Assalamualaikum wr wb, salam cerdas kreatif.
Tentunya kita sudah familiar dengan IQ (Intelligence Quotient) yaitu kecerdasan akal. Dan apakah kita juga sudah familiar dengan EQ (Emotional Quotient) yaitu kecerdasan emosi yang merupakan juga faktor penting dalam kehidupan seseorang?. IQ tinggi yang dimiliki oleh seseorang, tidak akan berkembang dengan baik dalam kehidupan sosialnya apabila tidak didukung juga dengan EQ yang bagus.
Begitu juga halnya dengan buah hati kita. Jika kita tidak yakin mengapa EQ menjadi sebegitu pentingnya bagi perkembangan dan kehidupan anak, coba lihat sekeliling kita. Pernahkah kita menemui orang yang sebegitu pandainya tetapi dalam kehidupan social ia justru tampak jauh tertinggal. Jangankan sahabat baik ataupun membangun kekerabatan dan network, untuk berinteraksi dengan orang lain pun sepertinya yaitu hal yang gila baginya. Sayangkan, kepandaiannya menjadi sia-sia belaka.
Dan sebagai orang tua, kita perlu menyadari bahwa jikalau si buah hati cukup cerdas emosinya, maka kemungkinan ia untuk hidup bahagia dan sukses akan terus meningkat. Sedini mungkin kita harus memulainya. Lalu bagaimana kiat kita untuk meningkatkan EQ buah hati kita.
Beri CONTOH TELADAN kepada anak
- Anak sudah pasti akan menggandakan apa yang dilakukan orang tuanya. Mereka mencontoh cara kita menghadapi dan menyelesaikan permasalahan, melihat apakah kita bisa menyadari apa yang kita rasakan dan menyerupai apa reaksi kita terhadap perasaan orang lain.
Janganlah ragu berkata TIDAK
- Tidak semua impian anak harus dipenuhi. Mengucapkan kata tidak atau menolak apa yang diminya olehnya akan membuat ia berguru ntuk mengatasi kekecewaan dan mengontrol emosinya sendiri. Kebiasaan menerima apa yang diinginkannya dengan mudah tidak akan membuatnya bahagia, malah akan membuatnya lemah dan manja. Tapi ingat, jangan berlebihan dan terlalu pelit untuk bilang IYA.
Ajarkan Tanggung Jawab
- Ajari si kecil untuk bertanggung jawab semenjak dini. Anak yang terbiasa melaksanakan peran rumah tangga semenjak dini akan cenderung lebih bahagia dan sukses ketika dewasa. Ini dikarenakan ia telah dibiasakan untuk menyadari eksistensi dan perannya yang sangat pentig dalam keluarga.
Beri Pujian dan Penghargaan
- Saat buah hati kita melaksanakan hal-hal positif, sudah selayaknya si kecil juga perlu menerima kebanggaan dan penghargaan setimpal dengan apa yang sudah susah payah dilakukannya.
Waspada Pengaruh Media
- Jangan biarkan buah hati kita dibesarkan dan diatur oleh media. Biarkan ia bermain dengan bebas, dan jangan biarkan ia menghabiskan lebih banyak waktunya di depan layer televisi atau computer. Justru dengan bermain dengan bebas di luar bersama teman-temannya, ia akan menyebarkan ketrampilannya menyelesaikan problem dan kreativitasnya dengan baik.
Jangan hanya menjadi "JURI atau WASIT"
- Belajarlah untuk mengenali perasaan tanpa harus menunjukkan penilaian. Misalnya, jikalau anak menangis, tanyakan padanya mengapa merasa sedih. Ini akan lebih efektif dibanding dengan menyuruhnya berhenti menangis. Justru dengan menekan apa yang dirasakannya malah akan membuat perasaan tersebut terpendam dan mengerak.
Berpikir Positif
- Apa yang kita pikirkan yaitu apa yang nantinya akan terwujud nyata. Jangan anggap buah hati kita sebagai masalah. Bila iya, maka keluarga kita juga akan menemui banyak masalah. Jangan berpikiran negativf bahwa ia yaitu sosok yang nakal, alasannya yaitu ia akan menjadi menyerupai yang ada dalam pikiran kita nantinya. Kembangkan kecerdasan si kecil dengan menganggapnya dan berpikiran positif bahwa ia yaitu sosok yang luar biasa dan bisa mengatasi masalahnya.
Semoga bermanfaaat ... wassalam.
dari banyak sekali sumber
0 komentar:
Posting Komentar