Sabtu, 16 Desember 2017

Kenali Tahap 1 Persalinan : Kontraksi dan Pembukaan

Kontraksi dan perubahan serviks (leher rahim) ialah tahapan awal dari proses persalinan. Ini dimulai ketika Ibu mulai mengalami kontraksi yang menimbulkan perubahan progresif pada serviks dan berakhir ketika serviks sepenuhnya melebar. Tahap ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu; persalinan awal, dimana serviks Ibu secara bertahap menipis dan dilatasi (membuka), dan kedua; persalinan aktif, dimana serviks Ibu mulai membesar lebih cepat, dan kontraksi yang lebih lama, lebih kuat, dan lebih cepat bersama-sama. Orang sering menyebut episode terakhir dari persalinan aktif sebagai transisi.
 ialah tahapan awal dari proses persalinan Kenali Tahap 1 Persalinan : Kontraksi dan Pembukaan

Perubahan serviks ini populer disebut dengan “Pembukaan Persalinan”, yaitu satuan Lebar jalan lahir ketika proses persalinan dengan angka 1 hingga 10. Tahap bukaan 1 hingga dengan 5 inilah yang disebut dengan persalinan awal, dimana jalan lahir mulai membuka dan ibu mencicipi perut mulas, nyeri pinggang, keluarnya sedikit darah dari jalan lahir, kram menyerupai menstruasi, kembung, mual, pusing, kontraksi semakin sering, lisan rahim semakin tipis, dan sakit dipinggang episode belakang.

Sementara pada tahap aktif persalinan, ibu harus sudah segera dibawa ke dokter atau bidan. Ini ditIbui dengan terjadinya kontraksi antara tiga hingga lima menit sekali, posisi kepala bayi menyerupai sudah ada di bibir rahim, dan rasa sakit yang tidak bisa lagi ditahan. Berikut ini ialah penjelasan lengkap mengenai Persalinan awal dan Persalinan aktif.

1. Persalinan Awal

Setelah kontraksi yang datang secara relatif teratur dan leher rahim semakin membesar dan menipis, Ibu secara resmi sedang dalam persalinan. Kecuali jikalau kontraksi mulai dan menghilang secara tiba-tiba, dan tidak ada kontraksi yang cukup sering dan teratur, menjadi sulit untuk menentukan dengan sempurna kapan persalinan yang bekerjsama dimulai. Itu sebab kontraksi persalinan dini kadang kala sulit untuk dibedakan dari kontraksi Braxton Hicks yang disebut persalinan palsu.

Catatan: Jika usia kehamilan belum 37 ahad dan Ibu mengalami kontraksi atau tanda-tanda persalinan lainnya, jangan menunggu untuk melihat apakah kontraksi Ibu mengalami kemajuan. Hubungi bidan, dokter atau segera menuju ke klinik atau rumah sakit untuk mengetahui apakah Ibu mengalami persalinan prematur. Jika usia kehamilan setidaknya 37 minggu, bidan atau dokter Ibu mungkin akan memberitahu petunjuk ihwal cara untuk mengetahui kontraksi yang bekerjsama dan kapan harus datang ke klinik atau rumah sakit.

Persalinan Awal. Dengan asumsi usia kehamilan Ibu sudah penuh (37 minggu): Jika Ibu berada di awal persalinan, kontraksi secara bertahap durasinya akan menjadi lebih lama, lebih kuat, dan lebih cepat bersama-sama. Akhirnya kontraksi akan terjadi setiap lima menit dan berlangsung 40 hingga 60 detik setiap ketika mencapai final kontraksi persalinan awal. Beberapa wanita lebih banyak mengalami kontraksi selama fase ini, tetapi kontraksi masih akan cenderung relatif ringan dan berlangsung tidak lebih dari satu menit.

Kadang-kadang kontraksi persalinan awal persalinan cukup menyakitkan, meskipun mereka dapat melebarkan leher rahim Ibu jauh lebih lambat daripada yang diinginkan. Jika persalinan Ibu ialah unik, kontraksi awal mungkin tidak memerlukan perhatian.



Ibu mungkin akan dapat menahan kontraksi persalinan awal dengan berkeliling di sekitar rumah. Ibu bahkan mungkin merasa menyerupai ingin berjalan-jalan singkat, membersihkan rumah, dan sebagainya. Jika Ibu merasa sebaliknya, menyerupai misalnya merasa santai, mandilah dengan air hangat, menonton tv atau dvd, mendengarkan musik, atau tertidur antara kontraksi jikalau Ibu bisa.

Ibu juga dapat mencicipi peningkatan cairan vagina, yang dapat dibarengi dengan bercak darah. Ini ialah hal yang normal, tetapi jikalau Ibu melihat lebih dari bercak darah, pastikan untuk segera ke klinik atau rumah sakit. Termasuk jikalau Ibu mengalami pecahnya air ketuban, bahkan jikalau Ibu tidak / belum mengalami kontraksi.

