Rabu, 20 Desember 2017

Pentingnya Mpasi 6 Bulan pada Bayi

Mpasi 6 bulan – Mpasi seharusnya dimulai pada ketika bayi berusia 6 bulan. Hal ini sesuai dengan saran dari WHO dan beberapa lembaga kesehatan dunia lainnya. Di Indonesia sendiri, Mpasi 6 bulan ini juga sudah semakin dikenal dan juga diterapkan, apalagi ada hubungannya dengan masi ASI ekslusif selama 6 bulan pertama. 

Saya pernah konsultasi soal ini dengan salah satu dokter seorang mahir anak yang pernah aku kunjungi. Intinya, aku menanyakan soal kapan sih Mpasi itu harus dimulai. DSA yang bersangkutan menjelaskan bahwa:

Untuk bayi yang tidak ASI ekslusif, Mpasi dapat dimulai dari umur 4 bulan, namun untuk bayi dengan ASI ekslusif, Mpasi diundur ke umur 6 bulan.

Saya tidak mendebat dokter yang bersangkutan alasannya yakni memang tidak tahu secara pasti, selain itu pada waktu konsultasi, Cuta aku juga sudah Mpasi dini (ampun, dok!)

Alasan kenapa Mpasi harus dimulai pada umur 6 bulan banyak, pasti sudah disebutkan di beberapa media wacana system pencernaan bayi yang belum siap, menurunkan resiko alergi di masa datang, kebutuhan nutrisinya selama 6 bulan pertama sudah tercukupi dengan ASI saja atau alasan lain.

Nah, kadang yang menjadi sumber kebingungan yakni mengenai perhitungan 6 bulan Mpasi itu bagaimana. Jika menurut hari kalender, hitungan satu hari sebulan itu rata-rata yakni 30 hari, jadi untuk 6 bulan, jumlah harinya yakni 180 hari. Apakah bayi gres mampu Mpasi setelah berumur 180 hari?

Panduan Mpasi dari WHO memang menyebutkan jumlah hari ini sebagai patokan memulai Mpasi, yaitu 180 hari. Kaprikornus mommy harus membuka-buka kalender dan menghitung-hitung dulu.

Hehehe…  kok ribet yak?

Rasanya kemarin di milis Mpasi Rumahan ada yang bertanya soal itu. Dan saran para mommy disana yakni “Ga usah ribet”. Memang 6 bulan itu yakni standar umum, padahal satu bulan itu belum tentu memiliki jumlah hari yang sama. Kaprikornus alternatifnya yakni pakai hari tanggal lahir bayi. Misalnya bayi mommy lahir tanggal 31 Januari, Mpasi pertama mampu dimulai sekitaran tanggal 31 Juli.

Mpasi 6 bulan ini memang tidak harus saklek dilaksanakan, mampu mundur atau maju beberapa hari. Tergantung daya tahan mommy ketika melihat si kecil menjangkau-jangkau sendok yang mommy pegang.

Nah, kembali deh ke topic awal, pentingnya MPasi 6 bulan. Iya, aku mengalami sendiri. Cuta aku Mpasi dini, dan tahukah saudara-saudara, apa yang terjadi selama awal-awal Mpasinya?

Pencernaan bayi memang tidak mampu dibohongi, walau bayi sendiri terlihat antusias dan lahap selama makan, namun BAB nya membuktikan kondisi aslinya. Awal Mpasi, Cuta aku berikan bubur beras merah yang sangat halus dan cair. Namun keesokan harinya waktu aku periksa, terdapat serat merah di kotorannya. Sepengamatan saya, itu yakni kulit ari beras yang tidak tercerna dengan baik. Masih utuh. Pernah juga aku berikan Mpasi buah pear, yang waktu itu tidak terblender dengan halus. Ternyata keluarnya buah pear juga. Saya sempat cemas juga, khawatir jika ia kenapa-napa. Namun syukurnya Cuta aku tidak apa-apa, maksudnya pencernaannya, kecuali nafsu makannya yang gampang sekali berubah.

Nah, dari pengalaman ini aku sering sampaikan pada teman-teman yang berniat memperlihatkan Mpasi dini kepada bayinya. Yah, agar tidak mengulangi kesalahan saya.

Semoga pengalaman ini juga menjadi perhatian mommy semuanya agar benar-benar mempertimbangkan untuk memperlihatkan Mpasi dini bagi bayinya.

0 komentar:

Posting Komentar