Sabtu, 28 Oktober 2017
Bobo Siang Yuk ...
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kratif.
Anak-anak memerlukan tidur yang baik untuk mempertahankan kesehatan yang optimal. Selama tidur , otak sadar benar-benar beristirahat, sistem saraf parasimpatik bekerja maksimal untuk menyeimbangkan fungsi-fungsi organ yang bekerja dengan sistem saraf simpatik, misalnya memperlambat denyut jantung, menormalkan tekanan darah dst. Itulah mengapa badan kita menjadi segar setelah bangun tidur. Namun ketika ini dimana kenyamanan dan kecanggihan teknologi dan gaya hidup yang sibuk terkadang mampu berdampak balik mengancam kesehatan kita secara tak sadar.
Dalam bukunya Acharya menuliskan bahwa ada dua proses vital dalam hidup yaitu sistem pencernaan dan ekskresi haruslah bekerja efektif untuk tercapainya hidup sehat. Agar bekerja efektif, kita memerlukan periode dimana napas kita itu teratur dan tidak terburu-buru. Sistem ekskresi juga harus bekerja sampai sistem sel yaitu membuang CO2 sehingga badan terhindar dari racun tubuh, alasannya yaitu pada level apapun, bentuk apapun, racun badan akan mensugesti secara umum kesehatan kita dan kerja otak. Otak merupakan satu bab otak yang mampu ‘mem-bully’ kinerja badan kita. Saat kita dalam keadaan sadar, badan kita terserap mengikuti apa yang otak kita pikirkan, misalnya ketika kita akan ujian, terkadang alasannya yaitu tegang, perut kita menjadi mules atau mual. Otaklah yang memerintahkan untuk memberi perhatian pada seluruh mekanisme badan kita sekaligus (di masa ini) menjadi lebih berat alasannya yaitu memenuhi tuntutan biar menjadi cerdas di mata banyak orang, itu sunguh-sungguh memperberat kerja otak
Benarkah berpikir tak selamanya baik untuk badan kita?
Tentu proses berpikir itu tak berdampak buruk, namun demikian setiap kegiatan berpikir itu, badan membangkitkan impuls motorik. Ini kemudian diterjemahkan oleh otot tubuh; otot mata dan saraf ketika secara mental ia melokalisasi pikirannya. Kemudian ketika kita berpikir dari situasi yang dilihat, didengar, dirasakan, maka arus listrik yang berasal dari otak ke badan menjadikan kontraksi otot spasmodik. Jika si pemikir ini merasa senang meluap-luap, maka ia bernapas secara tak menentu, dan setiap tarikan napas itu berarti ada sisa produksi CO2 yang tertinggal di tubuh. Sedangkan ketika anak melaksanakan kegiatan fisik, setidaknya badan mengambil manfaat dari peningkatan kegiatan otot yang mendorong sirkulasi darah, mengurangi kemungkinan toksisitas.
Manfaat itu tidak dapat dicapai hanya dengan beraktivitas di depan komputer, telepon genggam, atau menonton televisi, games layar yang hanya menggunakan tangan. Biasanya kita menonton ‘layar’ sebagai kegiatan relaksasi, tetapi kita harus menyadari tidak selamanya ini dapat disebut alat relaksasi. Bermain games di layar TV atau komputer menuntut kordinasi mata-tangan, dan menjadikan reflek otot berlompatan di seluruh badan yang membutuhkan darah dan oksigen. Terkadang ini mengacaukan reflek otot sistem pencernaan dan pembuangan. Film yang menegangkan atau permainan sepakbola di layar TV yang seru atau memainkan games komputer yang sulit, menjadikan kelenjar adrenal mengalirkan adrenalin dan kortisol ke badan kita. Ini menstimulasi tiroid dan kelenjar hipofisis melepaskan sekresi untuk kesiapan kegiatan fight or flight. Namun demikian, hormon stress ini tidak menerima outlet dan hanya tinggal di dalam tubuh. Apakah ini yang menjelaskan mengapa anak ‘moody’ setelah ‘sesi layar’ terjadi? Sangat mudah ini dilihat ketika sehari-hari mereka ‘hanya’ bermain di depan layar dan dalam jangka panjang tanpa langkah-langkah untuk menetralkan, ketidak seimbangan ini akan menjadikan keadaan toksisitas.
Tentu kita semua menginginkan anak mengalami kegirangan, emosi senang yang meluap-luap lepas bebas, tetapi jelaslah bahwa keseimbangan waktu untuk bermain di depan TV/komputer dan kegiatan aktual di luar penting bagi mereka dan mengajarkan mereka beristirahat yang benar. Permainan dengan teknologi ketika ini sudah didesain sedemikian rupa menyerupai permaian wii yang melibatkan gerak dan kegiatan fisik yang utuh. Namun tidak banyak orang mampu mengakses permainan jenis ini alasannya yaitu harganya masih relatif mahal. Tetapi bagi mereka yang mampu mengaksesnya, tentu ini mampu menjadi pilihan yang lebih baik daripada yang tidak sama sekali.
Anak akan beristirahat secara alami kalau permainan itu ‘unstructured’ dengan alat dan materi yang dicari atau dibuat sendiri dari apa yang ada. Imajinasi mereka akan terasah, rasa ingin tahu mereka tersalurkan, rasa puas bermain mampu terakomodasi, rasa humor tergali alasannya yaitu permainan dimainkan dengan menyenangkan. Anak-anak mencar ilmu untuk menyenangkan dan menyibukkan diri sendiri itu penting untuk menghindari stress baik stress badan maupun pikiran. Tugas atau pekerjaan rumah tangga yang ritmis dan tidak sulit, menyerupai berkebun; menyapu halaman, menebar benih, atau memasak, membuat roti, mencuci piring atau bahkan kegiatan damai menyerupai menggambar, bermain playdough membantu mengatur napas lebih teratur dan meninabobokan tubuh. Setelah bermain-main, berlari-lari, ajarkan anak mengatur napas kembali. Jika dalam situasi permainan yang menegangkan, ingatkan mereka bermain yaitu untuk kegembiraan.
Beristirahat SAMA PENTINGnya dengan berkegiatan
Kegiatan yang padat, menguras tenaga dan pikiran membutuhkan istirahat yang cukup untuk memberi kesempatan otak dan badan memproses kembali seluruh pengalaman dan berita yang telah diterima. Hanya alasannya yaitu proses ini tidak terlihat, bukan berarti tidak terjadi. Istirahat sama pentingnya dengan bermain, belajar, bekerja.
Semoga bermanfaat, wassalam
Sumber
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar