Ibu hamil mengalami perubahan hormon sehingga menimbulkan beberapa keluhan yang sesungguhnya normal. Namun beberapa perubahan kesehatan merupakan tanda ancaman pada kehamilan, baik itu pada trimester 1,2 dan 3. Sahabat mungkin bertanya-tanya apa gejala selama kehamilan yang memerlukan perhatian medis segera dan apa gejala yang mampu menunggu hingga periksa kehamilan berikutnya. Selalu ceritakan keluhan ibu hamil ketika periksa kehamilan, namun perlu diingat beberapa gejala perlu perhatian cepat.
1. Muntah atau mual terus dan tak mau makan
Rasa mual dan muntah pada usia kehamilan 1-3 bulan ialah normal dan berangsur hilang sejalan perkembangan kehamilan. Namun begitu, kalau rasa mual dan muntah berlangsung terus menerus dan semakin parah, terlebih kalau ibu tidak makan dan menyebabkan ibu lemas dan kehilangan energi untuk bergerak, ini ialah keadaan ancaman kehamilan yang serius.Karena kalau ibu tidak makan atau minum apa pun, ibu akan terkena resiko kekurangan gizi dan dehidrasi yang dapat membahayakan bayi dalam kandungan. Bahkan pada situasi yang lebih parah, keadaan ini mampu menimbulkan rusaknya organ hati dan robeknya selaput lendir kerongkongan dan lambung.
Maka kalau Sahabat mengalami parah mual, segera pergi ke bidan atau dokter semoga bia menerima perawatan yang tepat. Ibu mungkin saja dirawat untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi, atau mungkin dokter akan menunjukkan resep obat dan menu makanan yang sempurna untuk mengatasi duduk perkara ini.
2. Ibu hamil mengalami demam
Ibu hamil cenderung memiliki suhu badan lebih tinggi dibandingkan sebelum hamil. Ini disebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron selama kehamilan, dan itu normal. Sebagian ibu hamil senantiasa merasa kepanasan dan berkeringat, sementara sebagian yang lain merasa kedinginan dan mengigil. Ibu mampu banyak minum dan beristirahat cukup untuk mengatasi peningkatan suhu badan ini.Meskipun begitu, Ibu hami tidak boleh menyepelekan semua gangguan kesehatan pada dirinya, termasuk demam (suhu badan 38 derajat atau lebih) yang harus segera dibawa ke puskesmas / klinik / rumah sakit. Karena itu mampu saja ialah tanda ancaman kehamilan.
Bila ibu berada di tempat endemis malaria, demam yang membuat ibu menggigil dan berkeringat menunjukkan adanya gejala penyakit malaria. Selain itu demam mampu saja merupakan tanda dari penyakit lain menyerupai tiroid, infeksi tertentu, dan lainnya.
Ibu hamil tidak boleh sembarang meminum obat bebas atau obat herbal (meskipun pada obat tersebut tertera aman bagi ibu hamil). Selain itu, menurut banyak ahli, demam pada ibu hamil berafiliasi dengan autisme dan menghambat perkembangan pada bayi, dan bahkan keguguran. Segeralah ke bidan atau dokter untuk mengetahui penyebab demam secara akurat sehingga mampu ditangani dengan sempurna dan cepat untuk menghindari ancaman lainnya.
3. Ibu hamil mengalami jerawat pada kaki, tangan atau jari dan wajah, nyeri ulu hati, atau sakit kepala (pusing) disertai kejang secara tiba-tiba
Meskipun jerawat pada kaki dan adegan badan lainnya biasa terjadi pada kiehamilan trimester 3 (umur kehamilan lebih dari 6 bulan), sobat tetap harus waspada. Salah satu cara mengetahui apakah jerawat berlebihan ialah menekan tempat yang jerawat dengan jari, kalau kulit lama kembali mampu berarti jerawat lebih dari normal. Bengkak yang lebih dari normal bila disertai tekanan darah tinggisakit, terlalu banyak protein dalam urin, sakit perut, nyeri ulu hati, penglihatan kabur, dan sakit kepala (pusing) menetap, sangat berbahaya. Ibu mampu mengalami kejang ataupun bayi dalam kandungan kekurangan oksigen.
Gejala ini berindikasi pada Preeklampsia atau disebut toksemia (keracunan kehamilan), yaitu sebuah kondisi yang biasanya terjadi setelah 20 ahad kehamilan yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan duduk perkara dengan ginjal dan organ lainnya.
Satu-satunya cara mengatasi ini ialah segera ke rumah sakit. Jika telah dinyatakan preeklampsia ringan oleh tenaga medis, bayi mungkin akan diinduksi (usia kehamilan 37-40 minggu). Jika dokter menilai masih terlalu dini diinduksi (usia kehamilan kurang dari 37 minggu), dokter akan melihat kesehatan ibu dan bayinya dan mungkin menunjukkan obat-obatan dan istirahat di rumah atau di rumah sakit untuk menurunkan tekanan darah. Obat juga dapat digunakan untuk mencegah ibu dari kejang. Sementara pada preeklamsia berat, mungkin akan dilakukan induksi diikuti dengan caesar meskipun usia kehamilan masih kurang dari 37 ahad (bayi lahir prematur). Maka, untuk dapat mengatasi preeklampsia secara lebih dini, segera mungkin ke rumah sakit untuk menerima perawatan yang tepat.
4. Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya
Bayi dalam kandungan setelah 28 ahad / 4-5 bulan / trimester 2 usia kehamilan sudah mulai aktif bergerak dengan menendang-nendang. Meskipun sebagian besar waktunya dihabiskan untuk tidur, menurut American Kongres Gynaecologists dan Obstetricians (ACOG) Sahabat harus menghitung berapa lama waktu yang diharapkan untuk bayi untuk melaksanakan 10 tendangan. Ini harus kurang dari 2 jam.Jika ibu hamil mengira calon bayi bergerak tidak aktif bergerak menyerupai atau tidak bergerak sama sekali, ini mungkin menunjukkan bahwa calon bayi dalam kesulitan. Mungkin ia tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi dari plasenta atau kesulitan lainnya. Untuk itu situasi ini harus menjadi alasan untuk kekhawatiran. Untuk mengatasinya, coba minum atau makan sesuatu yang cuek dan kemudian tidur dengan posisi miring ke kiri. Selain itu, segeralah pergi ke puskesmas / klinik langganan. Tenaga medis baik bidan maupun dokter memiliki alat-alat yang cocok untuk melihat apakah janin dalam kondisi normal, bergerak, dan tumbuh sesuai usia kandungan.
5. Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan (trimester pertama) mungkin menunjukkan kehamilan ektopik atau keguguran / ancaman keguguran. Kemudian pada perdarahan kehamilan dapat karena keguguran, plasenta previa atau solusio plasenta. Infeksi susukan kencing juga dapat menyebabkan perdarahan.
Kehamilan ektopik ialah kehamilan yang berkembang diluar rahim (biasa disebut juga hamil di luar kandungan). Ini terjadi kalau telur yang telah dibuahi tertanam di tempat lain selain di dalam rahim, biasanya didalam tuba falopi. Pecahnya tuba falopi ketika kehamilan berkembang mampu membahayakan baik nyawa ibu maupun janin dalam kandungan.
Plasenta previa ialah kondisi dimana perkembangan plasenta yang tidak semestinya (menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir). Ini disebabkan oleh letak plasenta yang tetap berada di adegan bawah rahim atau di akrab serviks, sementara plasenta yang normal akan melebar ke arah atas, menjauhi leher rahim atau serviks.
Solusio plasenta ialah lepasnya plasenta dari dinding rahim adegan dalam sebelum proses persalinan, baik seluruhnya maupun sebagian, dan merupakan komplikasi kehamilan yang serius namun jarang terjadi.
