Minggu, 29 Januari 2017

Berbahayakah Keputihan Saat Hamil?


Waspasdai keputihan ketika hamil berbahaya

Keputihan ketika hamil – Saat hamil, hormon di dalam badan wanita mengalami perubahan. Hal ini dapat memicu perubahan pada cairan vagina sehingga terjadi keputihan. Hal ini wajar terjadi dan dialami oleh hampir semua wanita hamil. Yang harus dipahami, yaitu apakah perubahan itu normal atau tidak?

Penyebab keputihan pada ibu hamil

Saat kehamilan ibu hamil mengalami perubahan hormonal yang menyebabkan terjadinya keputihan. Aliran darah akan meningkat ke kawasan kewanitaan ketika anda sedang hamil yang mensugesti cairan vagina menjadi lebih meningkat. Pada ibu hamil cairan vagina mempunyai manfaat untuk mencegah abses dari vagina menuju ke rahim. 

Akan tetapi, tidak semua cairan vagina menawarkan manfaat karena kalau telah terkontaminasi dengan bakteri, parasit, atau virus justru akan membuat pengaruh buruk dari terjadinya abses vagina. Ibu hamil rentan terhadap abses vagina karena kesulitan dalam membersihkan kawasan intimnya. Selain itu, ibu hamil sering kali ke kamar mandi sehingga kalau kebersihan tak terjaga, akan rentan mengalami keputihan.

Ciri-ciri Keputihan pada Ibu Hamil

Kebanyakan wanita Indonesia sering kali menganggap keputihan yaitu hal yang wajar. Keputihan pada ibu hamil dianggap normal, kalau memiliki cirri-ciri : tidak berwarna, tidak berbau dan tidak panas maupun gatal.


Sedangkan, kalau ibu hamil mengalami keputihan dengan ciri-ciri berikut, ibu hamil mengalami keputihan yang absurd :
  • Cairan berwarna putih kekuning-kuningan bahkan hingga kehijauan atau kekuningan
  • Cairan lebih kental dan lengket
  • Memiliki jumlah yang banyak
  • Rasa gatal yang tidak tertahankan
  • Berbau tidak sedap
  • Pada sekitar vagina berwarna kemerahan

Penyebab keputihan tidak normal pada ibu hamil dapat disebabkan oleh penyakit, abses kuman atau pun gangguan kehamilan. Keputihan jenis ini dapat menyebabkan bayi lahir prematur ataupun mempunyai problem kesehatan yang ringan maupun serius. Seperti gangguan pencernaan atau penglihatan. Infeksi ditimbulkan oleh bakteri, jamur, benalu atau virus. Adapun pada masa awal kehamilan hingga dengan terjadinya persalinan sering terjadi keputihan yang disebabkan  Jamur Candida sp yang  merupakan penyebab abses pada ibu hamil. Pada masa terakhir kehamilan merupakan kelembapan tertinggi yang menyebabkan jamur candida sp meningkat  berpeluang besar menyebabkan infeksi. Jamur candida sp dapat ditimbulkan karena penurunan imunitas. Selain jamur, Trichomonas vaginalis metupakan protozoa penyumbang abses yang menyebabkan berwarna kuning kehijauan, berbau tidak sedap, cairan kental dan menjadikan nyeri ketika berafiliasi dan ketika berkemih.

Adapun basil penyebab keputihan ketika hamil yaitu bakteriosis vaginalis (BV) ciri-ciri keputihan yang disebabkan basil ini yaitu cairan berwarna putih keabu-abuan, berbau tidak sedap, dan pada dasarnya mengalami nyeri pada kawasan kewanitaan. Virus juga dapat membuat anda mengalami keputihan , pada ibu hamil human papiloma virus (HPV) yang menyebabkan timbulnya kutil pada sekitar kawasan kemaluan

Bagaimana Cara Mencegah Keputihan Saat hamil?

Beberapa tips untuk mencegah terjadinya keputihan ketika hamil, yang dapat dilakukan antara lain :
  • Selalu menjaga kebersihan vagina
  • Keringkan adegan vagina sebelum memakai celana
  • Gunakan celana dalam terbuat dari materi katun
  • Jangan menggunakan pantyliners
  • Jangan terlalu sering menggunakan obat kewanitaan
  • Hindarilah melaksanakan douche vagina


Jika ibu hamil mengalami ciri-ciri keputihan yang abnormal, segera memeriksakan diri ke dokter. Tidak perlu merasa malu atau sungkan. Karena, kalau tidak ditangani akan berakibat berbahaya bagi janin yang sedang dikandungnya. Selalu kontrol kebersihan kawasan kewanitaan untuk mencegah keputihan ketika hamil.

0 komentar:

Posting Komentar