Salam cerdas kreatif,
Kebohongan perihal kejadian-kejadian yang tak masuk akalpun sering terlontar dari verbal si kecil, misal anak takut dengan matahari yang akan memakannya atau anak merasa mampu terbang tinggi, tentu semua itu dilakukan dalam duniannya yaitu dunia dongeng.
Bagi anak, dongeng menjadi kisah perihal keadaan ideal yangs seharusnya terjadi. Tokoh dalam dongengnya pun seringkali sekaligus menjadi tokoh idola mereka. Pikiran-pikiran mungil mereka sangat mudah terpengaruh dongeng-dongeng ini dan besar kecenderungan mereka untuk menjiplak tokoh idolanya.
Ya dunia anak ialah dunia fantasi atau dongeng, anak memang belum mampu membedakan mana yang khayal dan mana yang bukan. Disinilah fungsi orang bau tanah yang perlu menghargai imajinasi atau "kebohongan" ini.
Janganlah menghina, mencemooh atau meremehkan, walau bagi orang bau tanah mampu jadi dongeng itu merupakan kebohongan dari kenyataan. Itu sebabnya dongeng yang diperdengarkan harus terseleksi secara benar. Jangan hingga menjadi penyebab kebohongan yang berkelanjutan untuk anak.
Tugas orang tualah yang memberi pengertian kepada anak, sedikit demi sedikit, mana yang imajinasi, mana yang sebenarnya. Jangan semata berdiam diri atau bahkan menganggukkan kepala tanda oke dengan cerita-cerita khayal itu. Kelak, anak perlu mengerti batas antara dunia imajinasi dengan dunia nyata.
Kesuksesan dapat tercipta dari inspirasi dan kreativitas yang tak terbatas, yang berawal dari sebuah imajinasi.
Semoga bermanfaat ... salam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar