Selasa, 05 Desember 2017

Kelebihan dan Kekurangan KB Suntik

Artikel ini akan mengulas kelebihan dan kekurangan Keluarga Berencana (KB) dengan Metode KB Injeksi / KB Suntik. Keluarga Berencana (KB) ialah cara bagi pria dan wanita untuk mengontrol kehamilan. Ada banyak berbeda metode, termasuk kontrasepsi hormonal ibarat KB suntik / kontrasepsi injeksi. KB Hormonal ialah jenis KB yang mengandung hormon sehingga merubah struktur hormon tubuh. Terdapat 2 jenis KB hormonal, yaitu yang menggunakan progestin (bahan tiruan dari progesteron) dan kombinasi (menggunakan kombinasi hormon esterogen dan progesteron). KB hormonal yang digunakan untuk ibu pasca melahirkan ialah yang hanya menggunakan progestin, alasannya tidak akan mengganggu ibu yang menyusui dengan ASI.
Terdapat tiga jenis KB suntik di Indonesia: Depo Provera (suntikan setiap 12 ahad sekali) ; Noristerat (suntikan setiap delapan ahad sekali); dan Cyclofem / cyclogeston / cyclo (suntikan 4 ahad sekali). Selain tiga itu terdapat juga KB suntik Sayana Press (suntikan 13 ahad sekali) namun tidak / jarang dijumpai di Indonesia. Yang paling populer ialah Depo-Provera. Noristerat biasanya digunakan untuk hanya jangka waktu yang singkat - misalnya, kalau pasangan Anda sedang menunggu untuk vasektomi.

KB Injeksi / KB suntik mengandung progestogen. Progestogen akan mengentalkan lendir di leher rahim dan menghentikan sperma mencapai sel telur. Progestogen juga menipiskan lapisan rahim dan, (pada beberapa kasus) mencegah pelepasan telur.

Berikut ini ialah Kelebihan dan Kekurangan KB Injeksi / KB suntik, baik KB Injeksi / KB suntik yang hanya mengandung Hormon Progestin maupun KB Injeksi / KB suntik yang mengandung hormon kombinasi.

1. Metode Injeksi / KB Suntik Progestin

Kelebihan Metode Injeksi / KB Suntik Progestin

  1. Sangat efektif (0,3 kehamilan per 100 perempuan dalam 1 tahun pertama
  2. Pencegahan kehamilan jangka panjang (tidak perlu dilakukan setiap hari)
  3. Tidak besar lengan berkuasa pada relasi suami isteri
  4. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah
  5. Tidak menghipnotis ASI
  6. Sedikit efek samping. Efek samping yang biasa ditemukan ialah Nyeri pada payudara, datang bulan tidak teratur, penambahan berat badan, perubahan mood dan sakit kepala.
  7. Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun hingga perimenopause
  8. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
  9. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara
  10. Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul
  11. Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sicle cell)

Kekurangan Injeksi / Suntikan Progestin

  1. Klien sangat tergantung pada kawasan sarana pelayanan kesehatan (harus kembali sesuai jadwal suntikan)
  2. Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
  3. Tidak mencegah IMS
  4. Menggunakan Depo-Provera menghipnotis tingkat estrogen alami yang dapat mengakibatkan penipisan tulang.
  5. Terlambatnya kembalinya kesuburan setelah penghentian pemakaian (pemulihan kesuburan setelah injeksi butuh waktu kurang lebih setahun). Karena itu tidak sempurna bagi pasangan yang berencana punya anak dalam waktu dekat

2. Metode Injeksi / KB Suntik Kombinasi

Kelebihan Injeksi / KB Suntik Kombinasi

Kelebihan Kontrasepsi
  1. Sangat efektif (0,1 -0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan)
  2. Risiko terhadap kesehatan kecil.
  3. Tidak besar lengan berkuasa pada relasi suami istri.
  4. Tidak diharapkan pemeriksaan dalam.
  5. Efek samping sangat kecil.

Kelebihan Nonkontrasepsi
  1. Mengurangi jumlah perdarahan.
  2. Mengurangi nyeri ketika haid.
  3. Mencegah anemia.
  4. Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium.
  5. Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium.
  6. Mencegah kehamilan ektopik.
  7. Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul.
  8. Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usia perimenopause.

Kelemahan Injeksi / KB Suntik Kombinasi



  1. Pola haid tidak teratur, bercak perdarahan atau perdarahan sela hingga 10 hari.
  2. Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan ibarat ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga.
  3. Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk menerima suntikan.
  4. Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obatobat epilepsi (Fenitoin dan Barbiturat) atau obat tuberculosis (Rifampisin).
  5. Penambahan barat badan.
  6. Tidak menjamin pinjaman terhadap penularan nanah menular seksual, hepatitis B virus, atau nanah virus HIV.
  7. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.


Demikian artikel yang membahas mengenai Metode KB Injeksi / KB Suntik ini. Semoga menambah pengetahuan mengenai Kelebihan dan Kekurangan KB Suntik Hormon Progestin maupun KB Suntik kombinasi. Semoga juga dapat membanu anda yang sedang mencari KB yang paing sempurna sesuai dengan kondisi anda. Baca juga artikel Ini Cara Memilih KB Terbaik untuk mengetahui metode KB lainnya. Untuk konsultasi lebih lanjut anda mampu menanyakannya ke dokter, bidan atau petugas KB di lingkungan sobat parentingIDN, atau silakan tulis pada kolom komentar di bawah.

Referensi: Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Fasilitas Kesehatan (BKKBN dan Kemenkes R.I., 2012)

0 komentar:

Posting Komentar