Minggu, 10 Desember 2017

Cara Mengatasi Depresi Selama atau Setelah Hamil

Sebagian perempuan tidak memberitahu siapapun wacana gejala depresi yang dialami. Mereka merasa malu, atau bersalah wacana perasaan tertekan ketika mereka seharusnya bahagia. Mereka khawatir mereka akan dilihat sebagai orang bau tanah tidak layak. Setiap perempuan mungkin mengalami depresi selama kehamilan atau setelah melahirkan. Ini tidak berarti Ibu ialah buruk atau "tidak bersama-sama" ibu. Ibu dan bayi Ibu tidak harus menderita. Berikut ialah beberapa tips cara mengatasi depresi yang diambil dari situs WomensHealth.
  1. Beristirahat sebanyak yang Ibu bisa. Tidur dikala bayi sedang tidur.
  2. Jangan mencoba untuk melaksanakan terlalu banyak atau mencoba untuk menjadi sempurna.
  3. Minta pasangan Ibu, keluarga, dan teman-teman untuk membantu.
  4. Sediakan waktu untuk pergi keluar rumah, mengunjungi teman-teman, atau menghabiskan waktu sendirian dengan pasangan.
  5. Diskusikan perasaan Ibu dengan pasangan Ibu, keluarga, dan teman-teman.
  6. Berbicara dengan ibu-ibu lain sehingga Ibu dapat berguru dari pengalaman mereka.
  7. Bergabung dengan kelompok pendukung. Tanyakan kepada bidan atau dokter wacana kelompok di kawasan Ibu.
Sebagian perempuan tidak memberitahu siapapun wacana gejala depresi yang dialami Cara Mengatasi Depresi Selama atau Setelah Hamil

Jangan membuat perubahan besar dalam hidup selama kehamilan atau setelah melahirkan. Karena perubahan besar dapat menjadikan stres yang tidak diperlukan. Kadang-kadang perubahan besar tidak bisa dihindari. Ketika itu terjadi, cobalah untuk mengatur pertolongan yang membantu dalam situasi gres Ibu ke depannya.

Pengobatan Depresi

Secara umum terdapat dua jenis pengobatan untuk depresi, yaitu:

  1. Terapi bicara. Ini melibatkan berbicara dengan seorang terapis, psikolog, atau pekerja sosial untuk berguru untuk mengubah cara depresi membuat Ibu berpikir, merasa, dan bertindak.
  2. Dengan menggunakan obat. Dokter dapat meresepkan obat antidepresan. Obat-obatan ini dapat membantu meringankan gejala depresi.

Metode pengobatan ini dapat dilakukan salah satu atau sekaligus keduanya. Jika Ibu mengalami depresi, depresi Ibu dapat mensugesti bayi dalam kandungan. Mendapatkan perawatan penting bagi Ibu dan bayi dalam kandungan maupun bayi yang sudah lahir. Bicarakan dengan dokter Ibu wacana manfaat dan risiko dari minum obat untuk mengobati depresi ketika Ibu hamil atau menyusui.

Apa yang bisa terjadi bila depresi tidak diobati?

Depresi yang tidak diobati dapat menyakiti Ibu dan bayi. Beberapa ibu yang menderita depresi mengalami kesulitan merawat diri mereka sendiri selama kehamilan. Ibu mungkin mengalami:

  1. Pola makan buruk
  2. Berat tubuh menurun atau justru naik secara drastis
  3. Mengalami kesulitan tidur
  4. Tidak pernah memeriksakan kehamilan
  5. Tidak mengikuti petunjuk medis
  6. Menggunakan zat berbahaya, menyerupai tembakau, alkohol, atau obat-obatan terlarang
  7. Depresi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko: problem selama kehamilan atau persalinan; memiliki berat tubuh bayi lahir rendah; kelahiran prematur.



Depresi postpartum yang tidak segera diobati dapat mensugesti kemampuan Ibu sebagai orang tua. Seperti misalnya mengakami kekurangan energi, kurang fokus, merasa murung, tidak dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri maupun bayi, merasa tidak menyayangi anak, dan sebagainya. Akibatnya, Ibu mungkin merasa bersalah dan kehilangan akidah pada diri sendiri sebagai seorang ibu. Perasaan ini bisa membuat depresi Ibu semakin parah.

Para peneliti percaya depresi postpartum pada ibu dapat mensugesti bayinya. Seperti misalnya dapat menjadikan bayi memiliki:
  1. Keterlambatan perkembangan bahasa
  2. Masalah dengan ikatan ibu-anak
  3. Masalah perilaku
  4. Menangis terus menerus

Sangatlah baik bila pasangan Ibu, keluarga, atau sahabat dapat membantu memenuhi kebutuhan bayi dikala Ibu tertekan. Semua anak berhak menerima kesempatan untuk memiliki ibu yang sehat. Dan semua ibu layak memiliki kesempatan untuk menikmati hidupnya dan anak-anaknya. Jika Ibu merasa tertekan selama kehamilan atau setelah melahirkan, jangan pernah mencicipi penderitaan itu sendirian. Tolong beritahu orang yang dicintai dan hubungi dokter segera.

Sampai disini artikel yang membahas mengenai Cara Mengatasi Depresi Selama atau Setelah Hamil. Semoga bisa menambah pengetahuan ibu, suami dan keluarga dan membantu untuk menemukan cara yang tepat untuk mengatasinya. Untuk bacaan lebih lanjut, baca juga artikel berikut:

1. Faktor Depresi Selama dan Setelah Kehamilan
2. Kenali Perbedaan "baby blues," Depresi Melahirkan, dan Postpartum Psikosis

Silahkan menshare artikel ini ke media umum melalui tombol membuatkan yang tersedia di adegan bawah semoga informasi ini juga diketahui oleh banyak orang.

0 komentar:

Posting Komentar