Minggu, 19 November 2017

Perawatan Puting Susu Dan Payudara Selama Masa Kehamilan

Dr Anak.com

Merawat Puting Susu Serta Payudara Saat Masa Hamil Perawatan Puting Susu Dan Payudara Selama Masa KehamilanTidak sedikit ibu hamil yang mengabaikan perawatan payudara dikala hamil, baik itu alasannya malas atau mungkin belum mengetahui manfaat merawat payudara akan kuat dikala menyusui. Bentuk payudara selama kehamilan akan mengalami perubahan, ibarat terasa lebih kencang, lebih besar, dan lebih penuh. Bahkan ketika akan melahirkan berat payudara wanita akan membesar 1,5 kali lebih besar dibandingkan sebelum hamil.
Perawatan payudara selama hamil sangat penting untuk kelancaran air susu kelak setelah melahirkan. “Malah, dengan perawatan yang benar, balasannya bukan cuma produksi yang cukup, tapi juga bentuk payudara akan tetap baik selama menyusui,” kata dr. Suharjanti Kramadibrata, Sp.OG dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Urat-urat halus di bawah permukaan kulit payudara juga menjadi lebih jelas, pembuluh darah bertambah dan melebar, serta puting susu dan aerola (daerah sekitar puting susu) menjadi lebih gelap. Di sekitar aerola ini, pada masa-masa menjelang melahirkan muncul bintik-bintik putih mengandung kelenjar-kelenjar yang memproduksi minyak sehingga dapat meminyaki dan melindungi puting susu dikala menyusui.
Hormon Prolaktin
“Biasanya wanita yang berpayudara besar lebih mencicipi perubahan-perubahan yang terjadi. Sebab, lemaknya sudah banyak sehingga ia mampu eksklusif mencicipi bila ada perubahan,” tutur Suharjanti. Sementara yang payudaranya kecil tak begitu merasakannya, namun bukan berarti tak ada perubahan. “Tergantung pada tingkat sensitivitas si ibu hamil.”
Semua perubahan yang terjadi menawarkan ada perkembangan dan pertumbuhan jaringan kelenjar di payudara. Karena pada ibu hamil, terang Suharjanti, “pembuluh-pembuluh darah bekerja lebih aktif untuk menyiapkan kelenjar-kelenjar yang ada pada payudara, semoga nantinya mampu berproduksi.”
Lebih jauh dijelaskan Suharjanti, di dalam payudara terdapat 15-25 segmen/cuping yang terdiri atas tandon kelenjar/alveoli. Lapisan otot terbentuk saling berkait di sekitar alveoli, yang nantinya akan berkontraksi memeras susu keluar dari kantung terusan kecil yang mengalir ke puting susu.
Sejak awal kehamilan, hormon merangsang perkembangan sel-sel produksi susu di alveoli. Hormon yang paling penting dalam pembentukan air susu yaitu prolaktin, yang mulai bekerja semenjak kehamilan berusia 8 minggu. Hormon ini juga menjaga keseimbangan banyaknya jumlah susu yang diproduksi pada tiap tahapan dengan pemberian hormon estrogen yang dibuat oleh plasenta.
Selain itu, prolaktin juga membikin warna aerola menjadi lebih gelap dan puting susu lebih menonjol. Namun bagi yang putingnya datar atau melesak ke dalam, tonjolan ini memang tak terasakan.
Perawatan payudara dianjurkan mulai dilakukan setelah kehamilan berusia 5-6 bulan. Sebab, bila semenjak awal kehamilan kita sudah melaksanakan perangsangan puting, misalnya, bukan hasil baik yang diperoleh tapi malah mampu menjadikan kontraksi rahim.
Perawatan payudara yang dilakukan ialah :
1.   Pemijatan
Hal ini mampu dilakukan kala mandi. Sebelumnya siapkan di waskom air hangat dan air dingin, minyak kelapa yang bersih (paling baik bila bikinan sendiri) atau baby oil, handuk, dan kapas. Bersihkan payudara memakai air, lalu massage memakai minyak. Pemijatan dilakukan dengan memakai kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam dan kemudian berbalik arah/berlawanan jarum jam. Setelah itu lakukan pengurutan dari bawah menuju puting, namun putingnya sendiri tak perlu di-massage alasannya tak berkelenjar tapi hanya merupakan terusan air susu belaka.
Usai massage, ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ujung ruas jari. Gunanya semoga sirkulasi darah bekerja lebih baik. Selanjutnya puting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak ini berkhasiat melenturkan dan melembabkan puting semoga dikala menyusui kelak puting sudah tak gampang lecet.
Terakhir, bersihkan payudara dan puting memakai air hangat dan dingin. Tujuannya untuk memperlancar sirkulasi darah. Setelah itu keringkan pakai handuk.
2.   Senam Teratur
Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melaksanakan senam. Gunanya untuk memperkuat otot pektoralis di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi ASI semoga lebih baik.
Senamnya sangat mudah, kok, Bu. Bisa dilakukan sebelum atau sesudah mandi. Ada dua macam senam yang mampu dilakukan para ibu, yaitu:
  • Posisi berdiri, asisten memegang adegan lengan bawah kiri erat siku, sebaliknya tangan kiri memegang lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot di dasar payudara. Selanjutnya lemaskan kembali. Lakukan berulang-ulang sampai 30 kali.
  • Pegang pundak dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan adegan dalam mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada posisi semula. Lakukan latihan ini 20 kali putaran.
3.   Memakai Bra Yang Pas
Untuk mengatasi rasa tak enak pada dikala payudara membesar, pakailah bra yang pas dan mampu memegang. Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara dikala itu dan dapat menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar payudara, sedangkan kalau terlalu longgar akan tampak jatuh dan sakit dipakainya.
Jika payudara sangat besar, ada baiknya untuk memilih yang memakai penyangga kawat. Karena bra yang tak menopang dengan baik pada payudara besar cenderung akan turun dan membentuk lipatan di adegan bawah payudara. Sementara bila si ibu tak menjaga kebersihan dan kekeringan di bawah lipatan tersebut, maka jamur biasanya akan tumbuh.
Jangan lupa, badan ibu hamil cenderung berkeringat. Untuk itu, pilihlah bra dari materi katun atau campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat. Tali pengikatnya semoga dipilih yang lebar sehingga dapat menyangga payudara dengan baik.
Bila jamur sudah terlanjur hadir, segera bawa ke dokter. Sebab, bila jamur naik sampai ke seluruh payudara mampu menjadi problem pada dikala menyusui nanti.

smbr:.ibudanbalita

0 komentar:

Posting Komentar