Aturan ini memang terlihat menyerupai menyampaikan anak makanan yang kurang variatif, alasannya hanya satu jenis makanan dalam 4 hari berturut-turut dan biasa bagi orang renta konservatif, cara ini dianggap membosankan. Namun, bagi keluarga yang punya riwayat alergi terhadap satu jenis makanan, aturan ini perlu loh.
Bagaimanakah Aturan 4 Dar Wait Rule tersebut?
Aturannya sederhana, yaitu dengan mengenalkan anak 1 jenis makanan gres selama 4 hari berturut-turut. Misalnya hari senin alpukat, maka teruskanlah pertolongan alpukat ini selama 4 hari hingga kamis. Jumat gres makanan baru. Makanan gres yang diperkenalkan pada hari jumat juga harus diberikan terus setiap hari hingga hari senin ahad berikutnya. Kesannya memang tidak variatif yak?!
Aturan ini dimulai semenjak pertama Mpasi dan berlaku untuk semua jenis makanan baru. Mix and match makanan sih tidak dianjurkan untuk awal Mpasi, namun untuk seterusnya mampu dilakukan asalkan sudah lulus aturan 4dr ini.
Penerapan Aturan 4DR
Lain teori lain juga penerapannya. Hahahha…. Banyak mommy yang meng-cut 4 hari tersebut menjadi 3 hari atau bahkan 2 hari. Alasannya beragam, namun kalau saya pribadi sih alasannya tidak tabah aja mengenalkan jenis makanan baru. Hasilnya ya, syukur memang tidak pernah menandakan gejala alergi. Habisnya Cuta hampir setiap dikala kena biang keringat, jadi tidak mampu dibedakan antara merah akhir alergi atau biang keringat. Yang penting ia tak terlihat terganggu atau menggaruk-garuk sih.
Seberapa Efektif aturan 4 DR itu?
Bagian ini yang seru. Dari wholesomebabyfood menyebutkan:
Berbagai studi menandakan bahwa menunggu untuk memperkenalkan makanan dengan resiko alergi mungkin tidak memiliki dampak ataupun apakah anak mampu membuatkan alergi makanan sehingga penggunaan aturan ini menjadi usang dan ketinggalan jaman. Sekarang malah ada banyak dokter anak yang menyarankan untuk memperkenalkan banyak sekali makanan gres pada bayi bahkan selama hari-hari awal pertolongan Mpasi. Kondisi ini berawal dari pedoman bahwa memperlihatkan lebih banyak jenis selera dan tekstur, sedini dan sesering mungkin akan membuat bayi bersemangat dalam menikmati rasa dari semua jenis makanan.Dari sana mampu disimpulkan bahwa aturan menunggu 4 hari ini mulai diabaikan. Jenjang pertolongan makanan juga mulai dihapuskan. Maksudnya kan selama ini momy-mommy sering diberikan semacam denah mengenai jenis makanan apa saja yang mampu diberikan kepada bayi sesuai umurnya. Nah, saya sih belum pernah baca penelitiannya, namun kalau tidak salah ada mommy di milis yang menyebutkan sebuah studi gres untuk menyampaikan banyak dan segala jenis makanan pada bayi mulai dari awal Mpasi. istilahnya menyerupai yang saya quote diatas.
Mommy yang gres mau mulai Mpasi pasti bingung. So harus bagaimana? Jangan bingung. Dari jaman dulu, bayi sudah terbiasa diberikan banyak sekali jenis makanan dari awal Mpasi. Walaupun ortu-ortu jaman dulu tidak memakai metode, namun toh Mpasi mereka ke kita sukses kan. Mereka tidak mengenal yang namanya denah makanan, aturan 4dr ataupun yang lainnya, apa yang ada di dapur, itu yang mereka berikan pada bayi. Kaprikornus istilahnya main sabung aja.
Saya sih tidak menganjurkan untuk tidak menggunakan aturan 4dr ini. Mommy mampu saja menyampaikan makanan yang variatif bahkan di awal-awal Mpasi. Aturan 4 hari, mampu ditabrak jadi 2 atau 3 hari. Namun mommy harus ekstra hati-hati dengan makanan yang sudah terbukti beresiko alergi tinggi. Beberapa materi makanan dengan resiko alergi tinggi menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia yakni susu sapi/kambing, telur, kacang-kacangan, ikan laut, kedelai serta gandum. Sementara makanan yang relatif jarang mengakibatkan alergi diantaranya daging ayam, daging babi, daging sapi, kentang, coklat, jagung (nasi), jeruk serta materi bahan aditif makanan. Reaksi terhadap buah buahan menyerupai jeruk, tomat, apel relatif sering dilaporkan, tetapi sebagian besar melalui timbul pada usia 15 bulan, dengan gejala yang berlangsung agak lama. Gejala alergi terhadap buah buahan ini umumnya berupa gatal gatal di mulut. Jeruk sering dapat menyebabkan gatal serta kemerahan pada kulit bayi.Bahan aditif makanan disini meliputi bumbu-bumbu, baik alami ataupun non alami. Yang alami itu tentu saja diantaranya duo bawang, sere, daun salam, jahe, lengkuas dan lainnya.
Nah, berdasarkan isu diatas, mulai deh kita menganalisis kira-kira materi makanan apa yang membutuhkan perhatian ekstra. Bukan ngajarin yang enggak benar sih. Misalnya alpukat, alpukat merupakan makanan dengan resiko alergi rendah. Belum pernah saya mendengar ada bayi yang alergi dengan alpukat, begitu pula makanan lain menyerupai bayam yang katanya tinggi kandungan nitratnya. Memangnya bayi makan bayam seikat apa? Tidak kan, paling hanya satu dua lembar (Itu kata Ipar saya!). Nah, untuk produk makanan menyerupai ini boleh deh ditabrak-tabrak, artinya tidak kaku dalam menerapkan aturan menunggu 4 hari tersebut.
Nah, cerdas dalam menyikapi sebuah metode sangat diperlukan, terutama bila mommy tinggal sama mertua yang seringan sih masih menganut paham konservatif. Mau berantem sama mertua hanya gara-gara bayam? Menjadi mommy yang tepat itu susah, bahkan mustahil. Menerapkan teori juga tidak mampu seratus persen, mengingat bayi itu kan tidak menyerupai angka yang stabil. Kaprikornus sebaiknya jangan diambil pusing, cobalah untuk sefleksible mungkin termasuk dalam penerapan aturan 4dr ini.
Tulisan saya ini bukan rujukan untuk menentang aturan menunggu 4 hari, namun hanya semacam pedoman yang berdasarkan dari website besar lain. Keputusan tetap di tangan mommy, kan yang punya anak itu mommy. Hihihihihi
0 komentar:
Posting Komentar