Jumat, 01 Desember 2017

Pemeriksaan Kehamilan / Periksa Ibu Hamil

Pemeriksaan kehamilan oleh dokter kandungan, dokter keluarga, atau bidan memiliki urgensi tinggi untuk dilakukan dengan segera kalau ibu mengalami terlambat datang bulan ataupun menerima hasil nyata pertama kali dari cara periksa kehamilan dengan test pack yang dilakukan sendiri, atau dengan kartu BPJS untuk USG (ultrasonografi) di bidan atau puskesmas dan rumah sakit atau ke dokter untuk diperiksa di laboratorium. Sahabat parentingIDN mampu juga mengetahuinya lebih lanjut dengan membaca-baca artikel atau makalah pdf / ppt mengenai periksa kehamilan lengkap dengan video leopold 14t 10 t. Pertama-tama tentunya ini dilakukan untuk memastikan kehamilan (apakah ibu benar-benar hamil atau tidak). Kemudian yang kedua, yaitu untuk memeriksa kesehatan ibu dan janin yang sedang dikandung.
Pemeriksaan kehamilan atau Ante natal care (ANC) ini wajib dilakukan. Karena dengan memeriksakan kehamilan, bidan atau dokter mampu melaksanakan memeriksa ibu maupun janin secara menyeluruh. Tujuannya untuk mengetahui perkembangan kehamilan, kesehatan kandungan, kondisi janin, dan penyakit/kelainan pada kandungan. Dengan begitu mampu dilakukan penanganan secara dini kalau terdapat sesuatu yang tidak normal.
Pemeriksaan kehamilan oleh dokter kandungan Pemeriksaan Kehamilan / Periksa Ibu Hamil

Kegunaan pemeriksaan kehamilan Ibu hamil secara teratur yaitu untuk:
  1. Mengetahui keadaan kesehatan dan status gizi ibu dan janin
  2. Mendeteksi adanya risiko kehamilan atau komplikasi
  3. Mengatasi permasalahan kehamilan lebih awal, menyerupai mual dan muntah secara berlebihan
  4. Mencegah beberapa problem menyerupai anemia dan hipertensi
  5. Meningkatkan kesejahteraan janin
Sementara waktu kunjungan pertama ibu hamil ke dokter atau bidan yaitu 2 s/d 3 ahad setelah tidak menerima menstruasi atau segera setelah kehamilan diketahui. Namun begitu, poin pentingnya yaitu semakin cepat dilakukan pemeriksaan akan semakin baik, terutama kalau ibu memiliki kondisi medis tertentu, memiliki problem dengan kehamilan di masa lalu, atau mengalami gejala menyerupai pendarahan vagina, nyeri perut, atau mual dan muntah.

Selain itu, penanganan penyakit dan obat yang diberikan kepada ibu hamil sangat berbeda dengan perempuan tidak hamil. Jika ibu hamil mengkonsumsi obat dengan sembarangan, ini mampu berimplikasi pada kondisi kesehatan ibu hamil maupun bayi dalam kandungan.

Pada kehamilan normal, sedikitnya ibu hamil melaksanakan pemeriksaan kandungan sebanyak 4 kali pada masa kehamilan. Yaitu 1 kali pada usia kandungan sebelum 3 bulan (usia kehamilan trimester pertama), 1 kali usia kandungan 4 - 6 bulan (usia kehamilan trimester kedua), dan 2 kali pada usia kandungan 7 - 9 bulan (usia kehamilan trimester ketiga).

Namun, sebaiknya ibu hamil segera konsultasi ke bidan atau dokter kandungan setiap kali mengalami keluhan pada kehamilan. Sebagaimana juga banyak praktisi yang menyarankan untuk melaksanakan pemeriksaan kehamilan yang lebih sering untuk memastikan kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Yaitu setiap 4 ahad hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap 2 ahad sekali pada usia kehamilan 28-36 minggu, dan seminggu sekali ketika usia kandungan lebih dari 36 minggu.

Pemeriksaan kehamilan pertamakali mungkin akan memakan waktu yang cukup lama alasannya yaitu terdapat beberapa pertanyaan dan pemeriksaan yang harus dilakukan. Jika waktu tidak mencukupi, mampu juga dilakukan beberapa kali sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini yaitu hal yang akan dilakukan bidan atau dokter ketika pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil.

1. Pengumpulan isu awal kesehatan

Ibu hamil akan ditanyakan mengenai waktu haid terakhir dan tanda kehamilan untuk memastikan kehamilan, riwayat kesehatan ibu beserta keluarga dan riwayat kehamilan dan persalinan (kalau sudah pernah hamil).

2. Pemeriksaan fisik

Mengukur tinggi badan

Pengukuran tinggi tubuh cukup dilakukan satu kali ketika pertamakali periksa. Ini dilakukan untuk mengetahui ukuran panggul ibu. Pada ibu dengan tinggi tubuh kurang dari 145cm terdapat risiko panggul sempit dan kemungkinan sulit melahirkan secara normal (kemungkinan dilakukan caesar). Dengan mengetahui metode persalinan yang akan diterapkan sedari awal, ibu dan keluarga mampu mempersiapkan diri menghadapi persalinan dengan pengetahuan, materi, dan juga mental.

Mengukur berat badan

Penimbangan berat tubuh dilakukan setiap kali periksa biar perkembangan berat tubuh mampu terpantau. Sejak bulan ke-4 kehamilan, pertambahan berat tubuh paling sedikit 1 kg/bulan. Namun pertambahan yang terlalu ekstrim (diatas normal) juga sebaiknya dihindari alasannya yaitu mampu meningkatkan resiko kesehatan (misalnya kemungkinan operasi caesar), sementara penurunan tubuh sangat berbahaya bagi kesehatan bayi dalam kandungan. Pertambahan berat tubuh ibu selama kehamilan yang ideal yaitu dalam rentang 7,5kg hingga dengan 12,5 kg. Setelah mengetahui perkembangan berat badan, bidan atau dokter nantinya akan menunjukkan saran pertambahan berat tubuh ibu hamil menjadi normal.

Mengukur tekanan darah (tensi)

Pengukuran tekanan darah (tensi) dilakukan setiap kali periksa. Tekanan darah normal yaitu 120/80mmHg, bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan darah tinggi) pada kehamilan. Hipertensi ini mampu mengakibatkan pre-eklamsi.

Mengukur Lingkar Lengan Atas (LiLA)

Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) dilakukan ketika pertamakali kehamilan, dan kalau dirasa perlu. Bila Lingkar Lengan Atas kurang dari 23,5cm, ibu hamil kemungkinan menderita Kurang Energi Kronis (Ibu hamil KEK) dan berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Pengukuran tinggi rahim, pemeriksaan letak dan posisi janin (presentasi janin) dan penghitungan denyut jantung janin

Pengukuran tinggi rahim harus dilakukan secara rutin setiap kali dilakukan pemeriksaan, yang memiliki kegunaan untuk melihat apakah pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilan.

Pemeriksaan letak dan posisi janin (presentasi janin) sangat penting ketika kehamilan memasuki trimester 3. Apabila trimester III bab bawah janin bukan kepala atau kepala belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada problem lain.

Pemeriksaan denyut jantung janin memiliki kegunaan untuk mengetahui kesehatan bayi dalam kandungan. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit atau lebih dari 160 kali/menit, ini berarti janin dalam keadaan gawat. Pemeriksaan denyut jantung janin dilakukan dengan menggunakan stetoskop (denyut hanya didengar bidan) atau alat Doppler (denyut mampu didengar juga oleh ibu).

Selain itu juga dilakukan pemeriksaan dalam pada vagina dan verbal rahim (serviks) untuk memastikan normal dan tidak ada kelainan. pada pemeriksaan ini sering ditemukan polip di verbal rahim, namun ini tidak berbahaya.

Ultrasonografi (USG)

USG dilakukan hanya kalau terdapat indikasi tertentu ataupun atas impian ibu. Dengan melaksanakan USG, pemeriksaan kehamilan dan perkembangannya mampu lebih akurat.

3. Tes laboratorium

Tes pemeriksaan urine (air kencing).



Pemeriksaan urin dilakukan terutama untuk memastikan kehamilan. Selain itu (jika diperlukan), tes urin memiliki kegunaan untuk mengetahui fungsi ginjal, kandungan protein dalam urin, kadar gula darah, dan benjol jalan masuk kencing yang sering ditemukan pada ibu hamil. Jika protein dalam urin positif, ibu hamil berpotensi mengalami pre-eklampsia. Sementara kadar gula darah menunjukkan terdapat/tidaknya diabetes melitus ataupun kencing manis.

Tes pemeriksaan darah.

Tes darah biasanya dilakukan pada usia kehamilan 10 hingga 12 ahad dan pada usia kehamilan 28 minggu. Beberapa kegunaannya yaitu: tes golongan darah ( O, A, B, AB), untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil (bila diperlukan) dan tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah (Anemia). Juga dilakukan pemeriksaan faktor Rhesus, dan bila ditemukan bahwa Rhesus negatif (jarang terjadi di Indonesia), dokter biasanya menunjukkan suntikan kalau ibu mengalami keguguran atau telah melahirkan (baik alami / operasi sesar). Selain itu, pemeriksaan darah (jika diperlukan) juga untuk tes alfafetoprotein (AFP), penyakit (malaria, HIV, Sifilis, hepatitis dan lain lain). Tes AFP yaitu untuk mengetahui kemungkinan gangguan jalan masuk saraf tulang belakang dan untuk mendeteksi otak janin (kemungkinan down syndrome).

Uji TORCH (Toksoplasma Rubella Cytomegalovirus Herpesimpleks) kalau diperlukan

Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya benjol benalu menyerupai TORCH di dalam tubuh ibu hamil. Selain pemeriksaan fisik dan pengumpulan isu kesehatan, ibu hamil juga akan menerima penjelasan mengenai kehamilan, pemberian tablet tambah darah, pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) (jika diperlukan), dan juga pengobatan (jika sakit).

Konseling atau penjelasan

Bidan atau dokter akan memberi penjelasan secara bertahap pada ketika kunjungan ibu hamil. Yaitu mengenai perawatan kehamilan, pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD), nifas, perawatan bayi gres lahir, ASI eksklusif, Keluarga Berencana (KB), dan imunisasi pada bayi.

Pemberian tablet tambah darah

Bidan atau dokter akan menunjukkan tablet penambah darah. Karena sebaiknya semenjak awal kehamilan, Ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual.

Penentuan status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)

Bilamana diperlukan, Ibu hamil juga akan menerima suntikan tetanus toksoid. Ini dilakukan untuk mencegah tetanus pada Ibu dan Bayi
Tabel jarak waktu pemberian imunisasi TT dan lama perlindungannya
Imunisasi TTSelang Waktu MinimalLama Perlindungan
TT 1Langkah awal pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit Tetanus
TT 21 bulan setelah TT 13 tahun
TT 36 bulan setelah TT 25 tahun
TT 412 bulan setelah TT 310 tahun
TT 512 bulan setelah TT 4>25 tahun

Baca Juga : Manfaat dan Efek Samping Suntik Imunisasi TT (Tetanus Toksoid) pada Ibu Hamil

Pengobatan (jika sakit)

Bidan atau dokter juga akan menunjukkan pengobatan kalau ibu mempunyai problem kesehatan pada ketika hamil.

Sampai disini artikel mengenai Pemeriksaan Kehamilan / Periksa Ibu Hamil yang parentingIDN ambil dari Buku KIA dan Bidanku.com. Semoga mampu membantu anda yang sedang mencari pengetahuan, tips, dan hal lain seputar kehamilan. Untuk penjelasan lebih lanjut dilakan anda tanyakan ke bidan atau dokter kandungan dimana anda memeriksakan kehamilan. Anda juga mampu mencari di website ini dengan sumbangan mengetikkan kata kunci pencarian di kolom pencarian. Terakhir, selalu lakukan pemeriksaan kehamilan sesuai kegiatan pemeriksaan kehamilan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.

0 komentar:

Posting Komentar