Kamis, 09 November 2017

Studi Mengungkap bahwa 50 Persen Ayah Pura-pura Tidur Saat Bayi Menangis

Dokter Anak



KOMPAS.com — Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa lebih dari separuh ayah, sebanyak 56 persen, berpura-pura tidur ketika bayi mereka menangis pada tengah malam. Tujuannya yakni demi memenuhi waktu tidur sebanyak delapan jam.
Para ayah mengaku dengan jujur bahwa mereka tetap terbaring dengan mata tertutup meskipun bersama-sama mereka terbangun karena tangisan bayi mereka. Penelitian yang dilakukan terhadap 2.000 orangtua ini menguak, sebanyak 56 persen ayah berpura-pura tidur ketika anaknya menangis pada tengah malam dan 44 persen lainnya mengatakan bahwa mereka mengandalkan pasangannya untuk berdiri dan menimang bayi mereka.  
Situasi tersebut disebabkan banyak ayah yang percaya bahwa sekalipun mereka terjaga, itu tak terlalu berpengaruh. Sebab, satu di antara lima ayah mengungkapkan bahwa anak mereka menangis hanya untuk ibu mereka, dan satu di antara sepuluh ayah percaya bahwa pasangan mereka lebih piawai dalam menghadapi situasi anak yang terbangun pada malam hari.
Fakta lainnya, satu di antara lima ayah ternyata menghindari memberi makan anak pada tengah malam, menghadapi anak yang bermasalah dengan mimpi buruk, dan duduk perkara gigi, serta anak yang mengompol. Alasan yang diutarakan para ayah ini terbilang beragam. Beberapa di antaranya yakni harus bekerja esok harinya, bukan giliran mereka menjaga anak, terlalu lelah, dan ada pula yang mengatakan tak mau diganggu ketika tidur.

Ternyata, kasus para ayah yang akal-akalan tidur ini berhasil mengelabui para ibu. Ini terbukti dari penelitian yang menemukan sebanyak 47 persen ayah tanpa malu-malu mengakui "strateginya" ini berhasil karena karenanya sang istri yang selalu bangun. Hanya 14 persen ayah yang mengatakan bahwa taktik ini tidak mempan. Sebab, mereka tidak tega kepada sang istri dan karenanya memilih berdiri untuk menggendong atau menidurkan anak kembali. 

Emma Kenny, psikologis anak dan juru bicara untuk DryNites, mengatakan bahwa bayi terbangun pada tengah malam sudah jadi duduk perkara umum yang menimbulkan orangtua bertengkar.

''Memutuskan siapa yang harus berdiri pada tengah malam sering kali jadi penyebab argumenatsi dari orangtua. Dari bayi mereka lahir hingga usia prasekolah biasanya orangtua paling sering menghadapi duduk perkara mimpi buruk dan anak yang mengompol,'' ujarnya.
Kenny mengatakan, penting sekali bagi orangtua untuk membuatkan peran dan tanggung jawab merawat anak di tengah malam. Untuk mengatasi duduk perkara anak terbangun di tengah malam, Kenny menyarankan orangtua untuk sadar dan peduli dengan kenyamanan anak ketika sedang tertidur. Sebab, ibarat kita ketahui, bayi yang tertidur nyaman berarti orangtua pun bakal terlelap dengan nyaman pula.  

Sumber :
Dailymail

Penulis :
Silvita Agmasari
Editor :
Syafrina Syaaf

dranak.com


0 komentar:

Posting Komentar