Kamis, 26 Oktober 2017

Mengapa Anak Kurang Cinta Belajar dan Belum Berprestasi ?

Salam cerdas kreatif,

Banyak orang bau tanah yang sukses di pekerjaannya dan berprestasi semenjak kecil, tetapi mempunyai buah hati bertolak belakang dengan apa yang dialami orang tuanya. Sang buah hati tidak mewarisi "kepandaian dan kesuksesan" yang dimiliki orang tuanya. Dimana salahnya ?


Hal ini banyak disebabkan orang bau tanah yang tidak "mengenal atau mencermati" bagaimana anak berguru selama ini. Mereka hanya diminta untuk menjadi menyerupai orang tuanya sebagai patokan langsung orang tua. Padahal anak ialah gabungan dari langsung anak itu sendiri dengan langsung orang tuanya. Inilah yang menyebabkan mereka berbeda.


Berikut "hal-hal yang kurang efektif" yang sering dilakukan orang bau tanah dalam merangsang anak biar "Cinta Belajar dan Berprestasi" :

* 1. Memaksa anak berguru terus menerus. Anak bisa dan akan merasa bosan serta kelelahan.
* 2. Memarahi anak bila tidak belajar. Anak bisa merasa tertekan dan akan suli disembuhkan sampai dewasa.
* 3. Mengikutkan terlalu banyak les. Otak anak akan "kerepotan" dan balasannya bisa menyebabkan prestasi menurun.
* 4. Terlalu banyak mengandalkan bimbingan berguru (bimbel). Anak akan ketergantungan yang menyebabkan tidak berdikari dan kreatif. Ini dikarenakan biasanya bimbel memberi agenda peningkatan nilai di sekolah, bukan agenda pengembangan kemampuan berpikir dan kreatifitas anak.
* 5. Memasukkan anak ke sekolah unggulan. Ini dilakukan karena orang bau tanah terlalu mengandalkanpara guru dan sekolah unggula tersebut, dan apakh anak juga merasa nyaman di sekolah itu ?


Tidak ada yang bisa jadi " pintar " dalam sekejap. Harus ada usaha untuk melatih, apalagi untuk otak anak.


Semoga bermanfaat ... salam.

0 komentar:

Posting Komentar