Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif,
Dari pendapat para hebat perkembangan anak, salah satunya dalam buku “Human Development”, Papalia (1995), mengatakan bahwa anak berkembang dengan cara bermain. Dunia belum dewasa yaitu dunia bermain.
Ia menunjukan bahwa dengan bermain, anak akan :
- 1. Menemukan dan mempelajari hal-hal atau keahlian baru
- 2. Belajar (learn) kapan harus menggunakan keahlian tersebut
- 3. Memuaskan apa yang menjadi kebutuhan anak sendiria (need).
- 4. Fisik anak akan terlatih
- 5. Kemampuan kognitif dan kemampuan berinteraksi berkembang.
Juga Jackie Silberg, pembicara, guru dan pelatih ternama mengenai perkembangan anak balita dalam bukunya “Brain Games” (2004) menyebutkan bahwa bermain yaitu merupakan unit-unit pembangun dari mencar ilmu masa depan anak.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat diketahui betapa pentingnya bermain. Seperti kita ketahui bahwa belum dewasa mempunyai perasaan senang, menikmati, bebas memilih dan lepas dari segala beban karena tidak punya target.
Ketika bermain, anak berimajinasi dan mengeluarkan ide-ide yang tersimpan di dalam dirinya. Anak mengekspresikan pengetahuan yang beliau miliki wacana dunia dan kemudian juga sekaligus bisa menerima pengetahuan baru, dan semua dilakukan dengan cara yang menggembirakan hatinya.
Tidak hanya pengetahuan wacana dunia yang ada dalam pikiran anak yang terekspresikan lewat bermain, tapi juga hal-hal yang ia rasakan, ketakutan-ketakutan dan kegembiraannya.Dengan bermain, kita sebagai orangtua akan dapat menemukan kesan-kesan dan impian anak terhadap orangtuanya dan keluarganya. Kreativitas anak juga semakin berkembang.
Perlu diketahui juga, tidak hanya orangtua saja yang mengalami stres, belum dewasa juga bisa. Stres pada anak dapat disebabkan oleh rutinitas harian yang membosankan. Bermain dapat membantu anak untuk lepas dari stres kehidupan sehari-hari.
Untuk itu tugas orangtua sangatlah diharapkan untuk membimbing anaknya dalam bermain sehingga benar-benar memiliki kegunaan bagi anak tersebut, diantaranya yaitu sebagai berikut:
- 1. Pastikan dalam jadwal kesibukan anak sehari-hari, masih terdapat waktu luang yang cukup untuk anak bermain.
- 2. Bermainlah bersama anak, pahami dirinya, kegembiraan, ketakutan dan kebutuhannya.
- 3. Mendukung kreativitas permainanan anak, sejauh apa yang diperbuat anak dalam permainan bukanlah perbuatan yang kurang ajar, tidak merugikan, tidak menyakiti dan tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
- 4. Membimbing dan mengawasi anak dalam bermain, tapi jangan terlalu memproteksi (over protective) hingga menghalangi kebebasannya. Anak mungkin tidak tahu jikalau apa yang dilakukannya dalam permainan yaitu perbuatan yang salah, karena itu mereka perlu dibimbing.
" Bimbing dan temani anak semoga mereka dapat berada dalam dunianya itu secara aman dan nyaman. "
Dari uraian diatas dapat disimpulkan memang dunia anak yaitu dunia bermain dan dengan bimbingan dari orangtuanya dari bermain itu pula anak akan mencar ilmu segala hal. Oleh alasannya yaitu itu dapat dikatakan bahwa bagi dunia anak, bermain itu belajar.
Semoga bermanfaat ... salam
0 komentar:
Posting Komentar