Assalamualaikum, salam cerdas kreatif.
Untuk mengisi hari liburan ini kita mendengarkan kisah yuuk ...!, ini beliau kisahnya:
Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya karena sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku," kata sang ibu sambil bercucuran air mata, "Tuhan tidak memperlihatkan pada kita bangsa kerang sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak mampu menolongmu. Sakit sekali, saya tahu
anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam." "Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang mampu kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.
Anak kerang pun melaksanakan pesan yang tersirat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan pesan yang tersirat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir
mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.
Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya menjelma mutiara ; air matanya menjelma sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang
sebagai kerang rebus di pinggir jalan.
Dari kisah anak kerang ini, mampu kita ambil makna yang lebih dalam bahwa Yang Mahakuasa selalu Mencipta misteri utk kita,DIA selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.Ketabahan dan keikhlasan mendapatkan MISTERI-NYA yakni kunci utama dari MUTIARA kehidupan.
Selamat mendengarkan dan berlibur ya!
Wassalam,
sumber: http://alyaadannasywaa.multiply.com/journal/item/1
0 komentar:
Posting Komentar