Kontraksi awal persalinan awal berakhir ketika serviks ialah sekitar 4 sentimeter dan kemajuan Ibu mulai mempercepat.

Mengenai berapa lama kontraksi awal persalinan berlangsung sangat sulit diketahui. Lama persalinan dini cukup bervariasi dan tergantung sebagian besar pada bagaimana kematangan serviks (melebar dan menipis) pada awal persalinan dan seberapa sering dan besar lengan berkuasa kontraksi Ibu.

Pada persalinan pertama, jikalau leher rahim Ibu tidak menipis atau melebar untuk memulai awal persalinan, fase ini dapat berlangsung 6 hingga 12 jam, meskipun bisa lebih lama atau lebih cepat. Jika leher rahim Ibu sudah sangat matang atau ini bukan bayi pertama Ibu, mungkin akan jauh lebih cepat.

Kiat Mengatasi Persalinan Awal

Jangan hanya menunggunya - itu akan menimbulkan stres dan melelahkan. Cobalah untuk menghitung waktu terjadinya kontraksi secara terpola dan apa yang dirasakan. Biasanya ibu akan mengetahui kontraksi menyerupai apa yang berlanjut ke proses persalinan aktif.

Hal terbaik yang bisa dilakukan ialah tetap beristirahat, sebab mungkin persalinan aktif akan berlangsung lama (atau terjad di malam hari). Jika Ibu lelah, cobalah untuk tertidur antara kontraksi.

Minum banyak cairan sangat membantu untuk mengatasi dehidrasi. Buang air kecil lah dengan sering, bahkan jikalau tidak mencicipi kebelet. Kandung kemih yang penuh dapat membuat rahim lebih sulit berkontraksi secara efisien, dan kandung kemih yang kosong menyisakan ruang lebih untuk bayi Ibu untuk turun.

Jika merasa cemas, Ibu mungkin ingin mencoba beberapa latihan relaksasi atau melaksanakan sesuatu untuk mengalihkan perhatian - menyerupai menonton film atau membaca buku.

2. Tahap persalinan aktif

Persalinan aktif ialah ketika terjadi secara besar lengan berkuasa dan berkesinambungan. Kontraksi menjadi semakin intens - lebih sering, lebih lama, dan lebih besar lengan berkuasa - dan Ibu akan tidak lagi dapat menahannya. Serviks berdilatasi lebih cepat, hingga itu sepenuhnya melebar pada 10 sentimeter. (Bagian terakhir dari persalinan aktif, ketika serviks berdilatasi 8-10 cm, disebut transisi). Menjelang final persalinan aktif bayi Ibu mungkin mulai turun, meskipun ia mungkin sudah mulai turun awal atau ia mungkin tidak mulai hingga tahap berikutnya.

Sebagai aturan umum, setelah kontraksi mulai menyakitkan (masing-masing berlangsung sekitar 60 detik) setiap lima menit selama satu jam, sudah waktunya untuk pergi ke bidan atau dokter di rumah sakit atau klinik bersalin. Dalam kebanyakan kasus, kontraksi menjadi lebih sering dan balasannya terjadi setiap dua setengah hingga tiga menit, meskipun beberapa perempuan tidak pernah mengalaminya lebih sering daripada setiap lima menit, bahkan selama transisi.

Berapa Lama Persalinan Aktif Berlangsung

Bagi banyak wanita melahirkan untuk pertama kalinya, persalinan aktif akan berlangsung antara empat dan delapan jam, meskipun bisa lebih lama lagi atau sesingkat satu jam.Fase aktif cenderung berlangsung lebih cepat jikalau Ibu menerima oksitosin (Pitocin) atau pernah melahirkan secara normal. Jika Ibu memiliki epidural (bayi besar), mungkin bertahan lebih lama.

Kiat Mengatasi

Kebanyakan ibu memilih untuk mengkonsumsi obat penahan sakit menyerupai epidural, di beberapa titik selama fase aktif. Tapi banyak dari teknik administrasi menahan sakit dan relaksasi digunakan dalam persalinan alami - menyerupai latihan pernapasan dan visualisasi - dapat membantu Ibu selama persalinan.

Jika Ibu secara rutin mengikuti senam hamil, mungkin saja persalinan aktif ini berjalan lancar dengan hanya sedikit rasa sakit.

Ibu mungkin merasa baik-baik saja untuk berjalan, tetapi Ibu sebaiknya berhenti dan bersIbur selama setiap kontraksi. Ibu harus bisa bergerak di sekitar ruangan bebas setelah bidan atau dokter memeriksa Ibu, selama tidak ada komplikasi.

Jika Ibu lelah, cobalah duduk di bangku goyang atau berbaring di daerah tidur di sisi kiri. Mungkin ini ketika yang sempurna untuk meminta pasangan untuk memijat. Atau, Ibu bisa berendam hangat atau mandi.

3. Tahap Transisi

Bagian terakhir dari persalinan aktif - ketika serviks berdilatasi dari 8 cm hingga penuh 10 cm - disebut masa transisi sebab menIbui pergeseran ke tahap kedua persalinan. Ini ialah episode persalinan yang paling intens. Kontraksi biasanya sangat kuat, datang setiap dua setengah hingga tiga menit atau lebih dan berlangsung satu menit atau lebih, dan Ibu mungkin mulai gemetar dan menggigil.

Pada ketika leher rahim Ibu sepenuhnya melebar dan transisi berakhir, bayi Ibu biasanya telah turun agak ke dalam panggul. Ini ialah ketika Ibu mungkin mulai mencicipi tekanan rektum, seperti Ibu harus memindahkan perut Ibu. Beberapa wanita mulai mengejan spontan - untuk "mendorong" - dan bahkan mungkin mulai membuat bunyi mendengus dalam.

Seringkali banyak darah keluar dan Ibu mungkin merasa mual bahkan muntah sekarang. Beberapa bayi turun sebelumnya dan ibu mencicipi dorongan untuk mendorong sebelum ia sepenuhnya melebar. Sementara bayi lain tidak turun secara signifikan hingga nanti, dalam hal ibu dapat mencapai dilatasi penuh tanpa merasa tekanan dubur. Ini berbeda untuk setiap wanita dan dengan setiap kelahiran.

Jika Ibu sudah menerima suntikan epidural (anestesi atau penghilang rasa sakit ketika persalinan), apa yang Ibu rasakan akan tergantung pada jenis dan jumlah obat yang Ibu dapatkan dan seberapa rendah bayi dalam panggul Ibu. Jika Ibu ingin menjadi akseptor lebih aktif dalam tahap mengejan, mintalah dosis epidural yang rendah pada final transisi.

Berapa lama masa transisi berlangsung

Transisi bisa berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam. Ini jauh lebih mungkin untuk menjadi cepat jikalau Ibu sudah memiliki persalinan normal.

Kiat Mengatasi

Jika Ibu yang mengejan tanpa epidural, ini ialah ketika Ibu mungkin mulai kehilangan kepercayaan pada kemampuan Ibu untuk menangani rasa sakit, sehingga Ibu akan membutuhkan banyak dorongan dan dukungan ekstra dari orang-orang di sekitar Ibu.

Pertimbangkan pijat. Beberapa wanita menghargai sentuhan ringan (effleurage), beberapa lebih suka sentuhan kuat, dan lain-lain tidak ingin disentuh sama sekali.

Kadang-kadang perubahan posisi menawarkan beberapa santunan - misalnya, jikalau Ibu merasa banyak tekanan di punggung bawah Ibu, merangkak dapat mengurangi ketidaknyamanan.

Kompres hambar di dahi atau di punggung Ibu mungkin membantu, atau Ibu mungkin merasa kompres hangat lebih nyaman.

Atau mungkin, sebab transisi membuat konsentrasi Ibu memusat, Ibu ingin dijauhkan dari semua gangguan - musik atau percakapan atau bahkan yang kain hambar atau pasangan Ibu yang penuh kasih sentuhan.

Ini mungkin berkhasiat untuk fokus pada fakta bahwa orang-orang membantu Ibu melaksanakan kontraksi semoga bayi keluar dari rahim. Coba bayangkan gerakan ke bawah dengan setiap kontraksi.

Kabar baiknya ialah bahwa jikalau Ibu sudah hingga sejauh ini tanpa obat, Ibu biasanya dapat dilatih melalui transisi - satu kontraksi pada suatu waktu - dengan pengingat konstan yang sedang Ibu melaksanakan pekerjaan yang besar dan bahwa kedatangan bayi Ibu sudah dekat.


Demikian goresan pena yang berjudul Kenali Tahap 1 Persalinan : Kontraksi dan Pembukaan ini. Semoga bisa membantu menambah pengetahuan Ibu dan Bapak yang sedang mencaritahu mengenai proses persalinan atau melahirkan seorang bayi.

Tulisan ini ialah episode dari artikel berjudul Tahapan Proses Persalinan dan Kelahiran. Untuk memahami tahap persalinan dan kelahiran secara lengkap bacalah dari artikel tersebut. Selain itu, baca juga kelanjutan goresan pena ini:

Tanda Bahwa Persalinan Sudah Dekat
Tahap 2 Persalinan dan Kelahiran: Mengejan
Tahap 3 Persalinan: Keluarnya Plasenta
Kenali 10 Tanda Bahaya Persalinan Ini

Source

0 komentar:

Posting Komentar