Gejala Kejang Pada Bayi dan Anak

Dr Anak.com

Gejala Kejang Pada Bayi dan Anak

Anak saya yang pertama dalam satu tahun ini mengalami kejang berulang kali ini kali ke 3 pertama kali anak saya kejang ketika saya tinggal keluar kota selama tiga hari, usia anak saya 9 bulan, kejang di awali oleh demam yang tinggi kemudian diberi obat penurun panas tapi kesudahannya panas turun sesaat kemudian suhu tubuh bayi semakin memanas kemudian anak saya kejang saya panik pribadi dibawa kerumah sakit terdekat. saya kurang mengerti kenama penyakit kejang mampu terjadi pada anak saya.

Dokter Anak bertanya pada saya apakah ada keluarga yang pernah mengalami kejang diwaktu kecil, ternyata Istri saya waktu kecil pernah mengalami kejang, anak saya jikalau diberi obat penurun panas oleh dokter suhu tubuh turun se ketika kemudian panas nya tetap di kisaran 38-39 derajat  itu yang membuat saya semakin khawatir. 

Setiap penyakit pada bayi dan anak di awali dengan demam maka saya pribadi memberi obat penurun panas dan anti kejang pada anak saya, karna untuk menghindari terjadinya kejang pada anak saya, hal ini harus ditangani secara baik dan sempurna biar bayi tidak terulang terkena Kejang.

Kejang yaitu salah satu bentuk gangguan saraf. Sekitar 2-5 persen anak akan mengalami kejang sebelum berusia 3 tahun. 

Sedangkan sebagian besar anak mengalami kondisi menyerupai kejang, padahal bukan kejang. Keadaan ini terutama terjadi pada anak yang sebelum dan sesudah kejadian tidak merasa sakit. Menurut Kevin Chapman, dokter anak sub seorang andal saraf di Phoenix, Amerika, berikut beberapa teladan kejadian yang menyerupai kejang: 

1.  Saat makan, bayi meregangkan punggung dan melebarkan tangan. 

Artinya : Gastroesophageal Reflux (GER), duduk perkara pencernaan umum 

Tindakan Anda : Tanyakan pada dokter taktik pemberian makan alternatif.

2. Bayi Anda menghentakkan kepala ke depan dan belakang

Artinya : getaran ringan, suatu refleks yang dipicu rasa senang 

Tindakan Anda : konsultasikan pada dokter anak untuk meyakinkan penyebab kejadian.

3.Anak Anda berkedut beberapa kali ketika tertidur

Artinya : gangguan tidur ringan disebut myoklonus, biasanya hilang ketika anak berusia 3 tahun.

Tindakan Anda: bangunkan anak dengan halus biar kedutan berhenti. Informasikan pada dokter anak untuk meyakinkan penyebabnya.

4.Anak Anda marah dan menahan napasnya. Warna kulit dapat berubah membiru, pucat sampai tubuhnya kaku, namun kemudian baik-baik saja setelah satu menit. 

Artinya : reaksi tubuh berhenti bernapas akhir marah, takut atau merasa sakit. Serangan menyerupai ini terjadi ketika bayi dan biasanya berhenti ketika anak berusia 5 tahun. 

Tindakan Anda: segera cari pertolongan medis jikalau anak Anda membiru tanpa diketahui penyebabnya. Serangan ini biasanya tidak berbahaya, namun tetap kabari dokter Anda. 

5.Bayi atau anak Anda mengalami demam, lalu kedutan, mengentak dan tubuhnya kaku. 

Artinya : kejang demam. 3-5 persen balita mengalaminya. 

Tindakan Anda : setelah kejang, beri obat penurun panas dan hubungi dokter Anda segera.

6. Anak Anda tiba-tiba tidak sadarkan diri, mungkin ditambah dengan gerakan tak terkontrol pada mata, wajah dan tubuh. Setelah itu ia merasa mengantuk atau lemah. 

Artinya : kejang epilepsi, yang mungkin terjadi pada 1 persen bawah umur (risiko ini lebih tinggi pada anak dengan duduk perkara pertumbuhan)

Tindakan Anda: jangan menahan tubuhnya ataupun menaruh apapun di mulutnya. Segera hubungi dokter dan usahakan Anda menghitung durasi kejang tersebut.  

smbr:parenting