Sabtu, 30 Juli 2016

Stimulasi Tumbuh Kembang Bayi Dengan Metode Meniru


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Sebenarnya semenjak bayi, anak sudah dapat melaksanakan peniruan sebab kemampuan ini lebih identik dengan anak batita. Seperti dituturkan Dra. Psi. Tisna Chandra, semenjak usia 2 bulan, si kecil bergotong-royong sudah cakap meniru. Hanya saja, orang bau tanah tidak menyadarinya, sehingga momen ini pun sering luput dari perhatian.

Tisna menegaskan peniruan merupakan salah satu peran perkembangan yang perlu dilalui bayi, sebelum masuk pada keterampilan identifikasi.

Nah sayangkan kalau momen ini terlewatkan. Berikut beberapa perkembangan peniruan si kecil yang dapat distimulasi sehingga tumbuh kembangnya makin optimal:

Suara dan Kata

Di usia 2 bulan bayi sudah bisa menggandakan kata-kata walau sekadar berujar “u…u…u” atau “a…a…a.” Sementara di usia 7 bulan, si kecil sudah bisa babbling atau mengucapkan suku kata yang senada menyerupai “ma-ma-ma“ atau “da-da-da”. Kemampuannya kian bertambah ketika 11 bulan. Saat ini bayi sudah bisa menirukan kata berunsur konsonan-vokal dengan lebih bervariasi, menyerupai “ka-ka”, “mi-mi”, “bo-bo”, dan sebagainya.

* Stimulus:

Penting diketahui bayi suka menggandakan bunyi yang didengarnya. Kaprikornus rajin-rajinlah untuk mengajaknya bercakap-cakap. Saat memandikan, misalnya, berbincang-bincanglah wacana apa yang tengah kita lakukan, “Mama mau gosok tangan Adek. Angkat tangan Adek menyerupai ini, ya.” Semakin banyak kata yang dikenalkan pada bayi, akan semakin banyak yang tersimpan dalam memorinya. Saat kemampuan bicaranya sudah semakin baik, si kecil tinggal membuka memori yang pernah disimpannya di masa bayi ini.

* Yang perlu dicermati:

Saat berbicara dengan bayi, hindari bahasa/kata yang dicadel-cadelkan. “Cayang mau cucu ya?” (padahal maksudnya “Sayang mau susu ya?”) Bila bayi terbiasa mendengar kata yang tidak benar kelak ia akan mengatakannya menyerupai apa yang kita ucapkan. Repotnya, kelak kita harus membetulkan kesalahan anak tersebut bukan?

Gerakan Motorik

Pada usia 8 bulan, bayi sudah dapat mengangkat-angkat tangan. Sebulan kemudian, ia bisa melambaikan tangan serta melaksanakan gerakan kiss by. Sementara umur 10 bulan, kecakapannya bertambah dengan bertepuk tangan.


* Stimulus:

Saat kita ingin si kecil mengikuti suatu gerakan, sesuaikan dengan kemampuan motorik yang ia miliki. Di usia 8 bulan, umpamanya, ia bisa diminta mengikuti teladan gerakan tangan ke atas dan ke bawah. Tapi jangan mengharapnya bisa menggandakan gerakan bertepuk tangan sebab kesanggupannya belum hingga di situ. Berikut beberapa rangsangan lain yang bisa diberikan:

- Gerakkan jari jemari kita di udara untuk ditirunya. Stimulus ini memiliki kegunaan untuk merangsang keterampilan motorik halus anak semoga ia kelak terampil dalam memegang benda-benda kecil, menyerupai pensil, pena, gelas, sendok-garpu, dan sebagainya.

- Kala menginjak 9-10 bulan, si kecil bisa diajak melaksanakan gerakan “mata genit” (beri teladan dengan menyipitkan/mengedipkan mata kita). Rangsangan menyerupai ini juga akan bermanfaat bagi pertumbuhan saraf-saraf di adegan kelopak matanya.

