Dokter Anak
smbr:detik
dranak.com
Gigi susu pada bayi umumnya tumbuh di usia 6 bulan dan tepat saat bayi menginjak usia 2 tahun. Meski begitu, tak sedikit pula orang bau tanah yang khawatir saat anaknya sudah menginjak usia lebih dari dua tahun namun gigi susu anaknya belum juga sempurna.
drg Oktri Manesa dari Oktri Manesa Dental Clinic mengatakan bahwa layaknya proses berguru bicara atau berjalan, pertumbuhan gigi pun berbeda-beda tiap anak. Faktor penentunya ada dua, yaitu faktor genetik dan faktor medis.
"Faktornya memang macam-macam. Bisa jadi alasannya genetik, jadi dulu riwayat orang bau tanah menyerupai itu juga. Atau kalau menurut medis, mampu jadi alasannya anak kurang dirangsang dengan makanan keras," tutur drg Oktri, usai peluncuran Formula Happy Healthy Teeth with OMDC di SD Al Azhar 2, Jl Mujair, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/3/2015).
Untuk faktor genetik, orang bau tanah mampu mengecek ke dirinya atau pasangan soal sejarah tumbuh gigi saat kecil. Kalau ternyata memang dulu orang bau tanah juga tumbuh giginya agak terlambat, mampu jadi faktor tersebut menurun ke anak.
Sementara jikalau dari faktor genetik tidak ditemukan kelainan, drg Oktri mengatakan bahwa mampu jadi gigi anak belum tumbuh alasannya kurang dirangsang dengan makanan keras, akhir terlalu sering mengonsumsi makanan lunak.
"Bisa mungkin alasannya terlalu sering dikasi makanan lunak, bubur dan sejenisnya, akhirnya gigi tidak terangsang untuk tumbuh," tambahnya lagi.
Oleh alasannya itu, saat gigi susu anak sudah tumbuh sebagian, dia menyarankan semoga orang bau tanah menunjukkan makanan yang keras untuk merangsang pertumbuhan gigi anak. Biskuit menjadi makanan paling baik alasannya meskipun keras namun masih aman untuk dikonsumsi balita.
"Biskuit aku kira sangat cantik untuk merangsang pertumbuhan gigi ya. Makara kalau dirangsang dengan makanan menyerupai itu kebutuhan untuk menggigitnya lebih ada dan tumbuhnya gigi lebih cepat," ungkapnya.
drg Oktri Manesa dari Oktri Manesa Dental Clinic mengatakan bahwa layaknya proses berguru bicara atau berjalan, pertumbuhan gigi pun berbeda-beda tiap anak. Faktor penentunya ada dua, yaitu faktor genetik dan faktor medis.
"Faktornya memang macam-macam. Bisa jadi alasannya genetik, jadi dulu riwayat orang bau tanah menyerupai itu juga. Atau kalau menurut medis, mampu jadi alasannya anak kurang dirangsang dengan makanan keras," tutur drg Oktri, usai peluncuran Formula Happy Healthy Teeth with OMDC di SD Al Azhar 2, Jl Mujair, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/3/2015).
Untuk faktor genetik, orang bau tanah mampu mengecek ke dirinya atau pasangan soal sejarah tumbuh gigi saat kecil. Kalau ternyata memang dulu orang bau tanah juga tumbuh giginya agak terlambat, mampu jadi faktor tersebut menurun ke anak.
Sementara jikalau dari faktor genetik tidak ditemukan kelainan, drg Oktri mengatakan bahwa mampu jadi gigi anak belum tumbuh alasannya kurang dirangsang dengan makanan keras, akhir terlalu sering mengonsumsi makanan lunak.
"Bisa mungkin alasannya terlalu sering dikasi makanan lunak, bubur dan sejenisnya, akhirnya gigi tidak terangsang untuk tumbuh," tambahnya lagi.
Oleh alasannya itu, saat gigi susu anak sudah tumbuh sebagian, dia menyarankan semoga orang bau tanah menunjukkan makanan yang keras untuk merangsang pertumbuhan gigi anak. Biskuit menjadi makanan paling baik alasannya meskipun keras namun masih aman untuk dikonsumsi balita.
"Biskuit aku kira sangat cantik untuk merangsang pertumbuhan gigi ya. Makara kalau dirangsang dengan makanan menyerupai itu kebutuhan untuk menggigitnya lebih ada dan tumbuhnya gigi lebih cepat," ungkapnya.
smbr:detik
dranak.com
0 komentar:
Posting Komentar