Rabu, 15 Maret 2017

Cerita Anak SEMUT DAN KEPOMPONG

Salam cerdas kreatif,
Cerita di hari libur ini perihal pentingnya persahabatan dan tolong menolong. Yuk, segera minta ayah-ibu, abi-umi, kakak, dan lainnya untuk mendongeng!

Di suatu hutan yang rindang, hidup banyak sekali binatang buas dan jinak. Ada kelinci, burung, kucing, capung, kupu-kupu dan yang lainnya. Pada suatu hari, hutan dilanda topan yang sangat dahsyat. Angin bertiup sangat kencang, menerpa pohon dan daun-daun. Kraak! terdengar bunyi dahan-dahan berpatahan. Banyak hewan yang tidak dapat menyelamatkan dirinya, kecuali si semut yang berlindung di dalam tanah. Badai gres berhenti ketika pagi menjelang. Matahari kembali bersinar hangatnya.

Tiba-tiba dari dalam tanah muncul seekor semut. Si semut terlindung dari topan karena ia mampu masuk ke sarangnya di dalam tanah. Ketika sedang berjalan, ia melihat
seekor kepompong yang tergeletak di dahan daun yang patah. Si semut bergumam, "Hmm, alangkah tidak enaknya menjadi kepompong, terkurung dan tidak mampu kemana-mana". "Menjadi kepompong memang memalukan!". "Coba lihat aku, mampu pergi ke mana saja ku mau", ejek semut pada kepompong. Semut terus mengulang perkataannya pada setiap hewan yang berhasil ditemuinya.

Beberapa hari kemudian, semut berjalan di jalan yang berlumpur. Ia tidak menyadari bila lumpur yang diinjaknya mampu menghisap dirinya semakin dalam. "Aduh, sulit sekali berjalan di daerah becek menyerupai ini," keluh semut. Semakin lama, si semut semakin karam dalam lumpur. "Tolong! tolong," teriak si semut.
"Wah, sepertinya kau sedang kesulitan ya?" Si semut terheran mendengar bunyi itu. Ia memandang kesekelilingnya mencari sumber suara. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang cantik terbang mendekatinya. "Hai, semut saya yakni kepompong yang dahulu engkau ejek. Sekarang saya sudah menjadi kupu-kupu. Aku mampu pergi ke mana saja dengan sayapku. Lihat! sekarang kau tidak mampu berjalan di lumpur itu kan?" "Yah, saya sadar. Aku mohon maaf karena sudah mengejekmu. Maukah kau menolongku sekarang?" kata si semut pada kupu-kupu.

Akhirnya kupu-kupu menolong semut yang terjebak dalam lumpur penghisap. Tidak berapa lama, semut terbebas dari lumpur penghisap tersebut. Setelah terbebas, semut mengucapkan terima kasih pada kupu-kupu. "Tidak apa-apa, memang sudah kewajiban kita untuk menolong yang sedang kesusahan bukan?, akibatnya kau jangan mengejek hewan lain lagi ya?" Karena setiap makhluk pasti diberikan kelebihan dan kekurangan oleh yang Maha Pencipta. Sejak dikala itu, semut dan kepompong menjadi teman karib.

HIKMAH : Sesama makhluk ciptaan Tuhan, janganlah saling mengejek dan menghina, karena siapa tahu yang dihina lebih baik kedudukannya daripada yang menghina.

0 komentar:

Posting Komentar