Apakah Ibu menggunakan botol beling untuk menampung ASI perah? Nah, sehabis pakai, botol beling tersebut harus dicuci dan disterilkan. Cara sterilisasi biasanya dilakukan dengan cara merebusnya dalam air mendidih.
Nah, berdasarkan pengalaman pribadi, ada beberapa cara yang mampu digunakan dalam merebus botol beling wadah ASIP. Apa saja?
Air
Jika Ibu menggunakan air sumur atau air tanah, maka biasanya akan meninggalkan lapisan putih pada bab dalam atau pun luar botol. Nah, cara mensiasatinya adalah, gunakan air matang. Air yang sudah direbus terlebih dahulu, dan kemudian didinginkan, maka kandungan kapurnya akan mengendap. Makara dikala digunakan kembali untuk merebus botol, kandungan kapur yang mengakibatkan lapisan putih sudah berkurang.
Posisi meletakkan botol
Setelah merebus, biasanya botol dalam kondisi panas. Jangan letakan botol dalam posisi terbalik, alasannya yaitu uap panas yang terbentuk akan terkumpul di dasar botol (yang berada di posisi atas). Saat suhu botol mendingin, uap itu akan terkondensasi dan meninggalkan tetes tetes air sehingga bab dalam botol masih tetap basah.
Letakan botol dalam posisi tengadah (bagian lisan di atas) sehingga uap air mampu keluar dengan bebas. Air di bab dalam botol juga akan menguap jawaban dari suhu botol yang tinggi. Untuk menghalangi masuknya bubuk ke bab dalam botol, maka tutup botol-botol yang masih panas itu dengan kain bersih, atau penutup yang berpori. Jangan gunakan tutup panci atau plastik alasannya yaitu uap akan tertahan sehingga membentuk tetesan air yang mampu kembali jatuh ke dalam botol.
Setelah bab dalam botol kering dan suhunya dingin, maka cepat-cepat tutup botol dengan penutupnya untuk menghindari masuknya kotoran atau debu.
Untuk panduan, ASI perah secara lengkap, silahkan mampir ke artikel Manajemen ASI Perah untuk Ibu Bekerja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar