Sering kita dengar istilah "Tantrum". Definisi tantrum memang banyak sekali, tetapi yang paling mendasar yaitu energi kemarahan anak yang dikeluarkan dengan sangat berlebihan/sangat mahir untuk mencapai tujuannya.
Dalam banyak sekali seminar dan tanya jawab, banyak orang bau tanah merasa capek, lelah dan putus asa jikalau meghadapi anaknya yang mempunyai sikap ini. Bahkan ada pula yang menganggap sikap tantrum ini identik dengan monster ... wah seremm juga ya? Gimana tidak," Kalau sudah maunya dan tidak dituruti ... anak saya pribadi menjerit-jerit, nangis sambil guling-guling dan memukul," kata seorang ibu.
Lalu bagaimana sikap orang bau tanah menghadapi sikap tantrum ini?
Yuk, kita bahas sedikit wacana tantrum ini.
Tantrum biasanya terjadi pada anak yang berusia 4 tahun
Ciri dan kebiasaan sikap tantrum :
- Menangis berlebihan
- Berteriak/menjerit dengan keras
- Memukul, mencubit dan melempar
- Berguling-guling
- Membenturkan kepala/tubuh
- Tubuh menjadi kaku
- Diam tak beranjak di suatu tempat
Apa yang menjadi penyebabnya?
Sikap tantrum terbentuk dari secara kondisional:
- Sikap orang bau tanah yang tidak konsisten dalam penerapan disipiln anak-anaknya
- Sikap orang bau tanah yang cenderung hanya mengkritik tanpa menunjukkan solusi
- Anak yang terlalu lama mengalami sakit
Solusinya?
- Bersikap konsisten namun tetap penuh kasih sayang
- Jangan batasi kebebasan terhadap anak dengan berlebihan
- Jangan menuntut secra berlebihan kepada anak
- Hindari bantuan peran diluar kemampuan anak
- Tidak bersikap adikara terhadap anak
- Buanglah sikap-sikap keras dan kaku dalam mengasuh dan mendidik anak
Lalu bagaimana sikap orang tua?
- Bersikap tenang
- Berikan waktu anak untuk meluapkan sikap itu
- Cari penyebabnya
- Berbicara dan bertanya dengan lembut
- Tidak perlu berdebat
- Alihkan perhatian anak ke hal lainnya
- Jagalah anak dari kemungkinan celaka/bahaya
- Hindari menggunakan hukuman fisik
- Jangan pernah menyerah
Nah, memang bukan hal yang mudah untuk bisa membantu anak melewati masa-masa penuh tantrum ini. Tapi bukankah memang itu tujuan Tuhan menunjukkan tuga dan amanah ini pada kita? semoga kita sebagai orang bau tanah bisa menikmati proses segala macam tantrum, dari balita, anak, remaja, sampai remaja ... ya kan?
Wassalam
0 komentar:
Posting Komentar