Sabtu, 18 November 2017

Penyeban Anak Menghisap Jempol

Dr Anak.com

Penyeban Anak Menghisap Jempol

 Tak sedikit anak memiliki kebiasaan yang bergotong-royong mengganggu Penyeban Anak Menghisap Jempol
Ilustrasi

Tak sedikit anak memiliki kebiasaan yang bergotong-royong mengganggu. Berikut bahasan 4 kebiasaan buruk anak yang kerap dikeluhkan para orangtua. Diantaranya, menggigiti kuku, mengisap jempol, memelintir rambut dan mengorek hidung.

Pahami Apa Kebiasaan Itu
Tetaplah hening kendati tahu, anak memiliki kebiasaan buruk yang mengganggu. Dalam banyak kasus, kebiasaan hanyalah satu fase normal dari proses perkembangan.
Kebiasaan sendiri merupakan satu atau dua contoh perilaku yang berulang dan seseorang yang melakukannya biasanya tidak menyadarinya.  Dan bawah umur juga tak menyadari memiliki kebiasaan yang membuat kesal orangtuanya.
Ketika tiba-tiba Anda menemukan anak balita  senang  mengisap jempol dan memelintir rambut, jangan dulu terkejut. Kebiasaan memang cenderung muncul dalam kelompok usia tertentu.

Menggigiti Kuku
Jika kebiasaan anak menggigiti kuku yaitu permasalahan inti yang bersahabat bagi Anda, ingat-ingat, Anda tak sendiri. Salah satu dari kebiasaan buruk di masa kecil yaitu gigit kuku dan mengorek hidung.
Sebuah penelitian memperkirakan sekitar 30% sampai 60% bawah umur dan remaja mengunyah satu atau lebih kuku tangannya. Dan biasanya, kuku ibu jari menjadi sasaran kebiasaan ini.
Anak laki-laki dan perempuan, memiliki peluang yang sama akan kebiasaan ini di usia balita mereka. Kendati, seiring mereka beranjak dewasa, anak laki-laki cenderung tetap memiliki kebiasaan menggigit kuku.

Memelintir Rambut
Apakah Anda memiliki anak perempuan yang suka memelintir atau mengeriting rambut? Ya, kebiasaan  anak yang suka  memelintir, membelai, atau menariki rambut biasanya terjadi pada anak perempuan.
Memelintir rambut dapat mulai terjadi pada masa awal kanak-kanak dan dapat berubah menjadi kebiasaan menariki rambut (merontoki rambut) kendati tidak memiliki problem rambut rontok.  Namun kebanyakan bawah umur ini berhenti memelintir ataupun menarik rambut ketika telah beranjak dewasa.
Bagi mereka yang masih memiliki kebiasaan ini,  masih ada cara memperbaikinya. Tawarkan sebuah perilaku modifikasi sederhana yang dapat membuat mereka lupa akan kebiasaannya.
Selain menjadi kebiasaan buruk, menarik atau memelintir rambut pada anak atau remaja dapat menjadi menandakan mereka mengalami kecemasan, depresi, atau OCD (obsessive-compulsive dissorder) yang akan lebih sulit disembuhkan.

Mengorek Hidung
Mengorek hidung yaitu sebuah kebiasaan buruk yang dapat dimulai semenjak kanak-kanak sampai dewasa. Sebuah penelitian di tahun 1995 menemukan kalau 91% orang sampaumur memiliki kebiasaan mengorek hidung secara reguler dan sekitar 8% memakan kotoran hidung setelah mengoreknya.

Mengisap Jempol
Popularitas ibu jari atau jempol  sebagai isapan jari  ketimbang telunjuk, mampu jadi alasannya yaitu jempol memiliki rasa yang lebih enak ketimbang jari lainnya. Namun preferensi ibu jari ini merupakan pilihan tak sengaja, yang dihasilkan dari kenangan kontak lisan pertama ibu jari dengan lisan semenjak masih bayi. Kebanyakan pengisap jempol yaitu bawah umur kecil.
Beberapa anak juga mengisap jari, tangan atau  bahkan seluruh kepalan tangan  selain ibujari.  Faktanya,  seperempat sampai setengah dari anak berusia 2 sampai 4 tahun mengisap jempol. Dan, kebanyakan mereka mengisap jempol untuk menenangkan dan menerima kenyamanan dirinya. Tapi intensitas atau seringnya mengisap jempol pada anak usia 4 sampai 5 tahun dapat menimbulkan masalah, termasuk problem gigi (overbite ), abses ibu jari atau jari, juga menjadi problem pergaulan alasannya yaitu kerap digoda sahabat seusia.

Apa Penyebabnya?
Mengapa anak kerap menganggap jari menjadi episode dari mulutnya dan mengapa mereka kerap memelintiri rambut. Banyak andal mengakui, mereka kerap tak yakin apa penyebab pasti dari kebiasaan-kebiasaan ini. Namun mampu jadi ini merupakan kebiasaan yang dipelajari dan memberi hal yang lebih bagi anak.
Kebiasaan  dapat berkembang lebih potensial pada bawah umur yang kebosanan atau mampu jadi ini merupan cara anak mengatasi kecemasan. Lain waktu kalau Anda melihat anak menggigiti kuku atau memelintir rambut (juga merontoki rambutnya sendiri), mampu jadi ini alasannya yaitu ada pengalaman yang membuatnya stres.  
Di lain hal, beberapa anak kerap menganggap kebiasaan-kebiasaan ini sebagai cara relaksasi. Biasanya untuk menemukan suasana sebelum tidur.  Namun beberapa kebiasaan juga mampu merupakan warisan kebiasaan semenjak bayi. Bagi bayi, mengisap jempol yaitu cara menemukan kenyamanan diri yang diasosiasika seolah-olah dengan kenikmatan menerima ASI yang dapat membuatnya kenyang. Makara ini dapat bertahan di kemudian hari alasannya yaitu ada asosiasi nyata yang tertanam dalam benak mereka.

Coba Atasi  dari Anda
 
Bisa jadi jalan kebiasaan menggigiti kuku ini didapat dari cerminan Anda. Apakah Anda kerap menggigiti kuku?
Penelitian menyampaikan kalau penggigit kuku memiliki komponen genetik atau kaitan kekeluargaan.
Beberapa anak juga dapat menyebarkan kebiasaan buruk untuk menarik perhatian orang sampaumur atau mencoba memanipulasi orangtua nya. Jika bawah umur kerap diabaikan, mereka akan melaksanakan kebiasaan buruk yang mereka tahu akan memancing reaksi ayah dan ibunya.
Sebuah kabar baik, kebanyakan kebiasaan buruk ini akan menghilang sendiri, biasanya ketika anak mencapai usia sekolah. Karena kebanyakan sudah memahami tak lagi memerlukan kebiasaan ini untuk memberi mereka kenyamanan atau perhatian.  
Namun kalau kebiasaan buruk ini tak hilang dikala mereka beranjak sampaumur dan melebihi usia sekolah, cobalah konsultasikan pada psikolog untuk menerima perlindungan terapi behavioral.
Laili/ dari banyak sekali sumber
 

0 komentar:

Posting Komentar