Untuk itu, kalau mengalami pendarahan pada trimester berapapun, ibu hamil harus diperiksa oleh tenaga medis untuk mencari tahu kondisi yang sempurna dan cara menanganinya dengan segera. Karena pendarahan ketika hamil mengancam nyawa Ibu maupun janin dalam kandungan.
6. Air ketuban keluar sebelum waktunya
Ketuban pecah sebelum perkiraan tanggal kelahiran disebut sebagai "ketuban pecah dini”, atau biasa disebut juga Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW). Dan Ibu hamil mungkin saja bingung, apakah cairan atau lendir yang keluar ialah urin yang berasal dari kandung kemih atau cairan amnion / air ketuban yang berasal dari ketuban yang pecah.Bila ibu merasa tidak nyaman, terasa sakit nyeri atau terbakar pada ketika kencing atau keluar keputihan atau gatal-gatal di tempat kemaluan mampu jadi ini ialah gejala dari infeksi susukan kencing yang juga berbahaya untuk kesehatan selama kehamilan.
Untuk membedakan urine dengan air ketuban, perhatikanlah cairan tersebut. Cairan ketuban biasanya berwarna jenih kekuningan, dan biasanya keluar disertai darah. Namun begitu, untuk menerima analisis yang akurat, segeralah ke klinik/rumah sakit untuk dilakukan test untuk menentukan asal dari cairan.
Ketuban pecah dan cairan ketuban keluar sebelum waktunya sangat berbahaya. Karena ini mampu menunjukkan persalinan prematur dan secara signifikan meningkatkan risiko terkena infeksi pada janin dan ibu. Maka segeralah pergi ke bidan terdekat untuk di bawa ke rumah sakit.
7. Kontraksi dini pada trimester ketiga
Kontraksi mampu menjadi tanda persalinan prematur. Namun banyak ibu, terutama pada kehamilan pertama, galau untuk membedakan kontraksi yang merupakan tanda kehamilan dengan kontraksi yang palsu. Jika kehamilan ibu telah pada trimester ketiga dan ibu hamil merasa mengalami kontraksi, hubungi dokter segera. Jika terlalu dini untuk bayi yang akan lahir, dokter mungkin dapat mengambil tindakan untuk menunda persalinan.MASALAH LAIN PADA MASA KEHAMILAN:
Selain hal tersebut di atas, terdapat juga duduk perkara lain yang mungkin saja menjadi situasi yang berbahaya untuk kehamilan.- Batuk lama (lebih dari 2 minggu).
- Jantung berdebardebar atau nyeri di dada.
- Diare berulang.
- Sulit tidur dan cemas berlebihan.
- Memiliki pikiran merugikan diri sendiri atau calon bayi
- Nyeri punggung
Sampai disini artikel mengenai tanda ancaman pada kehamilan trimester 1, 2, dan 3 lengkap dengan tips / cara mengatasi tanda ancaman pada kehamilan muda dan kehamilan bau tanah materi kehamilan lewat waktu / serotinus yang mampu saja merupakan kehamilan resiko tinggi. Semoga mampu bermanfaat untuk sobat parentingIDN yang sedang mencari pengetahuan, tips, dan hal lain seputar tanda ancaman pada kehamilan.
Ibu hamil harus senantiasa memperhatikan kesehatan dirinya beserta janin dalam kandungan. Untuk untuk itu ibu harus aktif juga melaksanakan konsultasi kesehatan ke bidan atau dokter kandungan dimana bunda memeriksakan kehamilan. Sahabat juga mampu mencari di website ini dengan derma mengetikkan kata kunci pencarian di kolom pencarian. Ibu hamil juga harus selalu lakukan pemeriksaan kehamilan sesuai aktivitas pemeriksaan kehamilan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Sumber: WomensHealth dan Buku KIA
0 komentar:
Posting Komentar