Senin, 16 Oktober 2017

Cerita Anak : Mia dan Si Kitty


Mia ialah seorang anak yang baik hati. Ia tinggal bersama orangtuanya di suatu desa. Karena ramah dan baik hati, ia mempunyai banyak sobat di lingkungan rumah maupun sekolahnya. Mia ialah anak terkecil diantara 4 bersaudara. Setiap harinya, Mia dan kakak-kakaknya selalu diajari kedisiplinan dan kecerdikan pekerti oleh orangtuanya. Mia sangat senang dengan binatang.

Binatang yang ada di rumahnya, dipeliharanya dengan rajin. Sudah lama Mia ingin memelihara kucing, tetapi Ibunya melarang binatang peliharaan yang dipelihara di dalam rumah alasannya ialah membuat rumah kotor.

Suatu hari, Mia sedang pergi menuju sekolahnya. Ia pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Jarak antara rumah dan sekolahnya tidak bjauh hanya 300 meter. Di tengah jalan, ia melihat seekor anak kucing yang masih kecil terjatuh ke dalam selokan. Mia merasa kasihan dengan anak kucing itu. Lalu ia mengangkat anak kucing itu dari selokan dan menaruhnya di kawasan yang aman kemudian Mia melanjutkan perjalanannya ke sekolah. Bel tanda masuk berbunyi. Mia dan teman-temannya segera masuk ke kelas.

Di sekolahnya, Mia termasuk anak yang cerdas. Ia selalu masuk dalam rangking 3 besar. Ia sering mengadakan kelompok berguru bersama teman-temannya di waktu istirahat maupun setelah pulang dari sekolah. Dalam kelompok berguru itu, mereka membahas pelajaran yang telah mereka dapatkan dan juga membahas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru. Kriiingg... Bel tanda waktu pulang berbunyi! Mia dan teman-temannya segera bergegas membereskan buku-bukunya dan segera keluar ruangan.

Di perjalanan pulang, ketika sedang mengobrol dengan teman-temannya, Mia melihat anak kucing yang tadi pagi dilihatnya dalam selokan. Anak kucing itu mengeong-ngeong sambil terus mengikuti Mia. Mia tidak sadar ia diikuti oleh anak kucing itu. Sesampainya di rumah,ketika akan menutup pintu, Mia terkejut alasannya ialah ada anak kucing mengeong sekeras-kerasnya. Mia gres menyadari jikalau anak kucing yang ditolongnya, mengikutinya hingga rumah.


Mia mohon pada Ibunya, biar ia di izinkan memelihara kucing kecil itu. "Tidak boleh!, nanti hewan itu membuat kotor rumah", ujar Ibu Mia. "Tapi bu, kasihan kucing ini! ia tidak punya kawasan tinggal dan tidak punya orangtua", kata Mia. Setelah beberapa saat, jadinya Ibu membolehkan Mia memelihara kucing dengan syarat binatang itu tidak boleh ditelantarkan dan jangan hingga mengotori rumah.

Sejak ketika itu, Mia memelihara anak kucing itu. Setiap hari ia memberi minum dan makan anak kucing itu. Lama-lama Mia menjadi sangat sayang dengan anak kucing itu. Mia memberi nama anak kucing itu Kitty. Semenjak dipelihara Mia, Kitty menjadi bersih dan gemuk, bulunya yang berbelang tiga membuatnya tambah lucu.

Beberapa bulan kemudian, Si Kitty menjadi besar. Suatu hari, Mia melihat seekor burung kutilang yang tergeletak di halaman rumahnya. Mia mendekati burung kutilang itu dan mengangkatnya. Ternyata burung kutilang itu terluka sayapnya dan tidak mampu terbang. Mia merawat burung itu dengan penuh kasih sayang. Si Kitty merasa cemburu alasannya ialah merasa Mia menjadi lebih sayang pada burung kutilang daripadanya. Padahal Mia tetap menyayangi si Kitty. Karena merasa tidak diperhatikan lagi, setiap Mia tidak ada, si Kitty selalu menakut-nakuti burung kutilang tersebut.

Setelah dirawat Mia selama seminggu, burung kutilang itu jadi sembuh. Beberapa hari
kemudian, ketika Mia gres pulang dari sekolah, ia melihat pintu sangkar burung kutilangnya terbuka dan ada bercak darah di bawah sangkar burung kutilangnya. Mia berpikir jangan-jangan si Kitty memakan burung Kutilangnya. Ketika melihat si Kitty, Mia jadi lebih curiga alasannya ialah pada verbal si Kitty terdapat bercak darah. Karena saking kesalnya, Mia mengambil sapu dan mengejar si Kitty untuk dipukul. Si Kitty segera berlari masuk ke kolong kawasan tidur.

Ketika melihat ke kolong Mia sangat terkejut alasannya ialah ada seekor ular yang sudah mati di bawah kolong kawasan tidurnya. Akhirnya Mia sadar, si Kitty telah menyelamatkannya dengan menggigit ular tersebut. Mia gres ingat jikalau ia lupa menutup pintu sangkar burungnya. Mia menyesal ketika ingat akan memukul si Kitty. Padahal jikalau tidak ada si Kitty mungkin ular tersebut masih hidup dan mampu mencelakainya. Akhirnya Mia sadar akan kesalahannya dan memeluk si Kitty dengan erat. Sejak kejadian itu, Mia jadi lebih sayang dengan Si Kitty.

Sumber : http://www.e-smartschool.com/cra/002/CRA0020009.asp

0 komentar:

Posting Komentar