Apa yang terjadi setelah Ibu melahirkan
Jika Ibu berencana untuk menyusui, Ibu dapat melakukannya kalau Ibu dan bayi Ibu berdua bersedia. Tidak semua bayi ingin menyusui di menit-menit setelah lahir, tetapi cobalah memegang bibir bayi Ibu akrab dengan payudara Ibu untuk beberapa waktu. Kebanyakan bayi jadinya akan mulai menyusu di jam pertama atau lebih setelah lahir kalau diberi kesempatan.
Menyusui sesaat setelah melahirkan yaitu awal yang baik untuk bayi Ibu dan dapat sangat memuaskan untuk Ibu. Terlebih lagi, menyusui akan memicu pelepasan oksitosin, hormon yang sama yang menimbulkan kontraksi, yang membantu Ibu dalam pemulihan rahim pasca melahirkan.
Jika Ibu tidak akan menyusui atau rahim Ibu tidak kuat, Ibu akan diberi oksitosin untuk membantu pemulihan. (Beberapa dokter atau bidan memberikannya kepada semua ibu pada ketika ini). Begitu pula kalau Ibu mengalami perdarahan berlebihan.
Kontraksi pada ketika ini relatif ringan. Sekarang fokus Ibu telah bergeser ke bayi Ibu, dan Ibu mungkin tidak menyadari segala sesuatu yang lain terjadi di sekitar Ibu. Jika ini yaitu bayi pertama, mungkin Ibu merasa hanya beberapa kontraksi setelah Ibu mengeluarkan plasenta. Jika Ibu sudah punya bayi sebelumnya, Ibu mungkin terus merasa kontraksi sesekali untuk satu dua hari setelahnya.
Ini disebut “nyeri tembuni” dan dapat merasa menyerupai kram menstruasi yang kuat. Jika ini mengganggu Ibu, boleh juga meminta obat penahan sakit. Ibu juga mungkin akan menggigil atau merasa sangat gemetar. Ini yaitu hal yang normal dan tidak akan berlangsung lama. Jangan ragu untuk meminta selimut hangat kalau Ibu memerlukannya.
Jika perineum robek atau menerima episiotomi (robekan perineum oleh dokter atau bidan untuk membantu persalinan), Ibu akan disuntik dengan bius lokal sebelum dijahit. Ibu mungkin ingin menggendong terus bayi Ibu ketika sedang dijahit, dan dapat menjadi gangguan besar. Jika Ibu merasa terlalu gemetar, mintalah pasangan Ibu untuk duduk di sisi Ibu dan menahan bayi.
Jika Ibu memiliki epidural, andal anestesi atau perawat anestesi akan datang dan menghapus kateter dari belakang Ibu. Ini hanya butuh satu detik dan tidak sakit.
Kecuali bayi Ibu membutuhkan perawatan khusus, pastikan untuk bersikeras menerima waktu damai bersama-sama. Obat tetes mata dan vitamin K dapat menunggu beberapa saat. Ibu dan suami akan menerima waktu khusus dengan satu sama lain sebab Ibu perlu untuk berkenalan dengan bayi gres dan bersenang-senang dalam keajaiban kelahiran.
Demikianlah artikel mengenai Tahap Ke-3 Persalinan: Keluarnya Plasenta ini. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Artikel ini yaitu adegan dari artikel berjudul Tahapan Proses Persalinan dan Kelahiran. Untuk memahami tahap persalinan dan kelahiran secara lengkap bacalah dari artikel tersebut. Selain itu, baca juga artikel terkait berikut ini:
Tanda Bahwa Persalinan Sudah Dekat
Tahap 1 Persalinan dan Kelahiran: Kontraksi dan Pembukaan
Tahap 2 Persalinan dan Kelahiran: Mengejan
Kenali 10 Tanda Bahaya Persalinan Ini
source
0 komentar:
Posting Komentar