Senin, 08 Agustus 2016
Inilah Cara Nabi Muhammad SAW Mendidik Anak
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.
Seperti apakah saat nabi Muhammad SAW mendidik anak-anaknya kala itu?
Cara Nabi Muhammad SAW pada bawah umur dapat di gambarkan di bawah ini:
1. Rasulullah senang bermain-main (menghibur) dengan bawah umur dan adakala dia memangku mereka. Beliau menyuruh Abdullah, Ubaidillah, dan lain-lain dari putra-putra pamannya Al-Abbas r.a. untuk berbaris lalu berkata, “ Siapa yang terlebih dahulu hingga kepadaku akan saya beri sesuatu (hadiah).”merekapun berlomba-lomba menuju beliau, kemudian duduk di pangkuannya lalu Rasulullah menciumi mereka dan memeluknya.
2. Ketika ja’far bin Abu Tholib r.a, terbunuh dalam peperangan mut’ah, Nabi Muhammad SAW, sangat sedih. Beliau segera datang ke rumah ja’far dan menjumpai isterinya Asma bin Umais, yang sedang membuat roti, memandikan anak-anaknya dan memakaikan bajunya. Beliau berkata, “Suruh kemarilah bawah umur ja’far. Ketika mereka dating, dia menciuminya. Sambil meneteskan air mata. Asma bertanya kepada dia dikarenakan telah mengetahui ada petaka yang menimpanya.
3. “Wahai rasulullah, apa gerangan yang menjadikan anda menangis? Apakah sudah ada beritayang hingga kepada anda mengenai suamiku Ja’far dan kawan-kawanya?” Beliau menjawab, “Ya benar, mereka hari di timpa musibah.” Air mata dia mengalir dengan deras. Asma pun menjerit sehingga orang-orng perempuan berkumpul mengerumuninya. Kemudian Nabi Muhammad SAW. kembali kepada keluarganya dan dia bersabda, “janganlah kalian melupakan keluarga ja’far, buatlah makanan untuk mereka, kerena sebetulnya mereka sedang sibuk menghadapi petaka ajal ja’far.”
4. Ketika Rasulullah melihat anak Zaid menghampirinya, dia memegang kedua bahunya kemudian menagis. Sebagian teman merasa heran alasannya dia menangisi orang yang mati syahid di peperangan Mut’ah. Lalu Nabi Muhammad SAW. pun menjelaskan kepada mereka bahwa sebetulnya ini yaitu air mata seorang kawan yang kehilangan kawannya.
5. Al-Aqraa bin harits melihat Nabi Muhammad SAW. mencium Al-Hasan r.a. lalu berkata, “Wahai Rasulullah, saya mempunyai sepuluh orang anak, tetapi saya belum pernah mencium mereka.” Rasulullah bersabda, “Aku tidak akan mengangkat engkau sebagai seorang pemimpin apabila Tuhan telah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu. Barang siapa yang tidak memiliki rasa kasih sayang, niscaya dia tidak akan di sayangi.”
6. Seorang anak kecil dibawa kepada Nabi Muhammad SAW. supaya di doakan dimohonkan berkah dan di beri nama. Anak-anak tersebut di pangku oleh beliau. Tiba-tiba anak itu kencing, lalu orang-orang yang melihatnya berteriak. Beliau berkata, “jangan di putuskan anak yang sedang kencing, buarkanlah dia hingga final dahulu kencingnya.”
Beliau pun berdoa dan memberi nama, kemudian membisiki orang tuanya supaya jangan mempunyai perasaan bahwa dia tidak senang terkena air kencing anaknya. Ketika mereka telah pergi, dia mencuci sendiri pakaian yang terkena kencing tadi.
7. Ummu Kholid binti kho;id bin sa’ad Al-Amawiyah berkata, “Aku beserta ayahku menghadap Rasululloh dan saya memakai baju kurung (gamis) berwarna kuning. Ketika saya bermain-main dengan cincin Nabi Muhammad SAW. ayahku membentakku, maka dia berkata, “Biarkanlah dia.” Kemudian dia pun berkata kepadaku, “bermainlah sepuas hatimu, Nak!
8. Dari Anas, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW. selalu bergaul dengan kami. Beliau berkata kepada saudara lelakiku yang kecil, “Wahai Abu Umair, mengerjakan apa si nugair (nama burung kecil).”
9. Nabi Muhammad SAW. melaksanakan shalat, sedangkan Umamah binti zainab di letakkan di leher beliau. Di kala dia sujud, Umamah tersebut di letakkanya dan jikalau bangkit di letakkan lagi dil leher beliau. Umamah yaitu anak kecil dari Abu Ash bin Rabigh bin Abdusysyam .
10. Riwayat yang lebih masyhur menyebutkan, Rasulullah perna lama sekali sujud. dalam shalatnya, maka salah seorang teman bertanya,” Wahai Rasulullah, sebetulnya anda lama sekali sujud, hingga kami menduga ada sesuatu kejadian atau anda sedang mendapatkan wahyu. Nabi Muhammad SAW, menjawab, “Tidak ada apa-apa, tetaplah saya di tunggangi oleh cucuku, maka saya tidak mau tergesa-gesahsampai dia puas.” Adapun anak yang di maksud ialah Al-Hasan atau Al-Husain Radhiyallahu Anhuma
11. Ketika Nabi Muhammad SAW. melewati rumah putrinya, yaitu sayyidah fatimah r.a., dia mendengar Al-Husain sedang menangis, maka dia berkata kepada Fatimah, “Apakah engkau belum mengerti bahwa menangisnya anak itu menggangguku.” Lalu dia memangku Al-Husain di atas lehernya dan berkata, Ya Allah, sebetulnya saya cinta kepadanya, maka cintailah dia.
Ketika Rasulullah SAW. sedang berada di atas mimbar, Al-Hasan tergelincir. Lalu dia turun dari mimbar dan membawa anak tersebut.
12. Nabi Muhammad SAW. sering bermain-main dngan Zainab binti Ummu Salamah r.a. dia memanggilnya, “Hai Zuwainib, hai Zuwainib berulang-rulang.”
13. Nabi Muhammad SAW. sering berkunjung ke rumah para teman Anshar dan memberi salam pada anak-anaknya serta mengusap kepala mereka.
14. Diriwayatkan, pada suatu hari raya Rasulullah SAW. keluar rumah untuk menunaikan shalat ID. Di tengah jalan, dia melihat banyak anak kecil sedang berman dengan bangga sambil tertawa-tawa. Mereka mengenakan baju baru, sandal mereka pun tampak mengkilap. Tiba-tiba pandangan dia tertuju pada salah seorang yang sedang duduk menyendiri dan sedang menangis tersedu-sedu. Bajunya compang-camping dan kakinya tiada bersandal. Rasulullah SAW, pun mendekatinya , lalu di usap-usap anak itu mendekapya ke dadabeliau seraya bertanya, “mengapa kau menangis, Nak .” Anak itu hanya menjawab, “biarkanlah saya sendiri.” Anak itu belum tahu bahwa orang yang ada di hadapannya itu yaitu Rasulullah SAW. yang terkenal sebagai pengasih. “Ayahku mati dalam suatu pertempuran bersama Nabi,” lanjut anak itu. “Lalu ibuku kawin lagi. Hartaku habis di makan suami ibuku, lalu saya di usir dari rumahnya. Sekarang, saya tak mempunyai baju gres dan makanan yang enak. Aku duka meihat kawan-kawanku bermain dengan riangnya itu.l”
Baginda Rasulullah SAW. lantas membimbing anak tersebut seraya menghiburnya, “Sukakah kau jikalau saya menjadi bapakmu, Fatimah menjadi kakakmu, Aisyah menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husain menjadi saudaramu?” Anak itu segera tahu dengan siapa ia berbicara. Maka pribadi ia berkata, “mengapa saya tak suka, ya Rasulullah?” kemudian, Rasulullah SAW, pun membawa anak itu ke rumah beliau, dan di berinya pakaian yang paling indah, memandikannya, dan memberinya komplemen supaya ia tampak lebih gagah, lalu mengajak makan.
Sesudah itu, anak itu pun keluar bermain dengan kawan-kawannya yang lain, sambil tertawa-tawa sambil kegirangan. Melihat perubahan pada anak itu, kawan-kawannya merasa heran lalu bertanya, “Tadi kau menagis, mengapa sekarang bergembira?” jawab anak itu, tadi saya kelaparan, sekarang sudah kenyang. Tadi saya tak mempunyai pakaian, sekarang saya mempunyainya, tadi saya tak punya bapak, sekarang bapakku Rasulullah dan ibuku Aisyah.” Anak-anak lain bergumam, Wah, andaikan bapak kita mati dalam perang.” Hari-hari berikutnya, anak itu tetap di pelihara, oleh Rasulullah SAW. hingga dia wafat.
Wassalam,
sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar