Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif
Sobat, tahu ngga' bagaimana rasa sayur tanpa garam? waah pasti sudah tahu kan. Begitu juga tradisi Idulfitri di Indonesia tercinta ini, jikalau lebaran tanpa ketupat rasanya sama dengan sayur tanpa garam. Ya, ternyata ketupat atau kupat mempunyai tugas dan makna yang sangat luar biasa!.
Menurut sumber dari Malay Annal (1912) oleh HJ de Graaf:
------------------------------------------
- Disebutkan, bahwa ketupat atau kupat merupakan simbol perayaan hari raya umat Islam. Ini terjadi pada masa pemerintahan Demak yang dipimpin Raden Fatah pada awal era ke-15.
- Mengapa janur yang dipilih sebagai pembungkusnya?, De Graaf menduga-duga secara antropologis bahwa hal itu berfungsi sebagai identitas budaya pesisiran alasannya ialah pohon kelapa kebanyakan tumbuh di dataran rendah. Selain itu, warna kuning memberi arti khas untuk membedakan dari warna hijau dari Timur Tengah dan merah dari Asia Timur. (wah ... bener juga pendapat De Graaf ini).
Dari bentuknya:
------------------------------------------
- Ketupat dibuat dari anyaman janur kuning. Ini menggambarkan jalinan bersahabat silaturrahmi yang bersatu dan saling menguatkan. Bisa jadi ini simbol pentingnya persatuan dan kesatuan! (benar ngga?).
Dari budaya :
------------------------------------------
Budaya Jawa
- Ketupat, kupat dalam budaya Jawa disebut sebagai “Jarwa dhosok” yang berarti “ngaku lepat”. Makna yang terkandung ialah biar seseorang segera mengakui kesalahannya apabila berbuat salah. Dan ketika lebaran dihidangkan ketupat maksudnya bahwa semua kesalahan dapat lepas dan dimaafkan pada hari tersebut, alasannya ialah ketika hari Idulfitri Idul Fitri ialah hari dimana arti fitri ialah kembali kepada kesucian hati.
Budaya Sunda
- Ketupat dalam bahasa Sunda juga disebut kupat. Makna yang terkandung ialah biar seseorang jangan suka ngupat, yaitu membicarakan hal-hal buruk pada orang lain alasannya ialah akan membangkitkan amarah.
Dari keterangan di atas, mampu jadi ini yang menyebabkan ketupat atau kupat selalu ada di ketika lebaran. Dan patut disyukuri bahwa dengan adanya tradisi ketupat lebaran ini, paling tidak ketupat atau kupat mampu menjelaskan Hakikat Idul Fitri yang mengajarkan pentingnya silaturrahmi dan menimbulkan insan pemaaf atas semua kesalahan ... alangkah indahnya!!!
Wassalam,
0 komentar:
Posting Komentar