Jumat, 30 September 2016
Bagaimana Menjadi Orangtua Yang Positif?
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.
Play Terapist dan psikolog Lembaga Psikologi Terapan UI, Dra Mayke S. Tedjasaputra, MSI, mengatakan, anak akan memiliki kemampuan berpikir jernih, kritis, berbicara dengan bahasa terstruktur dan kreatif jikalau didukung dengan pengasuhan yang sempurna dari orangtuanya.
“Kemampuan ini sering dilupakan sistem pendidikan,” kata Mayke, ketika peluncuran rumah edukasi parenting beberapa waktu lalu.
Bagaimana menjadi orangtua yang positif?
1. Percaya diri dan tumbuhkan kepercayaan kepada anak
Mayke menjelaskan orangtua perlu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung anak untuk bereksplorasi. Karena dengan menerima kedua hal ini, anak bisa mengawali langkahnya bereksplorasi.Ingat menawarkan kebebasan untuk anak bereksplorsi sama saja dengan merangsang dan menawarkan kebebasan anak untuk bersikap kreatif
Caranya, orangtua perlu percaya diri sehingga tidak mudah khawatir atau cemas dengan apa yang dilakukan anak. Lalu berikan juga kepercayaan dan kesempatan kepada anak untuk mencoba hal gres serta rangsanglah anak untuk menciptakan sesuatu yang gres yang bisa merangsang kreatifitas mereka.
“Orangtua yang takut anaknya sakit lalu membatasi aktivitasnya justru membuat anak tidak berkembang dan fatwa akan terkekang sehingga wangsit kreatif yang adakala muncul dipikiran anak terpendan dan jadinya akan hilang. Orangtua perlu menawarkan daerah bermain yang aman dan nyaman biar anak bisa tumbuh optimal dalam lingkungan fisik dan psikososialnya,” lanjutnya.
2. Menyisihkan waktu bersama (Adakan kebiasaan untuk berkumpul bersama)
Hubungan yang sehat dan lekat dengan anak perlu dibangun dan diupayakan oleh orangtua. Bagaimanapun perhatian dan dukungan positif dari Anda menawarkan rasa percaya diri kepada anak.
Caranya, cari dan ciptakan waktu untuk melaksanakan kegiatan bersama dan berkomunikasi dengan anak. Dengan cara ini anak merasa dicintai. Kepercayaan dirinya tumbuh optimal dengan waktu khusus yang diberikan orangtuanya untuk membangun hubungan.
berikanlah masukan-masukan positif, pendapat dan ajarkan rasa tanggung jawab terhadap anak, ajak anak untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kecil dan hargai pendapat mereka contoh…..Ayah lihat kok kamar mandi kita kotor dan wangi ya? kalau menurut adi gimana?perlu dibagi peran donk?adi punya pendapat lain?
3. Jadilah teladan
Salah satu peran orangtua ialah menanamkan nilai positif secara konsisten dengan melaksanakan hal-hal yang mudah di ingat dan dilihat!Jangan sekali-kali konsistensi tersebut kita sabung dengan alasan yang mengada-ada di depan anak. Anak akan tumbuh dengan memahami makna tanggungjawab jikalau orangtua menjalankan peran penanaman nilai dengan tepat.
Caranya, berikan pola dan teladan yang baik bagi anak, berikan rambu wacana apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan yang terpenting konsistensi intra dan inter individual.
“Jika orangtua bangkit pagi dengan bermalas-malasan, anak akan mencontoh. Maka, jadilah teladan yang baik,” kata Mayke.
Sedangkan untuk tetap konsisten, pastikan ayah maupun ibunya tidak dipengaruhi emosi dalam menawarkan rambu kepada anak. Jangan membuat anak galau dengan sikap berbeda dari ayah dan atau ibunya, maupun inkonsistensi keduanya dalam menjalankan pengasuhan. Anak akan menjadi galau dan was-was, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.
4. Memahami anak
Anak akan tumbuh optimal jikalau menerima pemahaman dan stimulasi yang sesuai dari orangtuanya. Karenanya orangtua perlu mengenali kelebihan dan kekurangan anak.
“Jangan menekan anak untuk diam, misalnya. Anak tiga tahun bisa duduk membisu itu sudah luar biasa, tetapi jangan memaksanya,” kata Mayke.
Stimulasi berupa kebanggaan juga boleh diberikan, tetapi jangan berlebihan. Ungkapkan rasa gembira ketika anak Anda berhasil menghabiskan makanannya atau ketika menerima prestasi di sekolahnya. Namun jangan berhenti di situ, anak pun memerlukan dukungan ketika ia gagal atau bahkan ragu ketika melaksanakan sesuatu. Dorongan dan dukungan positif dari orangtua membantu perkembangan anak.
5. Mampu mengatasi stres
Kunci sukses positif parenting ialah juga kemampuan orangtua mengatasi stres atau tekanan. Kemampuan mengatasi stres akan mensugesti komunikasi dengan si kecil, menjadi lebih positif. Sebisa mungkin stress yang kita alami jangan dibawa pada lingkungan anak dengan cara marah tanpa karena atau sikap-sikap negatif yang dimata anak dianggap sebagai sesuatu yang mereka takuti!
Caranya, orangtua perlu mencar ilmu mengendalikan diri dalam mengatasi emosi. Jika merasa perlu mintalah pertolongan jago atau lakukan saja relaksasi maupun relasi spiritual.
Ketika menghadapi masalah, sebaiknya orangtua perlu fokus pada solusi dan bukan lari dari kenyataan. Termasuk ketika konflik terjadi pada pasangan, maka sebaiknya bangkit komunikasi terbuka antarpasangan. Ciptakan juga komunikasi terbuka dengan orang yang terlibat dalam pengasuhan menyerupai sobat atau orangtua. Selain bisa mencar ilmu dari pengalaman orang lain, Anda juga bisa sekaligus menyatukan pemahaman wacana bagaimana pola asuh di rumah biar mereka bisa memahami dan mengikuti ketika berada di erat buah hati Anda.
6. Terakhir orangtua juga perlu terus mencar ilmu mengenali kelebihan dan kekurangan diri.
Mengembangkan sikap mau mencar ilmu dan mau berkembang menjadi cara untuk mengeksplorasi diri lebih positif sebagai orangtua.sering-seringlah ngobrol dan berkomunikasi dengan anak dan lakukan intropeksi bersama pasangan anda apa kelebihan atau kekurangan masing-masing dalam mendidik anak!
Wassalam,
Sumber: http://pandjiwinoto.co.cc/2010/08/27/tips-menjadi-orang-tua-positif-menciptakan-anak-kreatif/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar