Minggu, 31 Juli 2016
Hobi Isap Jempol, Bisa Membuat Gigi Rusak
Assalamaulaikum wr wb, salam cerdas kreatif.
Kebiasaan mengisap jempol dilakukan hampir 80 persen balita. Anak yang mengisap jempol biasanya sebagai upaya menenangkan diri. Tapi hati-hati anak yang suka mengisap jempol terlalu lama mampu merusak giginya.
Bagi orangtua gres mungkin akan sedikit bersyukur, alasannya ialah bayi akan berhenti menangis jikalau mulutnya mengisap jempol. Tapi tanpa disadari hal ini akan menjadi suatu kebiasaan sampai anak tersebut arif balig cukup akal nanti.
Diperkirakan sekitar 80 persen bayi dan belum dewasa suka menghisap jempol pada saat-saat tertentu. Mengisap jempol merupakan refleks normal yang terjadi pada belum dewasa untuk menenangkan dirinya dikala mengalami stres, yang pada intinya belum dewasa tersebut mencari kenyaman dan rasa aman. Tidak sedikit belum dewasa yang mampu mengatasi hal ini, namun ada juga yang tidak.
Seperti dikutip dari Howstuffworks, ada dua faktor yang dapat mengindikasikan apakah mengisap jempol dapat merusak gigi atau tidak, yaitu faktor usia dan intensitasnya. Sebaiknya kebiasaan tersebut harus sudah mampu ditangani dikala waktu tumbuhnya gigi permanen tiba yaitu sekitar usia 6 tahun.
Saat gigi susu sudah berganti dengan gigi permanen, potensi terjadinya kerusakan akan semakin besar sehingga mampu saja membutuhkan derma dokter gigi. Kerusakan yang ditimbulkan mampu berupa penyelarasan gigi yang tidak normal (malocclusion) serta kerusakan struktur langit-langit mulut. Ketika mengisap jempol akan membuat jempol mendorong gigi atas sehingga menjadi sedikit menjauh dari gigi yang lainnya, selain itu juga mampu mengakibatkan anak menjadi cadel.
Intensitas mengisap jempol akan menghipnotis tingkat kerusakan, jikalau intensitasnya besar lengan berkuasa maka mampu mengakibatkan kerusakan gigi yang permanen. Umumnya belum dewasa ini melaksanakan hal tersebut pada dikala lelah atau bosan.
Para andal menyarankan sebaiknya menunjukkan dukungan konkret pada belum dewasa untuk tidak mengisap jempol, dan jangan menunjukkan dukungan negatif alasannya ialah akan meningkatkan stres dan keberadaan anak tersebut untuk tetap mengisap. Serta dibutuhkan kesabaran dan waktu yang relatif tidak singkat.
Untuk membantu mengatasi anak yang mengisap jempol diharapkan terapi menyerupai menunjukkan sarung tangan kecil pada jari-jarinya terutama dikala malam hari. Jika anak mengisap jempo alasannya ialah cemas atau stres, berilah hiburan atau pelukan yang mampu menunjukkan rasa nyaman bagi anak.
Semoga bermanfaat, wassalam.
sumber:http://health.detik.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar