Sabtu, 14 Oktober 2017
Inilah Alasan Orang Tua Tidak Boleh Memukul Anak
Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.
Di 29 negara, kekerasan terhadap anak yang dilakukan orang cukup umur yaitu sebuah perbuatan melanggar hukum. Di 113 negara, sekolah juga dilarang menunjukkan hukuman dengan memukul.
Meskipun ketika ini sudah jarang terjadi, tetap masih ada saja orangtua yang memukul kalau anaknya membuat kesal. Padahal tindakan itu sebaiknya dihindari alasannya yaitu mampu berefek buruk pada anak.
Dr. Peter Newell, koordinator organisasi End of Punidshment of Children mengatakan, semua orang berhak mendapat pertolongan atas kebebasan fisik mereka, bawah umur termasuk orang yang berhak itu. Selama beberapa tahun terakhir ini pun, cukup banyak psikolog dan sosiolog yang merekomendasikan biar orangtua tidak memukul ketika anak melaksanakan hal yang tidak baik atau mengesalkan.
Berikut ini alasan kenapa Anda sebaiknya tidak memukul anak:
1. Memukul anak malah mengajarkan mereka untuk menjadi orang yang suka memukul. Cukup banyak penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang sering dipukul memiliki perilaku kasar dan menyimpang ketika mereka remaja dan dewasa.
Anak-anak secara alami mencar ilmu bagaimana harus bersikap melalui pengamatan dan memalsukan orangtua mereka. Makanya kalau Anda suka memukul, ketika cukup umur nanti, mereka pun akan menganggap apa yang Anda lakukan itu memang boleh dilakoni.
2. Anak-anak berperilaku tidak baik biasanya alasannya yaitu orangtuanya atau orang yang mengasuhnya melupakan kebutuhannya. Kebutuhan itu di antaranya, tidur yang cukup, makanan bernutrisi, udara segar dan kebebasan mengeksperikan diri untuk bereksplorasi.
Orangtua terkadang melupakan kebutuhan anak tersebut alasannya yaitu terlalu sibuk dengan urusan mereka sendiri. Ditambah lagi stres yang melanda membuat orangtua jadi cepat emosi ketika anak mulai menunjukkan sikap tidak baiknya.
Sangat tidak adil kalau hasilnya si anak dipukul hanya alasannya yaitu sikap tidak baiknya yang awalnya bergotong-royong yaitu kesalahan orangtua.
3. Hukuman malah membuat anak tidak mencar ilmu bagaimana seharusnya menyelesaikan konflik dengan cara yang efektif dan lebih manusiawi. Anak yang dihukum jadi memendam perasaan marah dan dendam. Anak yang dipukul orangtuanya pun jadi tidak mampu mencar ilmu bagaimana menghadapi situasi yang serupa di masa depan.
4. Hukuman untuk anak dengan kekerasan mampu mengganggu ikatan antara orangtua dan anak. Ikatan yang besar lengan berkuasa seharusnya didasari atas cinta dan saling menghargai.
Jika Anda memukul anak, dan si anak kemudian menuruti perkataan Anda, apa yang dilakukannya itu hanya alasannya yaitu ia takut. Sikap itu pun tidak akan bertahan lama alasannya yaitu pada hasilnya anak akan memberontak lagi.
5. Anak yang mudah marah dan frustasi tidaklah terbentuk dari dalam dirinya. Kemarahan tersebut sudah terakumulasi semenjak lama, semenjak orangtuanya mulai memberinya hukuman dengan kekerasan.
Hukuman itu memang pada awalnya sukses membuat anak bersikap baik. Namun, ketika si anak beranjak remaja dan menjadi dewasa, hukuman itu malah menjadi buah simalakama.
6. Anak yang dipukul di bab sensitifnya, mampu membuat anak mengasosiasikan hal itu antara rasa sakit dan kenikmatan seksual. Pemikiran tersebut akan berdampak buruk, terutama kalau anak tidak mendapat banyak perhatian dari orangtuanya, kecuali hanya ketika dihukum.
Anak yang mengalami hal tersebut akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri. Mereka percaya, mereka tidak layak menerima hal yang lebih baik.
7. Hukuman fisik mampu membuat anak menangkap pesan yang salah yaitu 'tindakan itu dibenarkan'. Mereka merasa memukul orang lain yang lebih kecil dari mereka dan kurang memiliki kekuatan, memang boleh.
Saat dewasa, anak ini akan tumbuh menjadi orang yang kurang memiliki kasih sayang pada orang lain dan takut pada orang yang lebih besar lengan berkuasa dari mereka.
8. Berkaca dari orangtuanya yang suka memukul, anak mencar ilmu kalau memukul merupakan cara yang mampu dilakukan untuk mengeksperikan perasaan dan menyelesaikan masalah. Oleh alasannya yaitu itu, sungguh memukul anak bukanlah cara yang sempurna untuk mendidik mereka atau membuat mereka jadi orang yang lebih baik.
Wassalam,
Sumber:
Dikutip dari Natural Growth
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar