Selasa, 19 Desember 2017

Kelebihan dan Kekurangan Kontrasepsi Spiral / IUD / AKDR

Terdapat beragam metode kontrasepsi dikala ini, dan setiap keluarga memilihnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing. Namun begitu hingga dikala ini kontrasepsi spiral atau Intra Uterine Device (IUD) atau yang disebut juga dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yaitu metode penundaan kehamilan yang paling direkomendasikan untuk mencegah kehamilan, terutama untuk menjaga jarak antar kehamilan. Metode Kontrasepsi Spiral atau IUD juga dirasakan oleh banyak perempuan sangat nyaman, dan tidak repot penggunaannya. Untuk menambah dalam pengetahuan kita, kali ini parentingIDN akan membahas mengenai penjelasan Kontrasepsi Spiral atau Intra Uterine Device (IUD) beserta kelebihan dan kekurangannya.
Kontrasepsi Spiral atau Intra Uterine Device (IUD) yaitu kontrasepsi yang mencegah kehamilan dalam jangka waktu lama, yaitu antara 3, 5 dan 10 tahun. IUD memiliki bentuk yang seolah-olah dengan abjad T. Alat kontrasepsi IUD dimasukkan oleh dokter ke dalam rahim Ibu dengan menjepit kedua kanal yang menghasilkan indung telur sehingga tidak terjadi pembuahan, terdiri dari materi plastik polietilena, ada yang dililit oleh tembaga (jenis IUD Tembaga) dan ada yang tidak (jenis IUD hormonal yang mengandung progestin dan levonorgestrel).

Kelebihan Kontrasepsi Spiral / IUD / AKDR



Metode KB spiral / IUD / AKDR adalahsalah satu  metode kontrasepsi yang terbaik dan menjadi rekomendasi metode KB alasannya yaitu sangat efektif mencegah kehamilan,  kelebihan metode ini yaitu sebagai berikut.
  1. Efektivitas tinggi, 99,2-99,4% ( 0,6 – 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama)
  2. Dapat efektif segera setelah pemasangan
  3. Metode jangka panjang
  4. Sangat efektif alasannya yaitu tidak perlu lagi mengingat-ingat
  5. Tidak menghipnotis kekerabatan sosial
  6. Meningkatkan kenyamanan seksual alasannya yaitu tidak perlu takut untuk hamil
  7. Tidak ada efek samping hormonal (bagi IUD tembaga)
  8. Tidak menghipnotis kualitas dan volume ASI
  9. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (dengan catatan tidak terjadi infeksi)
  10. Dapat digunakan hingga menopause (1 tahun atau lebih setelah haid terakhir)
  11. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
  12. Membantu mencegah kehamilan ektopik / hamil anggur
  13. Kesuburan cepat kembali (kurang lebih 2 bulan setelah alat dilepas)


Kekurangan Kontrasepsi Spiral / IUD / AKDR

Meskipun metode kontrasepsi ini yaitu merupakan salah satu yang terbaik dan menjadi rekomendasi metode KB alasannya yaitu sangat efektif mencegah kehamilan, metode KB spiral / IUD / AKDR ini juga memiliki kelemahan, yaitu sebagai berikut.
  1. Tidak mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS)
  2. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering berganti pasangan
  3. Tidak direkomendasikan bagi wanita yang memiliki riwayat hamil anggur
  4. Diperlukan prosedur medis termasuk pemeriksaan pelvis
  5. AKDR tidak dapat dilepas sendiri
  6. Terdapat efek samping berupa rasa nyeri, gangguan mentruasi, perforasi uterus ataupun pendarahan (jarang terjadi), alat terlepas, keputihan, radang panggul, efek hormonal (iud hormonal)
  7. Posisi benang AKDR dari waktu ke waktu harus dicek. Untuk melaksanakan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian perempuan tidak mau melaksanakan ini.

Efek samping Kontrasepsi Spiral / IUD / AKDR

Efek dari KB IUD / AKDR sangat jarang menjadikan komplikasi yang serius kalau pemasangan dilakukan oleh tenaga hebat yang kompeten. Oleh alasannya yaitu itulah metode ini sangat direkomendasikan dibandingkan dengan metode kontrasepsi lainnya.


Demikian artikel yang membahas Kelebihan dan Kekurangan Kontrasepsi Spiral / IUD ini, biar mampu bermanfaat untuk kita semua dan membantu keluarga lebih bahagia dengan jarak kehamilan yang ideal. Untuk penjelasan lebih lanjut, anda mampu mengkonsultasikan dengan bidan, dokter, petugas KB atau petugas layanan kesehatan lainnya. Anda juga mampu membaca artikel keseluruhan mengenai metode kontrasepsi lainnya pada artikel Inilah Cara Memilih Kontrasepsi Terbaik.

Referensi : buku Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Fasilitas Kesehatan (BKKBN dan Kemenkes RI, 2012)

0 komentar:

Posting Komentar