Minggu, 17 Desember 2017

Waspada, Facebook Dan Twitter Membuat Anak Malas Belajar!


Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.

Sebuah survei digelar di Australia menanyakan pada para orangtua ihwal efek Facebook dan Twitter pada anak-anak. 65% orangtua di sana percaya, Facebook dan Twitter membuat anak mereka malas belajar.

Survei tersebut digelar oleh Newspoll untuk Telstra Cyber-safety Research Report. Survei diikuti oleh orangtua yang memiliki anak berusia 10-17 tahun.

Dari survei itu terungkap, mereka yang jadi malas mencar ilmu alasannya Twitter dan Facebook yakni anak berusia remaja 14-17 tahun. Menurut para orangtua, belum dewasa mereka jadi teralihkan perhatiannya dari pekerjaan rumah (PR) mereka.

1/4 orangtua yang menjadi responden penelitian itu mengestimasi, belum dewasa mereka menghabiskan waktu setidaknya tujuh jam seminggu atau sama dengan sejam setiap harinya menjelajahi situs jejaring sosial.

Melihat hasil survei di atas, jago internet sehat Dr Martyn Wild memberi saran untuk para orangtua semoga menaruh komputer atau laptop di area yang bisa dilihat semua anggota keluarga. Hal itu semoga belum dewasa yang masih dalam usia sekolah bisa lebih fokus pada pelajaran mereka.

"Biasanya orangtua tidak mengizinkan belum dewasa mereka bermain dengan sahabat sepanjang hari terutama di malam sekolah. Tapi sekarang mereka melakukannya secara online, di depan orangtua mereka sendiri," ujar Dr Wild menyerupai dilansir Get Parenting.

Agar anak tak kecanduan situs jejaring sosial, solusinya bukan dengan mematikan koneksi internet di rumah. "Tapi terapkan kebiasaan gres yang baik pada anak dan beritahu anak ihwal manfaat internet yang sebenarnya," terperinci sang jago lagi.

Namun untuk orangtua yang memiliki anak remaja, orangtua sebaiknya menunjukkan kepercayaan pada anak untuk menyeimbangkan kehidupan mereka antara sekolah dan bermain. Tentu pertolongan kepercayaan ini harus tetap dalam pengawasan apakah memang anak bisa bertanggungjawab atau tidak.

Bagaimana semoga orangtua memonitor ketika anak menjelajahi internet? Berikut ini tips dari Effendy Ibrahim, Symantec Norton Regional Head of Asia South Region (Internet Safety Advocate), menyerupai dilansir detikinet:

1. Jadilah orang yang melek teknologi dan berinvestasilah pada piranti lunak keamanan yang komprehensif, terupdate serta berbayar. Sudah tak cukup lagi hanya memiliki solusi antivirus, harus ada juga firewall dua arah, enkripsi password, tollbar anti-phishing dan update rutin. Piranti keamanan yang Anda punya harusnya memiliki fitur berbasis reputasi yang terbaru, semoga kemampuan deteksi aktivitas jahat barunya jauh melampaui solusi tradisional.

2. Letakkan komputer di ruang keluarga, bukan di kamar pribadi. Jika memakai jaringan nirkabel, amankan dengan password dan jangan biarkan komputer yang tak dikenal mengaksesnya.

3. Bangun sebuah komitmen soal penggunaan internet. Seringlah berbincang dengan belum dewasa dan buat komitmen yang realistis. Lakukan dialog soal siapa, apa dan di mana belum dewasa online tapi jangan jadikan ini sebuah interogasi, lakukanlah dengan menyenangkan. Contohnya, dorong semua orang di keluarga untuk membuka situs keamanan menyerupai Norton Safe Web yang memiliki komunitas yang saling berhubungan melaporkan situs berbahaya dan phishing. Satu hal lagi, kalau diminta 'menyetujui' atau 'menolak' susukan sebuah aplikasi ke internet, pastikan bahwa hal pertama yang dilakukan yakni menolaknya kecuali anda benar-benar yakin bahwa situs yang diaksesnya otentik dan aman.

4. Pahamilah Jejaring Sosial. Tahun 2009 yakni tahun terjadinya serangan baik pada situs jejaring sosial dan penggunanya, dan hal ini akan berlanjut di 2010. Dorong belum dewasa untuk berhati-hati ketika mengklik tautan yang dikirimkan oleh 'teman' mereka -- gaya bahasa yang berbeda, janggal dan tak lazim biasanya menunjukkan itu pesan palsu.

5. Bantu belum dewasa melindungi informasi eksklusif mereka. Atur pilihan privasi pada level paling ketat. Dorong belum dewasa untuk tidak menunjukkan informasi eksklusif ihwal dirinya atau orang lain.

6. Lindungi password belum dewasa anda. Selalu gunakan password yang besar lengan berkuasa dengan kombinasi abjad dan angka, dan ubah secara rutin.

7. Sering-sering periksa rekam jejak penggunaan internet Anda.

8. Luangkan waktu untuk online bersama anak-anak.

9. Ajarkan watak dunia cyber pada anak-anak.

10. Ajari belum dewasa untuk memberitahukan pada orangtua, guru atau orang pandai balig cukup akal yang dipercaya kalau mereka merasa tak nyaman dengan hal apapun yang mereka lihat di komputer.

Semoga bermanfaat, wassalam.


pic: thinkstock
sumber: wolipop.com

0 komentar:

Posting Komentar