Selasa, 28 November 2017

Tanda Penting Pasca Melahirkan

Kebanyakan orang menganggap bahwa ancaman hanya terdapat dikala ibu hamil dan dikala melahirkan saja. Padahal, terdapat juga ancaman pada ibu pasca melahirkan, bahkan infeksi setelah persalinan merupakanpenyebab tertinggi Angka Kematian Ibu (AKI) yang disebabkan antara lain perdarahan, infeksi, dan eklamsi.
Sejak persalinan/ melahirkan hingga sekitar 8 ahad (42 hari) setelah melahirkan / pasca persalinan, jalan masuk produksi ibu hamil berproses hingga kembali menyerupai sebelum hamil. Ini disebut dengan masa nifas. Pada rentang waktu ini, ibu akan mencicipi bebrapa perubahan yang bekerjsama normal. Seperti meningkatnya urin dan peningkatan suhu badan hingga dengan 0,5 derajat celcius (tidak lebih dari 38 derajat celcius).
Kebanyakan orang menganggap bahwa ancaman hanya terdapat dikala ibu hamil dan dikala melahirkan Tanda Penting Pasca Melahirkan




Ibu hamil dan keluarga perlu mengetahui gejala apa saja yang tidak normal dan berbahaya bagi ibu hamil. Sehingga duduk perkara kesehatan ibu pasca melahirkan ini mampu diketahui lebih dini dan mendapat penanganan yang cepat dan sempurna untuk menghindari komplikasi pasca persalinan semakin berkurang. Jika ibu hamil dan keluarga mendeteksi terdapat tanda-tanda ancaman pada masa nifas berikut ini, segera pergi ke kemudahan kesehatan (Klinik bersalin, Puskesmas atau Rumah Sakit). Berikut ini beberapa tanda yang harus juga diperhatikan pada Ibu setelah melahirkan yang parentingIDN kutip dari BabyCenter.

Hubungi penyedia layanan kesehatan Ibu segera jika:

  1. Ibu mencicipi kesedihan tingkat ekstrim atau keputusasaan atau memiliki delusi atau pikiran menyakiti diri sendiri atau bayi Ibu .
  2. Perdarahan tidak kunjung berhenti, terus menjadi merah terperinci setelah empat hari pertama, dilanjutkan setelah melambat, berisi gumpalan besar dari seperempat, atau memiliki anyir busuk.
  3. Ibu demam, bahkan meski hanya demam ringan. Demam ringan mungkin sesuatu yang tidak berbahaya, tetapi juga mampu menjadi tanda hamil infeksi serius, sehingga sebagai jalan terbaik segeralah ke puskesmas/rumah sakit.
  4. Ibu sakit parah ataupun persisten (kadang sakit kadang tidak) di mana saja, menyerupai di perut atau panggul, atau sakit cenderung memburuk dibanding membaik.
  5. Rasa sakit atau nyeri yang memburuk berlangsung di luar beberapa ahad pertama, atau kemerahan (ruam), bengkak, atau bernanah pada bekas sayatan bedah caesar.
  6. Ibu mencicipi sakit atau keadaan yang memburuk pada jalan lahir atau perineum (daerah badan antara anus dan jalan lahir), berbau busuk keputihan, atau nanah atau keluar cairan dari situs episiotomi (lokasi bekas sayatan pada perineum meliputi selaput lendir vagina, cincin selaput dara, jaringan pada septum rektovaginal, otot-otot dan fascia perineum dan kulit depan perineum) atau bekas sobekan dikala melahirkan.
  7. Ibu mencicipi sakit atau nyeri di satu area payudara yang tidak berkurang dengan dikompres air hangat dan perawatan lainnya, atau pembengkakan atau kemerahan di satu daerah, mungkin disertai dengan gejala menyerupai flu atau demam.
  8. Ibu mencicipi sakit atau terbakar dikala buang air kecil; Ibu merasa sering sering buang air kecil tapi tidak keluar banyak; urin Ibu gelap dan minim atau berdarah; atau Ibu memiliki kombinasi gejala-gejala tersebut. (sakit setelah urin keluar dan sakit pada robekan bekas melahirkan yaitu normal.)
  9. Ibu mengalami sakit parah atau persisten atau sensitif dan merasa panas di satu tempat dari kaki Ibu, atau satu kaki lebih nanah dari yang lain.
  10. Ibu mengalami sakit kepala yang parah atau persisten.
  11. Penglihatan berkunang-kunang , pandangan yang buram atau meredup, atau merasa silau terhadap cahaya.
  12. Ibu muntah parah atau berkelanjutan.
  13. Ibu merasa sakit, perih, atau meradang pada lokasi bekas infus.

Segera hubungi ambulans/bawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk layanan darurat jika:

  1. Ibu mengalami sesak napas atau nyeri dada, atau batuk darah.
  2. Ibu mengalami pendarahan.
  3. Ibu menyampaikan tanda-tanda syok, termasuk pusing, lemas, detak jantung yang cepat atau palpitasi (detak jantung yang tidak normal), napas terengah-engah, kulit lembab dan dingin, gelisah atau kebingungan.

Untuk tahu lebih jauh mengenai apa saja yang harus dijaga Ibu di masa nifas, baca juga artikel berikut:

Cara Menjaga Kesehatan Ibu di Masa Nifas
Pantangan Ibu Selama Nifas
Waspadailah Tanda Bahaya Pasca Persalinan Ini

0 komentar:

Posting Komentar