Kamis, 09 November 2017

Belajar Cinta Dengan Ikhlas Dari Bu Yan (Siti Fauzanah)

Assalamualikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Sejak ditayangkan dalam salah satu jadwal Metro TV yaitu Kick Andy Hope, kita menjadi lebih mengenal Siti Fauzanah, sosok yang selalu membuat kagum anak didiknya dan semua orang. Beliau di usia senjanya dan dengan kesederhanaan hidup, tetap mendedikasikan dirinya untuk membantu sesama.

Pengabdiam penuh kecintaan dan keikhlasan dia dalam menularkan ilmu telah membuahkan hasil. Ini dibuktikan beberapa anak didiknya ada yang menjadi juara olimpiade matematika baik tingkat kabupaten maupun dunia.

Ibu Siti Fauzanah yakni sosok guru yang penuh cinta dan nrimo mengabdi untuk mengajarkan mata pelajaran yang sangat digemarinya, matematika. Pengabdian penuh cinta dan ihlas ini dibuktikan dengan menjadi guru honorer di almamater yang pernah di asuhnya selama bertahun tahun, SMP Negeri 1 Parakan Temanggung setelah pensiun dari guru selama bertahun tahun di SMP tersebut.
SMP Negeri 1 Parakan Temanggung

Saat ini, bu Yan masih mengajar lo

Sampai ketika inipun, Bu Yan (panggilan dekat anak didiknya) juga mendapatkan les di rumah kontrakan dia di dusun Ngempon Lor, Parakan - Temanggung. Di rumah kontrakan sederhana yang dia sebut sebagai Puskesmas Matematika, Bu Yan mendapatkan banyak siswa untuk, mendapatkan pelajaran tambahan. Bagi Bu Yan siswa yang kurang memahami dalam bidang study matematika disebutnya sakit, jadi perlu dibawa ke puskesmas. Kadang dalam mendapatkan “pasien” Bu Yan tidak meminta imbalan buat pasien yang kurang mampu. Bagi yang bisa dia hanya mematok 50 ribu rupiah perbulan untuk 8 kali pertemuan.

di rumah kontrakan sederhana inilah bu Yan mengajar anak didiknya

Jiwa sosial Bu Yan ini memang sangat tinggi dan sepatutnyalah negeri ini berbangga ada seorang ibu guru dengan gaji yang tidak seberapa bisa membiayai beberapa murid kurang bisa supaya mereka tetap bersekolah. Salah satu dari mereka yakni seorang dosen lulusan S-2 UGM , Nanang Susyanto.

” Andai aku tak bertemu Bu Yan, mungkin aku sekarang jadi kuli watu di kampung ” begitu kata Nanang Susyanto, yang kini menjadi dosen di almamaternya.

Di usia senjanya kini tak pernah tampak raut kelelahan pada wajah beliau. Setiap bertemu masih ada senyum sumringah dia yang menyampaikan ketulusannya menjalani hidup. Dan dari Bu Yan, aku bisa banyak berguru bahwa membantu itu tak harus kaya, dengan kesederhanaan dan keterbatasan, dia tetap membantu sesama.

Bu Yan bersama anak didiknya yang telah menjadi dosen dan juara olimpiade

Sungguh luar biasa! Ya, bu Yan yakni sosok pejuang, guru sejati dan juga manusia yang berbudi luhur. Semoga pengabdian dan dedikasi yang penuh cinta dan nrimo dari bu Yan dapat menginspirasi kita semua, amin.

Wassalam,

0 komentar:

Posting Komentar