Banyak mommy expert mengatakan bahwa memasak makanan untuk bayi itu gampang. Tapi enggak ding untuk orang menyerupai saya. Saya harus berkali-kali cari resep hanya untuk memasak sup, selalu ngoprek milis untuk cari resep gres tiap si Cuta bertambah umurnya. Pokoknya, memasak Mpasi itu pengalaman gres buat aku dan juga sedikit besar hati alasannya ialah tidak pakai makanan instant.
Bagi ibu pemula, memasak Mpasi memang membingungkan. Makanya, pas browsing-browsing di internet, aku sengaja mencari artikel-artikel Mpasi. Selain memang untuk diri sendiri, aku juga ingin sharing di blog ini, yah biar blognya ga jadi sarang laba-laba gitu.
Ini aku temukan lagi beberapa Tips memasak makanan bayi rumahan ini aku dapat dari babyzone.com. Tips ini diberikan semoga mommy mampu memastikan makanan tersebut aman dan juga mengoptimalkan gizi yang terkandung di dalamnya.
Memasak untuk Melembutkan
Saat bayi sudah siap dengan makanan padat, semua sayur dan buah kecuali pepaya dan alpukat harus dimasak terlebih dahulu untuk melembutkan teksturnya sebelum dihaluskan.
Buat Sesederhana Mungkin
Jangan tambahkan gula, garam atau rempah-rempah ke dalam makanan bayi. Baking soda juga tidak dianjurkan alasannya ialah mampu menurunkan kandungan vitamin dan mineral makanan.
Bagian ini sesuai banget dengan prinsip dasar milis Mpasi Rumahan. Batas umur yang biasa ditetapkan sih hingga setahun, setelah itu mampu ditambahkan bumbu secukupnya.
Hindari Peralatan Masak dari Aluminium
Jangan memasak makanan yang mengandung asam menyerupai tomat di dalam peralatan aluminium. Penyebabnya ialah kandungan aluminium tersebut mampu diserap oleh makanan.
Memasak dengan Tembaga? Pertimbangkan Kembali!
Jangan memasak makanan bayi dalam pot tembaga. Memasak dalam pot tembaga dapat mengurangi kandungan vitamin C dalam makanan.
Manfaatkan Ice Trays
Bekukan makanan bayi yang sudah dimasak di ice trays dan kemudian simpan cube-cube tersebut dalam kantong kedap udara di dalam freeer. Makanan dalam cube tersebut akan siap per porsi si bayi kapanpun mommy membutuhkannya.
Buang sisa makanan.
Jangan menyimpan adegan makanan yang tidak habis dimakan di lemari es-bisa dimakan anggota keluarga lain atau buanglah ke daerah sampah. Air liur dari lisan bayi dapat menjadikan basil tumbuh dalam porsi yang tidak tergoda itu.
Hindari Madu.
Jangan pernah menunjukkan madu untuk anak di bawah usia 12 bulan. Beberapa dokter anak bahkan merekomendasikan menunggu hingga anak lebih dari 18 bulan.
Waspada terhadap alergi.
Hati-hati dengan makanan alergen umum menyerupai selai kacang, jus jeruk, telur, jagung, dan gandum. Jika keluarga mommy memiliki sejarah alergi makanan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak wacana makanan padat apa yang harus dihindari dan untuk jangka waktu berapa lama.
Hindari memanaskan Makanan dalam Microwave.
Cobalah untuk menghindari microwave dalam makanan untuk bayi. Bahkan jikalau diaduk secara menyeluruh, beberapa adegan mungkin tetap panas dan mampu membuat lisan bayi terbakar. Memanaskan makanan sebaiknya di oven atau dikompor.
Sajikan Makanan hanya dalam mangkuk.
Jangan pernah menaruh makanan bayi, sereal bayi, atau makanan padat lainnya ke dalam botol untuk bayi. Selain mampu menjadikan tersedak dan hal ini juga tidak baik untuk giginya.
Selalu dibawah Pengawasan Orang Dewasa
Jangan pernah meninggalkan bayi dengan makanan. Tetap temani bayi selama waktu makan, dan jadi mommy tahu bagaimana menangani tersedak bayi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar