Minggu, 03 Desember 2017

Melatih Emosi Anak, Dapat Mengoptimalkan Potensi Cerdas Anak


Assalamualaikum wrwb, salam cerdas kreatif.

Seorang anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tentu alasannya ialah tugas orang bau tanah dan lingkungan sekitarnya. Namun, kebebasan seorang anak untuk berekspresi kadang terhambat lantaran anak-- terlebih laki-laki-- sering dilabelisasi terhadap sosok yang harus kuat. Tidak boleh menangis.

Padahal, jenis emosi baik senang, sedih, bangga, haru, dan jijik itu semua perasaan yang baik laki-laki maupun perempuan boleh mengekspresikannya. Demikian penuturan Fadhilah Suralaga, M.Psi, Pembantu Dekan (Pudek) Bidang Akademik Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Lebih lanjut Pudek I yang juga merangkap dosen psikologi pendidikan UIN Jakarta ini menegaskan bahwa pada hakikatnya perempuan dan laki-laki ialah sama.

"Pada psikologi perkembangan, dapat dibuktikan bahwa laki-laki dan perempuan pada hakikatnya sama. Namun, alasannya ialah bentuk fisik yang berbeda, maka peranan pun berbeda," ujar Fadhilah.

Dalam psikologi perkembangan, kata Fadhilah, akan pula terbukti bahwa laki-laki yang dilabelisasi sebagai sosok yang kuat, berani dan tangguh tidak semua menyerupai itu. "Sebaliknya, perempuan yang dianggap sensitif, mudah menangis, terlalu berperasaan, pemalu, tidak semua juga menyerupai itu," ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut Fadhilah, kebebasan berekspresi ialah bawaan yang memang idealnya tak boleh ditahan. "Sebab, jikalau ditahan, maka fungsi-fungsi emosional tidak berjalan secara baik," katanya.

Sebaiknya pula, ujar Fadhilah, sebagai orang bau tanah yang baik dan mengenal perkembangan emosi anak, label stereotipe pada laki-laki yang sering dianjurkan untuk tidak menangis (cengeng- red) sebaiknya tidak terus dipraktikkan. "Pembinaan emosi ketika mencapai kematangan emosi perlu dikenali kepada bawah umur semenjak dini. Sehingga, emosi tidak boleh ditahan," ungkapnya.

Menurut Fadhilah, tumbuh kembang anak akan berkembang dengan baik ketika mereka dikenali beberapa jenis emosi. Setidaknya, ada empat langkah semoga emosi anak dapat berkembang dengan baik.

Pertama, kenali jenis-jenis emosi pada anak. "Mengenali jenis emosi pada anak penting. Sehingga pada akhirnya, si anak akan tahu benar kapan ia sedih, senang, murung, jijik, dan lain sebagainya,'' jelasnya.

Kedua ialah mengajarkan mereka untuk mengelola emosinya. "Langkah kedua ini penting, semoga anak tersebut bisa mengekspresikan emosinya dengan baik," katanya.

Ketiga, setelah si anak diberikan pemahaman dan pengelolaan emosi ialah ajari mereka untuk memahami emosi orang lain. "Pada tahap ini, mereka akan paham kondisi seseorang ketika sedang marah alasannya ialah ia pun pernah mengalami hal tersebut. Mereka tidak akan tahu seseorang sedang marah, jikalau ia tidak pernah mengalaminya," ungkapnya.

Keempat, setelah semua tahapan emosi sudah dikenali pada anak, selanjutnya ialah ajari mereka untuk bersedia berkorban untuk orang lain. "Tahap terakhir ini juga penting alasannya ialah dapat melahirkan empati terhadap orang lain," tandasnya.

Semoga bermanfaat, wassalam

Sumber: suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar