Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.
Kata bunda, malam Lailatul Qadar ialah malam dimana saat-saat yang penuh dengan kebaikan dan keutamaan serta pahala yang amat sangat berlimpah. Malam dimana para malaikat turun dari setiap langit dan dari sidrotul muntaha ke bumi dan mengaminkan doa-doa yang diucapkan insan hingga terbit fajar.
Para malaikat dan jibril as turun dengan membawa rahmat atas perintah Tuhan swt juga membawa setiap urusan yang telah ditentukan dan ditetapkan Tuhan di tahun itu hingga yang akan datang.
Lailatul Qodar ialah malam kesejahteraan dan kebaikan seluruhnya tanpa ada keburukan hingga terbit fajar,
Berikut tanda-tandanya:
- Pada pagi harinya, matahari bersinar dengan redup, tidak terlalu panas
Dari Zura r.a, ia mendengar Ubay bin Ka'ab memberikan bahwa Ibnu Mas'ud berkata, “Barang siapa yang pada bulan Ramadhan tahun ini qiyâmullail setiap malam, pasti ia menerima Lailatul Qadar.” Ubay berkata, “Demi Dzat yang tidak ada Tuhan selain Dia, bersama-sama Lailatul Qadar itu terjadi pada bulan Ramadhan. Demi Allah, saya tahu bahwa Lailatul Qadar itu ialah malam yang Rasulullah memerintahkan qiyâmullail pada malamnya, yaitu malam ke-27, yang ketika paginya matahari bersinar dengan sinar putih, tidak dengan cahaya yang menyilaukan.” (H.R. Muslim)
- Langit cerah, bulan muncul separo, bintang-bintang bermunculan dan tampak jelas
Abu Hurairah r.a. berkata, “Kami berdiskusi wacana Lailatul Qadar di depan Rasulullah saw., kemudian dia berkata, ‘Siapa di antara kalian yang ingat bahwa Lailatul Qadar itu ialah malam yang ketika itu muncul bulan dalam keadaan separo?’.” (H.R. Muslim)
Imam Nawawi mengomentari hadits ini. Ia berkata, “Bulan muncul dalam keadaan separo membuktikan bahwa Lailatul Qadar itu terjadi pada simpulan bulan. Bulan tidak akan tampak dalam keadaan separo, kecuali pada simpulan bulan.”
- Cuaca sedang, tidak panas dan tidak dingin
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah saw. bersabda, “Aku pernah diperlihatkan Lailatul Qadar, lalu saya dijadikan-Nya lupa. Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir. Lailatul Qadar itu malam yang segar dan cerah, tidak panas dan tidak dingin.” Dalam riwayat Az Zayadi ditambahkan, “Pada malam itu bulan dan bintang-bintang terlihat dengan jelas.”
Abu Sa'id Al Khudri r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. (setahun sebelumnya) beriktikaf pada sepuluh hari di tengah bulan Ramadhan hingga pada malam ke-21, yaitu malam yang ketika itu Rasulullah saw. selesai dari iktikafnya. Pada pagi harinya, dia bersabda, “Barang siapa yang telah beriktikaf denganku, hendaklah ia beriktikaf (tahun yang akan datang) pada sepuluh malam terakhir. Pada waktu itu, saya pernah diperlihatkan Lailatul Qadar, tapi saya lupa pada malam yang keberapa. Hanya saja, pada waktu itu, pagi-paginya saya ingat bahwa saya sujud pada air dan tanah lumpur. Maka, carilah malam tersebut pada sepuluh malam terakhir dan pada malam-malam yang ganjil. Pada malam itu (Lailatul Qadar yang Rasulullah lupa) turun hujan. Pada waktu itu, masjid berlantaikan tanah dan tergenang air.” Kata Abu Sa'id, “Pagi hari ke-21 Ramadhan, saya melihat ada bekas lumpur pada kening Rasulullah saw.” (H.R. Muslim)
Ada beberapa ciri Lailatul Qadar yang disebutkan oleh Imam Baihaqi dan Imam Thabari. Akan tetapi, ciri-ciri ini tidak terdapat di dalam hadits atau keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Ciri-ciri tersebut ialah sebagai berikut.
- Pohon-pohon merunduk hingga hingga ke bumi, lalu pagi harinya kembali pada posisi semula.
- Air laut pada pagi harinya menjelma tawar, lalu siangnya berubah lagi menjadi asin.
- Pada Lailatul Qadar, anjing tidak ada yang melolong.
- Malaikat turun dan menawarkan salam kepada orang yang sedang beribadah.
Wallahu A’lam
Catatan: Sebagian isi dirangkum dari buku "Misteri Energi Lailatul Qadar" karangan Maman Surahman Az Zuhri, Lc. yang diterbitkan oleh Penerbit Syaamil, 2007.
0 komentar:
Posting Komentar