Jumat, 24 November 2017

Bolehkah Ibu Merokok Menyusui ASI

Sahabat HamilBayi mungkin tak lagi bertanya-tanya, apa boleh / bolehkah seorang ibu yang merokok (perokok aktif) untuk menyusui. Karena memang pengetahuan mengenai ancaman dampak ancaman rokok dan bahkan larangan merokok di kawasan umum di indonesia (terutama di kota besar) sudah tersebar luas, bahkan pada orang awam sekalipun. Wajarlah jikalau teman menarik kesimpulan mudah bahwa alasannya racun dalam asap rokok ancam bayi dan Air Susu Ibu (ASI), sudah tentu ibu perokok aktif sebaiknya tidak menyusui.

Seorang bayi harus dijauhkan dari asap rokok yang berbahaya. Namun ternyata dalam kekerabatan antara rokok dan ibu menyusui cukup unik. Rokok memang mengganggu bagi kesehatan ibu pada ketika kehamilan dan menyusui dan juga bayi, tapi itu tidak serta merta membuat wanita menyusui ASI yg merokok untuk menghentikan menyusui dengan ASI. Pendapat bahwa seorang ibu perokok sebaiknya memang tidak menyusui yaitu tidak benar.
Sahabat HamilBayi mungkin tak lagi bertanya Bolehkah Ibu Merokok Menyusui ASI



Seorang ibu yang bahkan tidak bisa berhenti merokok seharusnya tetap menyusui bayinya dengan ASI. Penelitian telah mengambarkan bahwa ASI memperlihatkan banyak manfaat untuk bayi terutama untuk kekebalan tubuh, sehingga membantu memperlihatkan pertolongan untuk bayi dalam memerangi penyakit. Termasuk menurunkan resiko efek sampingan yang secara negatif ditimbulkan oleh asap rokok, menyerupai penyakit paru-paru pada bayi. Memang akan jauh lebih baik apabila ibu tidak merokok, namun jikalau ibu tidak bisa berhenti merokok, maka lebih baik ibu merokok dan menyusui daripada ibu merokok tapi memperlihatkan susu formula kepada bayi.

Meskipun begitu, lebih baik jikalau ibu mengurangi atau berhenti merokok ketika menyusui bayi. Karena semakin banyak rokok yang ibu hisap, semakin besar pula risiko kesehatan baik untuk ibu maupun bayi. Jika tidak sanggup berhenti merokok, upaya paling kecil yaitu dengan mengurangi jumlah rokok untuk menurunkan risiko yang akan diterima bayi.

Pengaruh / Dampak Asap Rokok terhadap Ibu Menyusui ASI dan Bayi

Banyak zat dapat tersalur dari anutan darah ke ASI, termasuk racun yang berbahaya. Semua yang ibu makan, minum, dan telan (termasuk hirup asap rokok) dapat mensugesti ASI. Menjaga bayi dari efek alkohol, kafein, nikotin, dan ganja ketika menyusui menyerupai sama pentingnya dengan menjaga ketika sedang hamil.

Jumlah nikotin dalam ASI Ibu menyusui yang merokok lebih besar dari jumlah dalam anutan darahnya. Asap rokok merupakan campuran kompleks yang mengandung sekitar 4.000 senyawa kimia, termasuk lebih dari 60 karsinogen.Berapa banyak dari senyawa ini ditemukan dalam susu ibu, dan pada tingkat apa, belum diketahui secara pasti.

Bayi dan anak-anak, terutama bayi gres lahir (neonatus) yang tinggal dengan keluarga perokok – baik menyusu ASI atau tidak - tetap rentan terhadap kolik dan penyakit abuh pernapasan. Merokok (baik selama kehamilan atau sekitar bayi setelah lahir) meningkatkan risiko sindrom final hidup bayi mendadak (SIDS).

Penelitian menunjukkan bahwa bayi kurang tidur ketika ibu mereka merokok sebelum menyusui. Selain itu, merokok berat secara signifikan dapat mengurangi produksi ASI. Ini dikarenakan penurunan hormon prolaktin yang memacu produksi ASI dan meningkatnya kemungkinan menurunnya LDR (Let Down Reflects, yaitu kemampuan payudara untuk mengeluarkan ASI ketika dihisap bayi). Ini menjadikan “penumpukan ASI” pada payudara ibu, alasannya pasokan ASI sulit keluar dan menjadikan rasa nyeri pada payudara ibu dan memicu penurunan hormon prolaktin.

Dampak Asap Rokok terhadap Bayi

  1. Efek samping asap rokok terhadap Bayi dan bawah umur yaitu meningkatnya risiko terkena pneumonia, asma, abuh telinga, bronkitis, abuh sinus, radang paru-paru, iritasi mata, sesak napas, dan penyakit pernafasan lainnya.
  2. Kolik pada bayi lebih sering ditemukan pada bayi dengan ibu atau suami yang merokok.
  3. Ibu perokok yang menyusui dapat menjadikan rasa mual, muntah, kram perut dan diare pada bayi.
  4. Bayi dari ibu atau bapak yang merokok tujuh kali memiliki kesempatan lebih besar meninggal akhir SIDS.
  5. Bayi dan bawah umur dari orang bau tanah perokok aktif lebih sering sakit
  6. Bayi dan bawah umur yang terpapar asap rokok cenderung memiliki tingkat HDL (Kolesterol baik) lebih rendah. Padahal Kolesterol berkhasiat untuk melindungi diri dari penyakit arteri koroner.
  7. Bayi dan bawah umur dari orang bau tanah perokok sangat berpotensi menjadi perokok setelah besar.
  8. Bayi dan bawah umur yang kedua orangtuanya merokok memiliki risiko 2 kali lipat terkena kanker paru-paru.

Tips bagi Ibu menyusui yang merokok

  1. Berhenti merokok secara keseluruhan sebisa mungkin demi diri ibu sendiri dan juga masa depan bayi. Baik suami maupun keluarga harus berperan aktif menjaga kesehatan ibu dan bayi dengan membantu ibu untuk berhenti merokok.
  2. Jika tidak bisa berhenti, batasi diri untuk merokok sedikit mungkin, dan pertimbangkan untuk beralih ke rokok dengan kadar nikotin yang lebih rendah, dan usahakan untuk tidak merokok selama beberapa jam sebelum menyusui.
  3. Merokok segera setelah menyusui memberi waktu beberapa jam untuk menurunkan jumlah nikotin dalam susu. Selain itu, basuh tangan dan wajah (mandi jikalau perlu) serta ganti baju setelah merokok.
  4. Jangan pernah merokok sambil menyusui, bahkan juga merokok di sekitar bayi atau di dalam rumah atau kendaraan beroda empat (atau area dalam ruangan yang sama dengan bayi). Jangan perbolehkan juga orang lain merokok di akrab bayi.

Perlu diingat bahwa bahkan jikalau ibu menyusui tapi merokok, ASI Anda masih terbaik untuk bayi ibu.

Demikian artikel mengenai Ibu Merokok dan Menyusui ASI. ASI langsung selama 6 bulan pertama semenjak kelahiran sangat penting, dan sebagai kesimpulan tetap berikan asupan ASI langsung walaupun ibu tidak menghentikan kebiasaan merokok. Jika mempunyai keluhan apapun wacana menyusui dengan ASI, teman dapat membaca banyak gosip pada situs web parentingIDN ini maupun sumber lain, dan pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Baca juga artikel Hamil Sehat Bayi Sehat Cerdas dan Cara Cepat Berhenti Merokok

0 komentar:

Posting Komentar