengatakan, “Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga ke daerah shalat, dia pun mengerjakan shalat ‘ied tanpa ada adzan dan iqomah. Juga ketika itu untuk menyeru jama’ah tidak ada ucapan “Ash Sholaatul Jaam’iah.” Yang termasuk fatwa Nabi yaitu tidak melaksanakan hal-hal semacam tadi.”
Jumlah raka’at shalat Idul Fithri dan Idul Adha adalah dua raka’at.
--------------------------------------------
Adapun tata caranya yaitu sebagai berikut.
Pertama:
- Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.
- Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir -selain takbiratul ihrom- sebelum memulai membaca Al Fatihah. Boleh mengangkat tangan ketika takbir-takbir tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibnu ‘Umar. Ibnul Qayyim mengatakan, “Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir.”
- Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi tidak ada bacaan dzikir tertentu.
Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan,
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
“Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii (Maha suci Allah, segala kebanggaan bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah saya dan rahmatilah aku).”
Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi kebanggaan pada Yang Mahakuasa Ta’ala.
Keempat:
- Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya.
Ada riwayat bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Laitsiy mengenai surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri. Ia pun menjawab, كَانَ يَقْرَأُ فِيهِمَا بِ (ق وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ) وَ (اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ)
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid” (surat Qaaf) dan “Iqtarobatis saa’atu wan syaqqol qomar” (surat Al Qomar).”
Boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua.
Dan jika hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, dianjurkan pula membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua, pada shalat ‘ied maupun shalat Jum’at.
Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقْرَأُ فِى الْعِيدَيْنِ وَفِى الْجُمُعَةِ بِ (سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى) وَ (هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ) قَالَ وَإِذَا اجْتَمَعَ الْعِيدُ وَالْجُمُعَةُ فِى يَوْمٍ وَاحِدٍ يَقْرَأُ بِهِمَا أَيْضًا فِى الصَّلاَتَيْنِ.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied maupun shalat Jum’at “Sabbihisma robbikal a’la” (surat Al A’laa) dan “Hal ataka haditsul ghosiyah” (surat Al Ghosiyah).” An Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at, dia membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat.
Kelima:
- Setelah membaca surat, kemudian melaksanakan gerakan shalat ibarat biasa (ruku, i’tidal, sujud, dst).
- Bertakbir ketika bangun untuk mengerjakan raka’at kedua.
- Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak lima kali takbir -selain takbir bangun dari sujud- sebelum memulai membaca Al Fatihah.
- Kemudian membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
- Mengerjakan gerakan lainnya hingga salam.
Khutbah Setelah Shalat ‘Ied
Dari Ibnu ‘Umar, ia mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ – رضى الله عنهما – يُصَلُّونَ الْعِيدَيْنِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakr, begitu pula ‘Umar biasa melaksanakan shalat ‘ied sebelum khutbah.”
Setelah melaksanakan shalat ‘ied, imam berdiri untuk melaksanakan khutbah ‘ied dengan sekali khutbah (bukan dua kali ibarat khutbah Jum’at). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan khutbah di atas tanah dan tanpa memakai mimbar. Beliau pun memulai khutbah dengan “hamdalah” (ucapan alhamdulillah) sebagaimana khutbah-khutbah dia yang lainnya.
Ibnul Qayyim mengatakan, “Dan tidak diketahui dalam satu hadits pun yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membuka khutbah ‘iednya dengan bacaan takbir. … Namun dia memang sering mengucapkan takbir di tengah-tengah khutbah. Akan tetapi, hal ini tidak menunjukkan bahwa dia selalu memulai khutbah ‘iednya dengan bacaan takbir.”
Jama’ah boleh memilih mengikuti khutbah ‘ied ataukah tidak?
Dari ‘Abdullah bin As Sa-ib, ia berkata bahwa ia pernah menghadiri shalat ‘ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, tatkala dia selesai menunaikan shalat, dia bersabda,
إِنَّا نَخْطُبُ فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجْلِسَ لِلْخُطْبَةِ فَلْيَجْلِسْ وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يَذْهَبَ فَلْيَذْهَبْ
“Aku dikala ini akan berkhutbah. Siapa yang mau tetap duduk untuk mendengarkan khutbah, silakan ia duduk. Siapa yang ingin pergi, silakan ia pergi.”
--------------------------------
Ucapan Selamat Hari Raya
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan, “Adapun wacana ucapan selamat (tah-niah) ketika hari ‘ied ibarat sebagian orang mengatakan pada yang lainnya ketika berjumpa setelah shalat ‘ied, “Taqobbalallahu minna wa minkum wa ahaalallahu ‘alaika” dan semacamnya, maka ibarat ini telah diriwayatkan oleh beberapa teman Nabi.
Mereka biasa mengucapkan semacam itu dan para imam juga menunjukkan keringanan dalam melaksanakan hal ini sebagaimana Imam Ahmad dan lainnya. Akan tetapi, Imam Ahmad mengatakan, “Aku tidak mau mendahului mengucapkan selamat hari raya pada seorang pun.
Namun kalau ada yang mengucapkan selamat padaku, saya akan membalasnya“. Imam Ahmad melaksanakan semacam ini sebab menjawab ucapan selamat yaitu wajib, sedangkan memulai mengucapkannya bukanlah sesuatu yang dianjurkan. Dan sesungguhnya bukan hanya dia yang tidak suka melaksanakan semacam ini. Intinya, barangsiapa yang ingin mengucapkan selamat, maka ia memiliki qudwah (contoh). Dan barangsiapa yang meninggalkannya, ia pun memiliki qudwah (contoh).”
--------------------------------------------
Bila Hari ‘Ied Jatuh pada Hari Jum’at
Bila hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, maka bagi orang yang telah melaksanakan shalat ‘ied, ia punya pilihan untuk menghadiri shalat Jum’at atau tidak. Namun imam masjid dianjurkan untuk tetap melaksanakan shalat Jum’at semoga orang-orang yang punya harapan menunaikan shalat Jum’at mampu hadir, begitu pula orang yang tidak shalat ‘ied mampu turut hadir. Pendapat ini dipilih oleh lebih banyak didominasi ulama Hambali. Dan pendapat ini terdapat riwayat dari ‘Umar, ‘Utsman, ‘Ali, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas dan Ibnu Az Zubair.
Dalil dari hal ini adalah:
Pertama: Diriwayatkan dari Iyas bin Abi Romlah Asy Syamiy, ia berkata, “Aku pernah menemani Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan ia bertanya pada Zaid bin Arqom,
أَشَهِدْتَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عِيدَيْنِ اجْتَمَعَا فِى يَوْمٍ قَالَ نَعَمْ. قَالَ فَكَيْفَ صَنَعَ قَالَ صَلَّى الْعِيدَ ثُمَّ رَخَّصَ فِى الْجُمُعَةِ فَقَالَ « مَنْ شَاءَ أَنْ يُصَلِّىَ فَلْيُصَلِّ ».
“Apakah engkau pernah menyaksikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertemu dengan dua ‘ied (hari Idul Fithri atau Idul Adha bertemu dengan hari Jum’at) dalam satu hari?” “Iya”, jawab Zaid. Kemudian Mu’awiyah bertanya lagi, “Apa yang dia lakukan ketika itu?” “Beliau melaksanakan shalat ‘ied dan memberi keringanan untuk meninggalkan shalat Jum’at”, jawab Zaid lagi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang mau shalat Jum’at, maka silakan melaksanakannya.”
Kedua: Dari ‘Atho’, ia berkata, “Ibnu Az Zubair ketika hari ‘ied yang jatuh pada hari Jum’at pernah shalat ‘ied bersama kami di awal siang. Kemudian ketika tiba waktu shalat Jum’at Ibnu Az Zubair tidak keluar, dia hanya shalat sendirian. Tatkala itu Ibnu ‘Abbas berada di Thoif. Ketika Ibnu ‘Abbas tiba, kami pun menceritakan kelakuan Ibnu Az Zubair pada Ibnu ‘Abbas. Ibnu ‘Abbas pun mengatakan, “Ia yaitu orang yang menjalankan sunnah (ajaran Nabi) [ashobas sunnah].” Jika teman mengatakan ashobas sunnah(menjalankan sunnah), itu berarti statusnya marfu’ yaitu menjadi perkataan Nabi.
Diceritakan pula bahwa ‘Umar bin Al Khottob melaksanakan ibarat apa yang dilakukan oleh Ibnu Az Zubair. Begitu pula Ibnu ‘Umar tidak menyalahkan perbuatan Ibnu Az Zubair. Begitu pula ‘Ali bin Abi Tholib pernah mengatakan bahwa siapa yang telah menunaikan shalat ‘ied maka ia boleh tidak menunaikan shalat Jum’at. Dan tidak diketahui ada pendapat teman lain yang menyelisihi pendapat mereka-mereka ini.
----------
Catatan:
Dianjurkan bagi imam masjid semoga tetap mendirikan shalat Jum’at supaya orang yang ingin menghadiri shalat Jum’at atau yang tidak shalat ‘ied mampu menghadirinya.
Dalil dari hal ini yaitu dari An Nu’man bin Basyir, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied dan shalat Jum’at “sabbihisma robbikal a’la” dan “hal ataka haditsul ghosiyah”.” An Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at, dia membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat. Karena imam dianjurkan membaca dua surat tersebut pada shalat Jum’at yang bertepatan dengan hari ‘ied, ini menunjukkan bahwa shalat Jum’at dianjurkan untuk dilaksanakan oleh imam masjid.
Siapa saja yang tidak menghadiri shalat Jum’at dan telah menghadiri shalat ‘ied –baik pria maupun wanita- maka wajib baginya untuk mengerjakan shalat Zhuhur (4 raka’at) sebagai ganti sebab tidak menghadiri shalat Jum’at.
Demikian beberapa penjelasan ringkas mengenai panduan shalat Idul Fithri dan Idul Adha. Semoga bermanfaat.
Segala puji bagi Yang Mahakuasa yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Diselesaikan di Pangukan, Sleman, di hari yang baik untuk berinfak sholih, 7 Dzulhijah 1430 H.
***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel www.muslim.or.id
Senin, 14 November 2016
Do'a Saat Berpisah dengan Ramadhan
Assalamualaikum wr wb,
Di balik kebahagiaan kita menjelang satu Syawal, ada aneka macam rasa yang mampu kita rasakan baik itu sedih, rindu hingga berlinang air mata. Bukan sebab tidak bersyukur untuk menyambut hari raya Idul Fitri, namun lebih sebab kesedihan tatkala harus berpisah dengan bulan Ramadhan nan suci ini.
Dan bila saja pertanyaan ini ditanyakan kepada setiap umat Muslim," Maukah Anda berpisah dengan bulan Ramadhan ini???, saya yakin semuanya menjawab ..... tidaaak mauuuuuu!!!. Tapi itulah waktu, setiap ada pertemuan ... ada pula perpisahan. Tinggal bagaimana memaknai perpisahan tersebut.
Yuk, lebih baik kita isi perpisahan dengan Ramadhan yang selalu kita rindukan dengan doa.
----------------------------------------------------
Doa Imam Ali Zainal Abidin (sa), cucu Rasulullah saw, ketika berpisah dengan bulan Ramadhan:
Dengan nama Yang Mahakuasa Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
1) Ya Allah, wahai Dia yang tidak mengharapkan balasan
2) Wahai Dia yang tidak menyesali pemberian
3) Wahai Dia yang tidak membalas dengan setimpal
4) Anugrah-Mu permulaan, ampunan-Mu kebaikan, siksa-Mu keadilan, ketentuan-Mu sebaik-baik pilihan.
5) Jika Engkau memberi tidak Kaucemari dengan tuntutan. Jika Engkau menahan tidak Kautahan pemberian-Mu dengan kezaliman.
6) Engkau syukuri orang yang bersyukur pada-Mu. Padahal Kauilhamkan padanya
mensyukuri-Mu.
7) Kaubalas orang yang bersyukur pada-Mu. Padahal Kauajarkan padanya memuji-Mu.
8) Kausembunyikan malu orang yang kalau Kaukehendaki Kaudapat mempermalukannya. Kau sangat pemurah kepada orang yang kalau Kaukehendaki Kaudapat menahannya. Keduanya layak Kaupermalukan atau Kautahan. Namun Kautegakkan perbuatan-Mu atas karunia, Kau alirkan kuasa-Mu atas ampunan.
9) Engkau sambut orang yang menentang-Mu dengan santun. Engkau biarkan orang yang berbuat zalim pada dirinya. Engkau tunggu mereka dengan tabah hingga mereka kembali kepada-Mu. Engkau tahan mereka untuk tidak segera bertaubat supaya yang binasa tidak binasa karena-Mu, dan orang yang celaka tidak celaka sebab nikmat-Mu. Tetapi hanya setelah Engkau lama membiarkan mereka dan setelah Kausampaikan rangkaian bukti atas mereka, sebagai kemurahan ampunan-Mu wahai Yang Maha Pemurah, sebagai anugrah kelembutan-Mu wahai Yang Maha Santun.
10) Engkaulah yang membukakan kepada hamba-hamba-Mu pintu menuju maaf-Mu. Engkau namakan pintu itu taubat. Engkau berikan petunjuk dari wahyu-Mu kea rah pintu itu supaya mereka tidak tersesat dari situ. Engkau berfirman: “Bertaubatlah kepada Yang Mahakuasa dengan taubat yang tulus, semoga Tuhanmu akan menghapus kesalahanmu dan memasukkan kau ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”
11) Pada hari ketika Yang Mahakuasa tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia, sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan mereka dan di sebelah kanan mereka, seraya mereka berkata: Ya Tuhan kami, sempurnakan bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (At-Tahrim, 66: 8)
Apalagi alasan orang yang alpa memasuki rumah itu setelah pintu dibukakan dan petunjuk ditegakkan.
12) Engkaulah yang menahan harga untuk hamba-hamba-Mu. Kauingin mereka berlaba dalam berniaga dengan-Mu dan beruntung berkunjung kepada-Mu. Maka Engkau berfirman Mahamulia dan Mahatinggi nama-Mu: “barangsiapa yang membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya, dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka ia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya.” (Al-An’am, 6: 160)
13) Engkau berfirman: “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Yang Mahakuasa ialah serupa dengan benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada setiap bulir seratus biji. Yang Mahakuasa melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.” (Al-Baqarah: 261)
Engkau berfirman: “Barangsiapa meminjamkan kepada Yang Mahakuasa pinjaman yang baik, Yang Mahakuasa akan melipat-gandakan baginya berkali-kali lipat.” (Al-Baqarah: 245). Dan ayat-ayat menyerupai itu dalam Al-Qur’an perihal kebaikan yang dilipat-gandakan.
14) Engkau yang menunjuki mereka dengan firman-Mu dan dorongan-Mu yang di dalamnya keberuntungan mereka, yang sekiranya Kaututupkan dari mereka, mata mereka tidak melihatnya, indera pendengaran mereka tidak mendengarnya, khayal mereka tidak menangkapnya. Maka Engkau berfirman: “Ingatlah Aku, Aku pasti mengingatmu. Bersyukurlah pada-Ku dan jangan ingkar.” (Al-Baqarah: 152).
Engkau juga berfirman: “Jika kau bersyukur, niscaya Aku tambahi kamu. Jika kau ingkar, sungguh azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim, 14: 7)
15) Engkau berfirman: Beroalah kau kepada-Ku, akan Aku jawab doamu. Sungguh orang-orang yang sombong dari ibadat kepada-Ku, mereka akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina (Al-Mukmin: 60)
Engkau namakan doa kepada-Mu sebagai ibadah, meninggalkannya kesombongan
Engkau ancam orang yang meninggalkannya masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.
16) Sehingga
mereka mengingat-Mu sebab karunia-Mu
mereka bersyukur kepada-Mu sebab anugrah-Mu
mereka menyeru-Mu sebab perintah-Mu
mereka beramal sebab karena-Mu
sebab mengharapkan tambahan-Mu
Di situ keselamatan mereka dari murka-Mu
dan kebahagiaan mereka dengan ridha-Mu
17) Sekiranya ada makhluk yang memberikan makhluk lain
seperti Engkau tunjukkan kepada hamba-hamba-Mu
pastilah ia akan disifati dengan kebaikan
akan digambarkan dengan kedermawanan
akan disayangi semua lisan
Bagi-Mu segala pujian
selama masih ada cara untuk memuji-Mu
selama ada kata sanjungan untuk menyanjung-Mu
selama ada makna yang dapat diungkapkan untuk memuji-Mu
18) Wahai Dia yang menampakkan kelayakannya dipuji
dengan kebaikan dan karunia
dan mencurahkan kepada mereka nikmat dan anugrah
Betapa banyaknya nikmat yang Kausebarkan kepada kami
Betapa luasnya anugrah-Mu yang Kau berikan kepada kami
Betapa istimewanya kebaikan yang Kau limpahkan kepada kami
19) Kau tunjuki kami pada agama-Mu yang Kaupilih
pada millah-Mu yang Kauridhai
pada jalan-Mu yang Kau mudahkan
Kau tampakkan kepada kami kedekatan pada-Mu
dan kedatangan pada kemurahan-Mu
20) Ya Allah, di antara pilihan kewajiban itu dan yang paling istimewa dari kewajiban itu Engkau jadikan bulan yang Kauistimewakan ia dari semua bulan, Kaupilih ia dari semua waktu dalam setahun dengan Al-Qur’an dan cahaya yang Kauturunkan di dalamnya, dengan keimanan yang Kautingkatkan di dalamnya, dengan puasa yang Kauwajibkan di dalamnya, dengan qiyamul layl yang Kaugemarkan di dalamnya, dengan malam Al-Qadar yang lebih baik dari seribu bulan yang Kauagungkan di dalamnya.
21) Kemudian Kauistimewakan kami dengan keutamaannya, Kaupilih kami tidak pengikut agama yang lain. Maka kami berpuasa atas perintah-Mu pada waktu siangnya, kami bangkit salat dengan bantuan-Mu pada malam harinya, mempersembahkan diri kami dengan puasa dan salat malamnya kepada kasih-Mu, yang Kautumpahkan kepada kami melalui itu, kami dapat memperoleh pahala-Mu
Engkau Penuh dengan apapun yang diinginkan dari-Mu
Engkau Pemurah dengan apapun yang diminta dari karunia-Mu
Engkau Dekat dengan orang yang berusaha mendekati-Mu
22) Bulan ini telah hadir di tengah-tengah kami dengan kehadiran yang terpuji
Telah menemani kami dengan persahabatan sejati
Telah menguntungkan kami dengan keuntungan terbaik di seluruh alam
Tiba-tiba ia meninggalkan kami pada selesai waktunya, pada ujung jangkanya, pada kesempurnaan bilangannya.
23) Kami ingin mengucapkan selamat tinggal kepadanya
Selamat tinggal kepada ia yang menyedihkan perpisahannya, yang merisaukan dan merindukan kami kepergiannya. Untuknya punya janji, kesepakatan yang dijaga, kesucian yang dipelihara, hak yang dipenuhi.
Kami sampaikan kepadanya: Salam bagimu wahai bulan Yang Mahakuasa yang agung, wahai hari raya para kekasih-Nya.
24) Salam bagimu wahai waktu termulia yang menyertai kami, wahai bulan terbaik di antara semua hari dan saat.
25) Salam bagimu bulan yang di dalamnya keinginan didekatkan, amal disebarkan.
26) Salam bagimu teman yang paling bernilai ketika dijumpai dan paling menyedihkan ketika ditinggalkan, kawan yang ditunggu yang menyedihkan perpisahannya.
27) Salam bagimu kesayangan yang datang membuat gembira dan bahagia, dan meninggalkan kesepian dan dukacita.
28) Salam bagimu tetangga yang bersamanya hati melembut dan dosa berkurang.
29) Salam bagimu yang membantu kami menghadapi setan, yang memudahkan kami jalan-jalan kebaikan.
30) Salam bagimu
Betapa banyaknya orang yang terbebas di dalamnya!
Betapa bahagianya orang yang menjaga kesucianmu karenamu.
31) Salam bagimu, betapa banyak dosa yang kau pupuskan, betapa banyak malu yang kau tutupi!
32) Salam bagimu, betapa panjangnya hari-harimu bagi pendosa, betapa agungnya kau bagi orang beriman!
33) Salam bagimu, bulan yang tidak tertandingi hari-hari mana pun.
34) Salam bagimu, bulan yang sejahtera segalanya.
35) Salam bagimu, duhai yang persahabatannya tidak dibenci, duhai yang pergaulannya tidak tercela.
36) Salam bagimu, sebagaimana kau datang kepada kami membawa berkah, dan kau bersihkan kami dari noda kesalahan.
37) Salam bagimu, duhai yang tidak meninggalkan kebosanan, dan puasanya tidak meninggakan penyakit.
38) Salam bagimu, duhai yang dicari sebelum waktunya, duhai yang ditangisi sebelum kepergiannya.
39) Salam bagimu, betapa banyak kejelekan dipalingkan karenamu, betapa banyak kebaikan dilimpahkan kepada kami karenamu.
40) Salam bagimu dan bagi malam Al-Qadar yang lebih baik dari seribu bulan
41) Salam bagimu, betapa senangnya kami kepadamu kemarin
betapa rindunya kami kepadamu esok!
42) Salam bagimu dan bagi keutamaanmu yang sekarang ditepiskan dari kami, dan bagi keberkahan dilepaskan dari kami.
43) Ya Allah, kami pecinta bulan ini. Dengannya Kau muliakan kami. Telah Kau untungkan kami ketika orang durhaka tidak mengetahui waktunya, ketika orang celaka dijauhkan dari keutamaannya.
44) Engkaulah kekasih, Kauistimewakan kami untuk mengenalnya, Kautunjuki kami pada sunnahnya. Dengan taufik-Mu kami berusaha untuk berpuasa dan salat malam, dengan segala kekurangan telah kami lakukan yang sedikit dari yang banyak.
45) Ya Allah, bagi-Mu segala kebanggaan dengan pengesahan akan keburukan dan kesadaran akan kelalaian. Bagi-Mu dari lubuk hati kami penyesalan yang paling dalam, dari pengecap kami permohonan maaf yang paling tulus. Berilah kami pahala dengan segala kekurangan yang yang menimpa kami di bulan ini pahala yang memberikan pada kemuliaan yang diharapkan, dan memperoleh bermacam kekayaan yang dirindukan.
46) Pastikan bagi kami ampunan-Mu untuk kekurangan kami memenuhi hak-Mu di bulan ini. Dengan sisa umur kami sampaikan kami pada bulan Ramadhan yang akan datang. Jika Engkau sudah sampaikan kami padanya bantulah kami untuk melaksanakan ibadah yang layak untuk-Mu, bimbinglah kami untuk menegakkan ketaatan yang pantas untuk-Mu, berilah kami amal saleh yang memenuhi hak-Mu dalam dua bulan ini: Ramadhan ini dan Ramadhan yang akan datang dari seluruh bulan.
47) Ya Allah, apa saja dosa besar dan kecil yang kami lakukan di bulan ini, atau kedurhakaan yang kami kerjakan, atau kesalahan yang kami tabrak dengan sengaja atau lupa, baik kezaliman pada diri kami atau pelanggaran terhadap kehormatan yang lain, maka sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya. Tutuplah kami dengan penutupan-Mu. Ampuni kami dengan ampunan-Mu.
48) Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya. Selamatkan kami dari bencana berkat bulan Ramadhan. Berkahi kami pada hari raya kami dan ketika berbuka kami. Jadikanlah ia hari yang terbaik yang melewati kami, yang paling dapat menarik ampunan-Mu, yang paling cepat menghapus dosaku. Ampuni dosa-dosa kami yang tampak dan tersembunyi.
49) Ya Allah, dengan berlalunya bulan ini lepaskan kami dari kesalahan kami, dengan keluarnya bulan ini keluarkan kami dari kesalahan kami. Jadikan kami dengan bulan ini, orang yang paling bahagia, orang yang besar memperoleh bagian, orang yang paling tinggi mendapat keuntungan.
50) Ya Allah, barangsiapa memelihara bulan ini dengan sebenarnya, menjaga kehormatannya dengan sebenarnya, menegakkan hukum-hukumnya dengan sebenarnya, menjaga diri dari dosa-dosa dengan sebenarnya, mendekatkan diri kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya, yang memastikan ridha-Mu dan mengundang kasih-Mu.
Berilah kami yang menyerupai itu dari kekayaan-Mu. Karuniakan kepada kami yang berlipat-ganda dari anugrah-Mu, sebab anugrah-Mu tidak pernah berkurang bahkan berlipat, khazanah kebaikan-Mu tidak pernah menghilang, dan pemberian-Mu pemberian yang penuh kebahagiaan.
51) Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluaganya, tuliskan bagi kami seumpama pahala orang yang berpuasa dan beribadah kepada-Mu di bulan ini hingga hari kiamat.
52) Ya Allah, kami bertaubat kepada-Mu pada hari fitri kami, yang Kaujadikan bagi kaum mukminin sebagai hari raya dan bahagia, bagi pengikut agama-Mu kawasan berkumpul dan bersama. Kami bertaubat dari setiap dosa yang kami lakukan, dari setiap kesalahan yang kami dahulukan atau getaran jahat yang kami sembunyikan, dengan taubat yang tidak membawa kami kembali pada dosa, dan tidak kembali sesudahnya pada kesalahan; dengan taubat yang lapang dada dan bersih dari syak dan keraguan. Terimalah taubat kami, ridhai kami, teguhkan kami di dalamnya.
53) Ya Allah, berikan kepada kami ketakutan akan akhir yang diancamkan, dan kerinduan pada pahala yang dijanjikan. Sehingga kami dapat menentukan kelezatan yang dari-Mu kami mohonkan, dan penderitaan yang dari-Mu kami minta perlindungan.
54) Jadikan kami di sisi-Mu orang-orang yang bertaubat, yang telah Kaupastikan bagi mereka cinta-Mu, dan Kauterima mereka yang kembali mentaati-Mu, wahai Yang Paling Adil dari segala yang adil.
55) Ya Allah, ampuni juga ayah dan ibu kami dan semua pemeluk agama kami yang terdahulu dan yang kemudian hingga hari kiamat.
56) Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad nabi kami dan keluarganya, menyerupai Kausampaikan shalawat kepada para malaikat muqarrabin. Sampaikan shalawat kepadanya dan keluarganya menyerupai Kausampaikan shalawat kepada para nabi yang diutus. Sampaikan shalawat kepadanya dan keluarganya menyerupai Kausampaikan shalawat kepada hamba-hamba-Mu yang saleh. Dan yang lebih utama dari itu, ya Rabbal ‘alamîn. Dengan shalawat yang kebeekahannya hingga kepada kami, yang manfaatnya menggapai kami, yang alhasil diijabah doa kami.
Engkaulah Yang Paling Pemurah dari siapapun yang diharapkan
Engkau Yang Paling Mencukupi dari siapapun yang diandalkan
Engkaulah Yang Paling Memberi dari siapapun anugrahnya dimohonkan
Dan Engkaulah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Kitab Ash-Shahifah As-Sajjadiyah doa ke 45)
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H
Mohon Maaf Lahir-Batin
Wassalamualaikum wr wb
-----------------------------------------
berguru kepada : Syamsuri Rifai
Di balik kebahagiaan kita menjelang satu Syawal, ada aneka macam rasa yang mampu kita rasakan baik itu sedih, rindu hingga berlinang air mata. Bukan sebab tidak bersyukur untuk menyambut hari raya Idul Fitri, namun lebih sebab kesedihan tatkala harus berpisah dengan bulan Ramadhan nan suci ini.
Dan bila saja pertanyaan ini ditanyakan kepada setiap umat Muslim," Maukah Anda berpisah dengan bulan Ramadhan ini???, saya yakin semuanya menjawab ..... tidaaak mauuuuuu!!!. Tapi itulah waktu, setiap ada pertemuan ... ada pula perpisahan. Tinggal bagaimana memaknai perpisahan tersebut.
Yuk, lebih baik kita isi perpisahan dengan Ramadhan yang selalu kita rindukan dengan doa.
----------------------------------------------------
Doa Imam Ali Zainal Abidin (sa), cucu Rasulullah saw, ketika berpisah dengan bulan Ramadhan:
Dengan nama Yang Mahakuasa Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya
1) Ya Allah, wahai Dia yang tidak mengharapkan balasan
2) Wahai Dia yang tidak menyesali pemberian
3) Wahai Dia yang tidak membalas dengan setimpal
4) Anugrah-Mu permulaan, ampunan-Mu kebaikan, siksa-Mu keadilan, ketentuan-Mu sebaik-baik pilihan.
5) Jika Engkau memberi tidak Kaucemari dengan tuntutan. Jika Engkau menahan tidak Kautahan pemberian-Mu dengan kezaliman.
6) Engkau syukuri orang yang bersyukur pada-Mu. Padahal Kauilhamkan padanya
mensyukuri-Mu.
7) Kaubalas orang yang bersyukur pada-Mu. Padahal Kauajarkan padanya memuji-Mu.
8) Kausembunyikan malu orang yang kalau Kaukehendaki Kaudapat mempermalukannya. Kau sangat pemurah kepada orang yang kalau Kaukehendaki Kaudapat menahannya. Keduanya layak Kaupermalukan atau Kautahan. Namun Kautegakkan perbuatan-Mu atas karunia, Kau alirkan kuasa-Mu atas ampunan.
9) Engkau sambut orang yang menentang-Mu dengan santun. Engkau biarkan orang yang berbuat zalim pada dirinya. Engkau tunggu mereka dengan tabah hingga mereka kembali kepada-Mu. Engkau tahan mereka untuk tidak segera bertaubat supaya yang binasa tidak binasa karena-Mu, dan orang yang celaka tidak celaka sebab nikmat-Mu. Tetapi hanya setelah Engkau lama membiarkan mereka dan setelah Kausampaikan rangkaian bukti atas mereka, sebagai kemurahan ampunan-Mu wahai Yang Maha Pemurah, sebagai anugrah kelembutan-Mu wahai Yang Maha Santun.
10) Engkaulah yang membukakan kepada hamba-hamba-Mu pintu menuju maaf-Mu. Engkau namakan pintu itu taubat. Engkau berikan petunjuk dari wahyu-Mu kea rah pintu itu supaya mereka tidak tersesat dari situ. Engkau berfirman: “Bertaubatlah kepada Yang Mahakuasa dengan taubat yang tulus, semoga Tuhanmu akan menghapus kesalahanmu dan memasukkan kau ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”
11) Pada hari ketika Yang Mahakuasa tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia, sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan mereka dan di sebelah kanan mereka, seraya mereka berkata: Ya Tuhan kami, sempurnakan bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (At-Tahrim, 66: 8)
Apalagi alasan orang yang alpa memasuki rumah itu setelah pintu dibukakan dan petunjuk ditegakkan.
12) Engkaulah yang menahan harga untuk hamba-hamba-Mu. Kauingin mereka berlaba dalam berniaga dengan-Mu dan beruntung berkunjung kepada-Mu. Maka Engkau berfirman Mahamulia dan Mahatinggi nama-Mu: “barangsiapa yang membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya, dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka ia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya.” (Al-An’am, 6: 160)
13) Engkau berfirman: “Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Yang Mahakuasa ialah serupa dengan benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada setiap bulir seratus biji. Yang Mahakuasa melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.” (Al-Baqarah: 261)
Engkau berfirman: “Barangsiapa meminjamkan kepada Yang Mahakuasa pinjaman yang baik, Yang Mahakuasa akan melipat-gandakan baginya berkali-kali lipat.” (Al-Baqarah: 245). Dan ayat-ayat menyerupai itu dalam Al-Qur’an perihal kebaikan yang dilipat-gandakan.
14) Engkau yang menunjuki mereka dengan firman-Mu dan dorongan-Mu yang di dalamnya keberuntungan mereka, yang sekiranya Kaututupkan dari mereka, mata mereka tidak melihatnya, indera pendengaran mereka tidak mendengarnya, khayal mereka tidak menangkapnya. Maka Engkau berfirman: “Ingatlah Aku, Aku pasti mengingatmu. Bersyukurlah pada-Ku dan jangan ingkar.” (Al-Baqarah: 152).
Engkau juga berfirman: “Jika kau bersyukur, niscaya Aku tambahi kamu. Jika kau ingkar, sungguh azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim, 14: 7)
15) Engkau berfirman: Beroalah kau kepada-Ku, akan Aku jawab doamu. Sungguh orang-orang yang sombong dari ibadat kepada-Ku, mereka akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina (Al-Mukmin: 60)
Engkau namakan doa kepada-Mu sebagai ibadah, meninggalkannya kesombongan
Engkau ancam orang yang meninggalkannya masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.
16) Sehingga
mereka mengingat-Mu sebab karunia-Mu
mereka bersyukur kepada-Mu sebab anugrah-Mu
mereka menyeru-Mu sebab perintah-Mu
mereka beramal sebab karena-Mu
sebab mengharapkan tambahan-Mu
Di situ keselamatan mereka dari murka-Mu
dan kebahagiaan mereka dengan ridha-Mu
17) Sekiranya ada makhluk yang memberikan makhluk lain
seperti Engkau tunjukkan kepada hamba-hamba-Mu
pastilah ia akan disifati dengan kebaikan
akan digambarkan dengan kedermawanan
akan disayangi semua lisan
Bagi-Mu segala pujian
selama masih ada cara untuk memuji-Mu
selama ada kata sanjungan untuk menyanjung-Mu
selama ada makna yang dapat diungkapkan untuk memuji-Mu
18) Wahai Dia yang menampakkan kelayakannya dipuji
dengan kebaikan dan karunia
dan mencurahkan kepada mereka nikmat dan anugrah
Betapa banyaknya nikmat yang Kausebarkan kepada kami
Betapa luasnya anugrah-Mu yang Kau berikan kepada kami
Betapa istimewanya kebaikan yang Kau limpahkan kepada kami
19) Kau tunjuki kami pada agama-Mu yang Kaupilih
pada millah-Mu yang Kauridhai
pada jalan-Mu yang Kau mudahkan
Kau tampakkan kepada kami kedekatan pada-Mu
dan kedatangan pada kemurahan-Mu
20) Ya Allah, di antara pilihan kewajiban itu dan yang paling istimewa dari kewajiban itu Engkau jadikan bulan yang Kauistimewakan ia dari semua bulan, Kaupilih ia dari semua waktu dalam setahun dengan Al-Qur’an dan cahaya yang Kauturunkan di dalamnya, dengan keimanan yang Kautingkatkan di dalamnya, dengan puasa yang Kauwajibkan di dalamnya, dengan qiyamul layl yang Kaugemarkan di dalamnya, dengan malam Al-Qadar yang lebih baik dari seribu bulan yang Kauagungkan di dalamnya.
21) Kemudian Kauistimewakan kami dengan keutamaannya, Kaupilih kami tidak pengikut agama yang lain. Maka kami berpuasa atas perintah-Mu pada waktu siangnya, kami bangkit salat dengan bantuan-Mu pada malam harinya, mempersembahkan diri kami dengan puasa dan salat malamnya kepada kasih-Mu, yang Kautumpahkan kepada kami melalui itu, kami dapat memperoleh pahala-Mu
Engkau Penuh dengan apapun yang diinginkan dari-Mu
Engkau Pemurah dengan apapun yang diminta dari karunia-Mu
Engkau Dekat dengan orang yang berusaha mendekati-Mu
22) Bulan ini telah hadir di tengah-tengah kami dengan kehadiran yang terpuji
Telah menemani kami dengan persahabatan sejati
Telah menguntungkan kami dengan keuntungan terbaik di seluruh alam
Tiba-tiba ia meninggalkan kami pada selesai waktunya, pada ujung jangkanya, pada kesempurnaan bilangannya.
23) Kami ingin mengucapkan selamat tinggal kepadanya
Selamat tinggal kepada ia yang menyedihkan perpisahannya, yang merisaukan dan merindukan kami kepergiannya. Untuknya punya janji, kesepakatan yang dijaga, kesucian yang dipelihara, hak yang dipenuhi.
Kami sampaikan kepadanya: Salam bagimu wahai bulan Yang Mahakuasa yang agung, wahai hari raya para kekasih-Nya.
24) Salam bagimu wahai waktu termulia yang menyertai kami, wahai bulan terbaik di antara semua hari dan saat.
25) Salam bagimu bulan yang di dalamnya keinginan didekatkan, amal disebarkan.
26) Salam bagimu teman yang paling bernilai ketika dijumpai dan paling menyedihkan ketika ditinggalkan, kawan yang ditunggu yang menyedihkan perpisahannya.
27) Salam bagimu kesayangan yang datang membuat gembira dan bahagia, dan meninggalkan kesepian dan dukacita.
28) Salam bagimu tetangga yang bersamanya hati melembut dan dosa berkurang.
29) Salam bagimu yang membantu kami menghadapi setan, yang memudahkan kami jalan-jalan kebaikan.
30) Salam bagimu
Betapa banyaknya orang yang terbebas di dalamnya!
Betapa bahagianya orang yang menjaga kesucianmu karenamu.
31) Salam bagimu, betapa banyak dosa yang kau pupuskan, betapa banyak malu yang kau tutupi!
32) Salam bagimu, betapa panjangnya hari-harimu bagi pendosa, betapa agungnya kau bagi orang beriman!
33) Salam bagimu, bulan yang tidak tertandingi hari-hari mana pun.
34) Salam bagimu, bulan yang sejahtera segalanya.
35) Salam bagimu, duhai yang persahabatannya tidak dibenci, duhai yang pergaulannya tidak tercela.
36) Salam bagimu, sebagaimana kau datang kepada kami membawa berkah, dan kau bersihkan kami dari noda kesalahan.
37) Salam bagimu, duhai yang tidak meninggalkan kebosanan, dan puasanya tidak meninggakan penyakit.
38) Salam bagimu, duhai yang dicari sebelum waktunya, duhai yang ditangisi sebelum kepergiannya.
39) Salam bagimu, betapa banyak kejelekan dipalingkan karenamu, betapa banyak kebaikan dilimpahkan kepada kami karenamu.
40) Salam bagimu dan bagi malam Al-Qadar yang lebih baik dari seribu bulan
41) Salam bagimu, betapa senangnya kami kepadamu kemarin
betapa rindunya kami kepadamu esok!
42) Salam bagimu dan bagi keutamaanmu yang sekarang ditepiskan dari kami, dan bagi keberkahan dilepaskan dari kami.
43) Ya Allah, kami pecinta bulan ini. Dengannya Kau muliakan kami. Telah Kau untungkan kami ketika orang durhaka tidak mengetahui waktunya, ketika orang celaka dijauhkan dari keutamaannya.
44) Engkaulah kekasih, Kauistimewakan kami untuk mengenalnya, Kautunjuki kami pada sunnahnya. Dengan taufik-Mu kami berusaha untuk berpuasa dan salat malam, dengan segala kekurangan telah kami lakukan yang sedikit dari yang banyak.
45) Ya Allah, bagi-Mu segala kebanggaan dengan pengesahan akan keburukan dan kesadaran akan kelalaian. Bagi-Mu dari lubuk hati kami penyesalan yang paling dalam, dari pengecap kami permohonan maaf yang paling tulus. Berilah kami pahala dengan segala kekurangan yang yang menimpa kami di bulan ini pahala yang memberikan pada kemuliaan yang diharapkan, dan memperoleh bermacam kekayaan yang dirindukan.
46) Pastikan bagi kami ampunan-Mu untuk kekurangan kami memenuhi hak-Mu di bulan ini. Dengan sisa umur kami sampaikan kami pada bulan Ramadhan yang akan datang. Jika Engkau sudah sampaikan kami padanya bantulah kami untuk melaksanakan ibadah yang layak untuk-Mu, bimbinglah kami untuk menegakkan ketaatan yang pantas untuk-Mu, berilah kami amal saleh yang memenuhi hak-Mu dalam dua bulan ini: Ramadhan ini dan Ramadhan yang akan datang dari seluruh bulan.
47) Ya Allah, apa saja dosa besar dan kecil yang kami lakukan di bulan ini, atau kedurhakaan yang kami kerjakan, atau kesalahan yang kami tabrak dengan sengaja atau lupa, baik kezaliman pada diri kami atau pelanggaran terhadap kehormatan yang lain, maka sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya. Tutuplah kami dengan penutupan-Mu. Ampuni kami dengan ampunan-Mu.
48) Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya. Selamatkan kami dari bencana berkat bulan Ramadhan. Berkahi kami pada hari raya kami dan ketika berbuka kami. Jadikanlah ia hari yang terbaik yang melewati kami, yang paling dapat menarik ampunan-Mu, yang paling cepat menghapus dosaku. Ampuni dosa-dosa kami yang tampak dan tersembunyi.
49) Ya Allah, dengan berlalunya bulan ini lepaskan kami dari kesalahan kami, dengan keluarnya bulan ini keluarkan kami dari kesalahan kami. Jadikan kami dengan bulan ini, orang yang paling bahagia, orang yang besar memperoleh bagian, orang yang paling tinggi mendapat keuntungan.
50) Ya Allah, barangsiapa memelihara bulan ini dengan sebenarnya, menjaga kehormatannya dengan sebenarnya, menegakkan hukum-hukumnya dengan sebenarnya, menjaga diri dari dosa-dosa dengan sebenarnya, mendekatkan diri kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya, yang memastikan ridha-Mu dan mengundang kasih-Mu.
Berilah kami yang menyerupai itu dari kekayaan-Mu. Karuniakan kepada kami yang berlipat-ganda dari anugrah-Mu, sebab anugrah-Mu tidak pernah berkurang bahkan berlipat, khazanah kebaikan-Mu tidak pernah menghilang, dan pemberian-Mu pemberian yang penuh kebahagiaan.
51) Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluaganya, tuliskan bagi kami seumpama pahala orang yang berpuasa dan beribadah kepada-Mu di bulan ini hingga hari kiamat.
52) Ya Allah, kami bertaubat kepada-Mu pada hari fitri kami, yang Kaujadikan bagi kaum mukminin sebagai hari raya dan bahagia, bagi pengikut agama-Mu kawasan berkumpul dan bersama. Kami bertaubat dari setiap dosa yang kami lakukan, dari setiap kesalahan yang kami dahulukan atau getaran jahat yang kami sembunyikan, dengan taubat yang tidak membawa kami kembali pada dosa, dan tidak kembali sesudahnya pada kesalahan; dengan taubat yang lapang dada dan bersih dari syak dan keraguan. Terimalah taubat kami, ridhai kami, teguhkan kami di dalamnya.
53) Ya Allah, berikan kepada kami ketakutan akan akhir yang diancamkan, dan kerinduan pada pahala yang dijanjikan. Sehingga kami dapat menentukan kelezatan yang dari-Mu kami mohonkan, dan penderitaan yang dari-Mu kami minta perlindungan.
54) Jadikan kami di sisi-Mu orang-orang yang bertaubat, yang telah Kaupastikan bagi mereka cinta-Mu, dan Kauterima mereka yang kembali mentaati-Mu, wahai Yang Paling Adil dari segala yang adil.
55) Ya Allah, ampuni juga ayah dan ibu kami dan semua pemeluk agama kami yang terdahulu dan yang kemudian hingga hari kiamat.
56) Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad nabi kami dan keluarganya, menyerupai Kausampaikan shalawat kepada para malaikat muqarrabin. Sampaikan shalawat kepadanya dan keluarganya menyerupai Kausampaikan shalawat kepada para nabi yang diutus. Sampaikan shalawat kepadanya dan keluarganya menyerupai Kausampaikan shalawat kepada hamba-hamba-Mu yang saleh. Dan yang lebih utama dari itu, ya Rabbal ‘alamîn. Dengan shalawat yang kebeekahannya hingga kepada kami, yang manfaatnya menggapai kami, yang alhasil diijabah doa kami.
Engkaulah Yang Paling Pemurah dari siapapun yang diharapkan
Engkau Yang Paling Mencukupi dari siapapun yang diandalkan
Engkaulah Yang Paling Memberi dari siapapun anugrahnya dimohonkan
Dan Engkaulah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Kitab Ash-Shahifah As-Sajjadiyah doa ke 45)
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H
Mohon Maaf Lahir-Batin
Wassalamualaikum wr wb
-----------------------------------------
berguru kepada : Syamsuri Rifai
Minggu, 13 November 2016
Waspadai Polusi Dalam Rumah!
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.
Bila mendengar kata polusi, yang tergambar di ingatan kita yaitu asap-asap pabrik, kendaraan dan pencemaran sungai, laut ... sesuatu yang tejadi di luar rumah kita, duh serem yaa. Tapi sesungguhnya polusi tidak hanya di luar rumah saja lo, polusi juga mampu terjadi di dalam rumah bila kita tidak waspada! Dan bahayanya juga luar biasa lo, apalagi terhadap buah hati kita!
Lalu polusi dalam rumah itu ibarat apa?
Polusi rumah mampu berasal dari:
Solusinya?
Nah itu alasannya mengapa kita juga harus WASPADA terhadap polusi dalam rumah!
Semoga bermanfaat ... wasssalam
Bila mendengar kata polusi, yang tergambar di ingatan kita yaitu asap-asap pabrik, kendaraan dan pencemaran sungai, laut ... sesuatu yang tejadi di luar rumah kita, duh serem yaa. Tapi sesungguhnya polusi tidak hanya di luar rumah saja lo, polusi juga mampu terjadi di dalam rumah bila kita tidak waspada! Dan bahayanya juga luar biasa lo, apalagi terhadap buah hati kita!
Lalu polusi dalam rumah itu ibarat apa?
Polusi rumah mampu berasal dari:
- Asap yang dari rokok, kompor, serta sumber api lainnya
- Gas dari kompor gas, korek api gas
- Aerosol dari penyemprot, baik antiserangga maupun pengharum ruangan
- Emisi kimia dari baha karpet sintetis, kain penutup furniture terutama lem karpet dan wallpaper
- Plastik
- Poliuretan dari busa sofa, bed cover da lapisan karet
- Minyak, oli, sabun deterjen
- Semen beton dan beberapa jenis kerikil bata dinding
- Bahan kimia dari cat minyak atau materi sintetis
Solusinya?
- Hindari merokok dalam rumah, alasannya asap rokok tidak hanya beterbangan di udara, tapi juga menempel pada kain dan furniture
- Buka jendela lebar-lebar setiap pagi untuk menerima udara segar. Akan lebih baik lagi kalau ada dua buah bukaan dalam satu ruang, sehingga mampu diperoleh pergerakan udara silang
- Gunakan fan penyedot udara di ruang dalam biar udara dapat berganti, terutama untuk ruang tertutup ibarat toilet yang tidak mempunyai jendela. Lalu bersihkan kipas fan secara teratur
- Tutup semua lubang atau kebocoran yang ada di plafon juga dinding,lantai yang retak. kebocoran dan keretakan dapat menjadikan emisi gas beracun dari dalam tanah maupun material bangunan
- Saat memasak, bukalah pintu/jendela biar terjadi pergantian udara
- dan masih banyak lagi yang dapat kita lakukan ...
Nah itu alasannya mengapa kita juga harus WASPADA terhadap polusi dalam rumah!
Semoga bermanfaat ... wasssalam
Langganan:
Postingan (Atom)