* Yang perlu dicermati:

Selain beberapa manfaat tadi, stimulasi-stimulasi semacam ini juga dapat menyebarkan kemampuan indra peraba serta inteligensinya. Gerakan menggandakan menaikkan dan menurunkan mainan, umpamanya, memungkinkan bayi mencicipi permukaan yang kasar/halus dari mainan yang dipegangnya.

Peniruan Ekspresi Emosi

Bayi 9 bulan sudah bisa menirukan mulut senang, marah, lucu, dan lainnya. Ini berkaitan dengan pertumbuhan emosinya yang sudah berkembang dan pembelajaran dari lingkungan terdekat, menyerupai orang tua, pengasuh, kakak, nenek/kakek dan lainnya.

* Stimulasi:

Walau ia belum memahami apa itu senang, sedih, jengkel dan sebagainya, tapi melatih mulut emosinya tetap perlu. Cara paling sederhana ialah dengan selalu menawarkan senyum dan tawa ketika berhadapan dengannya.

* Yang perlu dicermati:

Sebagai manusia, wajar bila kita merasa sedih, jengkel atau marah. Namun sebaiknya jangan terlalu sering menampakkan emosi-emosi negatif pada si kecil. Bukankah ia sudah arif meniru? Kaprikornus kalau seorang ibu mudah mencucurkan air mata, si kecil pun bisa tumbuh menjadi anak yang cengeng. Begitu juga, bila emosi orang bau tanah kerap meledak-ledak. Tak menutup kemungkinan huruf si kecil pun akan menyerupai itu nantinya. Intinya, bayi perlu mencar ilmu pentingnya kestabilan emosi. Kaprikornus boleh saja, kita menunjuk wajah jengkel sekali-kali. Tapi tetap harus diimbangi dengan senyum dan tawa.

Peniruan Objek

Sejak usia 7 bulan bayi sanggup menggandakan perilaku orang-orang di sekelilingnya. Untuk itu, beri ia lebih banyak kebebasan untuk melaksanakan banyak sekali gerakan lewat perilaku-perilaku yang kita contohkan.

* Stimulasi:

Salah satu permainan yang bisa dicoba ialah menaruh bola ke dalam keranjang. Bayi 7 bulanan tengah menggandrungi acara menyerupai ini. Sekitar usia 8-12 bulan, si kecil mulai bisa melaksanakan hal yang lebih kompleks, menyerupai memencet-mencet tombol keyboard komputer.

* Yang perlu dicermati:

Pilih mainan atau objek yang menarik dari segi warna, corak, bentuk, maupun bunyi. Rasa ketertarikan akan membuat bayi mau menyentuh, mengambil, dan memegang benda/mainan tersebut sehingga stimulasi dapat berjalan lebih optimal.

WASPADAI BILA BAYI TIDAK PERNAH MENIRU

Meskipun belum tentu sebagai membuktikan kelainan, tak ada salahnya kita melaksanakan tindakan lebih lanjut. Antara lain, dengan mengonsultasikan perkembangan bayi pada psikolog atau dokter. Ada beberapa penyebab bayi tidak sanggup melaksanakan peniruan. Bisa sebab organ bicaranya atau organ pendengarannya terganggu. Akibatnya ketika kita mencoba mencontohkan kata-kata/ perilaku, ia tidak dapat mengikutinya. Kemungkinan lain ialah autisma. Bayi dengan gangguan ini umumnya tidak bisa berkomunikasi dengan lingkungan, tertutup, dan asyik dengan dirinya sendiri.

Tapi tentu tidak bijaksana bila kita pribadi panik ketika mendapati bayi tidak bisa melaksanakan suatu peniruan. Mungkin saja, ia hanya mengalami keterlambatan dan hanya perlu waktu lebih lama-sekitar 1-2 bulan dalam perkembangannya. Ini pun normal-normal saja selama tidak ada indikasi gangguan lain.

Semoga bermanfaat, wassalam.

------------------------------------------
Intisari sumber: Irfan Hasuki. Foto: Iman/nakita

0 komentar:

Posting Komentar