Senin, 06 November 2017

Apakah Anak Perlu Tidur Siang?

Dokter Anak



Kebanyakan dari orang bau tanah pasti akan menjawab: perlu! Namun sebenarnya, selama jumlah tidur anak di malam hari sudah tercukupi dan anak tidak terlihat mengantuk di siang hari mampu saja mereka tidak tidur siang.

Terkait dengan tidur siang serta pengaruhnya dengan anak, para periset dari Australia  mengulas 26 studi yang telah dipublikasikan perihal seberapa besar tidur siang mensugesti tidur di malam hari, juga berguru dan perilaku sepanjang hari. Para periset menjumpai sedikit janji di balik fakta bahwa setelah usia dua tahun, bawah umur yang tidur siang mampu tidak cukup tidur di malam hari.
“Namun, studi ini bukan berarti Anda membolehkan anak untuk tidak tidur siang. Karena ada banyak waktu sehari untuk mampu tidur tetapi tidak berarti tidur siang menjadikan tidur yang buruk,” urai Jodi Mindell, associate director di klinik tidur, The Children’s Hospital, Philadelphia. 

Saat berusia dua tahun, kebanyakan anak sebaiknya tidur di malam hari selama 10-11 jam serta tidur siang selama 1-3 jam. Anak-anak yang tidur siangnya cukup lama dan tidak kesulitan untuk tidur di malam hari serta bangkit sendiri di pagi hari, mampu menyampaikan waktu istirahatnya cukup. 

Tujuh studi yang diulas peneliti Australia fokus terhadap kekerabatan antara tidur siang dengan tidur malam hari. Analisis menjumpai kekerabatan antara tidur siang serta waktu tidur malam yang lebih telat periode tidur di malam hari lebih pendek dan lebih sering bangkit di malam hari. 
Satu studi terhadap anak TK yang memiliki pilihan istirahat siang menjumpai bahwa anak tidur terlambat di malam hari setelah tidur siang dibandingkan dengan tanpa tidur siang. 
Sejumlah studi menyampaikan tidur siang membantu pembelajaran bahasa tetapi lainnya menjumpai hal sebaliknya. Kecemasan dan kekhawatiran lebih sering terlihat pada anak yang tidak tidur siang. Tetapi penelitian lain menyampaikan kekerabatan antara tidur siang yang lebih lama dengan tingkah anak yang memperlihatkan depresi. 
Terkait dengan tidur siang, orang bau tanah sebaiknya tidak fokus atas jumlahnya. Sebaliknya, lanjut Dr. Judith Owens, administrator di Center for Pediatric Sleep Disorders, Boston Children’s Hospital yang tidak terlibat dalam penelitian, beri perhatian pada tingkah laku anak. 
Sebagai contoh, bila anak tidur 10 jam setiap hari di hari biasa dan 11 jam di simpulan pekan, kemungkinan mereka kurang cukup tidur. Atau bila anak kerap mengantuk di kendaraan beroda empat atau dikala menonton kartun atau film, menjadi tanda lain jikalau mereka membutuhkan lebih banyak tidur. 
Anak yang cukup tidur akan bangkit dengan sendirinya tanpa pertolongan alarm. Untuk anak batita atau prasekolah yang tetap membutuhkan tidur siang, waktu istirahatnya jangan terlalu sore guna menghindari waktu tidur yang terlambat di malam hari. Sehingga mereka tetap mendapat cukup waktu tidur dalam periode waktu 24 jam. 

Sumber : kompas
www.reuters.com
Editor :
Lusia Kus Anna
dranak.com

0 komentar:

Posting Komentar