Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Kapan Anak Diajari Shalat? Tidak boleh tidak bawah umur mesti diajari cara-cara shalat sebelum diperintah menger-jakannya. Kalau tidak bagaimana kita menyuruh utk mengerjakan sesuatu yg ia tidak tahu. Ibnu Abid Dunya v berkata “Telah menceritakan kepada kami Ali bin Al-Ja’d telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah dari Al-Hajjaj dari Nafi’ dari Ibnu ‘Umar ia berkata bahwa “Dulu ia mengajar anak utk shalat ketika anak itu tahu kanan dari kirinya.” .
Secara Islami bawah umur wajib dibina fitrahnya biar menjadi Muslim yg shalih. Maka ketika anak umur 7 tahun orang tuanya disuruh oleh Nabi ` utk memerintah anak-anaknya shalat. Nabi ` bersabda “Perintahkanlah anak itu shalat ketika ia telah hingga tujuh tahun. Dan bila telah hingga sepuluh tahun maka pukullah dia” . .
Dalam Hadits lain Rasulullah ` bersabda “Perintahkanlah anak-anakmu sekalian shalat sedang mereka tujuh tahun dan pukullah mereka ketika sepuluh tahun dan pisahkanlah mereka kawasan tidurnya” . dan Abu Daud .
-----------------------------------------------------------------------
Berikut hasil diskusi bulan April di milis Jejak Daffodil Muslimah mengenai tips mengajarkan shalat dan bacaannya kepada anak.
Tim BKI(Sharing tips dari mbak Mila Birmingham)
Semuanya diawali dengan menawarkan pengertian kepada anak sholat itu apa dan untuk siapa. Kemudian;
1. Challenge anak untuk melaksanakan hal-hal yg kita kira ia belum bisa (kadang orang bau tanah suka menduga anaknya belum bisa atau belum waktunya padahal si anak sudah bisa melakukannya). Seperti kita kira anak masih terlalu kecil untuk sholat, belum bisa gerakkannya ataupun bacaannya. Padahal kalo kita rutin mengajak dan mengajarkannya insya Tuhan si anak akan bisa.
2. Rutin dan konsisten. Hal ini sangat penting biar si anak terbiasa dan mengakibatkan sholat sebagai habbit dan bab dari kegiatan sehari2nya.
3. Ajarkan bacaan sholat bertahap, mulai dari yg pendek dulu ibarat Al Fatihah. Mengajarkan anak bacaan sholat tidak harus ketika waktu sholat saja tapi kapan saja ada moment atau bisa juga disediakan satu waktu (walau sebentar) tapi khusus mengajarkan bacaanya. Bacaan ini harus diulang-ulang terus.
Suruh anak sholat sendiri dan membaca bacaaan sholat dengan keras sehingga terdengar oleh kita.
4. Beri penghargaan atau reward kalau si anak sudah sholat, bisa kebanggaan atau pelukkan, dll.
5. Kalau anak melakukkan kesalahan dalam sholat (baik gerakkan atau bacaan) jangan ditegur dengan keras, benarkan dengan lembut dan tegas. Tapi jangan hingga tidak diperbaiki sama sekali nanti si anak akan punya kebiasaan yg salah.
6. Biasakan anak biar berada dalam lingkungan orang2 sekelilingnya yg senantiasa sholat, ibarat orang tuanya, saudara2nya, teman2nya.
7. Guru yg paling baik itu yakni teladan yang benar dari kita orang tuanya.
(Sharing tip dari mbak Ima Swindon)
Pengalaman saya pribadi dalam mengajarkan sholat dan bacaannya kepada bawah umur yakni dengan mendampingi mereka sholat, kita yg mengucapkan bacaan2 dengan keras dan bawah umur yg melaksanakan gerakan sholat sambil kita contohin gerakan sholatnya. Saya sudah menerapkan cara ini dengan dua anak yg besar alhamdulillah mereka tahu dan hafal bacaan sholat hingga sekarang, Kita bisa memulainya sedini mungkin. saya menerapkan cara ini untuk anak saya yg ketiga pada ketika ia umur 4 th. Yang perlu diperhatikan oleh kita sebagai orang bau tanah yakni konsisten, jangan mudah mengalah pada ketika anak kita merengek/ membujuk kita dengan cara-cara mereka.(kita tahu anak kita dan kita tahu kapan waktu yg terbaik untuk mengajarkan sholat ini, sehingga sama-sama happy menjalani acara ini.)
(Sharing tips dari mbak Dian Oxford)
Pengalaman saya pribadi dengan adik2 dan sekarang anak yang berusia 2 tahun. Mengajak anak sholat dimulai semenjak dini yaitu ketika dalam kandungan dan buaian. Kalo dalam kandungan terperinci kita akan bawa anak sholat ketika kita sendiri menegakkan sholat. Ketika dalam buaian (bayi), setiap kali saya sholat anak sebisa mungkin dibawa, apakah itu dengan menggendong sambil sholat atau dengan meletakkan anak disamping saya ketika saya sholat. Ketika anak sudah bisa berdiri dan berjalan, terkadang saya masih harus menggendong alasannya yakni si anak minta di gendong ketika sholat. Namun semakin besar, ia cepat bosan dan lebih senang bermain daripada sholat. Yah, kitanya jangan putus asa tuk terus mengajak anak sholat bersama. Di lain waktu ia mengerjakan sholat sendiri dan minta dibentangin sajadah. Nah, pada ketika ibarat ini saya mengarahkan bacaaan sholat sedikit demi sedikit. Rasanya ia cepat bosan bila terlalu banyak. Mungkin tuk anak yang agak besar, kita harus tetap memantau sholat 5 waktu mereka hingga mereka hapal dan sadar tuk mengerjakan sholat sendiri.
(Sharing tips dari mbak Anna Gio Kuala Lumpur)
Tips mengajar sholat pada usia dini:(di keluarga kami)
Anak kami 4 orang, dari pengalaman, yang paling bermasalah di sholat subuh karena
mungkin early morning ya apalagi winter.
Ada rule dirumah kami bahwa jam 6 sore TV harus mati, salah satu tujuannya supaya
setelah makan malam, anak2 pribadi tidur(setelah ngaji dan ada dongeng Islam) Dengan cukup istirahat, esok bisa berdiri untuk sholat subuh.InsyaAllah.
Antara 20 - 30 menit sebelum waktu subuh semua clock alarm dirumah kami berbunyi, suami segera memperdengarkan lagu-lagu anak yang Islami
( biasanya kami pilih lagu2 yang iramanya gembira), lampu-lampu dinyalakan. Anak pertama
dan kedua , sayalah yang jadi ibu pembangunan (baca: bertugas membangunkan) alasannya yakni mereka sudah lebih terlatih. Sedang anak ketiga dan ke empat, ayah yang jadi bapak pembangunan.Biasanya ada program gendong mereka satu-satu hingga depan toilet.
Langsung mereka wudhu, saya akan stand by di toilet untuk melihat dan membetulkan rukun wudhu dan membantu dua yang kecil.Suami nggellar sajjadah dan dapet giliran terakhir wudhu, setelah ayah selesai wudhu lagu dimatikan. Setelah semua siap,tiap hari take turn, anak kedua dan pertama untuk baca Qamat.
Tips mengajarkan bacaannya( di keluarga kami):
Saat bawah umur kecil, dinding rumah kami terutama ruang keluarga, penuh dengan alat peraga yang ditempel.(kalau ada tamu yang nginep, buru2 kita lepas alasannya yakni dinding tampak kotor,
takut jadi tidak menghormat tamu ?) Ada yang kita sebut sholah corner yang kita pilih sudut yang paling nampak dari arah pintu masuk jadi jasus kecil itu pribadi tertuju kesana, sadar atau tidak. disitu ada urutan gerakan sholat dan bacaannya.
Karena saya ngajar di nursery, jadi waktu dirumahnya sama dengan anak2. Setiap mereka menuju ke sudut sholat, saya ikut kesana dan ngulang bacaan
sholat sama2. Atau ketika santai, mas sama2 kita baca bacaan ruku' ya begitu tiap hari,setiap saat.
Disini yang kami pentingkan, bisa ngulang setiap saat, dimanapun.Tidak lupa artinya.
Dasar pemikiran kami , hanya 4M :
1.Menyampaikan
2.Mencontohkan
3.Mengulang
4 Membiasakan
Untuk keluarga kami, sholat yang lain kira2 sama, hanya tidak pake jadi orangtua pembangungan dan program gendong2. Lagu-lagu Islami kita perdengarkan, bila perlu di ketika waktu sholat lain.
Kesalahan kami, kurang menambahkan adzhan sebagai tanda masuk waktu sholat, disamping itu di UK tidak setiap rumah kita bisa dengar adzhan(deket masjid).
Tapi begitu basic sudah tertanam, akan mudah mengembangkan, alasannya yakni ketika ini, adzhan itu sudah berarti buat mereka, begitu denger adzhan salah satu pribadi buka mulut.....come on, sholah time...get your wudhu.
Mereka sekarang sudah umur 22, 18, 16, 14., sebagai orangtua kami harus selalu melihat sebagai tahap kontrol dan evaluasi dan tetap memohon peertolongan Alloh SWT
(Sharing tip dari Teteh Titin London)
Cara mengajarkan sholat kpd anak:
1. Sedini mungkin anak sudah diikutkan sholat bersama kita, sehinggaa anak kita hafal dengan gerakan sholat.
2. Ketika anak sudah mulai bicara lancar, seiring dgn diajarkannya hafalan do'a
do'a pendek spt sebelum dan sesudah tidur dll, juga sedikit2 diajarkannya do'a2
sholat yg pendek dari bacaan "Allahu akbar, sami Tuhan huliman hamidah,subhana robbiyak a'dzimi wa bihamdihi"
3. barulah menjelang 6... diajarkan do'a sholat yg panjang2.
4.Untuk membiasakan sholatnya, anak diikut sertakan dalam sholat berjamaah
dirumah bersama keluarga.
5. Mulai 7 th gres di ajarkan hukum2 sholat.
(Sharing tips yg masuk ke TIM BKI)
1. Pengajaran shalat kepada anak laki-laki maupun perempuan pada masa kecil yakni wajib, biar mereka terbiasa bila sudah besar. Rasululah r berabda :
علموا أولادكم الصلاة إذا بلغوا سبعا واضربوهم عليها إذا بلغوا عشرا وفرقوا بينهم في المضاجع. رواه أحمد بإسناد صحيح.
“Ajarkanlah shalat kepada anak-anakmu bila sudah hingga umur tujuh tahun, pukullah bila sudah hingga umur sepuluh tahun dan pisahkan kawasan tidur mereka.” (riwayat Ahmad).
Pengajaran shalat tersebut dilakukan dengan wudhu’ dan shalat di depan mereka, membawa mereka pergi bersama ke masjid, menawarkan kepada mereka buku perihal cara-cara shalat sehingga seluruh keluarga mempelajari peraturan shalat. Hal ini merupakan kewajiban seorang guru dan kedua orang tua. Setiap pengurangan tenggung jawab tersebut akan ditanya oleh Allah.
2. Mengajarkan Al-Qur’an Al-Karim kepada anak-anak, di mulai dari surat Al-Fatihah dan surat-surat pendek serta menghafal do’a Tahiyyah untuk shalat. Menyediakan guru untuk mengajar tajwid, mengahafal Qur’an dan hadits.
3. Mendorong bawah umur untuk shalat Jum’at dan jama’ah di masjid di belakang kaum lelaki, berlemah lembut dalam memberi nasehat bila mereka bersalah, tidak dengan bunyi keras dan mengagetkan mereka, biar mereka tidak meninggalkan shalat dan kemudian kita berdosa. Jika ingat masa-masa kanak-kanak dan permainan kita, kita akan memaklumi hal itu.
(Sharing tips dari mbak Ida London )
* Pada awalnya,...saya membiasaknnya dengan mengajak ia shalat bersama, dengan tujuan untuk mengakibatkan rutin dan memperkenalkan cara-cara shalat, tidak dipaksakan gerakan dan bacaannya
* Setelah kelihatan ia itu enjoy, dan dilihat perkembangannya mulai mantap , mulai diselipkan aqidah sedikit-sedikit, hingga pada ketika -saat ia mulai kritis bertanya ttg kenapa kita harus shalat, apa bacaanya yg benar,..saya mulai konsentrasi membuat planing.
* Menyediakan waktu khusus, minimum 30 menit untuk berguru tekhnis shalat,dan lafadnya, dan dalam satu hari atleast ia menghafal 2 ayat dari surat ( kadang dilihat kemampuan ia juga, bisa lebih dari 2 ayat). Berikan kesempatan ia untuk bertanya, apa saja perihal shalat.
* Ajak ia membuat comitment/ responsibility dengan membuat "her own praying chart" yg idenya dari dia, ( kita meluruskan/membenarkannya), yg ia isi sendiri, hingga dengan menentukan "boundary" (hukuman istilah kasarnya), apa- kira-kira sangsi yg ia sanggup lakukan kalau ia miss atau hingga ada kolom yg kosong. contohnya Jaida memilih : Meminta saya menggambar wajah ugly (JJ bilang ibarat "ghost" dan menulis kata "not good"). Dan kalau dalam satu minggu, gambar "ghost"nya melebihi 4 (target no yg ia pilih), ia minta sangsi week endnya tidak diperbolehkan menonton TV. (Biasaya waktu nonton JJ itu hanya Week end). Melibatkan ia dengan membuat chart dan memilih sangsi sendiri ini yakni tehnik saya biar ia merasa terlibat pribadi dan berbagi perasaan bahwa itu bukan suatu paksaan, juga membantu ia untuk berguru mempunyai tanggung jawab. Tugas saya disini mengingatkan kembali waktu shalat tersebut ( mengingat keterbatasan ia dalam hal pemahaman wkatu shalat), dan mengingatkan kembali betapa pentingnya shalat untuk dia, jadi waktu 30 menit tetap saya sediakan untuk ia belajar.
* Berikan "praise"/ kebanggaan atau tindakan positive yg memotivasi ia untuk tetap melaksanakan shalat. Terutama pada ketika ketika ia tidak in the mood, malas,...bujuk dan ingatkan kembali responsibility yg sudah ia buat, dan berikan ucapan-ucapan manis, positive ketika pada hasilnya ia melaksanakan shalat tsb,...Tehnik lain yg saya berikan kepada Jaida, kalau dalam satu ahad chartnya tidak ada gambar "ghost", saya ajak ia swimming ( her hobby ) atau menawarkan ia 1 pounds money untuk disimpan (dia sedang ngumpulin uang untuk beli sepeda di hari Ultahnya).
Semoga bawah umur kita menjadi anak yang sholeh/sholeha, amin
Wassalam
sumber: http://daffodilmuslimah.multiply.com/journal/item/119/Tips_Mengajarkan_Sholat_dan_Bacaannya_Kepada_Anak
0 komentar:
Posting Komentar