Assalamualaikum wrwb, salam cerdas kreatif.
Sebagai seorang ibu, multitasking atau melaksanakan beberapa rutinitas dalam satu waktu yaitu kelebihan yang kita punya. Tetapi pernahkah kita menyadari, apakah rutinitas yang kita lakukan sudah benar atau belum? Coba telisik bersama, siapa tahu ada kebiasaan multitasking kita yang harus perbaiki.
1. Berbagi daerah tidur dengan anak
Ketika bawah umur masih bayi, menyusui dan mengganti popok lebih mudah dilakukan ketika mereka tidur di samping kita. Terlebih di malam hari, kita tak perlu benar-benar terbangun untuk memenuhi panggilan bayi tersayang. Tetapi ternyata rutinitas ini bisa memberi risiko pada bayi kita.
Di Amerika Serikat, kecenderungan menyebarkan daerah tidur dengan anak mengalami peningkatan. Jika pada 1993 persentasenya hanya 5,5 persen, pada tahun 2000 persentasenya melonjak sampai 12,8 persen. Ini yaitu data yang dikeluarkan National Infant Sleep Position Study.
Menurut St. Louis University, bayi yang tidur bersama orang tuanya 40 kali lebih sering mengalami cegukan dibanding yang tidak. Mengapa? Posisi menyusui di daerah tidur membuat bayi tidak nyaman, sampai kemudian membuat buah hati kita tersedak.
Itu mengapa, sebaiknya letakkan keranjang tidur bayi di samping daerah tidur kita. Setiap kali tiba waktu menyusui di malam hari, pilihlah daerah duduk yang nyaman. Kenyamanan akan menguntungkan kita dan bayi. Posisi menyusui yang sempurna akan membuat bayi menyusui tanpa tersedak, plus kita tak merasa pegal jikalau menyusui memakan waktu lama.
2. Membuat anak tidur dengan sumbangan sebotol susu atau jus
Ini yaitu seruan terbuka bagi basil untuk menetap di gigi anak kita, ucap Michael Ignelzi, dokter gigi yang juga juru bicara American Academy of Pediatric Dentistry. Bakteri yang menempel pada gigi sepanjang mereka tidur akan membuat anak kita mengalami sindroma karies botol. Sindrom ini akan membuat gigi bayi kita cepat keropos.
Pada kasus yang sangat ekstrim, Igelzi bercerita, pernah memasang crown atau pelindung gigi pada anak yang masih berumur 23 bulan. Tak tanggung-tanggung, jumlah pelindung gigi yang dipasang yaitu 4 buah. “Sebabnya, anak ini selalu tertidur dalam keadaan minum susu atau jus setiap malamnya. Kaprikornus ingatlah untuk membersihkan gusi bayi dengan kapas lembap setiap malamnya, sedangkan pada anak yang sudah lebih besar sikat gigi yaitu solusinya, terlebih setiap kali habis minum susu atau jus. Sebab kandungan asam di dalam kedua minuman yaitu makanan kesukaan bakteri.
3. Membiarkan balita kita menonton program "smart baby"
Pernahkah kita berpikir bahwa bergotong-royong kita memanfaatkan program televisi atau DVD yang katanya cocok bagi bayi sebagai electronic babysitter? Sebab bayi kita akan menjadi hening dan kita bisa melaksanakan pekerjaan yang lain.
Tetapi penelitian yang dilakukan University of Washington menyebutkan, setiap satu jam yang dihabiskan balita dengan menonton program televisi atau DVD membuat mereka kehilangan 6-8 kata. Sedangkan pada balita yang tak menonton program sejenis, kemampuan mereka mengingat kata gres lebih baik. Plus, penelitian ini juga menambahkan bahwa televisi dan DVD membuat anak tidak erat dengan orang tuanya.
Coba ganti program menonton televisi atau DVD dengan bermain bersama anak. Mulai dari bernyanyi bersama, menggambar, mewarnai, atau bercerita. Bahkan universitas itu juga menyebutkan, hanya dengan bermain blocks bersama balita, mereka jadi bisa mengingat kata gres 15 persen lebih cepat dibanding yang tidak.
4. Menaruh anak di kereta belanja supermarket
Kereta belanja supermarket memang terlihat tidak berbahaya. Tetapi Amerika Serikat mencatat, setiap tahunnya ada sekitar 20.000 anak yang terpaksa masuk unit gawat darurat rumah sakit karena mereka terjatuh dari kereta tersebut.
Kemampuan anak untuk menjaga keseimbangan sangat kecil, alasannya mereka gres hanya bisa menahan daya tarik bumi dari dada sampai kepala. Kaprikornus ketika mereka hendak mengambil sesuatu yang berada di bawah kepala mereka, bawah umur akan sulit sekali menahan gravitasi bumi sampai jadinya terjatuh. Lebih baik gunakan kereta dorong khusus bawah umur setiap kali kita mengajak mereka berbelanja bulanan.
Wassalam,
Sumber:
(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)
Kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar