Kamis, 27 Oktober 2016
Mitos-Mitos Dunia Anak Kita
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Masih terjadinya kontroversi pemahaman ihwal anak, membuat kita sebagai orang renta yang awam dibuat bingung. Mana yang benar, mitos ataukah yang mendekati fakta? Dari parent forum dapat diketahui beberapa pendapat para mahir pendidikan dan perkembangan anak (seperti Ayah Edi) bicara ihwal mitos-mitos tersebut:
---------------------------------------------------------
MITOS:
Setiap anak dilahirkan dengan kecerdasan yang berbeda, sangat cerdas, cerdas dan kurang cerdas.
FAKTA:
Setiap anak dilahirkan cerdas pada bidangnya masing-masing. Terkecuali anak yang kecelakaan yang fatal dan mengalami cacat otak semenjak lahir. Walaupun ada beberapa kasus anak yang dinyatakan cacat secara medis dapat disembuhkan.
MITOS:
Kecerdasan anak diukur dengan kemampuan anak dengan membaca,menulis dan berhitung.
FAKTA:
Kecerdasan sangatlah tidak terbatas!, sedangkan membaca, menulis dan berhitung hanyalah dari kecerdasan berbahasa, kebijaksanaan dan metematis.
MITOS:
Kecerdasan dapat di ukur melalui tes kecerdasan yang sering disebut dengan Tes IQ.
FAKTA:
Kecerdasan tidak dapat diukur, melainkan dapat di gali, diamati dan dikembangkan masing-masing anak untuk mencapai tingkat maksimum.
MITOS:
Kegagalan proses berguru anak banyak disebabkan dari faktor internal anak, menyerupai malas berguru dan lainnya.
FAKTA:
Kegagalan proses anak banyak disebabkan dari faktor eksnternal anak, menyerupai kemampuan pendidik/pengajar dan orang renta dalam memahami sifat, bakat dan gaya berguru anak.
MITOS:
Kesuksesan berguru didefinisikan sebagai kemapuan untuk mengingat/menghafal kembali isu yang pernah disampaikan.
FAKTA:
Kesuksesan berguru didefinisikan sebagai proses kreatif yang meliputi mengetahui, melakukan, menganalisa dan menyimpulkan dengan cara dan hasil berbeda sesuai dengan hasil temuan dan pengalaman masing-masing anak!
---------------------------------------------------------
Itulah beberapa mitos yang masih sering menjadi kontroversi hingga dikala ini. Dengan uraian diatas, sangat diperlukan peranan orang renta untuk menggunakan Logika dan Nurani yang paling dalam untuk menilai pandangan manakah yang menurut anda lebih masuk kebijaksanaan dan semoga dapat lebih memberi peluang sukses bagi belum dewasa kita nantinya!, karena semua itu sepenuhnya berada ditangan anda !
Wassalam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar