Rabu, 29 November 2017

Tahapan Proses Persalinan dan Kelahiran

Proses persalinan memang terkadang tampil sebagai sesuatu yang menakutkan. Ini terutama dikarenakan beberapa perempuan tidak mengetahui proses persalinan itu sendiri. Dengan memiliki pengetahuan awal yang cukup baik mengenai persalinan, Ibu hamil tentu lebih siap dalam menghadapi proses persalinan Dengannya diperlukan persalinan dapat berjalan dengan lancar, baik Ibu maupun Bayi sehat dan kuat. Untuk itulah kali ini parentingIDN akan membahas Proses melahirkan pada persalinan normal.

Proses persalinan memang terkadang tampil sebagai sesuatu yang menyeramkan Tahapan Proses Persalinan dan Kelahiran
Proses Persalinan / Melahirkan dan Kelahiran pada Persalinan Normal ini terdiri dari tiga tahapan, maka sering disebut juga sebagai Fase / Tahapan Persalinan Normal. Ketiga tahap tersebut yakni Kontraksi, Pembukaan, dan Kelahiran Bayi.

Tahap Pertama Persalinan

Tahap pertama dimulai dikala Anda mulai mengalami kontraksi yang mengakibatkan perubahan progresif pada serviks (leher rahim) dan berakhir dikala serviks Anda sepenuhnya melebar. Tahap ini dibagi menjadi dua tahap:
  1. Persalinan awal: serviks Anda secara bertahap menipis dan dilatasi (membuka).
  2. Persalinan aktif: serviks Anda mulai membesar lebih cepat, dan kontraksi yang lebih lama, lebih kuat, dan lebih cepat bersama-sama. Orang sering menyebut bab terakhir dari persalinan aktif sebagai transisi.

Tahap Kedua Persalinan

Tahap kedua persalinan dimulai dikala Anda sepenuhnya melebar dan berakhir dengan kelahiran bayi Anda. Ini oleh banyak pihak disebut sebagai "pembukaan".

Setiap kehamilan berbeda, dan ada variasi yang luas dalam lama persalinan. Untuk ibu yang gres melahirkan untuk pertamakali, persalinan sering membutuhkan waktu antara sepuluh hingga dengan 20 jam. Untuk beberapa wanita, meskipun, itu berlangsung lebih lama, sedangkan untuk orang lain itu lebih lebih cepat. Persalinan umumnya berlangsung lebih cepat untuk wanita yang pernah melahirkan secara normal melalui jalan lahir, yaitu sekitar 8 jam semenjak mules teratur. Ibu masih boleh berjalan, makan dan minum. Selama proses persalinan sebaiknya ibu didampingi suami dan keluarga.

Untuk mengatasi sakit selama proses persalinan, tarik nafas panjang lewat hidung, lalu keluarkan lewat mulut. Sementara jikalau terasa ingin buang air besar segera beritahu bidan/dokter. Bidan atau dokter akan mengarahkan/ memimpin ibu mengejan sesuai dengan dorongan rasa ingin mengejan yang timbul.

Tahap Ketiga Persalinan



Tahap ketiga dimulai setelah kelahiran bayi Anda dan berakhir dengan keluarnya plasenta. Biasanya plasenta menyusul keluar 15 menit setelah bayi lahir.

Setelah bayi lahir dan sehat segera lakukan inisiasi menyusu dini (IMD). IMD yakni segera meletakkan bayi di dada ibu (ada kontak kulit ibu dan kulit bayi sekurang-kurangnya 1 jam untuk menunjukkan kesempatan kepada bayi menyusu sesegera mungkin. IMD merangsang keluarnya ASI, memberi kekebalan pada bayi serta meningkatkan kekuatan batin antara ibu dan bayinya. IMD mencegah pendarahan pada ibu.

Ibu dapat segera dipasang IUD dalam waktu 10 menit setelah plasenta lahir bila ibu dan suami sepakat untuk mengikuti KB dengan metode AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim). Metode kontrasepsi IUD / AKDR ini yakni metode yang paling ampuh dalam mencegah kehamilan dan tidak mengakibatkan gangguan hormonal bagi ibu dan bayi.

Berikut ini yakni video animasi 3 Tahap Persalinan yang HamilBayi ambil dari Youtube



Karena artikel yang berjudul Proses Persalinan dan Kelahiran ini cukup panjang, maka dibagi dalam beberapa bagian. Untuk memahami tahap persalinan dan kelahiran secara lengkap baca juga artikel berikut ini:

Tanda Bahwa Persalinan Sudah Dekat
Tahap 1 Persalinan : Kontraksi dan Pembukaan
Tahap 2 Persalinan : Mengejan
Tahap 3 Persalinan: Keluarnya Plasenta
Kenali 10 Tanda Bahaya Persalinan Ini

Demikianlah artikel Proses Persalinan dan Kelahiran pada Persalinan Normal yang memuat rangkuman tiga tahapan persalinan normal ini. Semoga mendatangkan manfaat untuk kita semua. Jika Ibu masih memiliki keraguan atau hal yang ingin diketahui, tanyakanlah pada bidan atau dokter setiap kali kunjungan ke klinik atau rumah sakit. Ibu juga mampu membaca artikel lainnya dari situs ini.

0 komentar:

Posting Komentar